D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
1
MATERI PERTEMUAN PERTAMA (1)
Setiap orang secara sadar atau tidak bahwa di dalam hidupnya selalu
berhadapan dengan hukum. Sejak lahir manusia sampai pada matinya
manusia selalu berkaitan dengan hukum. Hal ini dapat kita ketahui pada saat
seorang anak yang lahir, akan dipertanyakan bahwa, apakah anak yang lahir
itu berdasarkan dari perkawina orang tua yang sah atau tidak.
Menurut Gustav Radbruch, bahwa orang akan mematuhi hukum jika hukum
itu sendiri ideal, maka dapat mencakup tiga unsur, yaitu :
a. Unsur keadilan
b. Unsur kemanfaatan
c. Unsur kepastian.
Berdasarkan definisi hukum di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hukum
itu terdiri dari beberapa unsur, yaitu :
2
a. Peraturan yang mengatur tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat
b. Peraturan ini diadakan oleh badan badan resmi atau yang berwajib
c. Peraturan yang bersifat memaksa
d. Sanksi terhadap pelanggaran dari peraturan tersebut adalah tegas.
D. SIFAT HUKUM
1. Besifat Mengatur
Hukum dikatakan memiliki sifat mengatur karena hukum memuat
berbagai
2. Bersifat Memaksaperaturan baik dalam bentuk perintah maupun
larangan yg mengatur tingkah laku manusia dalam hidup
bermasyarakat demi terciptanya ketertiban di masyarakatHukum
dikatakan memiliki sifat memaksa karena hukum memiliki
kemampuan dan kewenangan memaksa anggota masyarakat untuk
mematuhinya. hal ini dibuktikandengan adanya sanksi yg tegas
terhadap orang-orang yg melakukan pelanggaran terhadap hukum.
PERTANYAAN BAGIAN-1
1) Coba kamu buat/tunjukkan suatu bentuk peraturan yang mengandung unsur hokum!
Jawab: yaitu misalnya”hukumpelanggaran hak cipta ”setiap orang yang melakukan
pelanggaran hak cipta sebagai di maksud dengan pasal 9 ayat 1 maka akan di penjara
paling lama 1 tahyn dan terkena denda sebanyak Rp 100.000.000
2) Mengapa kita menaati hokum?
Jawab:karena dengan adanya hukum,keadilan dapat di tegkkan,serta keberadaan hukum
sangatlah penting dalam mengatur jalan pemerintah suatu Negara.dimana hukum juga
merupakan suatu system yang di dalamnya terdapat norma-norma dan aturan-aturan
3
yang mengatur tingkah laku setiap orang yang dimana jika kita melanggarnya maka kita
akan terkena sangsinya atau hukumannya.
. TUJUAN HUKUM
4
mendalam, yaitu adanya penjiwaan, kesadaran dalam diri mereka masing
masing.
Sikap positif terhadap hukum menunjukkan kesadaran hukum yang
tinggi dari warga negara. Kesadaran hukum merupakan pandangan yang
hidup dalam masyarakat tentang apa itu hukum. Adanya kesadaran hukum
menyebabkan orang bisa memisahkan antara yang sesuai dengan
hukum/perilaku benar dan yang tidak sesuai dengan hukum/perilaku
menyimpang. Orang yang tidak memiliki kesadaran hukum adalah orang
yang tidak mau atau tidak bisa membedakan antara yang benar secara
hukum dan salah berdasar hukum. Orang yang memiliki kesadaran hukum
akan tergerak untuk berupaya agar perilakunya sesuai dengan hukum dan
mencegah perbuatan melanggar hukum.
Agar tujuan hukum itu dapat terwujud dengan semestinya atau sesuai
dengan harapan seluruh anggota masyarakat maka harus ada kepatuhan
kepada hukum tersebut. Masyarakat perlu patuh dan menerima secara positif
adanya hukum itu.
F. PENGGOLONGAN HUKUM
5
2. Hukum sipil dalam arti sempit, meliputi hukum perdata saja.
b. Hukum Publik (hukum negara), yaitu hukum yang mengatur
hubungan antara negara dengan alat-alat perlengkapan negara atau
hubungan antara negara dengan warga negaranya, yaitu:
1. Hukum Tata Negara, mempelajari negara tertentu, seperti
bentuk negara, bentuk pemerintahan, hak-hak asasi warga negara,
alat-alat perlengkapan negara, dan sebagainya. Singkatnya
mempelajari hal-hal yang bersifat mendasar bagi negara.
2. Hukum Administrasi Negara, yakni seperangkat peraturan yang
mengatur cara melaksanakan kekuasaan dan wewenang yang
dimiliki oleh setiap organ negara. Singkatnya mempelajari hal hal
yang bersifat teknis negara.
3. Hukum Pidana, yakni hukum )rang mengatur
pelanggaranpelanggaran dan kejahatan-kejahatan terhadap
kepentingan hukum yang diancam dengan sanksi pidana tertentu.
Dalam KUHP (kitab Undang-Undang Hukum Pidana), pelanggaran
adalah perbuatan yang melanggar (ringan) dengan ancaman denda.
Sedangkan kejahatan adalah perbuatan yang melanggar (berat)
seperti pencurian, penganiayaan pembunuhan dan sebagainya.
