Anda di halaman 1dari 14

RESUME KONTRASEPSI HORMONAL

KETERAMPILAN ASUHAN KELUARGA BERENCANA DAN REPRODUKSI

Disusun oleh :

Puteri Salma Permatasari

Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi DIII Kebidanan

Tahun Ajaran 2019


Kontrasepsi Hormonal

Sejarah penemuan kontrasepsi hormonal berjalan panjang, mulai dari 1897 ketika
Beard menduga bahw akorpus luteum mengahambat terjadinya ovulasi. Fellmer pad atahun
1912 mempelajari pengaruh korpus luteum terhadap mamae dan uterus. Moore dan Price
mengetahuo fungsi kelenjar hipofisis dan estrogen serta progesteron dapat memberikan
rangsangan baik. laboratorium Syntex tahun 1956 menemukan progesteron sistesis dengan
nama Norethisterone.

Mekanisme kerja kontrasepsi hormonal

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hormonal telah mempelajari bahwa


estrogen dan progesteron memberikan umpan balik terhadap kelenjar hipofisis melalui
hipotalamus sehingga terjadi hambatan terhadap perkembangan folikel dan proses ovulasi.

Melalui hipotalamus dan hipofisis, estrogen dapat menghambat pengeluaran folicle


stimulating hormone (FSH) sehingga perkembangan dan kematangan folikle de Graaf tidak
terjadi. Disamping itu progesterone dapat menghambat pengeluaran hormone luteinizing
(LH). Estrogen mempercepat peristaltik tuba sehingga hasil konsepsi mencpaai uterus
endometrium yang belum siap untuk menerima implantasi.

1) Kontrasepsi Hormonal Pil


Kontrasepsi hormonal pil telah mengalami penelitian panjang, sehingga sebagian
besar wanita dapat menerima tanpa kesulitan =, dengan patrun menstruasi normal
serta durasi antara 4 sampai 6 hari. Disamping durasi 4 sampai 6 hari, masih terapat
patrun menstruasi wnaita.
a. Wanita tergolong durasi menstruasi kurang dari 4 hari, memerlukan pil KB
dnegan efek estrogen tinggi
b. Wanita dengan durasi menstruasi lebih dari 6 hari memelrukan pil KB dengan
efek estrogen yang rendah

Berikut adalah berbagai nama paten KB pil yang dipasarkan:

Progesteron Kuat Estrogen Lemah


Anovlar Ovulen
Norlestrine Volidan
Anacyline Lyndiol
Eugynon Noracytine
Norinyl Conovid E
Microgynon 60 ED Previson
Microgynon 30 ED Nuvacium

Sifat khas hormonal adalah sebagai berikut :

a. Etrogen : mudah tersinggung, tegang, retensi air, dan garam, berat badan bertambah,
menimulkan nyeri kepala, peradarahn banyak saat menstruasi, meningkatkan
pengeluaran leukorea, menimbulkan perlunakan serviks.
b. Progestin : payudara tegang, akne, kulit dan rambut kering, menstruasi berkurang,
kaki dan tangan sering kram, liang senggama kering.

Macam-macam pil KB :

1. Pil kombinasi : gabungan hormon progesterone dan estrogen


Cara kerja : mencegah pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur (ovarium)
Efektivitas : efektivitas penggunaan pil kombinasi mencegah kehamilan sebesar
98,5% selama digunakan secara tepat dan benar.
Kelebihan :
- Sangat efektif bila digunakan secara benar
- Kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil
kontrasepsi
- Nyaman dan mudah digunakan
- Penggunaan dapat dihentikan setiap saat

Keterbatasan :

- Diperlukan kontrasepsi tambahn (misalnya kondom) selama 7 hari


pemakian awal pil kombinasi
- Menganggu produksi ASI
- Memiliki interkasi dengan obat TBC dan kejang
- Memerlukan kepatuhan yang tinggi

Indikasi :

- Baru saja mengalami keguguran


- Menderita anemia atau memiliki riwayat anemia
- Terinfeksi HIV, baik yang sedang atau tidak sedang dalam
pengobatan
Kontraindikasi:

