Anda di halaman 1dari 9

Pemotongan dan

Pemungutan PPh
Pelatihan Teknis Pajak Dasar
Prinsip Dasar Pemotongan dan
Pemungutan PPh
KEGIATAN BELAJAR 1
Pelunasan PPh WP DN
PPh Pasal 25

Pembayaran Sendiri PPh Pasal 29 Pasal 4 (2)


Pelunasan PPh

PPh Final Pasal 15

PPh Pasal 21 Pasal 19

PPh Pasal 22

Pemotongan/Pemungutan
PPh Pasal 23
oleh Pihak Lain

PPh Pasal 26

Pasal 4 (2)

PPh Final

Pasal 15
Pelunasan PPh WP LN
PPh Pasal 25

Pembayaran Sendiri PPh Pasal 29

PPh Final
Pelunasan PPh

Bentuk Usaha
Tetap (BUT) PPh Pasal 22

PPh Pasal 23
Pemotongan/Pemungu
tan Oleh Pihak Lain
PPh Pasal 26
Pemotongan PPh Pasal
Non BUT 26
PPh Final
Ruang Lingkup PPh Potput

Pemotong Pajak

PPh
Penghasilan yang
dipotong pajak
Potput
Dikenakan

Wajib Pajak
yang dipotong
pajak
Kelebihan dan Kekurangan Potput PPh

• Kelebihan
• Pengumpulan pajak lebih cepat
• Pengupulan pajak lebih mudah
• Pelunasan pajak lebih sederhana dan kepatuhan
lebih tinggi
• Biaya pengumpulan pajak lebih murah
• Kekurangan
• Cash Flow Wajib Pajak terganggu
• Menambah beban pemotong/pemungut pajak
Objek Potput PPh (i)

• Penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau


kegiatan dengan nama dan dalam bentuk apa pun yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam
negeri
• Penghasilan sehubungan dengan pembayaran atas
penyerahan barang kepada Bendahara Pemerintah
• Penghasilan Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang
impor atau kegiatan usaha di bidang lain
• Penghasilan Wajib Pajak pembeli barang yang tergolong
sangat mewah
• Dividen, bunga, royalti, sewa, hadiah, penghargaan, bonus,
jasa teknik, jasa manajemen, jasa konstruksi, jasa konsultan,
dan jasa lain yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak dalam
negeri dan BUT
Objek Potput PPh (ii)
• Dividen, bunga, royalti, sewa, imbalan sehubungan dengan
pekerjaan, jasa dan kegiatan, hadiah dan penghargaan, pensiun
dan pembayaran berkala lainnya, premi swap dan transaksi lindung
nilai lainnya, dan/atau keuntungan karena pembebasan utang yang
diterima atau diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain BUT
• Penghasilan dari penjualan atau pengalihan harta di Indonesia,
kecuali yang diatur dalam Pasal 4 ayat (2), yang diterima atau
diperoleh Wajib Pajak luar negeri selain BUT di Indonesia, dan
premi asuransi yang dibayarkan kepada perusahaan asuransi luar
negeri
• Penghasilan dari penjualan atau pengalihan saham perusahaan
antara (conduit company atau Special Purpose Company) yang
didirikan atau bertempat kedudukan di negara yang memberikan
perlindungan pajak (Tax Haven Country) yang mempunyai
hubungan istimewa dengan badan yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia atau BUT di Indonesia
Objek Potput PPh (iii)
• penghasilan yang dikenakan PPh yang bersifat final Pasal 4 ayat (2) UU
PPh dan Peraturan Pemerintah berupa:
• penghasilan berupa bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga
obligasi dan surat utang negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan
oleh koperasi kepada anggota koperasi orang pribadi;
• penghasilan berupa hadiah undian
• penghasilan dari transaksi saham dan sekuritas lainnya, transaksi
derivatif yang diperdagangkan di bursa, dan transaksi penjualan
saham atau pengalihan penyertaan modal pada perusahaan
pasangannya yang diterima oleh perusahaan modal ventura
• penghasilan dari transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau
bangunan, usaha jasa konstruksi, usaha real estate, dan persewaan
tanah dan bangunan
• penghasilan tertentu lainnya
• Penghasilan Wajib Pajak tertentu yang dikenakan PPh berdasarkan Pasal
15 UU PPh yang ditetapkan Menteri Keuangan seperti perusahaan
pelayaran dan penerbangan

Anda mungkin juga menyukai