Potensi : 1 Jumlah masyarakat yang memiliki keahlian sebagai pengrajin anyaman bambu cukup banyak di Desa Nanggerang sebagai
agai mata pencaharian selain bekerja di sawah/kebun
2 Bahan baku anyaman bambu tersedia melimpah hampir di seluruh desa di Kecamatan Leuwimunding
Visi Meningkatkan pendapatan pengrajin anyaman bambu dan pendapatan asli desa
Misi
Pengembangan PRUDES (Produk Unggulan Desa) melalui livelihood infrastruktur yang
memiliki keunggulan lebih dalam menaikkan value branding awareness
Tujuan Penguatan komitmen
kolaborasi kelembagaan
internal tingkat Desa, tingkat
kecamatan dan instansi pemda
terkait dalam pemanfaatan
potensi sumber daya yang
mendukung livelihood
kerajinan anyaman bambu
Program 1 MOU dengan pemerintah
Desa/pribadi dalam
Kerja pemanfaatan tanah milik sebagai
media pembangunan Galery dan
Rumah produksi anyaman
bambu
2 MOU dengan lembaga desa
(antara lain BUMDES) untuk
melakukan branding PRUDES dan
dalam waktu bersamaan
menggerakkan kegiatan usaha
masyarakat lainnya yang dapat
memberikan multiplier effect
bagi peningkatan ekonomi
masyarakat (teras galery)
3 MOU dengan pemerintah
kecamatan untuk ikut menjamin
ketersediaan bahan baku dan
kemudahan dalam hal ijin usaha
kerajinan anyaman bambu
4 MOU dengan Dinas kehutanan
dan instansi terkait melakukan
pembibitan berbagai jenis
bambu yang dipergunakan untuk
bahan baku pembuatan
kerajinan sekaligus tanaman
konservasi di daerah aliran
sungai/penyangga tebing
Penguatan regulasi Penguatan peran kelembagaan
untuk menjamin pemerintah, akademisi dan
ketersediaan sumber pelaku usaha (Triple Helix)
daya dan stabilitas harga dalam melakukan kerjasama
bahan baku potensial untuk mendukung
serta mampu memenuhi pengembangan inovasi
standar persyaratan PRUDES
pasar global
1 Dukungan regulasi 1 Dukungan penyediaan
untuk peralatan/tekhnologi untuk
budidaya/penanaman dapat meningkatkan kualitas
bambu dan produk dan mempercepat
mendapatkan proses produksi untuk
kebutuhan bahan baku meningkatkan kemampuan
bambu tanpa memenuhi kebutuhan
menimbulkan dampak kuantitas daya serap pasar
kerusakan lingkungan
2 Dukungan regulasi 2 Dukungan peningkatan
untuk kemudahan ijin kapasitas dan daya inovasi
usaha, pemasaran pengrajin melalui pelatihan/on
domestik dan global job training dengan
mendatangkan narasumber
yang memiliki beragam inovasi 2 Evaluasi desain dan
produk dan sekaligus dapat
3 Dukungan informasi memfasilitasi pemasaran
dan sosialisasi regulasi
produk hasil pelatihan
untuk memasuki pasar
global (ex. Peraturan
uni eropa ttg regulasi
REACH dan
persyaratan CITES)
3 Dukungan promosi
diantaranya melalui pameran 3 Pengadaan
atau pengadaan festival selain
memberikan apresiasi bagi
pengrajin atas dedikasinya
pada pengembangan produk
berbahan baku lokal juga
untuk meningkatkan minat
anak muda (regenerasi) dan
pelaku bisnis pada kerajinan
anyaman bambu
4 Dukungan pendanaan,
pembinaan dan manajerial
pengembangan usaha
kerajinan anyaman bambu
melalui pengadaan program
oleh pemerintah atau lembaga
swasta
5 Dukungan kolaborasi dengan
pelaku usaha/industri yang
dapat menyisipkan unsur etnik
pada produknya (mis.
