Anda di halaman 1dari 4

Tugas Hematologi II

Nama : Hendrika Uspupu

Nim : Po 530333318 808

Tingkat : 2B

Proses terjadinya pembekuan darah sampai darah mengalir kembali

Mekanisme kompleks yang ada dalam aliran darah untuk membentuk bekuan di mana
mereka dibutuhkan. Jika lapisan pembuluh darah menjadi rusak, platelet direkrut ke daerah luka
untuk membentuk plug awal. Ini trombosit diaktifkan melepaskan bahan kimia yang memulai
kaskade pembekuan, menggunakan serangkaian faktor pembekuan yang diproduksi oleh tubuh.
Pada akhirnya, terbentuk fibrin, protein yang crosslinks dengan dirinya sendiri untuk membentuk
sebuah mesh yang membentuk bekuan darah akhir.

Istilah medis untuk bekuan darah adalah (jamak = thrombi) trombus. Ketika trombus
terbentuk sebagai bagian dari proses perbaikan normal tubuh, ada konsekuensi kecil. Sayangnya,
ada kalanya thrombus (bekuan darah) akan terbentuk ketika itu tidak diperlukan, dan ini dapat
memiliki konsekuensi yang berpotensi signifikan.

Gumpalan darah terbentuk ketika ada kerusakan pada lapisan pembuluh darah, baik arteri
maupun vena. Kerusakan mungkin jelas, seperti robekan, atau mungkin terjadi pada tingkat
mikroskopis. Selain itu, darah akan mulai menggumpal jika berhenti bergerak dan menjadi
stagnan.

Ringasan tentang pemerikasaan PT (Protrombin Time) dan APTT (Activated Partial


Thromboplastin Time)

1. Pengertian PT (Protrombin Time) dan APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)


Protrombin Time (PT) dan Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) adalah pemeriksaan
untuk mengetahui proses pembekuan darah, yang diukur dalam satuan detik. Bagi kebanyakan
orang, luka berdarah ringan bisa cepat sembuh hanya dengan perawatan sederhana. Apabila
terjadi pemanjangan PT dan APTT, biasanya perdarahan luka akan lebih lama berhenti.

2. Tujuan pemeriksaan PT (Protrombin Time) dan APTT (Activated Partial Thromboplastin


Time)

Activated Partial Thromboplastin Time (APTT) berfungsi untuk menguji faktor koagulasi
jalur intrinsik dan jalur bersama yaitu faktor koagulasi V, VIII, IX, XII, prekalikren, kininogen,
protrombin, dan fibrinogen. Faktor V atau disebut juga proakselerin/faktor labil, merupakan
unsur globulin akselerator, yaitu suatu glikoprotein yang mempunyai homologi dengan faktor
VIII dan seruloplasmin. Di sintesis di dalam hati , lien serta ginjal.

Protrombintime (PT) Protrombin disintesis oleh hati dan merupakan prekursor tidak aktif
dalam proses pembekuan. Protrombin (F II) dikonversi menjadi thrombin oleh tromboplastin
untuk membentuk bekuan darah. Pemeriksaan PT digunakan untuk menilai kemampuan faktor
koagulasi jalur ekstrinsik dan jalur bersama yaitu : faktor I (fibrinogen), faktor II (prothrombin),
faktor V (proakselerin), faktor VII (prokonvertin), dan faktor X (faktor Stuart). PT diukur dalam
detik dengan berbagai metoda sehingga menimbulkan variasi kepekaan terhadap penurunan
faktor pembekuan.

3. Prosedur Kerja

A. Untuk pemeriksaan PT (Protrombintime)

i) Pembuatan Plasma

a) Kedalam tabung sentrifuge masukkan 0,5 ml Na Citrat 3,8 %.

b) Darah vena 4,5 mL masukan ke dalam tabung yang berisi Na Citrat lalu
homogekan dengan adekuat

c) Putar pada sentrifuge selama 20 menit pada kecepatan 3000 rpm.


d) Pisahkan plasma yang terjadi, masukkan ke dalam tabung dan kalau plasma
tidak segera diperiksa masukkan kedalam lemari es.

ii) Pembuatan Larutan Tromboplastine

a) Satu vial RGT dicampur dengan 1 vial BUF, dihomogekan lalu didiamkan
selama 30 menit pada suhu kamar

b) Larutan siap digunakan untuk pemeriksaan.

iii) Pemeriksaan PT

a) Tabung reaksi 10 x 200 mm dan RGT dimasukkan ke dalam waterbath dengan


suhu 37 derajat C hingga hangat.

b) Kontrol/ plasma dimaukkan sebanyak 100 mikro liter ke dalam tabung tadi
lalu diinkubasi selama 3 menit pada suhu 37 derajat C.

c) Reagensia yang telah dihangatkan sebanyak 100 mikro liter kedalam tabung
reaksi, nyalakan stopwatch.

d) Biarkan selama 10 detik, kemudian dicoba apakah sudah ada fibrin dengan
memiringkan tabung reaksi.

e) Hentikan stopwatch pada saat terdapat benang fibrin. Lamanya waktu


terbentuknya benang fibrin disebut Masa Protombin Plasma.

B. Untuk Activated Partial Thromboplastin Time (APTT)

a) Disiapkan alat dan bahan

b) Reagensia 2 dihangatkan pada suhu 37 derajat C.

c) Bahan kontrol/plasma dimasukkan kedalam kuvet sebanyak 100 mikro liter.

d) Reagensia 1 dihomogenkan lalu dipipet sebanyak 100 mikro liter lalu dimasukan
kedalam kuvet, dihomogenkan lalu diinkubasi.
e) Tekan tombol baca, ketika pada layar tertulis ready maka reagensia 2 yang telah
dihangatkan ditambahkan ke dalam kuvet sebanyak 100 mikro liter.

f) Pemeriksaan bahan kontrol dan sampel dilakukan duplo. Hasil yang dilaporkan
adalah nilai rata-rata dari pemeriksaan tersebut.

4. Interpretasi Hasil

A. PT (Protrombin Time)

Nilai normal : 10-14 detik

Hasil pemeriksaan PT dapat dilaporkan dalam bentuk detik, % ratio dan INR. Untuk
menentukan hasil selain dalam bentuk detik, maka hasil pemeriksaan dapat dilihat dari
tabel disediakan oleh Human (sesuai kit insert reagensia yang digunakan).

B. APTT (Activated Partial Thromboplastin Time)

Nilai normal 22-27,9 detik (dapat bervariasi antar laboratorium).

Anda mungkin juga menyukai