4. Hukum Acara disebut juga hukum formal (Pidana dan Perdata)
merupakan seperangkat aturan yang berisi tata cara menyelesaikan,
melaksanakan atau mempertahankan hukum material. Di dalam
Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-
Undang Hukum Acara Pidana diatur tata cara penangkapan,
penahanan, penyitaan dan penuntutan. Selain itu juga diatur siapa-
siapa yang berhak melakukan penyitaan, penyelidikan, pengadilan
yang berwenang, dan
G. SUMBER SUMBER HUKUM
1). Sumber sumber hukum dalam arti formal yaitu mengkaji kepada
prosedur atau tata cara pembentukan suatu hukum atau melihat kepada
bentuk lahiriah dari hukum yang bersangkutan, yang dapat dibedakan secara
tertulis dan tidak tertulis.
Contohnya,
6
2) Sumber hukum dalam arti material yaitu faktor-faktor/kenyataan
kenyataan yang turut menentukan isi dari hukum, isi hukum ditentukan oleh
dua faktor, yakni:
2). Kebiasaan-kebiasaan
HUKUM PERJANJIAN
A. PENGERTIAN PERJANJIAN
Perjanjian adalah : "Suatu persetujuan dimana satu orang atau lebih
mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih “, atau dengan
perkataan lain, bahwa : hubungan hukum yang menyangkut hukum
kekayaan antara dua orang atau lebih, yang menimbulkan hak pada satu
pihak dan kewajiban bagi pihak lain.
7
1. Asas Kebebasan Berkontrak
Asas kebebasan berkontrak Pasal 1338 KUHPerdata yang menyatakan
bahwa : "semua perjanjian yang dibuat secara sah yang berlaku
sebagai undang-undang bagi para pihak yang membuatnya".
8
b. Kecakapan Untuk Melakukan Tindakan Hukum
Agar dapat dianggap sah maka suatu perjanjian haruslah dilakukan oleh
orang-orang yang cakap untuk melakukan tindakan hukum. Yaitu orang-
orang yang dewasa sehat akalnya dengan katalain, perjanjian tidak boleh
dilakukan oleh orang yang tidak cakap untuk melakukan tindakan hukum.
Adapun orang yang dianggap cakap untuk melakukan tindakan hukum
yaitu semua orang yang tidak termasuk orang-orang yang belum dewasa
( anak-anak ). Untuk melakukan suatu tindakan hukum , orang-orang
yang belum dewasa harus diwakili oleh orangtua atau walinya. Adapun
batas kedewasaan menurut KUHperdata adalah 21 tahun. Sebetulnya
menurut Pasal 108 KUHPerdata, perempuan yang mempunyai suami juga
termasuk ke dalam golongan orang-orang yang tidak cakap untuk
melakukan tindakan hukum. Seorang perempuan yang bersuami harus
dengan persetujuan dari suaminya. Akan tetapi pasal ini telah dicabut
oleh surat Edaran Mahkamah Agung No. 3 tahun 1963 karena dianggap
tidak sesuai lagi dengan zaman, Khususnya emansipasi wanita.
c. Hal Tertentu
Syarat hal tertentu dalam hukum perjanjian yaitu bahwa objek yang
diperjanjikan haruslah merupakan sesuatu yang tertentu, dan barang
tersebut paling sedikit harus ditentukan jenisnya. Jumlah barang tidak
terlalu penting untuk disebutkan dalam perjanjian asalkan barang
tersebut dapat ditagih atau dapat dihitung kemudian, misal, dalam beli
sayur mayur dari suatu lading, jenisnya ditentukan tetapi jumlahnya tidak
disebutkan. Walaupun demikian pada akhirnya jumlah sayuran tersebut
dapat ditentukan .
PERTANYAAN BAGIAN KE -1
1) Coba buatkan suatu bentuk surat perjanjian kontrak/kost yang memenuhi pasal 1320 !
9
Jawab : “surat perjanjian jual beli tanah”
Sayayang betanda tangan di bawah ini :
Nama : ERNIbr SEMBIRING
Tempat .tanggal : medan 27 maret 2020
Alamat : Jln.cempaka medan
Pekerjaan : GURU
Yang nantinya dalam surat perjanjian jual beli tanah ini di sebut sebagai penjual :
Nama : AMSAL GINTING
Tempat.tanggal : medan 27 maret 2020
Pekerjaan : SWASTA
Saksi
(ERSADA)
2) Kalau saudara ke barber shop /salon ke cantikan ,apakah ada suatu bentuk
perjanjian ?,bagaimana kalau di langgar apa yang saudara lakukan?
Jawab :ada, jika salah satu dari pegawai yang melanggar perjanjian maka saya akan
menegur dan melaporkan kepada atasannya dimana perjanjiannya itu antar pemilik salon
dan pegawai salon dan menindaklanjuti karyawan.
10
1. WANPRESTASI (INGKAR JANJI)
Wanprestasi (ingkar janji) yaitu suatu keadaan ketika salah satu pihak
dalam perjanjian tidak dapat memenuhi kewajibannya memberikan prestasi,
yang tidak disebabkan karena adanya keadaan memaksa (overmacht).
3. GANTI RUGI
Kreditur dapat meminta ganti rugi kepada debitur yang melakukan ingkar
janji. Ganti rugi ini dapat berupa :
11
3. Ganti rugi atas bunga
Buatkan masing masing contohnya :...........................................?
