Penilaian memberi informasi untuk pengambilan keputusan tentang misalnya (1) Apa yang dipelajari?, (2)
Apakah siswa bisa naik kelas?, (3) Nilai berapa yang tepat?, (4) Siswa harus masuk kelompok mana?,
(5) Bantuan apa yang perlu diberikan?, (6) Metode mengajar mana yang perlu diperbaiki?, atau (7) Kurikulum
mana yang perlu diubah?. Penilaian memberi informasi yang bisa dijadikan dasar pengambilan keputusan untuk
meningkatkan hasil pendidikan. Persoalan yang harus dijawab adalah apakah informasi yang diberikan oleh
penilaian itu tepat?. Jawabannya ada pada kualitas penilaian tersebut. Penilaian yang berkualitas akan
menghasilkan informasi yang reliable dan valid. Untuk menghasilkan informasi yang reliable dan valid, perlu
ada bukti pendukung yang meyakinkan bahwa penilaian yang menghasilkan informasi tersebut memang
berkualitas tinggi. Berikut akan dipaparkan tahapan-tahapan penilaian.
1. Perencanaan
Dalam tahap ini ditempuh langkah-langkah kegiatan sebagai berikut.
a. Merumuskan tujuan penilaian yang ingin dicapai baik tujuan yang ingin dicapai oleh guru maupun oleh
siswa. Pada dasarnya penilaian ini bertujuan untuk membantu siswa dalam meningkatkan prestasi
belajarnya, tetapi bagi guru melalui penilaian dapat melakukan:
1) Identifikasi kekuatan dan kelemahan siswa dan memonitor tahap perkembangannya.
2) Melihat sampai sejauh mana aktivitas pembelajaran telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
3) Memilih aktivitas-aktivitas yang tepat dan memilih strategi mengajar yang sesuai dengan kebutuhan
siswa.
4) Memberikan umpan balik kepada siswa dalam bentuk pemberian penghargaan, saran, dan kritik yang
membangun.
5) Memilih informasi yang cukup sebagai dasar untuk pelaporan hasil belajar siswa kepada orang tua.
6) Menyediakan informasi yang berharga bagi guru, pimpinan dan siswa baru periode berikutnya.
b. Menentukan kriteria keberhasilan yang ingin dicapai, baik oleh siswa maupun oleh guru.
c. Menentukan teknik dan instrumen yang akan digunakan dalam proses penilaian.
2. Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan penilaian, haruslah disadari bahwa:
a. Penilaian berlangsung sejak awal sampai dengan akhir proses pembelajaran.
b. Penilaian harus dilihat sebagai proses yang berkelanjutan, lebih dari sekadar salah satu aspek belajar yang
harus dicapai sebagai bagian suatu program.
c. Penilaian dapat diarahkan pada proses maupun produk serta program.
4. Tahap Tindak-Lanjut
Hasil pengolahan informasi dan saran-saran itu ditindaklanjuti secara operasional. Perlu dikemukakan
bahwa tidak seluruh kegiatan akhir berupa tindak lanjut dilakukan pada akhir kegiatan karena penilaian
dilakukan secara terus-menerus. Selanjutnya umpan balik dimanfaatkan untuk meningkatkan kegiatan belajar
mengajar.
Beberapa bentuk model alat penilaian yang dapat digunakan dalam pelaksanaan penilaian pembelajaran
terpadu sebagaimana diuraikan pada Kegiatan Belajar 1 dapat diaplikasikan oleh guru dengan menggunakan
format penilaian yang mendukung diperolehnya informasi dari siswa. Format ini disesuaikan dengan
jenis/bentuk alat penilaian yang digunakan. Berikut akan dikemukan contoh-contoh format tersebut, antara lain:
1. Format Observasi
Format observasi yang dapat digunakan dalam kegiatan penilaian pelaksanaan pembelajaran terpadu
dilakukan baik pada tahap perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran terpadu dengan indikator
kemampuan dan penguasaan yang telah ditetapkan sebagaimana dapat dilihat pada format 1 sampai format 4 di
bawah ini. Sedangkan dari segi sasarannya, penilaian difokuskan pada proses maupun produk pembelajaran.
FORMAT OBSERVASI
Perencanaan Kegiatan
Form I
Nama Kelompok:
FORMAT OBSERVASI
Perencanaan Kegiatan
Form II
Nama Kelompok:
Nama Kelompok:
FORMAT OBSERVASI
Form IV
1. Sajian nonverbal (gambar/foto/matrik/diagram/rekaman kaset/video)
Nama Kelompok: