ANTARA
PT.HUDE PRATAMA
DENGAN
PT. MT MB
TENTANG
BERKAH MAKMUR 99
Pada hari ini, Senin, tanggal 3 Desember 2018, yang bertanda tangan di bawah
ini:
1. H. IR. IRHAM, lahir di Palopo, pada tanggal 12 Maret 1969, Swasta, Warga
Negara Indonesia, pemegang KTP nomor 3275101203690018, bertempat tinggal
Perum Citra Gran Cluster The Meadows Blok L.5 No.23 Kel Jatikarya Kec
Jatisampurna, Bekasa, Jawa Barat, jabatannya sebagai Pemilik dan Direktur
Utama Perseroan, dalam hal ini bertindak dalam jabatannya tersebut dan
dengan demikian berhak untuk dan atas nama Perseroan PT.HUDE PRATAMA,
berkedudukan di Jakarta, yang didirikan dengan Akta No.2 Tanggal 5 Juli 2012
dihadapan Primarini Haryanti SH, Notaris di Jakarta.
2. Christiani Puji Lestari, S.Sn, lahir di Jakarta, pada tanggal 25 Februari 1990,
Pengusaha, Warga Negara Indonesia, pemegang KTP Nomor
XXXXXX6502900001, bertempat tinggal di Jalan Danau Belida Blok C No.2,
Pejompongan, Jakarta, jabatannya sebagai Direktur Perseroan, dalam hal ini
bertindak dalam jabatannya tersebut dan dengan demikian berhak untuk dan
atas nama Perseroan PT.MTMB, berkedudukan di Jakarta, yang dibuat dihadapan
Alifa Dewi,SH.,M.Kn, Notaris, di Jakarta.
No.KTP :
No.KTP :
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA untuk selanjutnya dapat disebut juga
PARA PIHAK.
Bahwa PIHAK PERTAMA adalah Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang
Angkutan Laut Bahan Bakar Minyak dan sejenisnya, dan PIHAK KEDUA adalah
Perseroan Terbatas yang bergerak dibidang Jasa Manajemen Pelayaran. PIHAK
PERTAMA adalah pemegang Hak Kuasa Armada Kapal Tanker Berkah Makmur
99, PIHAK KEDUA adalah Perseroan yang bergerak dibidang Jasa Kelautan yang
akan menjadi mitra kerja yaitu kerjasama operasi dalam hal ini.
Bahwa PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sebelumnya telah membuat dan
menandatangani Memori of Understanding (MoU) tertanggal 3 Desember 2018,
mengenai:
Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan
membentuk ikatan kerja sama dalam bentuk Kerja Sama Operasi.
Bahwa di dalam Perjanjian ini PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA setuju dan
sepakat untuk melakukan kerja sama operasi guna mensinergikan kemampuan,
ketepatan, kesesuaian, keberhasilan, kelancaran dan keahlian untuk
pelaksanaan kembalinya beroperasinya armada kapal-kapal tanker milik PIHAK
PERTAMA.
DEFINISI
===============PASAL 2 ===============
BENTUK KERJASAMA
(1) Bentuk kerjasama yang bersifat kemitraan antara PIHAK PERTAMA
dengan PIHAK KEDUA, diantara masing-masing pihak akan memperoleh
kemanfaatan dan keuntungan dari hasil kerjasama yang dimaksud.
(2) Dalam kerjasama ini PIHAK PERTAMA menunjuk dan memberikan ijin
hanya kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan Objek Kerjasama Operasi,
sesuai dengan syarat dan ketentuan-ketentuan lain yang merupakan bagian
tidak terpisahkan dengan perjanjian ini.
===============PASAL 3 ===============
OBJEK OPERASI
1. Objek Kerja Sama Operasi pada perjanjian yang dilakukan antara PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA merupakan barang yang sah menurut hukum dan
tidak bertentangan dengan Peraturan Perundang-undangan, kesusilaan, dan
ketertiban umum.
LOKASI OPERASI
Kerjasama Operasi yang dilakukan oleh PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA ini
akan dilakukan dan dilaksanakan di lokasi perairan manapun baik di wilayah
Inodnesia ataupun wilayah Luar Negeri.
2. Proses pelaksanaan Kerja Sama Operasi yang akan dilakukan oleh PIHAK
PERTAMA dan PIHAK KEDUA akan mengacu dan sesuai dengan dokumen kapal-
kapal serta lampirannya untuk Kontrak Sewa Kapal yang akan dibuat oleh dan
antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA.
