Anda di halaman 1dari 3

RESUME KBKR

1. Penyimpangan seksual (sexual deviation) atau abnormalitas seksual (sexual


abnormality) atau ketidakwajaran seksual (sexual perversion) atau kejahatan seksual
(sexual harrasment) adalah bentuk dorongan dan kepuasan seksual yang diperoleh
atau ditunjukkan kepada objek seksual secara tidak lazim.

(Abdullah, http://www.diffy.com/cmm/artikel/definisi.penyimpangan1.html).

2. Berikut adalah bentuk-bentuk perilaku seksual menyimpang menurut Omar, et al


(2012:17) :

1) Persetebuhan secara seksual

2) Membujuk, merayu, atau melakukan tipuan ke seseorang yang lebih dewasa atau
lebih muda usianya atau dalam hal tingkat perkembangannya

3) Meraba-raba diri sendiri di tempat umum

4) Meraba-raba orang lain

5) Menggoda dan melekat-lekatkan tubuhnya ke orang yang dekat dengannya

Menurut Kartono (2009: 236) Penyimpangan seksual dibagi menjadi beberapa


kelompok berdasarkan sebabnya. Contoh-contohnya adalah sebagai berikut:

1) Abnormalitas seks disebabkan oleh dorongan seksual yang abnormal. Contohnya


yaitu Seduksi dan Perkosaan.Seduksi merupakan bujukan dan godaan untuk mengajak
partnernya bersetubuh, yang sebenarnya melanggar norma susila atau melanggar
hukum.

2) Abnormalitas seks disebabkan adanya partner seks yang abnormal. Contohnya


adalah pornografi dan obscenity. Pornografi adalah bacaan yang immoril; berisikan
gambar-gambar dan tulisan yang asusila, yang khusus dibuat untuk merangsang nafsu
seks. Sedangkan obsenity merupakan pola tingkah laku, gerak-gerik, perkataan-
perkataan, dan ekspansi lainnya yang bersifat erotis, tidak sopan, berlangsung
ditempat umum, jorok dan menjijikkan

3. Faktor risiko penyimpangan seksual yaitu:


1) Paparan pornografi Yatimin (2003: 67) menjelaskan bahwa “ bacaan porno atau
tulisan porno ialah suatu tulisan atau gambar yang melanggar perasaan kesopanan dan
dapat membangkitkan nafsu birahi. Sehingga, menurut norma-norma (agama) dapat
menimbulkan pikiran yang dapat menjurus pada pelanggaran susila. Saat ini, konten-
konten porno dengan mudah diakses oleh remaja bahkan anak-anak dengan
menyalahgunakan internet.

2) Lingkungan yang kurang baik Magdalena (2010:29) Remaja yang mendapatkan


video berkonten porno itu juga berpotensi ingin berbagi pada sesama temannya. Ada
semacam rasa bangga atau euforia yang membuat mereka tak tahan untuk tidak
membagikan informasi heboh ke orang lain. Sehingga, perlu untuk menempatkan
remaja di lingkungan yang baik. Hasil studi mengenai pengaruh teman sebaya olleh
Busse et al dalam Rahyani (2014:9) memperoleh kejadian inisiasi hubungan seks
pranikah di antara 20 remaja berusia antara 14 sampai 16 tahunn di Philadelphia,
cenderung meningkat pada remaja yang berkomunikasi tentang seks dengan teman
sebaya.

(http://eprints.uny.ac.id/56114/1/Siti%20Aisyah_13103244030.pdf)

4. Pandan agama tentang perilaku seksual menyimpang

Islam adalah agama fitrah yang mengaui fitrah manusia dalam semua aspek
kehidupannya, termasu aspe yang terkait dengan pemenuhan dari dorongan
instin/gharizah seksual yang memang Allah ciptakan pada diri manusia. Menikah
disamping menjadi sarana untuk pemenuhan dorongan seks itulah manusia ditakdrian
memiliki pasangan atau berpasangan dalam satu pernikahan. Itulah ketetapan Ilahi
“Segala sesuatu telah kami ciptakan berpasang-pasangan supaya kamu mengingat
kebesaran Allah” (QS. Az Zariat (51)49). Berdasarkan paparan diatas maka semua
cara pemenuhan dorongan seks diluar nikah dan diluar tujuan sah dianggap sebagai
penyimpangan seksual yang bertentangan dengan ajaran agama dan peraturan
pemerintah.

5. Solusi saya sebagai seorang mahasiswa Bidan serta nanti menjadi orang tua ialah
pertama memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar para orangtua dan anak-
anaknya dapat mengetahui pentingnya pemberian pengetahuan seks esejak dini. Maa
yang tidak boleh dilakukan. Tentang pengenalan organ reproduksi laki-laki dan
perempuan (KESPRO). Mengajak bersama teman-teman untuk terus meningkatkan
keimanannya dan berkomitmen kepada diri mereka sendiri agar menjauhi seks
menyimpang. Menjelaskan bagaimana akibat mengerikannya seks menyimpang.
Bersama-sama mengisi waktu dengan hal yang positif.
(epository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/31012/1/Faizah%20Ali
%20Syobromalisi-FU.pdf)
6. Dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks menyimpang ialah Konsekuensi perilaku
seks berisiko tersebut, selain melanggar nilai dan norma agama (Islam), juga adat
istiadat yang berlaku. Akibat perilaku seks berisiko itu, tak sedikit remaja laki-laki
yang mengidap penyakit kelamin seperti sipilis atau “raja singa”. Bagi perempuan
yang me lakukannya di bawah umur umumnya meng alami perasaan trauma hingga
depresi. Kehamilan ditimbulkan dari hubungan seks tersebut berbahaya bagi organ
reproduksi perempuan. Keadaan ini juga dapat menyerang mental dan gangguan
psikologisnya. Serta adanya label dari masyarakat

Anda mungkin juga menyukai