- Sedang menyusui
- Menderita penyakit hati yang aktif dan serius
- Sedang atau pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- Menderita diabetes atau mengalami kerusakan pembuluh darah,
penglihatan, ginjal atau sistem saraf
- Memiliki penyakit kandung empedu atau sedang mengkonsumsi
obat untuk sakit kandung empedu
- Pernah atau sedang mengalami stroke, penggumapalan darah,
dikaki atau paru-paru
- Sedang atau pernah menderita kanker payudara
- Mengalami migrain
- Sedang mengkonsumsi obat kejang dan obat TBC
- Merokok dan usia > 35 tahun
- Orang pelupa

Efek samping dan penanganan pil kombinasi :

Efek samping yang mungkin terjadi Cara penanggulangannya


Mual dan muntah  Gejalan ini bersifat sementara dan
individual
 Disarankan agar meminum pil setelah
makan malam
 Jika dalam 3 bulan berturut-turut
belum hilang, segera sarankan untuk
konsultas ke fasilitas kesehatan
Rasa sakit/tegang dan payudara dirasakn  Jelaskan bahwa gejala bersifa
tegang sementara., jika ada rasa sakit bisa
disarankan meminum obat penghilang
rasa sakit
 Disarankan agar akseptor memakia
bra yang sesuai saat bekerja dan saat
tidur
 Bila sakit menetap disarankan untuk
berobat ke dokter/bidan
Penambahan berat badan  Penambhan BB bersifat invidual dan
multi faktor, perhatian jenis dan
jumlah asupan makanan. Serta
perbanyak aktivitas fisik/olahraga
Tekanan darah tinggi  Bila tekanan darah mencapai >140/90
mmHg ,sebaiknya hentikan
pemakaian penggunaan kontrasepsi
pil kombinasi. Konsultasikan ke
petugas kesehatan untuk mengganti
metode kontrasepsi.
Pusing/ sakit kepala  Disarankan untuk meminum obat
penghilang rasa skait kepala, namun
jika sakit kepala menetap segera
anjurkan untuk konsultasikan dengan
bidan/dokter
Jerawat  Gejala tersebut bersifat invidual
 Disarankan agar mengurangi
makanan berlemak dan menjaga
kebersihan kulit yang terkena jerawat
Perubahan pad pola haid  Biasanya jumlah haid akanlebih
sedikit. Hal ini merupakan hal yang
norma terjadi pada pengguna pil
kontrasepsi kombinasi.Apabila jadwal
konsumsi tidak teratur dapat terjadi
perubahan pola haid. Jika perdarahan
menetap atau bertmabah banyak,
segera rujuk ke bidan atau dokter
2. Pil Progestine : hanya mengandung progesterone dipergunakan untuk ibu postpartum
yang sering disebut juga dengan mini pil
Cara kerja :
- Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat masuknya sperma
- Mengganggu siklus menstruasi, termasuk mencegah pelepasan sel telur
dari ovarium
- Menipiskan selaput lendir rahim sehingga mencegah tertanamnya
embrio

Efektivitas : efektivitas penggunaan minipil mencegah kehamilan sebesar 98,5%


selama digunakan tepat waktu dan benar

Kelebihan :

- Sangat efektif bila digunakan secara benar


- Aman digunakan untuk ibu menyusui
- Tidak mengambah produksi ASI
- Kesuburan cepat kembali jika berhenti menggunakan pil kontrasepsi
- Nyaman dan mudah digunakan
- Penggunaan dapat dihentikan setiap saat
- Dapat digunakan wanita yang terinfeksi HIV/AIDS , baik yang sedang
atau tidak sedang dalam pengobatan

Keterbatasan :

- Diperlukan kontrasepsi tambahn selam 7 hari pemakaian awal pil


progestine
- Harus diminum setiap hari pada waktu yang sama
- Memiliki interaksi dengan obat TBC dan kejang
- Memerlukan kepatuhan yang tinggi

Indikasi :

- Sedang menyusui
- Baru saja menglami keguguran
- Menderita anemia atau memiliki riwayat anemia
- Terinfeksi HIV baik yang sedang atau tidak sedang dalam pengobatan
Kontraindikasi:

- Memiliki penyakit hati yang aktif dan serius


- Menderita gangguan pembekuan darah
- Sedang mengkonsumsi obat untuk kejang atau obat TBC
- Pernah atau sedang menderita kanker payudara
- Orang yang pelupa