1. PARA PIHAK telah setuju dan sepakat bahwa Biaya Kerjasama operasi,
dengan rincian sebagai berikut:
JANGKA WAKTU
Perjanjian ini berlaku dua tahun setelah ditandatanganinya perjanjian ini dan
akan berakhir masa operasi dengan sendirinya pada tanggal 03 Desember 2020,
kecuali diperpanjang dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
2. Dalam pelaksanaan kerjasama, apabila ada salah satu PIHAK yang tidak
dapat memenuhi kewajiban dan tugas yang telah ditentukan dan ditetapkan
untuknya, maka PIHAK lainnya wajib mengambilalih kewajiban dan tugas
tersebut.
1. PARA PIHAK setuju dan sepakat berkaitan dengan pengadaan peralatan dan
perlengkapan untuk pelaksanaan nya dikelola secara terpadu (integrated
management) maka : Pengadaan peralatan dan perlengkapan yang merupakan
milik PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang akan digunakan untuk
pelaksanaannya.
PAJAK-PAJAK
2. Pajak-Pajak yang timbul dari armada kapal tanker sesuai dengan tahun dan
ketentuan lain yang mengaturnya, menjadi tanggung jawab PIHAK PERTAMA
Sebagai Pemilik dari barang tersebut.
b. Untuk melaksanakan Perjanjian ini atas dasar itikad baik, dan setiap
perubahan yang terjadi pada struktur organisasi, anggaran dasar,
kepengurusan, pemilikan saham PARA PIHAK dalam Perjanjian ini akan
diberitahukan oleh PIHAK yang mengalami perubahan itu kepada PIHAK yang
lain dan tidak akan memperngaruhi pelaksanaan Perjanjian ini.
KORESPODENSI
1. Segala surat menyurat yang berkaitan dengan PARA PIHAK akan ditujukan
dengan alamat sebagai berikut :
PT.HUDE PRATAMA
Wisma Mintra Sunter Suite 08-03
Jl. Yos Sudarso Kav.89
Jakarta.
Telp. (021) 8403919/ Fax. (021) 8403929. Up. General Manager
PT.MT MB
3. Apabila terjadi perubahan alamat untuk korespodensi oleh salah satu PIHAK
di Indonesia, maka perubahan alamat untuk korespodensi itu harus
diberitahukan secara Terulis sebelumnya kepada PIHAK lainnya.
PEMBERITAHUAN
PENGAKHIRAN PERJANJIAN
a. yang sudah menjadi milik publik atau tersedia untuk publik selain dari
tindakan atau kelalaian PARA PIHAK; atau
c. yang diperoleh sendiri oleh PIHAK atau PARA PIHAK dari pihak ketiga
lainnya yang mempunyai hak untuk memberitahukan informasi tersebut.
1. PARA PIHAK setuju dan sepakat bahwa bahasa yang dipergunakan dalam
Perjanjian ini adalah bahasa Indonesia.
2. Jika diterjemahkan kedalam bahasa Inggris atau bahasa lainnya, dalam hal
terjadi perbedaan penafsiran maka yang akan berlaku adalah Perjanjian yang
dibuat dalam bahasa Indonesia.
PENYELESAIAN PERSELISIHAN
LAIN-LAIN
1. Segala sesuatu yang tidak atau belum termasuk dalam Perjanjian ini, baik
perubahan-perubahan, peyimpangan-penyimpangan amupun tambahan-
tambahan akan diatur dan dijelaskan lebih lanjut oleh PARA PIHAK secara
Tertulis dalam suatu tambahan atau Addendum yang tidak dapat dipisahkan dan
merupakan bagian yang utuh dari Perjanjian ini.
2. Apabila terdapat salah satu pasal dan atau ayat atau ketentuan dalam
Perjanjian ini bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dan atau dinyatakan batal demi hukum dan atau cacat hukum oleh
pengadilan, maka pernyataan tersebut tidak berpengaruh terhadap ayat-ayat
dan atau pasal-pasal lain dalam Perjanjian ini, sehingga ketentuan-ketentuan
lain dalam Perjanjian ini tetap berlaku dan mengikat masing-masing PIHAK.
Demikian Perjanjian ini disetujui dan dibuat, serta ditandatangani oleh kedua
belah pihak dengan dihadiri saksi-saksi yang dikenal oleh kedua belah pihak.
Jakarta, 3 Desember 2018.
SAKSI-SAKSI
*Mohon dikoreksi Jika ada yg salah dalam penulisan atau kalimat, untuk dapat
diperbaiki. Terima Kasih