Anda di halaman 1dari 2

Catatan Modul Potput PPh KB 3.

PPh Pasal 22
Perubahan atau tambahan yang saya cetak tebal…

Hal 138
a…

b..

k. Pembelian gabah dan/atau beras oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG),

l. Pembelian bahan pangan pokok dalam rangka menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga
pangan oleh Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum BULOG) atau BUMN lain yang
mendapatkan penugasan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,

m. Barang Kiriman yang ditetapkan dengan tarif pembebanan bea masuk terhadap Barang
Kiriman dengan nilai pabean melebihi FOB USD3.00 (tiga United States Dollar) sampai dengan
FOB USD 1,500.00 (seribu lima ratus United States Dollar) yang disampaikan dengan
Consignment Note yang dipungut bea masuk dengan tarif pembebanan ditetapkan sebesar
7,5% (tujuh koma lima persen dikecualikan dari pemungutan Pajak Penghasilan. Tidak berlaku
untuk impor barang kiriman berupa
a. buku dan barang lainnya, yang termasuk dalam HS Code 4901, 4902, 4903, dan 4904;
b. tas, koper dan sejenisnya, yang termasuk dalam HS Code 4202;
c. produk tekstil, garmen dan sejenisnya, yang termasuk dalam HS Code 61, 62, dan 63;
dan/atau
d. alas kaki, sepatu dan sejenisnya, yang termasuk dalam HS Code 64.
diberlakukan ketentuan dan tarif pembebanan umum untuk bea masuk dan pajak dalam
rangka impor

Hal 139
3.2.

….

Ketentuan yang mengatur hal ini adalah Peraturan Menteri Keuangan Nomor 253/PMK.03/2008 yang
diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 90/PMK.03/2015 serta perubahan kedua
yaitu Peraturan Menteri Keuangan Nomor 92/PMK.03/2019 . Ketentuan teknis di
bawahnya adalah Peraturan Dirjen Pajak Nomor PER-19/PJ/2015 yang diubah dengan PER-24/PJ/2015

3.2.1.

….
Point C dan D diganti

a. pesawat terbang pribadi dan helikopter pribadi;

b. kapal pesiar, yacht, dan sejenisnya;

c. rumah beserta tanahnya, dengan harga jual atau harga pengalihannya lebih
dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) atau luas bangunan lebih
dari 400m2 (empat ratus meter persegi);

d. apartemen, kondominium, dan sejenisnya, dengan harga jual atau


pengalihannya lebih dari Rp30.000.000.000,00 (tiga puluh miliar rupiah) atau
luas bangunan lebih dari 150m2 (seratus lima puluh meter persegi);

e. kendaraan bermotor roda empat pengangkutan orang kurang dari 10 orang berupa sedan, jeep, sport
utility vehicle (suv), multi purpose vehicle (mpv), minibus, dan sejenisnya, dengan harga jual lebih dari
Rp2.000.000.000,00 atau dengan kapasitas silinder lebih dari 3.000cc; dan/atau

f. kendaraan bermotor roda dua dan tiga, dengan harga jual lebih dari 300.000.000,00 atau dengan
kapasitas silinder lebih dari 250cc.

Hal 140
Pemungut Pajak wajib melakukan pemungutan PPh Pasal 22 pada saat melakukan penjualan barang
yang tergolong sangat mewah. Besarnya PPh Pasal 22 yang harus dipungut adalah :

1% (satu persen) atas barang sebagaimana dimaksud pada huruf c dan huruf
d; dan

5% (lima persen) atas barang sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b,


huruf e dan huruf f.

dari harga jual tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPN
dan PPnBM).

Pajak Penghasilan yang dipungut dapat diperhitungkan sebagai pembayaran Pajak Penghasilan dalam
tahun berjalan bagi Wajib Pajak yang melakukan pembelian barang yang tergolong sangat mewah.

Anda mungkin juga menyukai