Efek samping dan cara penanganannya

Efek samping yang mungkin terjadi Cara penanganannya


Nyeri kepala dan mual Bila sakit kepala dirasakan berat, berulang
atau tekanan darah meningkat, disarankan
untuk konsultasi ke fasilitas kesehatan
Pertambahan BB Penambahan berat badan bersifat inividual
dan multifaktor, perhatikan jenis dan
jumlah asupan makanan, serta perbanyak
aktivitas fisik/olahraga
Nyeri payudara  Disarankan untuk memakai bra
(termasuk saat bekerja dan tidur)
dan dapat menggunakan kompres
hangat/dingin.
 Dapat pertimbangkan mengunakan
paracetamol 500-100mg
 Jika nyeri tetap berlanjut, segera
konsultasikan ke fasilitas
kesehatan
Tidak menstruasi Merupakan suatu keadaan yang tidak
berbahaya,.
Perdarahan banyak Hal ini mungkin terjadi dan akan
berkurang setelah penggunaan bebrapa
bulan bila perdarahan banyak terus
berlangsung setelah beberapa bulan,
disarankan kontrol ke fasilitas kesehatan

2) Suntikan KB
Kontrasepsi suntik adalah kontrasepsi hormonal jenis suntikan yang dibedakan
menjadi dua macam yaitu DMPA (depot medroksiprogesterone asetat) dan kombinasi. Suntik
DMPA berisi depot medroksiprogesterone asetat yang diberikan dalam suntikan tunggal 150
mg/ml secara intramuscular (IM) setiap 12 minggu (Baziad, 2002).

1. KONTRASEPSI SUNTIK DEPOT MEDROKSIPROGESTERON ASETAT


(DMPA)
Kontrasepsi suntik DMPA berisi hormon progesteron saja dan tidak
mengandung hormone esterogen. Dosis yang diberikan 150 mg/ml depot
medroksiprogesteron asetat yang disuntikkan secara intramuscular (IM) setiap 12
minggu (Varney, 2006).
A. Mekanisme Kerja
Mekanisme Kerja kontrasepsi DMPA menurut Hartanto (2004) :
a. Primer : Mencegah ovulasi
Kadar Folikel Stimulating Hormone (FSH) dan Luteinizing hormone (LH)
menurun serta tidak terjadi lonjakan LH. Pada pemakaian DMPA, endometrium
menjadi dangkal dan atrofis dengan kelenjar-kelenjar yang tidak aktif. Dengan
pemakaian jangka lama endometrium bisa menjadi semakin sedikit sehingga hampir
tidak didapatkan jaringan bila dilakukan biopsi, tetapi perubahan tersebut akan
kembali normal dalam waktu 90 hari setelah suntikan DMPA berakhir.
b. Sekunder
1). Lendir servik menjadi kental dan sedikit sehingga merupakan barier
terhadap spermatozoa.
2). Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi dari ovum
yang telah dibuahi.
3). Mungkin mempengaruhi kecepatan transportasi ovum didalam tuba falopi.

B. Efektivitas

DMPA memiliki efektivitas yang tinggi dengan 0,3 kehamilan per100


perempuan dalam satu tahun pemakaian (BKKBN, 2003). Kegagalan yang terjadi
pada umumnya dikarenakan oleh ketidakpatuhan akseptor untuk datang pada jadwal
yang telah ditetapkan atau teknik penyuntikan yang salah, injeksi harus benar-benar
intragluteal (Baziad, 2002).
C. Kelebihan
Kelebihan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
a. Sangat efektif.
b. Pencegahan kehamilan jangka panjang.
c. Tidak berpengaruh pada hubungan suami istri.
d. Tidak mengandung estrogen sehingga tidak berdampak serius terhadap penyakit
jantung dan gangguan pembekuan darah.
e. Tidak mempengaruhi ASI.
f. Sedikit efek samping.
g. Klien tidak perlu menyimpan obat suntik.
h. Dapat digunakan oleh perempuan usia lebih dari 35 tahun sampai perimenopause.
i. Membantu mencegah kanker endometrium dan kehamilan ektopik.
j. Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara.
k. Mencegah beberapa penyakit radang panggul.

