Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“FILSAFAT PENDIDIKAN PANCASILA”

DOSEN PENGAMPU

Prof.Dr.Paningkat Siburian,M.Pd

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 4

Natasha Lolyta Purba (5182131007)

Kevin Boi Jogy Batubara (5182131008)

Yon Setiawan (5182131006)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sebelum waktu yang ditentukan. Tidak lupa
Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah
dan berkontribusi.

Harapan Penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan


pengengalaman bagi para pembaca, untuk kedepan nya dapat memperbaiki bentuk
mauoun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman,Penulis yakin


masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu ,Penulis sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Medan, 12 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang……………………………………………………………...1


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..2
1.3 Tujuan…………………………………………………………………..…..2
1.4 Manfaat …………………………………………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia…………………………...3


2.2 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat………………………..6
2.3 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan………………………...7
2.4 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai……………………………….10

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………….……..12
3.2 Saran…………………………………………………………………….…12

Daftar Pustaka……………………………………………………………..…..13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandangan filsafat pancasila tentang manusia,masyarakat,pendidikan,dan


nilai. pancasila merupakan dasar dari pembentukan Negara Indonesia bagaimana
yang di kemukan oleh bung karno didalam lahirnya pancasila.Setiap Negara
mempunyai dasar dan ideologinnya,. Fungsi dari suatu ideoogi atau dogma yaitu
serangkaian nilai-nilai yang dijadikan pegangan oleh setiap warga Negara untuk
megikat seluruh anggotanya dalam suatu organisasi Negara republic
inndonesia.maka ideology,pancasila sebagai dasar Negara.pancasila sebagai
ideology mempunyai otoritas untuk mengatur dan mengearahkan setiap kegiatan
yagn dilakukan baik secara pribadi maupun kelompok unntuk mencapai tujuan
yang di kemukan.oleh sebab itu,tiap warga negara wajib mengikuti dan
menghormati nilai-nilai yang terdapat pada pancasila dan secara koletif ingin
mewujudkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan.Peranan penting pancasila ini
wajib kita ketahui agar meningkatkan nasionalisme kita sehingga kecintaan akan
kebenaran yang terkandung dalam pancasila dapat kita aplikasikan dalam
kehidupan kita. Pada era sekarang ini cenderung kita tidak memiliki pengetahuan
apa pun tentang filsafat pancasila yang mendidik ini karena di pengaruhi
olehsikap ketidakingintahuan dan bersikiap masa bodoh sementara kehidupan kita
akan semakin tidak terarah dan lari dari tujuan bangsa ini yang terletak pada nilai
pancasila tersebut.oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus mengetahui
lebih lanjut Bagaimana filsafat pendidikan pancasila itu maka melalui makalah ini
akan dibahas lebih lanjut dan sistematis.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pandangan filsafat Pancasila tentang manusia?
2. Apa pandangan filsafat pancasila tentang masyarakat?
3. Apa pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan?
4. Apa pandangan filsafat pancasila tentang nilai?

1.3 Tujuan
1. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang manusia
2. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang masyarakat
3. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang pendidikan
4. Untuk menjelaskan pandangan filsafat pancasila tentang nilai

1.4 Manfaat

Manfaat yang kita peroleh secara teoritis adalah kita dapat


mendeskripsikan pandangan pancasila tentangmanusia,masyarakat,pendidikan,dan
nilai-nilai serta kita dapat menjabarkan pandangan filsafat itu sendiri secara
teoritis,kemudian mengaplikasikan langkah yang dapat kita ambil dengan
mengaplikasikan yang berkenaan dengan yang baik dalam hidup kita.Wawasan
kebangsaan kita pun akan semakin bertambah dan kita akan menyadari bahwa
pentingnya pengetahuan akan filsafat pendidikan pancasila tersebut.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Manusia

