BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menggerakkan orang dalam usaha bersama untuk mencapai tujuan, atau proses
yang ada di pekon sindang pagar supaya kegiatan yang dijalankan dapat lebih
ini dapat diperoleh dari pengalaman belajar secara teori ataupun dari
bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan
arah kepada individu atau kelompok untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
bentuk dan prosedur baru, merancang dan mengatur perbuatan, dan dengan
kelompok lain yang tergabung dalam wadah tertentu untuk mencapai tujuan-
(http://meetabied.wordpress.com/2009/12/24).
10
pihak lain, yaitu para karyawan atau bawahan (Followers). Para karyawan atau
tidak akan ada juga. Kedua: seorang pemimpin yang efektif adalah seorang
sesuai dengan keyakinan (comitment) kepercayaan pada diri sendiri dan orang
membangun organisasi.
pemerintahan terdiri dari dua (sub) konsep yang hubunganya satu dengan yang
lain, tegang yaitu konsep kepemimpinan bersistem nilai sosial dan konsep
Menurut teori ini bahwa untuk mengetahui teori kepemipinan harus dimulai
teori awal tentang sifat ini dapat di telusuri dari zaman yunani kuno dan
zaman roma. Pada zaman itu bahwa pemimpin dilahirkan, bukannya di buat.
Seperti halnya teori The Greath Man yang menyatakan bahwa seorang yang
dilahirkan sebagai pemimpin apakah seseorang itu mempunyai sifat atau tidak
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dapat disimpulkan
semua sifat-sifat tersebut bisa diterapkan pada semua bidang, terutama pada
dipengaruhi oleh sifat-sifat tadi, artinya tidak ada selalu hubungan sebab
akibat dari sifat yang diteliti diatas dengan keberhasilan seorang manajer.
Akhirnya kesimpulan dari teori sifat ini diketahui bahwa tidak selalu ada
organisai, yaitu:
3.) Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi, para pemimpin secara relatif
produksi.
yang otokratis dari lippitt dan White. Bawahan tahu dengan pasti apa
padanya.
sekelompok kecil orang yang diantara mereka tetap ada seseorang yang
berkompromi.
sendiri.
pekerjaan pada semua bawahan, dengan penekanan pada rasa tanggung jawab
internal (pada diri sendiri) dan kerjasama yang baik. Kekuatan kepemimpinan
disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran,
berlangsung searah.
ditengah msyarakat.
nasionalisme.
mengamati dan mencatat sifat dan kualitas perilaku atau gaya kepemimpinan
organisasi mungkin berfariasi dalam situasi atau lingkungan yang berbeda. Ini
tersebut, bahwa cukup sulit bagi seorang pemimpin untuk mengubah gaya
17
pemimpin agar cocok dengan situasi yang tidak dapat diperkirakan atau
berfluktuasi berarti berarti tindakan yang tidak efisien dan tidak berguna,
karena gaya relatif kaku dan karena tidak ada satu gayapun yang cocok untuk
setiap situasi. Prestasi kerja yang efektif hanya dapat dicapai dengan
kontingensi/situasional.
definisi kepemimpinan itu sendiri. Katz dan Khan (dalam Sugandha, 1986:
Jadi dari pendapat Katz dan Kahn dapat dikatakan bahwa kepemimpinan
merupakan cara mempengaruhi dan mendorong orang lain agar orang tersebut
Dari uraian di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa keberadaan
Karena berhasil atau tidaknya suatu organisasi dirasa sangat tergantung dari
265-166).
menjadi dua yakni gaya yang efektif dan gaya yang tidak efektif. Gaya yang
dijelaskan dua hal besar perilaku yang dilakukan oleh pemimpin terhadap
keputusan.
Dari uraian di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa keberadaan dari
tidak ada kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi atau keadaan yang
kepemimpinannya efektif.
Teori yang di gunakan dalam penelitian ini (Kartono, 2003 : 33) menekankan,
efisien dan membawa para pengikutnya kepada sasaran yang di tuju sesuai
pekon.
Seorang kepala pekon harus bisa menjalankan dua peran, yaitu peran sebagai
merupakan analisis terhadap cara atau sikap kepala pekon secara langsung
ditentukan oleh gaya kepemimpinan Kepala pekon, yang sejauh mana kepala
pembangunan.
