Dalam jurnal ini peneliti meguji coba rancangan konseling pranikah bagi pasangan
yang sudah berencana untuk menikah. Program diujicobakan kepada dua pasang pasrtisipan
dalam bentuk konseling pasangan. Konseling dilakukan sebanyak empat kali tatap muka,
sekali dalam seminggu, selama 120-150 menit per pertemuan. Hasil penelitian menunjukkan
program ini cukup efektif bagi partisipan yaitu pasangan yang sudah berencana untuk
menikah (di Indonesia). Materi yang dianggap paling bermanfaat ialah keluarga asal
pasangan (menggunakan teknik genogram dari terapi keluarga Bowenian), konflik,
komunikasi, serta peran dan tanggung jawab suami/isteri dalam rumah tangga.
Konseling ini juga bermanfaat dalam memberikan pengetahuan baru dan membuka
wawasan berpikir mengenai kehidupan pernikahan, menjadi kesempatan untuk
membicarakan hal-hal yang belum didiskusikan antara pasangan mengenai harapan mereka
masing-masing terhadap pasangannya dan kehidupan pernikahan yang mereka inginkan
nantinya, memberikan masukan serta nasihat yang dapat dipertimbangkan untuk kemudian
hari, dan bisa mengenali pasangan lebih dalam.konseling/pendidikan pranikah merupakan
prosedur pelatihan berbasis pengetahuan dan keterampilan yang menyediakan informasi bagi
pasangan yang akan menikah untuk mempertahankan dan meningkatkan hubungan mereka
setelah merek menikah. Konseling ini diikuti oleh pasangan yang hendak menikah dan tidak
memiliki masalah berarti dalam hubungan mereka, jadi tidak harus pasangan yang memiliki
masalh serius dalam hubungan mereka. tujuannya ialah untuk meningkatkan hubungan
sebelum pernikahan yang stabil dan memuaskan