Pancasila sebagai dasar dan nilai yang di junjung tinggi oleh


masyarakat,bangsa dan Negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah
makhluk tertinggi ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan Maha Mulia yang di
anugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuuh dan berkembang,baik
sebagai individu dan maupun sebagai anggota masyarakat social.individu
bersama-sama dengan manusia lainnya untuk membangun dirinya dan
masyarakat,tidak ada kehidupan tanpa tergantung dan di pengaruhi oleh
kehidupan individu lainnnya.manusia memiliki kemampuan monoprulalis yakni
jasmani-rohani,individu-sosial,berdiri sendiri-makhluk Tuhan yang
religious.Pribadi manusia itu harus dipelihara dan dikembangkan dengan baik
secara bersama-sama dalam kesatuan yang seimbang, harmonis, dan dinamis
melalui pendidikan. Pendidikan dalam praksis dan praktek pelaksanaannya harus
memperhatikan kodrati manusia yang monoprulalis, setiap aktivitas pendidikan
dimaksudkan untuk memelihara dan mengembangkan kemanusiaan manusia
mulia. Manusia mulia terwujud melalui dan lakunya dalam hidup dan
kehidupannya yang dilandasi cinta kasih sesama ciptaan Tuhan. Kedudukan
manusia di hadapan Tuhan adalah samadan sama-sama memiliki harkat dan
martabat sebagai manusia mulia. Karenanya manusia harus saling bahu membahu
untuk membangun masyarakat bangsa dan Negara tanpa membedakan latar
belakang suku, ras,status social ekonomi, daerah, dan agama. Ketimpangan-
ketimpangan yang terjadi harus diminimalisir dan bahkan harus dihilangkan untuk
mencapai tujuan sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa ini.Selanjutnya Paulus
Wahana (dalam Tilaar. 2002: 191) mengemukakan gambaran Pancasila sebagai
berikut:

3
a. Manusia adalah makhluk monopluralitas yang memungkinkan manusia itu
dapat melaksanakan sila-sila yang tercantum di dalam Pancasila
b. Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang tertinggi yang dikaruniakan
memimiliki kesadaran dan kebebasan dalam menentukan pilihannya.
c. Dengan kebebasannya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan dapat
menentukan sikapnya dalam hubungannya dengan Penciptanya
d. Sila pertama menunjukan bahwa perlu menyadari akan kedudukannya
sebagai ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa dan oleh sebagai itu harus
mampu menentukan sikapnya terhadap hubungannya dengan Penciptanya
e. Manusia adalah otonom dan memiliki harkat dan martabat yang luhur
f. Sila kedua yaitu kemanusiaan yang adil dan beradap menuntut akan
kesadaran keluhuran harkat dan martabatnya yaitu dengan menghargai
akan martabat sesama manusia.
g. Sila persatuan Indonesia berarti manusia Indonesia adalah makhluk social
yang berada di dalam dunia Indonesia bersama-sama dengan manusia
Indonesia lainnya.
h. Selanjutnya manusia Indonesia haruslah dapat hidup bersama,menghargai
satu dengan yang lain dan tetap membina rasa perstuan dan
kesatuanbangsa yang kokoh
i. Sila keempat atau sila demokrasi dituntut manusia Indonesia yang saling
menghargai,memiliki kebutuhan bersam di dalam menjalankan dan
mengembangnkan kehidupannya.
j. Dalam sial kelima manusia indonesia dituntut salaing memiliki kewajiban
menghargai oranglain dalam memanfaatkan sarana yang di perlukan bagi
peninngkatan taraf kehidupann yang lebih baik.

4
Filosofis manusia itu berdasarkan pengetahuan dan penyelidikan dengan
akal budi mengenai hakikat segala yang ada sebab asal dan hukum termasuk teori
yang mendasari alam pikiran atau sesuatu kegiatan untuk mendapatkan landasan
pendidikan yang kukuh diperlukan adanya kajian yang bersifat mendasar dan
sistematis dan universal.pendidikan mempuyai tugas untuk menumbuhkan sifat
hakikat manusia seabagu sesuatu yang bernilai luhur dan hal itu harus menjadi
keharusan.Dapat kita ketahui bahwa manusia pancasila adalah manusia yang
bebas dan bertanggung jawab terhadap perkembangan dirinya sebagai individu
dan perkembangan masyarakat Indonesia. Manusia ciptaan Tuhan yang maha
kuasa dianugerahi kemampuan atau potensi untuk bertumbuh dan berkembang
sepanjang hayat.berikut ini digaambarkan profil manusia indonesia era
millennium ketiga.(Tilaar.2002:199.