3. Perjanjian Alternatif.
Perjanjian ini pemenuhan prestasinya dapat dipilih oleh debitur dari
berbagai alternatif yang telah ditentukan dalam perjanjian, Misalnya M
mempunyai hutang kepada N sebanyak Rp. 10 juta, untuk dibebaskan
dari hutangnya, M dapat memilih apakah ia akan menyerahkan uang atau
mobil, atau rumahnya kepada N.
12
tidak memenuhi prestasinya. Misalnya A memborongkan pembangunan
rumahnya kepada B dengan harga Rp. 50 juta yang harus selesai pada
akhir tahun. Jika sampai akhir tahun belum selesai maka B wajib
membayar Rp. 200 ribu untuk setiap bulan keterlambatan.
4. AKIBAT PERJANJIAN
Perjanjian yang dibuat oleh para pihak dapat berakibat sebagai yaitut
5. HAPUSNYA PERJANJIAN
Suatu perjanjian dapat hapus karena terjadinya pembayaran maupun isi
perjanjian telah diselesaikan. Misalnya bila X dan Y mengadakan jual beli,
perjanjian dapat hapus dengan dibayarnya harga oleh Y selaku pembeli. Tetapi
mungkin perjanjiannya masih ada. Untuk hapusnya perjanjian, tujuan
perjanjiannya (yaitu memiliki barang) harus tercapai dulu. Bila perjanjian telah
hapus seluruhnya maka perjanjian dinyatakan telah berakhir.
13
2. Ditentukan oleh undang-undang
Misalnya perjanjian untuk tidak melakukan pemecahan harta warisan
ditentukan paling lama 5 tahun.
14
Seorang yang menyewa mobil mengalami kecelakan,namun masih bisa selamat.maka si
pemilik mobil yang sesungguhya meminta ganti rugi karena mobilnya mengalami
kecelakan,jika tidak di ganti rugi maka si pemilik melaporkan ke polisidan yang
meminjam mobil tersebut tidak ada dana maka dia mencicil biaya mobil kepada si
pemilik mobil.
Ganti rugi atas biaya
Misalnya si A membeli barang ke pada si B dengan biaya sebesar Rp 1.000.000,tetapi
paktanya barang tersebut tak kunjung datang.padalah sudah keluar biaya.maka dalam
hal ini uang Rp 1.000.000 tersebut bisa diminta kembali sebagaiman bentuk pengertian
ganti rugi.
Ganti rugi atas bunga
Si A dan si B sepakat melakukan jual beli sepeda.si A sudah menyerahkan sejumlah uang
untuk melakukan pembayran.tetapi si B tidak juga menyerahkan sepeda miliknya ke si A.
4) Apakah perjanjian sewa kost itu bisa di buatkan dalam bentuk perjanjian sewa syarat batal?
Jawab :bisa,karena misalkan dalam perjanjian sewa kost terjadi pelanggaran terhadap
aturan kost yang dilakukan oleh penyewa maka dapat terjadi perjanjian syarat oleh pemilik
kost tersebut.
MATERI PERTEMUAN KE TIGA (3)
PERJANJIAN KHUSUS
Perjanjian khusus
15
ADAPUN HAK MILIK ATAU BARANG YANG
DIJUAL BARULAH BERPINDAH JIKA TERJADI
PENYERAHAN SEBAGAI BERIKUT:
1. Untuk benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyatabenda tersebut ataupun dengan
penyerahan kunci (untuk bangunan bangunan).
2. Untuk piutang-piutang “atas nama” dan benda benda tak bertubuh (misalnya hak cipta)
dilakukan dengan pembuatan akta otentik atau akta dibawah tangan.
3. Penyerahan piutang dengan surat bank dilakukan dengan penyerahan surat itu, sedangkan
surat piutang “atas tuniuk”dilakukan dengan penyerahan surat disertai denganendosemen.
4. Penyerahan benda tak bergerak dilakukan dengan BalikNama pada pegawai Balik Nama
Mengenai Harga
Harga merupakan hal yang pokokPada Persetujuan jual beli.Harga berarti sesuatu jumlah yang
harus dibayarkan dalam bentuk “uang”.Pembayaran harga uanglah yang bisa dikategorikan ke
dalam jual-beli.Kalau harga barang yang dibeli tapi dibayar dengan benda lain yang bukan
berbentuk uang. Jelas persetujuan itu bukanlah jual-beli.melainkan persetujuan tukar menukar
barang (barter).
Harga barang itu harus benar benar harga yang “sepadan” dengan nilai yang
sesungguhnyaSebab kalau harga barang yang dijual sangat murah atau sama sekali tidak
ada,jelaslah persetujuan ini dianggap seperti hibah.Menjual rumah toko bertingkat dengan
harya Rp. 10.000.000.- sulit untuk mengatakannya pensetujuan jual-beli, lebih tepat kalau
dilihat sebagai persetujuan hibah. Karena harga yang dibayar Rp. 10.000.000.- dengan nilai
harga yang sesungguhnya benar-benar sangat tidak sepadan.Sebab kalau harga barang yang
dijual sangat murah atau sama sekali tidak ada,jelaslah persetujuan ini dianggap seperti
hibah.Harga barang itu harus benar benar harga yang “sepadan” dengan nilai yang
sesungguhnya.
Resiko Dalam Jual Beli
Resiko terhadap barang yang telah ditentukan
Dalam hai ini resiko ditanggung oleh pihak pembeli. Misalnya Amemesan satu
perangkat perabot rumah tangga (meubel) kepapa B yangakan diserahkan keesokan
harinya, ternyata pada malam harinya terjadikebakaran ditoko B tersebut sehingga
barangnya musnah, Makakerugian ditanggung oleh A sebagai pembeli dan B tidak
perlu Menggantirugi pada A.