D. Keterbatasan

Keterbatasan penggunaan suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :


a. Sering ditemukan ganguan haid.
b. Kemungkinan terlambatnya pemulihan kesuburan setelah penghentian pemakaian.
c. Klien sangat bergantung pada tempat sarana pelayanan kesehatan.
d. Permasalahan berat badan merupakan efek samping tersering.
e. Tidak menjamin perlindungan terhadap penularan infeksi menular seksual, hepatitis B
dan virus HIV.
f. Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi perubahan lipid serum.
E. Indikasi
Indikasi pada pengguna suntik DMPA menurut BKKBN (2003) :
a. Wanita usia reproduktif.
b. Wanita yang telah memiliki anak.
c. Menghendaki kontrasepsi jangka panjang dan memiliki efektifitas tinggi.
d. Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi yang sesuai.
e. Setelah melahirkan dan tidak menyusui.
f. Setelah abortus dan keguguran.
g. Memiliki banyak anak tetapi belum menghendaki tubektomi.
h. Masalah gangguan pembekuan darah.
i. Menggunakan obat epilepsy dan tuberculosis.
F. Kontra Indikasi
Menurut BKKBN (2003), kontra indikasi pada pengguna suntik DMPA yaitu :
a. Hamil atau dicurigai hamil.
b. Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.
c. Wanita yang tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid.
d. Penderita kanker payudara atau ada riwayat kanker payudara.
e. Penderita diabetes mellitus disertai komplikasi.
G. Waktu Mulai Menggunakan
Menurut Saifuddin (2003), waktu mulai menggunakan kontrasepsi DMPA yaitu :
a. Setiap saat selama siklus haid, asal tidak hamil.
b. Mulai hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid.
c. Pada ibu yang tidak haid atau dengan perdarahan tidak teratur, injeksi dapat diberikan
setiap saat, asal tidak hamil. Selama 7 hari setelah penyuntikan tidak boleh melakukan
hubungan seksual.
d. Ibu yang telah menggunakan kontrasepsi hormonal lain secara benar dan tidak hamil
kemudian ingin mengganti dengan kontrasepsi DMPA, suntikan pertama dapat segera
diberikan tidak perlu menunggu sampai haid berikutnya.
e. Ibu yang menggunakan kontrasepsi nonhormonal dan ingin mengganti dengan
kontrasepsi hormonal, suntikan pertama dapat segera diberikan, asal ibu tidak hamil dan
pemberiannya tidak perlu menunggu haid berikutnya. Bila ibu disuntik setelah hari ke-7
haid, selama 7 hari penyuntikan tidak boleh melakukan hubungan seksual.

H. Cara Penggunaan

Cara penggunaan kontrasepsi DMPA menurut Saifuddin (2003) :

a. Kontrasepsi suntikan DMPA diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik


intramuscular (IM) dalam daerah pantat. Apabila suntikan diberikan terlalu dangkal
penyerapan kontrasepsi suntikan akan lambat dan tidak bekerja segera dan efektif.
Suntikan diberikan tiap 90 hari.

b. Bersihkan kulit yang akan disuntik dengan kapas alkohol yang dibasahi etil/ isopropyl
alcohol 60-90%. Biarkan kulit kering sebelum disuntik, setelah kering baru disuntik.
c. Kocok dengan baik dan hindarkan terjadinya gelembung-gelembung udara.
Kontrasepsi suntik tidak perlu didinginkan. Bila terjadi endapan putih pada dasar ampul,
upayakan menghilangkannya dan dengan menghangatkannya.

I. Efek Samping

Efek samping yang sering ditemukan menurut Baziad (2002) : Mengalami gangguan
haid seperti amenore, spooting, menorarghia, metrorarghia,Penambahan berat
badan,Mual,Kunang-kunang,Sakit kepala,Nervositas,Penurunan libido, dan Vagina
kering.