Manusia merupakan makhluk yang harus berinteraksi dengan manusia


lainnya agar kehidupannya terarah dan mencapai tujuan hidup masing-masing
individu.pada dasarnya manusia mempunyai wujud sifat hakikat manusia
kemampuan menyadari diri kemampuan mengeksplorasi potensi yang ada dan
mengembangkannya kearah kesempurnaan dan menyadari sebagai
kekuatan,kemampuan bereksistensi manusia bersifat aktif dan manusia dapat
menjadi manajer terhadap lingkungannya,pemilikan kata hati kemampuan
membuat keputusan tentang baik/benar dengan yang buruk bagi manusia.

cara meningkatkan:melatih akal/kecerdasan dan


kepekaanemosi,moral(etika) perbuatan yang dilakukan.bermoral sesuai dengan
kata hatii yang baik bagi manusia dan sebaliknya,kemampuan bertanggung jawab
suatu perbuatan harus sesuai dengan tuntutan kodrat manusia,esediaan
melaksanaan kewajiban dan menyadari hak,kemampuan menghayati kebahagian
dengan 3 hal:usaha,norma dan takdir.

5
pancasila sebagai dasar dan nilai yang dijunjung tinggi oleh
masyarakat,bangsa,dan Negara Indonesia memandang bahwa manusia adalah
makluk tertinggi ciptaan Tuhan yang dianugerahi kemampuan atau potensi untuk
tumbuh dan berkembang baik sebagai individumaupun sebagai anggota
massyarakat atau social.manusia pancasila adalah manusia yang bebas dan
bertanggung jawab terhadap perkembangan masyarakat Indonesia.manusia
ciptaan Tuhan.

2.2 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Masyarakat

Nilai yang terkandung dalam Pancasila, Nilai-nilai itulah sebagai ciri kepribadian
masyarakat-bangsa dan negara Indonesia. Rakyat Indonesia adalah keseluruhan
jumlah semua orang, warga dalam lingkungan negara Indonesia. Hakekat rakyat
Indonesia adalah pilar negara dan yang berdaulat. Segala sesuatu yang merupakan
hak dalam hubungan hidup kemanusiaan yang mencakup hubungan antara negara
dengan warga negara, hubungan negara dengan negara, dan hubungan antar
sesama warga negara yang dinamakan adil (Surajiyo, 2008).Nilai luhur pancasila
tidak pernah tertinggal oleh perkembangan dan kemajuan.nilai-nilai itu sebagai
ciri kepribadian masyarakat-masyarakat dan Negara Indonesia berarti satu secara
mutlak dan tidak dapat terbagi,rakyat Indonesia adalah keseluruhan jumlah semua
orang ,warga dalam lingkungan keluarga indonesia.Hakikat rakyat adalah pilar
Negara dan yang berdaulat.perbedaan sebagai sebagai asset untuk membangun
kebinekaan dan kesatuan langkah dan perbuatan menuju masyarakat
adil,makmur,dan berdaulat.bahwa masyarakat dan Negara Indonesia menuju
masyarakat yang madani yang aman,damai,sejahtera,terbuka serta toleran
.perkembangan Indonesia tetap mempertahankan masing-masing budaya etnis
yang ada didalamnya.Untuk menghindarkan masalah etnonasionalisme yang dapat
berakibat disintegrasi bangsa,hamdi muluk (dalam Tilaar.2002:76)
mengemukakan program-program sebagai berikut:

6
a) Didalam menyikapi dorong etno-nasionalisme yang negative maka
dihindarkan cara pemecahan koersif,tetapi dengan menggunakan metode
persuasive dan dialogis
b) Perlu diakui identitas etnis dalam arti cultural bukan dalam arti politik..
c) Meyandarkan kelompok yang ingin separatism
d) Menghindari berbagai pelanggaran HAM dan menghormati HAM

Sesuai dengan keberagaman etnis dan budaya bangsa Indonesia,maka pendidikan


adalah salahsatu wahana penting meningkatnkan solidaritas dan rasa nasionalisme
tinggi bagi setiap warga Negara,masyarakat –bangsa dan Negara.budaya etnis
masing-masing suku dan etnis harus diberi kesempatan yang seluas-luasnya
untuk dikembangkan sebagai model dasar mengembangkan demokrasi atau sikap
saling menghargai dan menghormati bagi setiap warga negara.

2.3 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Pendidikan

Dalam undang-undang Sistem Pendidikan Nasional no 20 tahun 2003 dijelaskan


bahwa pendidikan adalah usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual,keagamaan,pengendalian
diri,kepribadian,kecerdasan,akhlak mulia,serta keterampilan yang diperlukan
dirinya,masyarakat ,bangasaan Negara.

Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 BAB II Pasal 3 dijelaskan bahwa tujuan


pendidikan sebagai berikut:pendidikan nasioanal berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat dan bertanggung jawab.