Resiko tahadap barang yang dijual menurut berat, jumlah danukuran,
(misalnya buah buahan, kain dan lain-lain) ditanggung oleh penjual sampai barang
tersebut ditimbang, dihitung atau diukur.
Resiko terhadap barang yang dijual menurut tumpukan
ditanggung olehpembeli. Tapi meskipun barang belum berada ditangan sipembeli,
pembeliharus menanggung resiko barang tersebut.
Larangan jual beli
Larangan jual beli antar suami-istri.
Tujuan pelarangan ini untuk menjaga terjadinya percampuran harta dalam
perkawinan.bagi suami-istri yangharta perkawinannya terpisah atas dasar pemisahan
hartaperkawinan. Larangan jual beli antara suami istri samahalnya dengan larangan
hibah menghibahkandiantara suami istri
16
Hakim, jaksa, panitera, pengacara, juru sita dan notaris
dilarang bertindak sebagai pembeli atas barang-barang yang ada hubungannya dengan
tugas yang mereka jabat.
Para pegawai yang bertugas langsung menyelenggarakan dan menyaksikan penjualan
suatu barang
dilarang sebagai pembeli atas barang-barang demikian.
Kewajibn Penjual
Kewajiban pembeli
Adalah Membayar harga pembelian padawaktu dan tempat yang ditetapkan menurut
perjanjian.Jika waktu dan tempat pembayaran tidak ditetapkan makapembeli harus membayar
ditempat dan pada waktu ketikapenyerahan akan dilakukan.Pembeli dapat menangguhkan
pembayarannya jika ia digangguatau khawatir adanya suatu tuntutan hukum
berdasarkanhipotik atau tuntutan untuk meminta kembali barangnya.Hal ini berlaku sampai
penjual menghentikan gangguantersebut, atau menjamin untuk menanggung akibat
gangguangangguan tersebut.Akan tetapi juga dapat diminta diperjanjikan bahwa
pembelidiwajibkan menanggung segala akibat yang datang terhadap penguasaan barang
tersebut
17
Perjanjian khusus
Merupakan perjanjian yang mempunyai syarat-syarat tertentu sebagi ciri khas suatu
perjanjian.
Perjanjian khusus di sebut juga perjanjian”bernama”adalah perjanjian yang telah
mempunyai nama-nama sendiri atau bentuk yang banyak terjadi sehar-hari.
Adapun hak milik atau barang yang dijual berulah berpindah jika terjadi penyerahan
sebagai berikut.
- Untuk benda bergerak dilakukan dengan penyerahan nyata benda tersebut
ataupun dengan penyerahan kunci(untuk bangunan-bangunan)
- Untuk piutang-piutang “atas nama” dan benda tak bertubuh(misalnya hak cipta )
dilakukan dengan pembuatan akta otentik atau akta di bawah tangan
- Penyerahan piutang dengan surat bank dilakukan dengan penyerahan surat
itu,sedangkan surat piutang “atas tunjuk”dilakukan dengan penyerahan surat di
sertai dengan endosmen
- Penyerahan benda tak bergerak dilakukan dengan balik nama pada pegawai balik
nama.
Mengenai harga
- Harga
Merupakan suatu jumlah yang harus di bayarkan dalam bentuk
“uang”.pembayaran harga uanglah yang bisa di katagorikan ke dalam jual beli.
Harga barang itu harus benar-benar harga yang “sepadan” dengan nilai yang
sesungguhnya.
Resiko dalam jual beli
18
- Para pegawai yang bertugas langsung menyelengarakan dan menyaksikan
penjualan suatu barang.
Kewajiban penjualan
Kewajiban pembelian
- Yaitu membayar harga pembelian pada waktu dan tempat yang di tetapkan
menurut perjanjian.jika waktu dan tempat pembayaran tidak di tetapkan maka
pembelian harus membayar di tempat dan pada waktu ketikaa penyerahab akan
di lakukan.
19
perbuatan perusahaan, sedangkan orangnya disebut sebagai pengusaha. Sedangka
perbuatan yang dilakukan oleh Dokter, Notaris dan lain-lain adalah merupakan pekerjaan
pekerjaan ini biasanya pada keahlianseseorang atau profesi.
B. ISTILAH PERUSAHAAN
Dengan dicabutnya Pasal 2 sampai dengan pasal 5 KUH Dagangyang mengemukakan : “setiap
orang yang menjalankan Perusahaanwajib membuat Pembukuan.........” lstilah ini secara
rumusannya tidakdijalankan secara jelas, oleh karena itu rumusm perusahaan
dijabarkandalam Undang-Undang dan pendapat para ahli hukum sebagai berikut:
1. Menurut MvT ( memorie van toelichting)“ Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukansecara tidak terputus-putus, terang terangan, dalam kedudukantertentu untuk
mencari laba”
2. Molengraf“ Perusahaan adatah keseluruhan perbuatan yang dilakukansecara terus
menerus, bertindak keluar, mendapatkanpenghasilan memperdagangkan borang,
menyerahkan borang,mengadakan Perjanjian prdagangan”.