Dalam hal ini tugas kepala pekon dapat berfungsi sebagai pemotivator dan
diantara sesama, dan akan mempengaruhi kualitas hasil kerja yang mungkin
23
sendiri yang khas, sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan
dirinya dari orang lain. Gaya hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan
tipe kepemimpinannya. Ada pemimpin yang keras dan represif, tidak persuasif,
sehingga bawahan bekerja disertai rasa ketakutan, ada pula pemimpin yang
bergaya lemah lembut dan biasanya disenangi oleh bawahan dan masyarakat.
dipegang oleh seseorang yang berkuasa secara penuh dan tidak terbatas
dijabat oleh pemimpin yang berstatus sebagai raja atau yang menggunakan
menjadi pemimpin akan tetapi seperti kepala desa yang memiliki gaya seperti
kekuasaan dan paksaan yang selalu harus dipatuhi. Pemimpin selalu mau
Kepala pekon yang otoriter biasanya tidak terbuka, tidak mau menerima kritik,
hanya memberikan interuksi tentang apa yang harus dikerjakan serta dalam
atas segala sesuatu, menganggap dirinya sebagai orang yang paling berkuasa,
orang lain agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah
arti lassez sendiri secara harfiah adalah mengizinkan dan faire adalah bebas.
Pada tipe kepemimpinan laissez faire ini sang pemimpin praktis tidak
pekon bersifat pasif, tidak ikut terlibat langsung dengan tenaga aparatur pekon,
Dalam suasana kerja yang dihasilkan oleh kepemimpinan aparat desa semacam
dipimpinnya.
26
dan ia tidak berusaha sama sekali untuk menilai atau tidak melakukan
indonesia sangat sulit untuk dilaksanakan karena keadaan pekon kita masih
Setiap orang akan dihargai dan dihormati sebagai manusia yang memiliki
memberikan kesempatan kepada para tenaga aparat lainnya untuk ikut berperan
27
kinerjanya.
pengarah, pemberi petunjuk, serta bantuan kepada para tenaga aparat pekon
(Kartono, 2003: 73). Oleh karena itu dalam rapat pekon, kepala pekon ikut
melibatkan diri secara langsung dan membuka interaksi dengan tenaga aparat
pekon, serta mengikuti berbagai kegiatan rapat pekon. Dalam suasana kerja
pekon tersebut.
pekon
c) Para anggota bebas untuk bekerja dengan siapa yang mereka kehendaki
yang didasarkan pada standar hasil yang semestinya dapat dicapai menurut
ketentuan target program umum desa yang telah ditetapkan mereka bersama.
a. Prinsip partisipasi
anggota staf pada setiap usaha lembaga tersebut dipandang sebagai suatu
stafnya agar mereka merasa rela ikut bertanggung jawab, dan selanjutnya
bertanggungjawab daripada setiap anggota staf dan bahkan individu diluar staf
program kerja desa pada lembaga/intansi kerjanya itu, dan yang selanjutnya
b. Prinsip Koperatif
mereka telah terjalin dengan baik. Partisipasi juga bisa terjadi dalam bentuk
sendiri dan berpegang teguh pada tugas-tugas, tanggung jawab dan wewenang
masing-masing individu.
Suasana kerjasama demokratis yang sehat tidak akan ada, tanpa adanya rasa
merupakan pelicin jalan kearah pemecahan setiap masalah yang timbul dan
sosial dan situasi pergaulan seperti tersebut diatas didalam lembaga kerja yang
dipimpinnya itu.
tanggung jawab agar proses kerja lembaga secara keseluruhan berjalan lancar
Tanggung jawab yang tepat, serasi dan merata, moral kerja akan ikut terbina
secara sehat, semangat kerja dan perasaan tanggungjawab akan terbangkit dan
muncul dan berubah terus menerus. Jadi jelas bahwa prinsip fleksibilitas itu
demokratis.
f. Prinsip Kreatifitas
dan perkembangan program dan aktivitas kerja, sebagian besar berakar pada
kreativitas kerja pada setiap personil pimpinan dan pelaksana didalam lembaga
itu. Untuk dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada di masyarakat,
kreatif dan dinamis, dimana setiap anggota staf memiliki ide-ide, pikiran-
pikiran dan konsep baru tentang prosedur, tata kerja dan metode-metode
lain.
2003: 42).
Kepemimpinan yang baik adalah kepala pekon yang mampu dan dapat
yang baik. Dengan adanya tiga gaya kepemimpinan diatas yang memiliki
kontinyu. Gaya kepemimpina laissez faire dapat diterapkan pada desa yang
yang mengutamakan prinsip timbal balik dan saling memberikan manfaat bagi
sesamanya.
teori-teori gaya kepemimpinan secara umum untuk melihat teori apa yang
penelitian ini melihat dari uraian berbagai teori di atas, maka penulis
Stonner 1996: 173) dan Hersey (Thoha, 2002: 265-166) bahwa elemen yang
pemimpin dengan bawahan, struktur tugas yang ada dalam pekerjaan tersebut
berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara dan
arah yang lebih baik melalui upaya yang dilakukan secara terencana”.