7
Pendidikan berlangsung di keluarga,di rumah,di sekolah dan
dimasyarakat.pendidikan harus berlangsung dengan keteladanan dan
komunikasi.orang tua adalah pendidik di keluarga,di rumah;guru dan tenaga
kependidikan lainnya.karena itu masing-masing individu terutama bagi
perkembangan peserta didik yang mengalami proses pertumbuhan dan
perkembangan ,proses untuk menjadi.dalam pendidikan berlangsung komunikasi
jujur,terbuka ,fungsional,dan produktif sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan.kondrat manusia merupakan keseluruhan sifat-sifat asli bakat
alami,kekuasaan,bekal disposisi yang melekat pada keberadaan manusia sebagai
makhluk social ciptaan Tuhan YME. Harkat manusia adalah nilai manusia sebagi
makhluk Tuhan yang memiliki kemampuan yang di sebut cipta,ras dan
karsa.derajat manusia adalah tingkat kedudukan atau martabat manusia sebagai
ciptaan Tuhan yang memiliki bakat,kodrat,kebebasan hak dan kewajiban asasi.
Metode Pendidikan. Berbagai metode pendidikan yang ada merupakan alternative
untuk diaplikasikan. Sebab, tidak ada satu metode mengajar pun yang terbaik
dibanding metode lainnya dalam segala konteks pendidikan. Pemilihan dan
aplikasi metode pendidikan hendaknya dilakukan dengan mempertimbangkan
tujuan pendidikan yang hendak dicapai, hakikat manusia atau peserta didik,
karakteristik isi/materi pendidikan, dan fasilitas alat bantu pendidikan yang
tersedia. Penggunaan metode pendidikan diharapkan mengacu kepada pada
prinsip cara belajar siswa aktif (CBSA) dan sebaiknya bersifat multi metode.

Peranan Pendidik dan Peserta Didik. ada berbagai peranan pendidik


dan peserta didik yang haruis dilaksanakannya, namun pada dasarnya berbagai
peranan tersebut tersurat dan tersirat dalam semboyan: “ing ngarso sung tulodo”
artinya pendidik harus memberikan atau menjadi teladan bagi peserta didiknya;
“ing madya mangun karso”, artinya pendidik harus mampu membangun karsa
pada diri peserta didiknya; dan” tut wuri handayani” artinya bahwa sepanjang
tidak berbahaya pendidik harus memberi kebebasan atau kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar mandiri.

8
Orientasi pendidikan. Pendidikan memiliki dua fungsi utama, yaitu
fungsi konservasi dan fungsi kreasi. Fungsi konservasi dilandasi asumsi bahwa
terdapat nilainilai, pengetahuan, norma, kebiasaan-kebiasaan, dsb. yang dijunjung
tinggi dan dipandang berharga untuk tetap dipertahankan. Contoh: pengetahuan
dan nilai-nilai yang bersifat mutlak tentunya tetap harus dipertahankan, demikian
juga pengetahuan dan nilai nilai budaya yang masih dipandang benar dan baik
juga perlu dikonservasi. Adapun fungsi kreasi dilandasi asumsi bahwa realitas
tidaklah bersifat terberi (given) dan telah selesai sebagaimana diajarkan oleh sains
modern. Tetapi realitas “mewujud” sebagaimana kita manusia dan semua anggota
alam semesta berpartisipasi “mewujudkannya”. Semua anggota semesta ikut
berpartisipasi dalam mewujudkan realitas. Sebab itu, peran manusia baik sebagai
individu maupun kelompok adalah merajut realitas yang diinginkannya yang
dapat diterima oleh lingkungannya. Dalam hal ini hakikat pendidikan seyogyanya
diletakkan pada upaya-upaya untuk menggali dan mengembangkan potensi para
pelajar agar mereka tidak saja mampu memahami perubahan tetapi mampu
berperan sebagai agen perubahan atau perajut realitas (A. Mappadjantji Amien,
2000). Perubahan merupakan suatu keharusan atau kenyataan yang tidak dapat
kita tolak, sehingga pelajar-pelajar harus kita didik untuk menguasainya dan
bukan sebaliknya, mereka menjadi dikuasai oleh perubahan.

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003


dijelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, masyarakat, bangsa, dan negara.

9
Selanjutnya dalam UU sidiknas Tahun 2003 BAB II Pasal 3 dijelaskan
tujuan pendidikan sebagai berikut : Pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung
jawab.