3. PolakPerusahaan mempunyai 2 (dua) ciri, yakni: mengadakanperhitungan laba, rugi dan
melakukan pembukuan”.Dari uraian ini dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-
unsurPerusahaan adalah:
1. Terus-menerus
2. Terang-terangan
3. Dalam kualitas tertentu
4. Mencari untung
5. Adanya perhitungan rugi atau laba, jika tidak memberi unsur iniaktifitas yang dilakukan
oleh seseorang tidak dapatdikualifikasikan sebagai perusahaan
C. KEWAJIBAN MEMBUAT PEMBUKUAN
3Dalam Pasal 6 ayat (1), ayat (2) dan ayat (3) kita Undang-undang
Hukum Dagang disebutkan :
(1) setiap orang yang menyelenggarakan suatu perusahaan, ia puntentang keadaan
kekayaanya dan tentang segala sesuatuberkenaan dengan perusahaan itu diwajibkan, sesuai
dengankebutuhan perusahaan membuat catatan dengan cara demikian,sehingga sewaktu-
waktu dari catatan itu dapat diketahui segalahak dan kewajibannya.
(2) la diwajibkan pula dari tahun ke tahun dalam waktu 6 (enam)bulan yang pertama dari
tiap-tiap, tahunnya, membuat danmanandatangani dengan tangan sendiri akan sebuah
neracatersusun sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
(3) Ia pun diharuskan menyimpan selama 30 (tiga puluh) tahun,akan segala buku-buku dan
surat-surat yang bersangkutan, dalanmana memuat ayat kesatu catatan tadi dibuatnya
besertaneracanya, dan selama 10 (sepuluh) tahun akan surat-suratkawat yang dlterimanya
beserta segala tembusan dan surat-suratkawat yang dikirimnyaPembukuan bersifat rahasia
artinya tidak setiap orang bisamelihatnya, kecuali yang diperbolehkan oleh Undang-undang,
yakni:
1. untuk menyelesaikan dalam soal warisan
2. bag yang turut berkepentingan dalam usaha bersama
3. untuk kepentingan Persero
4. bagi yang turut mengangkat agen atau kuasa usaha yanglangsung
5. dalam kapailitan untuk keperluan para krediturSifat rahasia pembukuan dapat diterobos
dalam hal ini:
1. Pembukuan (representation). Dalam hal ini hanya di berikankepada para pihak yang
bersengketa dimuka pengadilan dankepada hakim ex officio yaitu bila terjadi perselisihan
dimukahakim (Pasal 8 KUHD)
2. Pemberitaan (comunication) orang yang berwenang menurutpemberitaan (pasal 12
(KUHD)ialah :
20
a. Pemilik perusahaan (pengusaha)
b. Persero
c. Buru
21
6. memperkerjakan hanya anggota keluanganya sendiri yang terdekat serta tidak
memerlukan izin usaha dan tidak merupakan suatu badan hukum atau suatu persekutuan.
(2) Perusahaan Kecil Perorangan Yang dimaksud dalam huruf b ayat (1) pasal ini selanjutnya
diatur Menteri dengan memperhatikan perundang undangan yang berlaku. Apa kriteria
perusahaan kecil? Hal ini dijabarkan dalam penjelasan Pasal 6 ayat (1) butir b undang-undang
Wajib Daftar Perusahaan sebagai berikut: “Perusahaan kecil perorangan yang melakukan
kegiatan untuk memperoleh keuntungan dan atau laba yang benar-benar hanya sekedar
untuk memenuhi keperluan nafkah sehari-hari. Anggota keluanga yang terdekat adalah
keluanga dalam hubungan sampai derajat ketiga, baik menurut garis lurus ke samping
termasuk menantu dan ipar.
6. Pasal 32(1) Barang siapa yang menurut undang-undang ini dan atauperaturan
pelaksanaannya diwajibkan mandaftarkan perusahaannya dalam Daftar perusahaan yang
dengan sengaja atau karena kelalaianny tidak memenuhikewajibannya diancam dengan
pidana peniara selama lamanya 3 (tiga) bulan pidana dan denda setinggi tingginya Rp.
3.000.000 (tiga juta rupiah)
(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Pasal ini maupakan kejahatan.
E. REGULASI
Pengertian Regulasi merupakan suatu peraturan yang dibuat untuk dapat membantu
mengendalikan sebuah kelompok, lembaga/organisasi, serta juga masyarakat demi mencapai
tujuan tertentu di dalam kehidupan bersama, bermasyarakat, serta juga bersosialisasi.Tujuan
dari dibuatnya regulasi atau aturan ini ialah untuk mengendalikan manusia atau juga
masyarakat dengan batasan-batasan tertentu. Regulasi tersebut diberlakukan pada segala
bentuk lembaga masyarakat, baik itu untuk keperluan masyarakat umum atau juga untuk
bisnis.Istilah dari regulasi ini banyak digunakan dalam berbagai bidang, sehingga definisinya
itu memang cukup luas. Namun secara umum kata regulasi sendiri digunakan untuk
menggambarkan sebuah peraturanyang berlaku didalam kehidupan bermasyarakat, artinya
regulasi itu dibuat dalam bidang apa serta diterapkan pada peraturan hukum negara,
peraturan perusahaan, serta juga lain-lain.
F. PENGERTIAN REGULASI BISNIS
Didalam bidang dunia usaha, pengertian regulasi bisnis serta juga bidang ekonomi ini
merupakan sebuah aturan yang mengendalikan perilaku dalam berbisnis, baik itu dalam
bentuk batasan hukum oleh pemerintah, regulasi industri, peraturan asosiasi perdagangan,
serta juga lainnya.
