DOSEN PENGAMPU
Prof.Dr.Paningkat Siburian,M.Pd
DISUSUN OLEH
KELOMPOK 4
FAKULTAS TEKNIK
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sebelum waktu yang ditentukan. Tidak lupa
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
dan berkontribusi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….……..12
3.2 Saran…………………………………………………………………….…12
Daftar Pustaka……………………………………………………………..…..13
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pandangan filsafat Pancasila tentang manusia?
2. Apa pandangan filsafat pancasila tentang masyarakat?
3. Apa pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan?
4. Apa pandangan filsafat pancasila tentang nilai?
1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang manusia
2. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang masyarakat
3. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
4. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang nilai
1.4 Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu
dapat melaksanakan sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan
memimiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.
c. Dengan kebebasannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat
menentukan sikapnya dalam hubungannya dengan Penciptanya
d. Sila pertama menunjukan bahwa perlu menyadari akan kedudukannya
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan oleh sebagai itu harus
mampu menentukan sikapnya terhadap hubungannya dengan Penciptanya
e. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur
f. Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap menuntut akan
kesadaran keluhuran harkat dan martabatnya yaitu dengan menghargai
akan martabat sesama manusia.
g. Sila persatuan Indonesia berarti manusia Indonesia adalah makhluk social
yang berada di dalam dunia Indonesia bersama-sama dengan manusia
Indonesia lainnya.
h. Selanjutnya manusia Indonesia haruslah dapat hidup bersama,menghargai
satu dengan yang lain dan tetap membina rasa perstuan dan
kesatuanbangsa yang kokoh
i. Sila keempat atau sila demokrasi dituntut manusia Indonesia yang saling
menghargai,memiliki kebutuhan bersam di dalam menjalankan dan
mengembangnkan kehidupannya.
j. Dalam sial kelima manusia indonesia dituntut salaing memiliki kewajiban
menghargai oranglain dalam memanfaatkan sarana yang di perlukan bagi
peninngkatan taraf kehidupann yang lebih baik.
4
Filosofis manusia itu berdasarkan pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada sebab asal dan hukum termasuk teori
yang mendasari alam pikiran atau sesuatu kegiatan untuk mendapatkan landasan
pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar dan
sistematis dan universal.pendidikan mempuyai tugas untuk menumbuhkan sifat
hakikat manusia seabagu sesuatu yang bernilai luhur dan hal itu harus menjadi
keharusan.Dapat kita ketahui bahwa manusia pancasila adalah manusia yang
bebas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu
dan perkembangan masyarakat Indonesia. Manusia ciptaan Tuhan yang maha
kuasa dianugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang
sepanjang hayat.berikut ini digaambarkan profil manusia indonesia era
millennium ketiga.(Tilaar.2002:199.
5
pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat,bangsa,dan Negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah
makluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dianugerahi kemampuan atau potensi untuk
tumbuh dan berkembang baik sebagai individumaupun sebagai anggota
massyarakat atau social.manusia pancasila adalah manusia yang bebas dan
bertanggung jawab terhadap perkembangan masyarakat Indonesia.manusia
ciptaan Tuhan.
Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan
jumlah semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat
Indonesia adalah pilar negara dan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan
hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara
dengan warga negara, hubungan negara dengan negara, dan hubungan antar
sesama warga negara yang dinamakan adil (Surajiyo, 2008).Nilai luhur pancasila
tidak pernah tertinggal oleh perkembangan dan kemajuan.nilai-nilai itu sebagai
ciri kepribadian masyarakat-masyarakat dan Negara Indonesia berarti satu secara
mutlak dan tidak dapat terbagi,rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah semua
orang ,warga dalam lingkungan keluarga indonesia.Hakikat rakyat adalah pilar
Negara dan yang berdaulat.perbedaan sebagai sebagai asset untuk membangun
kebinekaan dan kesatuan langkah dan perbuatan menuju masyarakat
adil,makmur,dan berdaulat.bahwa masyarakat dan Negara Indonesia menuju
masyarakat yang madani yang aman,damai,sejahtera,terbuka serta toleran
.perkembangan Indonesia tetap mempertahankan masing-masing budaya etnis
yang ada didalamnya.Untuk menghindarkan masalah etnonasionalisme yang dapat
berakibat disintegrasi bangsa,hamdi muluk (dalam Tilaar.2002:76)
mengemukakan program-program sebagai berikut:
6
a) Didalam menyikapi dorong etno-nasionalisme yang negative maka
dihindarkan cara pemecahan koersif,tetapi dengan menggunakan metode
persuasive dan dialogis
b) Perlu diakui identitas etnis dalam arti cultural bukan dalam arti politik..