Pendidikan berlangsung dikeluarga, dirumah, disekolah, dan


dimasyarakat. Pendidikan harus berlangsung dengan keteladanan dan komunikasi.
Orang tua adalah pendidik dikeluarga (dirumah); Guru dan tenaga kependidikan
lainnya adalah pendidik disekolah; Tokoh atau pemuka masyarakat, alim ulama,
pejabat dsb. adalah teladan bagi peserta didik. Karena itu, masing-masing individu
atau manusia dewasa adalah pendidik dan contoh bagi individu lainnya terutama
bagi peserta didik yang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan

2.4 Pandangan Filsafat Pancasila Tentang Nilai

Pembangunan nasional adalah upaya bangsa untuk mebncapai tujuann


nasional sebagaimana yang sudah dinyatakan dalam pembukaan undang-undang
dasar 1945.menurut Kaelan,2000,(dalam Surajiyo,2008,161) menjelaskan bahwa
Pancasila merupakan satu kesatuan dari sila-silanya harus merupakan sumber
nilai,nilai kerangka berpikir serta asas moralitas bagi pembangunan ilmu
pengetahuan dan teknologi.oleh karena itu,sila-sila dalam pancasila menunjukkan
sistem etika dalam pembangunan ilmu pengetahuan dan teknologi.oleh karna
itu,sila pancasila menunjukkan sistem etika dalam pembangunan iptek,seperti
berikut ini:

10
a) Sila ketuhanan yang maha esa;menempatkan manusia dialam semesta
bukan sebagai pusatnya,melainkan sebagai bagian yang sistematik dari
alam yang dioalahnya.pengolahan bukan berarti mengeksploitasi alam
sesuai dengan kebutuhan akan teatapi harus diimbangi dengan pelestarian
ala.
b) Sila kemanusian yang adil dan beradab;menekankan bahw pembangunan
dan pelaksanaann pendidkan harus menjaga keseimbangan antar daerah
keberadaan masyarakat dan warga Negara letak dan jarak.
c) Sila persatuan Indonesia;memberiakn kesadaran bagi bangsa Indonesia
bahwa ras nasionalis me merupakan model dasar bagi persatuan dan
kesatuan bangsa.rasa sectarian dan kedaerahan jangan smapai marusak
kesatuan dan persatuan bangsa;hal ini akan di bungkus kuat dan rapi
dengan rasa nasioanalisme.
d) Sial kerakyatan yang dipimpin oleh kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan;mendasri bahwa setiap warga negar
memiliki kebebasan untuk mengembangkan dirinya sesuai dengan
potensinya ,masing-masing warga negar menghormati kebebasan berkarya
demi kemajuan dan perkembangan bangsa ynga berdasarkan pancasila.
e) Sila keadailan social bagi seluruh rakyat Indonesia;mengandung nilai
bahwa manusia indoneisa harus menjaga keseimbangan keadilan dalam
hubungannya dengan dirinya sendiri,manusia dengan tuhan,manusia
dengan manusia lain serta manusia dengan alamnya.

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kita mengetahui bahwa pancasila adalah sumber nilai bagi pembangunan


bangsa Indonesia.pancasila menjadi kerangka kognitif dalam identifkasi diri
sebagai bangsa,landasan,arah dan etos serta sebagai moral pembangunan nasional.
Pada aktivitas manusia itu sendiri pancasila sebagai harkat dan martabat yang
melandasi Bagaimana berinteraksi sesuai tujuan bangsa yang berada pada tiap
sila pancasila sehingga kehidupan pada masyarakat berjalan harmonis sehingga
terjadi keseimbangan dengan pendidikan maka tercapailah gerakan pendidikan
untuk melakukan peningkatan kualitas pendidikan. Filsafat Pendidikan Pancasila
adalah  tuntutan formal yang fungsional dari kedudukan dan fungsi dasar negara
Pancasila sebagai sistem Kenegaraan Republik Indonesia. Kesadaran memiliki
dan mewarisi sistem kenegaraan Pancasila adalah dasar pengamalan dan
pelestariannya, sedangkan jaminan utamanya ialah subjek manusia Indonesia
seutuhnya terbina melalui pendidikan yang dijiwai oleh filsafat pendidikan
Pancasila.

3.2 Saran

Sebagai warga Negara sebaiknya kita tidak hanya sekedar mempelajari


teorinya saja tapi juga harus mampu mengamalkannya dalam kehidupan kita
sehari-hari sesuai dengan nilai yang tekandung didalamnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Purba ,Edward dan Yusnadi.2015.filsafat pendidikan.Medan:UNIMED Press

13

Anda mungkin juga menyukai