22
7. Dengan kata lain, regulasi bisnis ini merupakan aturan atau juga etika yang harus dipenuhi
oleh para pelaku bisnis didalam menjalankan bisnisnya. Regulasi ini dibuat dengan melalui
proses tertentu yang manasuatu kelompok masyarakat atau juga lembaga sepakat untuk
mengikuti atau juga terikat pada aturan tertentu yang sudah dibuat untuk mencapai tujuan
bersama.Fungsi dari regulasi bisnis ini merupakan untuk menertibkan perilaku para
pengusaha serta juga konsumen didalam batasan-batasan tertentu. Regulasi bisnis ini
memiliki sifat mengikat serta juga mengendalikan perilaku masyarakat didalam ruang
lingkup bisnis.Regulasi bisnis ini dibagi didalam beberapa kajian, diantaranya merupakan
regulasi bisnis dalam hal merek, regulasi bisnis ini dalam perlindungan konsumen, serta juga
regulasi bisnis larangan praktik monopoli.
PERTANYAAN :
1) Pertanyaan :
a. apakah ibu-ibu yang dating dari berastagi bawa kol,cabe,tomat ataupun wartel
adalah pedangan atau perusahaan ?
jawab :
perusahaan yaitu organisasi yang didirikan oleh seseorang atau sekelompok
orang atau badan lain yang kegiatannya melakukan produksi dan distribusi guna
memenuhi kebutuhan ekonomi manusia,kegiatan produksi dan distribusi
dilakukan dengan menggabungkan berbagai factor prosuksi yaitu manusia,alam
dan modal.
Pedangan yaitu orang –orang yang berusaha di bidang produksi dan berjualan
barang-barang untuk memenuhi kebutuhan kelompok konsumen tertentu di
masyarakat dalam suasana lingkungan informal.mereka adalah orang-orang
menjalankan kegiatan dalam usaha memindahkan ha katas orang lain secara
terus menerus sebagai sumber penghidupannya.
Jadi ibu-ibu yang dating dari berastagi tersebut adalah seorang pedangan.
2) buat 3 bentuk pertanyaan yang bebobot sebagai mahasiswa yang intelektual mengenai
materi tersebut di atas.
Jawab :
a) tuliskan apa yang dimaksut dengan hokum dagang?
Hukum yang mengatur mengenai perdagangan atau prniagaan yang timbul
karena tingkah laku manusia,dengan demikian hukum dagang merupakan bagian
yang merupakan hukum perdata yang menyangkut hokum perniagaan.
b) Tuliskan tentang cara bagaimana pembukuan yang mengandung sifat kerahasian
dapat di buka?
Cara pembukuan representation, cara ini dilakukan apabila pihak bersengketa di
pengadilan.
Cara pemberitaan communication pasal 12 KUHD,pengecualian di luar
pengendalian bilamana diberitakan oleh pihak-pihak yang berkeprntingan.
c) Tuliskan pengertian dari regulasi bisnis?
23
MATERI PERTEMUAN KE ENAM (6)
BENTUK BADAN USAHA
24
Arsitek, kerjasama antar Pengacara. Mendirikan kantor pengacara dan kerjasama antar
mahasiswa untuk menyelenggarakan bimbingan belajar, dan sebagainy.
2. Cara Pendirian Perseroan
Untuk mendirikan perseroan tidak diperlukan suatu cara atau formalitas tertentu seperti
pembuatan akta otentik, pendaftaran di kapaniteraan Pengadilan Negeri maupun pengesahan
dari Menteri Kehakiman. Perseroan ini sudah terbentuk hanya dengan kata sepakat dari para
anggota.Peratunan-peraturan yang berlaku bagi perseroan itu ditetapkan oleh para
anggotanya sendiri. Adapun yang diatur didalam perseroan ini adalah:
a. bagian yang harus dimasukkan kedalam perseroan
b. cara kerja perseroan
c. tujuan kerjasama didalam perseroan
d. pembagian keuntungan antara para anggota
e. lamanya perseroan beroperasi
f. hal-hal lain yang dianggap perlu
Karena dalam perseroan ini tidak diwajibkan adanya pengumuman terhadap pihak ketiga,
maka peraturan-peraturan yang berlaku dalam perseroan hanya mengikat para anggota secara
interen.Artinya tidak berlaku bagi pihak ketiga.Bahkan pihak ketiga ini sebenarnya tidak perlu
mengetahui adanyaperseroan tersebut karena para anggota bertindak seakan-akan untuk
dirinya sendiri.Demikian juga bila salah seorang anggota melakukan wanprestasiterhadap pihak
ketiga, maka pihak ketiga ini hanya dapat menuntut kepada anggota yang bersangkutan.
a. Modal dan pembagian keuntungan
Pembagian keuntungan biasanya ditetapkan oleh para anggota dalam akta yang mereka
buat.Tetapi bila dalam akta tensebut tidak terdapat, maka pembagian keuntungan dapat
dilakukan menurut Undang-undang, yaitu dihitung menurut besar kecilnya pemasukan masing-
masing anggota dalam persekutuan.
b. Pengurus Perseroan
Dalam pasal 1636 KUHPerdata dikatakan bahwa bila seorang anggotaperseroan yang dengan
suatu janji khusus ditugaskan untuk melakukanpengurusan perseroan, maka ia dapat melakukan
segala perbuatan yangberhubungan dengan pengurusannya (walaupun bertentangan dengan
keinginan sekutu-sekutu lainnya) asal dilakukan dengan itikad baik. Kekuasaan untuk melakukan
pengurusan ini tidak dapat ditarik kembali.
c. Hubungan Antara Para Anggota Dengan Pihak Ketiga
Mengenai hubungan antara para anggota dengan pihak ketiga berlaku peraturan-peraturan :
- Para anggota hanya terikat oleh untungnya sendiri dan tidak terikat oleh seluruh hutang
perseroan. Masing-masing anggota tidak mengikat anggota lainnya jika tidak diberi kuasa
untuk itu.