Pemerintah pekon yang paling penting. dalam hal ini Produktivitas adalah
atau mekanisme yang telah ditetapkan oleh Pemerintah pekon sendiri. Untuk
2003:11).
pekon Kepada Masyarakat Pemerintah pekon dalam hal ini adalah kesesuaian
masyarakat. Dengan kata lain BPD wajib meminta Pemerintah pekon untuk
Akuntabilitas Pemerintah pekon sindang pagar dalam hal ini adalah, dalam
memberikan LPJ Pemerintah pekon sindang pagar yang diterima BPD pada
memadai sangat diperlukan. Sarana dan prasarana fisik, atau sering disebut
36
pelayanan masyarakat. Berbagai fasilitas fisik merupakan hal yang vital guna
Mulai dari sistem energi, transportasi jalan raya, bangunan kantor desa dan
( Wijaya, 2012:23).
masyarakat. Hal yang harus dipikirkan adalah kita harus mampu membangun
sebuah infrastruktur yang saling terintegrasi satu sama lainnya. Karena ini
pembangunan. Sering kali kita melihat jalan rusak, gedung tidak terurus,
jembatan yang rusak. Ini adalah gambaran yang sangat buruk dan tidak bisa
37
terus-menerus terjadi, karena setiap ada orang luar /pemerintah akan menilai
pembangunan yang bersifat fisik, misalnya, seringkali para pihak yang terlibat
saat pengoperasiannya, hal ini karena pihak- pihak yang terlibat dalam
berkembang dari kemiskinan, tingkat melek huruf (literacy rate) yang rendah,
pengangguran, dan ketidakadilan sosial. Salah satu cara yang penting untuk
dengan cara-cara baru yang dibawa oleh penjajah, maka efektivitas pola-pola
masyarakat lama yang serba lamban dan kaku. Pada hakekatnya kedua
pendapat yang saling bertentangan itu mempunyai tujuan yang sama yaitu
baru yang lebih sistimatis dan skematis dalam cara hidupnya. Sedangkan
ditingkat lokal atau desa dengan susunan masyarakat yang umumnya statis
dari atas kebawah atau sebaliknya. Keadaan ini dapat digambarkan sebagai
39
bertindak dan berfikir secara tradisional dan kurang atau tidak memahami
Sedangkan arah yang lain berkeinginan agar kondisis masyarakat lama tetap
dihidupkan kembali karena unsur ini telah kabur akibat penjajahan selama tiga
masih bersifat simpang siur. Sampai sejauh mana pengaruh penetrasi ide
pada kemampuan atau potensi-potensi yang ada di pekon itu sendiri. Sehingga
pembangunan desa terdiri dari dua unsur utama yaitu swadaya masyarakat dan
terlaksana tentunya harus ada kerjasama yang baik antara pemimpin dan
masyarakat yang dipimpinnya. Kepala pekon dalam hal ini sangat berperan
D. Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa terdiri dari kepala desa dan perangkat desa, sedangkan
perangkat desa terdiri dari sekretaris desa dan perangkat lainnya, yaitu
atas Pemerintah Desa (yang meliputi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan
pagar.
pagar.
42
desa). (Ndrha,1987:7)
E. Penelitian Terdahulu
dilaksanakan di desa.
direncanakan.
4. Penelitian yang dilakukan oleh T.S. Arif Fadillah pada tahun (2010)
tugas.
independen.
D. Kerangka Pikir
sangat penting dibutuhkan oleh manusia. Lebih jauh dapat dikatakan bahwa
beberapa orang saja yaitu mereka yang berperan sebagai pemimpin. Untuk
membatasi penelitian ini agar tidak terlalu meluas peneliti mengambil konsep
secara bersama dengan tujuan yang lebih baik, baik bagi kelompoknya
ataupun bagi masyarakat pekon Sindang Pagar. Seorang kepala pekon harus
bisa menjalankan dua peran, yaitu peran sebagai kepala pekon yang merupakan
Dalam pembangunan pekon terdapat dua elemen dasar yaitu pemerintah dan
prakarsa sendiri, pemerintah dalam hal ini Kepala pekon wajib membangkitkan
dan mendorong masyarakat pekon kearah yang lebih baik yang dinyatakan
sebagai suatu proses dengan upaya masyarakat pekon sindang pagar yang
masyarakat.
47
Gaya Karakter
Kepemimpinan Masyarakat
Kepala
Desa Pembangunan Desa
- Pembangunan Jalan
- Pembangunan
Indikator Jembatan
a. Prinsip partisipasi - Pembangunan
b. Prinsip koperatif Gedung
c. Hubungan kemanusiaan - Pembangunan Masjid
yang akrab
d. Prinsip pendelegasian dan
pemencaran kekuasaan dan
tanggung jawab
e. Prinsip kefleksibelan
organisasi dan tata
kerja
f. Prinsip kreatifitas
Masalah
Keterbatasan
Pemerintah