penggunaan aksesoris
anyaman bambu pada industri
fashion)
Menyediakan fasilitas rumah produksi anyaman bambu Menyediakan fasilitas galery produk anyaman bambu
Pembangunan rumah Rumah produksi anyaman bambu sebagai Pembangunan galery anyaman bambu Galery anyaman bambu sebagai media untuk Galery anyaman bambu sebagai bentuk offline store penjualan produk
produksi anyaman media membangun manajemen usaha, untuk mempromosikan atau pengorganisasian produk dan pengrajin di Desa inovasi anyaman bambu (selain online store) sehingga mampu bersaing
bambu sebagai sentra bank data, membangun inovasi dan memamerkan hasil hasil karya dari Nanggerang bertujuan agar antar pengrajin satu dengan strategi O2O (Online to Offline) yang dilakukan beragam gerai e-
produksi penyediaan kerjasama serta menjamin penerapan para pengrajin supaya karya-karya nya dengan yang lain mampu berkomunikasi dan commerce saat ini. Galery anyaman bambu sebagai wujud offline store
bahan baku setengah regulasi yang melindungi kegiatan usaha dapat dikenal dikalangan luas, hal ini saling terikat sehingga memberikan solusi untuk selain sebagai media meningkatkan kepercayaan pelanggan juga sebagai
jadi PRUDES dan kekayaan intelektual/inovasi sesuai dengan instruksi presiden No. 6 menyelesaikan masalah permodalan pengrajin media interaksi lebih dari sekedar pop up store, bahkan bisa menjadi
pengrajin sesuai UU no. 31 tahun 2000 Tahun 2009 tentang dukungan anyaman bambu saat kebutuhan pasar mengalami concept store atau pun memiliki fungsi sebagai flagship store secara
pengembangan ekonomi kreatif peningkatan bersamaan
1 Penetapan 1 Evaluasi ijin/legalitas kegiatan usaha dan 1 Penetapan pengelola galery, evaluasi 1 Mengelola informasi daya serap dan potensi 1 Pengembangan galery menjadi offline store, media pameran produk, sentra
pengelola rumah payung hukum PRUDES, menetapkan perhitungan pendapatan, biaya tetap pasar, informasi data pengrajin, informasi kegiatan promosi misal dengan mengadakan festival produk kerajinan
produksi, evaluasi standar kualitas produk, membuat ciri khas dan variabel rumah produksi, kemampuan produksi pengrajin, informasi bambu
perhitungan dan atau labelisasi produk penyepakatan aturan kerja, rencana kebutuhan biaya produksi, informasi ketersediaan
pendapatan, biaya kerja dan target yang ingin di capai bahan baku, informasi sumber-sumber pendanaan 2 Pengembangan pemasaran online dan official store di online market untuk
tetap dan variabel untuk modal usaha pengrajin menaikkan value produk anyaman bambu
rumah produksi,
penyepakatan 2 Inventarisir data pengrajin di desa dan
aturan kerja, keahlian khusus yang dimiliki, data
rencana kerja dan pengrajin yang sudah berafiliasi, data
bakulan, data toko/outlet anyaman bambu 2 Evaluasi desain dan fungsi galery 2 Membangun pengelolaan linkage program
target yang ingin di sebagai media memperkenalkan kerjasama pembiayaan/pendanaan antara
capai sejarah/asal mula cerita kerajinan lembaga keuangan dan pengrajin
anyaman bambu, pameran dan
3 Inventarisir produk inovasi anyaman promosi ragam jenis bahan baku,
bambu dari berbagai jenis dan lokasi kreasi produk, standar kualitas dan
sebagai media belajar membangun fungsi anyaman bambu
keahlian dan mengembangkan inovasi
pengrajin
fungsi rumah
3 Pengadaan peralatan pendukung
produksi dengan galery yang mampu menumbuhkan
kegiatan proses
daya tarik minat pengunjung kepada
produksi kerajinan produk anyaman bambu, melalui
anyaman bambu kreasi layout tampilan pajangan
produk (window display, interior
display dan eksterior display), media
tulisan dan video tentang sejarah,
jenis produk, fungsi produk, proses
peralatan yang produksi
mampu
menyediakan bahan
baku setengah jadi
bagi pengrajin yang
telah berafiliasi
bersama 4
manajemen/pengelo
la rumah produksi
dengan standar Pembagian ruangan galery penataan
kualitas yang lebih produk pamer menjadi produk
baik dan sesuai anyaman perlengkapan rumah
kuantitas yang tangga, produk anyaman fashion,
dibutuhkan produk anyaman aksesories, produk
anyaman mebeuler, produk anyaman
hiasan rumah
5 Inovasi dan penetapan ikon/maskot
galery (ex. patung anyaman bambu
untuk ikon Desa Wisata Tampaksiring,
patung anyaman Gajah Putih maskot
Desa Sesetan)
4 Menetapkan jumlah
dan rekruitmen 6 Menetapkan jumlah dan rekruitmen
karyawan serta karyawan serta melakukan pelatihan
melakukan pelatihan kerja sesuai dengan jenis jenis
kerja sesuai dengan tugas/pekerjaan yang dibutuhkan
jenis peralatan
produksi yang telah
disediakan
7 Menetapkan waktu dan aturan kerja
karyawan serta target penjualan
berdasarkan perhitungan BEP
5 Menetapkan waktu
dan aturan kerja
karyawan serta
target produksi
berdasarkan
perhitungan BEP