- Para anggota dapat dituntut oleh kreditur untuk suatu jumlah bagian yang sama, meskipun
bagian para anggota tidak sama. Kecuali bila diperjanjikanbahwa pembayanan hutang
dilakukan secara seimbang menurut bagian masing-masing anggota.
- Janji bahwa suatu perbuatan merupakan tanggungan perseroan hanya mengikat anggota
yang bersargkutan dan tidak mergikat anggota lainnya, kecuali bila diperjanjikan demikian.
- Jika salah seorang anggota atas nama perseroan telah membuat suatu perjanjian, maka
perseroan dapat menuntut pelaksanaan perjanjia tersebut.
3. Berakhirnya Perseroan
25
Perseroan berakhir dengan cara cara sebagai berikut :
a. Dengan lewatnya jangka waktu beroperasinya perseroan
b. Dengan musnahnya barang atau diselesaikannya suatu perbuatan yang merupakan tujuan
pokok dibentuknya perseroan.
c. Atas kehendak semata mata dari beberapa orang anggota.
d. Jika salah seorang anggota perseroan meninggal, ditaruh dibawah
pengampunan, atau dinyatakan pailit. Perseroan yang didirikan untuk waktu tertentu tidak bisa
dibubarkan oleh salah seorang anggota, kecuali jika terdapat alasan-alasan yang salah.
Misalnya perseroan didirikan untuk waktu limatahun, sebelum jangka waktu lima tahun
berakhir tidak dapat dibubarkan oleh salah seorang anggota.
D. FIMA (FA)
1. Pengertian Firma
Firma adalah: “suatu Perseraan (maatschap) yang didirikan untuk menjalankan suatu
perusahaan dibawah nama bersama anggota anggotanya bertanggung jawab secara langsung
dan sendiri-sediri tarhadap pihak ketiga.”Firma artinya “nama bersama" dalam firma
setiap persero berhak untuk melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga atas nama
perseroan tersebut. Adapun tindakan yang dilakukan oleh salah seorang, persero tersebut
mengikat persero-persero lainnya.lni berbeda dengan maatschap karena tindakan tindakan
yang dilakukan oleh anggota maatschap hanya mengikat orang bersangkutan dan tidak dapat
mengikat anggota lainnya. Dengan demikian firma merupakan suatu maatschap yang telah
meningkat menjadi perusahaan, yang melakukan hubungan hukum dengan pihak ketiga
dengan rnenggunakan nama bersama. Firma bukanlah merupakan badan hukum, karena dalam
suatu badan hukum terdapat pemisahan yang tegas antara harta PTibadi dengan harta
perseroan.Dalam firma memang ada disebut " harta firma” tetapi bila harta firma
tersebut tidak cukup untuk melunasi Hutang hutang firma, maka harus dilunasi dengan harta
dari anggota firma tersebut.Berarti dalam firma tidak ada pemisahan yang tegas antara
hartakekayaan PTibadi dengan harta kekayaan perseroan.
2. Pendirian Firma
a. Membuat Akta Otentik"Firma harus didirikan dengan akta otentik., akan tetapi
ketiadaan akta ini tidak boleh dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga". (Pasal 22
KUHDagang) dalam pasal pasal 1624 KUH Pedata tentang pendirian perseroan dikatakan
bahwa perseroan dapat didirikan secara konsensual artinya cukup dengan katasepakat antara
pihak yang terlibat. Namun ada kekhususan yaitu dinyatakan dalam pasal 22 KUHD di atas yaitu
: bahwa firma harus didirikan dengan aktaotentik.
Jadi firma wajib didirikan dengan akta otentik.Demikian juga dalam praktek, firma bisa
didirikan dengan akta otentik. Keharusan membuat aktaotentik itu bukan merupakan syarat
sah berdirinya firma akan tetapi hanya merupakan alat bukti berdirinya firma.
b. Mendaftarkan akta di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Pasal 28 KUHD menyatakan bahwa
para persero di wajibkan untuk menyelenggarakan pengumuman petikan akta tersebut di
dalam Berita Negara. Jika pendaftaran dan pengumuman akta tersebut belum dilakukan, maka
pihak ketiga dapat menganggap firma itu sebagai: Perseroan umum (menyelenggarakanseluruh
urusan perniagaan) Perseroan yang didirikan untuk waktu yang tidakterbatas Seolah olah tidak
ada perseron yang dikecualikan dari hak untuk bertindak dan menandatangani sesuatu atas
nama firma tersebut.
3. Pembubaran Firma
26
Firma akan bubar, jika terjadi hal-hal sebagai berikut:
- Waktu yang ditentukan untuk pendirian firma habis.
- Pengunduran diri atau pemberhentian salah seorang anggota.