c) Meyandarkan kelompok yang ingin separatism
d) Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM
7
Pendidikan berlangsung di keluarga,di rumah,di sekolah dan
dimasyarakat.pendidikan harus berlangsung dengan keteladanan dan
komunikasi.orang tua adalah pendidik di keluarga,di rumah;guru dan tenaga
kependidikan lainnya.karena itu masing-masing individu terutama bagi
perkembangan peserta didik yang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan ,proses untuk menjadi.dalam pendidikan berlangsung komunikasi
jujur,terbuka ,fungsional,dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan.kondrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli bakat
alami,kekuasaan,bekal disposisi yang melekat pada keberadaan manusia sebagai
makhluk social ciptaan Tuhan YME. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagi
makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan yang di sebut cipta,ras dan
karsa.derajat manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai
ciptaan Tuhan yang memiliki bakat,kodrat,kebebasan hak dan kewajiban asasi.
Metode Pendidikan. Berbagai metode pendidikan yang ada merupakan alternative
untuk diaplikasikan. Sebab, tidak ada satu metode mengajar pun yang terbaik
dibanding metode lainnya dalam segala konteks pendidikan. Pemilihan dan
aplikasi metode pendidikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan
tujuan pendidikan yang hendak dicapai, hakikat manusia atau peserta didik,
karakteristik isi/materi pendidikan, dan fasilitas alat bantu pendidikan yang
tersedia. Penggunaan metode pendidikan diharapkan mengacu kepada pada
prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sebaiknya bersifat multi metode.
8
Orientasi pendidikan. Pendidikan memiliki dua fungsi utama, yaitu
fungsi konservasi dan fungsi kreasi. Fungsi konservasi dilandasi asumsi bahwa
terdapat nilainilai, pengetahuan, norma, kebiasaan-kebiasaan, dsb. yang dijunjung
tinggi dan dipandang berharga untuk tetap dipertahankan. Contoh: pengetahuan
dan nilai-nilai yang bersifat mutlak tentunya tetap harus dipertahankan, demikian
juga pengetahuan dan nilai nilai budaya yang masih dipandang benar dan baik
juga perlu dikonservasi. Adapun fungsi kreasi dilandasi asumsi bahwa realitas
tidaklah bersifat terberi (given) dan telah selesai sebagaimana diajarkan oleh sains
modern. Tetapi realitas “mewujud” sebagaimana kita manusia dan semua anggota
alam semesta berpartisipasi “mewujudkannya”. Semua anggota semesta ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan realitas. Sebab itu, peran manusia baik sebagai
individu maupun kelompok adalah merajut realitas yang diinginkannya yang
dapat diterima oleh lingkungannya. Dalam hal ini hakikat pendidikan seyogyanya
diletakkan pada upaya-upaya untuk menggali dan mengembangkan potensi para
pelajar agar mereka tidak saja mampu memahami perubahan tetapi mampu
berperan sebagai agen perubahan atau perajut realitas (A. Mappadjantji Amien,
2000). Perubahan merupakan suatu keharusan atau kenyataan yang tidak dapat
kita tolak, sehingga pelajar-pelajar harus kita didik untuk menguasainya dan
bukan sebaliknya, mereka menjadi dikuasai oleh perubahan.
9
Selanjutnya dalam UU sidiknas Tahun 2003 BAB II Pasal 3 dijelaskan
tujuan pendidikan sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab.
10
a) Sila ketuhanan yang maha esa;menempatkan manusia dialam semesta
bukan sebagai pusatnya,melainkan sebagai bagian yang sistematik dari
alam yang dioalahnya.pengolahan bukan berarti mengeksploitasi alam
sesuai dengan kebutuhan akan teatapi harus diimbangi dengan pelestarian
ala.
b) Sila kemanusian yang adil dan beradab;menekankan bahw pembangunan
dan pelaksanaann pendidkan harus menjaga keseimbangan antar daerah
keberadaan masyarakat dan warga Negara letak dan jarak.
c) Sila persatuan Indonesia;memberiakn kesadaran bagi bangsa Indonesia
bahwa ras nasionalis me merupakan model dasar bagi persatuan dan
kesatuan bangsa.rasa sectarian dan kedaerahan jangan smapai marusak
kesatuan dan persatuan bangsa;hal ini akan di bungkus kuat dan rapi
dengan rasa nasioanalisme.
d) Sial kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan;mendasri bahwa setiap warga negar
memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan
potensinya ,masing-masing warga negar menghormati kebebasan berkarya
demi kemajuan dan perkembangan bangsa ynga berdasarkan pancasila.
e) Sila keadailan social bagi seluruh rakyat Indonesia;mengandung nilai
bahwa manusia indoneisa harus menjaga keseimbangan keadilan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri,manusia dengan tuhan,manusia
dengan manusia lain serta manusia dengan alamnya.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
13