2. Suntikan Estrogen/Kombinasi
Suntik 1 bulanan/ sunti KB kombinasi mengandung 2 hormon yaitu progestine dan
estrogen. Kunjungan ulang untuk suntik secara teratur, kembali setiap 1 bulan (4
minggu)
a. Cara kerja : mencegah pelepasan sel telur (ovum) dari indung telur
(ovarium)
b. Efektivitas : efektuvutas penggunaan suntik KB 1 bulan mencegah
kehamilan sebesar 99,7% selama dilakukan tepat waktu dan benar.
c. Kelebihan :
- Mengurangi resio terjadinya kanker indung telur
- Tidak mempengaruhi hubungan seksual
d. Keterbatasan :
- Diperlukan kontrasepsi tambahan selama 7 hari pemakaian awal suntik
KB 1 bulanan
- Tidak disarankan bagi ibu menyusui, karena dapat mengganggu
produksi ASI
e. Indikasi :
- Sukarela
- Tidak sedang menyusui
- Baru saja mengalami keguguran
- Dapat digunakan pada wanita yang terinfeksi HIV/AIDS, baik yang
sedang atau tidak sedang dalam pengobatan
f. Kontraindikasi:
- Sedang menyusui
- Menderita penyakit hati yang aktif dan serius
- Sedang atau pernah memiliki riwayat tekanan darah tinggi
- Menderita diabetes atau mengalami kerusakan pembuluh darah,
penglihatan, ginjal atau sistem saraf
- Merokok dan berusia > 35 tahun
- Sedang mengalami atau pernah menderita kanker payudara
g. Efek samping :

Efek samping yang mungkin terjadi Cara penanganan


Tidak menstruasi Pada penggunaan suntik KB 1 bulanan,
kondisi tidak menstruasi jarang terjadi
Pertambahan BB  Penambahan BB bersifat individual
dan multifaktor
 Jika tida dapat menerima perubahan
BB dapat konsultasi ke fasilitas
kesehatan
Nyeri payudara  Disaranan untuk memakai bra saat
bekerja atau tidur dan dapat
menggunakan kompres hangat/dingin
 Minum paracetamol 500-100mg
 Jika nyeri tetap berlanjut, segera
konsultasi ke fasilitas kesehatan
Nyeri kepala dan mual Bila sakit kepala dirasakan berat atau TD
meningkat, disarankan untuk konsultasi ke
fasilitas kesehatan
Perdarahan banyak Hal ini mungkin akan berkurang setelah
penggunaan suntik beberapa bulan

3) IMPLAN
Alat kontrasepsi berbentu batang kecil yang terbuat dari plastik yang mengandung
hormone progestine, dipasang dibawah lapisan kulit (subkutan) pada lengan atas
dibawah. Memberikan perlindungan jangka panjang terhadap kehamilan hingga 3-4
tahun
a. Cara kerja : mengentalkan rahim sehingga mencegah pertemuan sel sperma dan
sel telur
b. Efektivitas : mencegah kehamilan sebesar 99%-99,8%
c. Kelebihan :
- Dapat digunakan segera pascasalin atau pasca keguguran
- Aman dipakai pada masa menyusui, tidak mengganggu produksi ASI
- Tidak mempengaruhi kemampuan seksual
- Dapat dicabut sesuai keinginan sebelum batas waktu
- Kembalinya kesuburan cepat setelah dicabut
- Mengurangi nyeri dan jumlah darah haid
- Dapat dipasang penderita HIV/AIDS
d. Ketrbatasan :
- Dipasang dan dilepas oleh tenaga kesehatan
e. Indikasi :
- Sukarela
- Mendapat persetujuan suami
- Ibu yang baru saja melahirkan atau mengalami keguguran dan sedang
menyusui
f. Kontraindikasi :
- Menderitas penyakit hati yang aktif dan serius
- Memiliki masalh serius dengan penggumpalan darah dikaki atau paru-
paru
- Mengalami perdarahan pervagunam yang tidak seperti biasanya
- Sedang atau pernah menderita kanker payudara
g. Efek samping :
- Nyeri/memar/bengkak setelah pemasangan implant
- Perdarahan bercak
- Nyeri payudara
- Mual/pusing/gelisah
- BB bertambah
Daftar pustaka

Maryana, 2018. Aman dan Sehat menggunakan kontrasepsi bagi faskes.


Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah: Semarang

Manuaba, Ida Bagus, 1998. Ilmu Kebidanan,Penyakit Kandungan Dan


Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Buku kedoteran EGC:
Jakarta

Anda mungkin juga menyukai