- Seorang anggota meninggal dunia dan sebagainya.
E. COMMANDITAIRE VENOOTSCHAP (CV).
1. Pengertian CV
Comanditaire Venootschap atau Perseroan Komanditer yaitu: suatu Perseroan untuk
menjalankan suatu perusahaan yang dibentuk oleh satu orang atau beberapa orang persero
secara tanggung jawab menanggung dan bertanggung jawab untuk seluruhnya (tanggung
jawab renteng) pada satu pihak, dan satu orang atau lebih sebagai pelepas uang (geldsheiter)
pada pihak yang lain.
Dari pengertian tersebut, kita dapat mengetahui bahwa ada 2 macamanggota dalam CV, yaitu :
1. Anggota bertanggungjawab secara menyeluruh
2. Anggota yang hanya melepas uang
Anggota yang bertanggung jawab secara menyeluruh disebut "PerseroKomplementer”.
Persero Komplementer merupakan persero yang bertindak sebagai pengurus (pemimpin)
perusahaan dan perhubungan dengan pihak ketiga. Mereka,bertanggung jawab secara
tanggung menanggung seperti parapersero komplementer mempunyai hutang kepada pihak
ketiga, maka pihak ketiga dapat menuntut seluruh jumlah hutang kepada salah seorang
anggotapersero komplementer. Penanggung jawaban persero komplementer itudemikian luas
sehingga bila perseroan mempunyai hutang yang cukup untukdibayar oleh harta kekayaan
perseroan, harta kekayaan peribadi perserokomplementer dapat dipakai untuk melunasinya.
Persero komplementer ini juga disebut "persero aktif”. Sedangkan anggota yang hanya
melepakan atau mempercayakan uangnya, tidak dapat melakukan tindakan pengurusan atau
berhubungan dengan pihak ketiga atas nama perseroan. Pertanggung jawabannya itu terbatas
sampai sejumlah modal yang dimasukkannya ke dalam peribadinya. Karenanua tidak dapat
melakukan tindakan pengurusan, maka mereka disebut “persero pasif”.Tetapi bila ia
melakukan tindakan pengurusan maka akan mengakibatkan ia dibebani tanggung jawab
seperti persero komplementer, yakni sampai pada harta kekayaan Peribadinya.
3. Pendirian C.V
Pendirian suatu perseroan komanditer tidak memerlukan suatu formalitas tertentu, karena
dapat dilakukan baik dengan lisan rnaupun dengan tulisan (akta),baik otentik maupun
dibawah tangan. Akan tetapi dalam hubungan dengannya dengan pihak ketiga selayaknya
CV didirikan dengan akta otentik.Demikian juga dalam praktek yang terjadi dewasa ini CV
didirikan dengan akta otentik.
4. Pembubaran
Bubarnya CV dapat disebabkan beberapa alasan, antara lain:
a. Berakhirnya jangka waktu CV yang ditetapkan dalam anggaran dasar.
b. Akibat pengunduran diri atau pemberhentian sekutu.
c. Akibat perubahan anggaran dasar.
PERTANYAAN:
1) Dimana letak perbedaan antara CV,FIRMA dan UD ?
JAWAB: perbedaanya yaitu,
27
CV adalah suatu perusahaaan yang didirikan oleh satu atau beberapa orang secara
tanggung menaggung,bertanggung jawab secara seluruhnya ataua secara
solider,dengan satu orang atau ebih sebagai pelepas uang dan diatur oleh KHUD.
FIRMA adalah sebuah bentuk persekutuan untuk menjalankan antar dua orang atau
lebih dengan memakai nama bersama.
UD(usaha dagang) adalah bentuk usaha yang paling sederhana Karena pengusahanya
hanya satu orang(orang yang memiliki perusahaan tersebut).
2) Coba anda dIdirikan suatu perusahaan yang berbentuk CV yang sederhana,tidak seperti
yang di google.
JAWAB :
AKTA PENDIRIAN
Berhadapan dengan saya,notaris B peluang para pendiri “CV ARIH ERSADA FOOD” yakni
Amsal ginting,Agave ginting,Cendy br karo,Denia br sembiring,Erlani br ginting,Ersada br
ginting dan Valentine br taringan menyatakan melalui akta ini bahnwa :
1. Melakukan usaha dengan bimbingan makanan kecil kas karo berupa cimpa unung-
unung,cimpa tuang,cimpa matah,cimpa sira lada,cimpa labu,cimpa jagung,dan cimpa
lemek
2. “cv” ini bermaksut memasuki pasar cimpa di berastagi dan memperluas pasar dari
produk cimpa”cv” ini ke luar daerah dan kota, dan berusaha memberikan inovasi
produk,dan memberikan kualitas produk yang terbaik dari makanan khas karo ini.
3. Melakukan kerja sama yang baik dengan orang perseorangan maupun dengan
perusahaan lain untuk menyukai maksud dan tujuan yang sama dengan “cv” ini.
Adapun pasar sasaran yang menjadi pertimbangan “cv arih ersada food”antara lain pusat
oleh-oleh,usaha perkotaan,pasar tradisional, dan tempat parawisata.
“cv arih ersada food” ini dimiliki bersama oleh para pendirinya yakni amsal ginting,agave
ginting,cendi br karo,denia br sembiring,erlani br ginting,ersada br ginting dan valentine br
targan.
28
Ersada br ginting 15% (bangunan dan dana usaha)
29