Anda di halaman 1dari 14

Semester Genap

1. PROPOSAL : 25% (= NILAI KUIS)


2. PRESENTASI PER ORANG : 25 %
= NILAI TUGAS
3. PRESENTASI KELOMPOK : 10 %
4. KEAKTIFAN (BERTANYA DAN MENJAWAB) : 10 %
5. UAS : 30 %
1. Setiap penulisan, harus disertakan sumber yang
jelas (buku-buku yang relevan).

2. Dalam pembuatan proposal harus mencakup:


latar belakang masalah (mengapa masalah/kasus
tersebut penting untuk dibahas), rumusan
masalah, tujuan penulisan, landasan teori,
pembahasan, kesimpulan.

3. Mencari referensi internet boleh asal jelas (bukan


blog, wilkipedia, atau pendapat).
1. Judul  harus yang menarik (menggugah rasa ingin
tahu).
2. Latar belakang masalah  fokus pada judul yang
telah dibuat, menjelaskan mengapa penting
membahas “tema” tersebut, relevansi dengan
kehidupan sehari-hari (menyebutkan fakta-fakta
yang terjadi).
3. Rumusan masalah  pertanyaan yang akan menjadi
pembahasan dalam kasus.
4. Tujuan penulisan  dalam bentuk point-point.
5. Landasan teori  teori yang menunjang
(relevan/sesuai dengan pembahasan). Teori ini
digunakan untuk menjadi dasar dalam menjawab
rumusan masalah yang sudah dikemukakan.

6. Pembahasan  menjawab apa yang menjadi


rumusan masalah, menggunakan data (sumber)
primer terpercaya, data sekunder (media cetak,
elektronik, buku, koran, majalah, dll).

7. Kesimpulan 
1. Etika dan Periklanan
2. Etika, Bisnis, dan Lingkungan Hidup
3. Masalah Etis Seputar Konsumen
4. Etika Dalam Bisnis Internasional
 Bisnis memamerkan suatu suasana
hedonistis dan materialistis.
 Penilaian etis terhadap iklan :
1. Maksud si pengiklan
2. Isi iklan
3. Keadaan publik yang tertuju
4. Kebiasaan di bidang periklanan
 Contoh Kasus :
Persaingan antara produk melalui iklan
televisi.
 Kasus ini dikatakan tidak etis karena maksud
dan isi iklan langsung mengarah kepada
penjatuhan nama baik produk lain
• Perbedaan persepsi antara lingkungan hidup
dan Bisnis.
• Bisnis melihat bahwa komponen-komponen
lingkungan seperti air dan udara merupakan
barang umum, sehingga boleh dipakai
seenaknya.
• Lingkungan hidup melihat bahwa Manusia
tidak terpisah dengan alam
 Contoh Kasus :
Kasus Lumpur Lapindo.
Kasus ini dikatakan tidak etis karena tidak
ada pertanggungjawaban kepada lingkungan
akibat efek lumpur yang merugikan sumber
daya alam dan masyarakat.
- “THE CUSTOMER IS KING”
- Tugas pokok produsen :
mengupayakan kepuasan konsumen
- Konsumen harus diperlakukan dengan baik
secara moral, tidak saja merupakan tuntutan
etis, melainkan juga syarat mutlak untuk
mencapai keberhasilan dalam bisnis.
 Contoh Kasus :
Penulisan logo halal dalam suatu produk yang
disalah gunakan.
Kasus ini dikatakan tidak etis karena
mengarah ketidakpuasan customer dan juga
hak keamanan yg harusnya dimiliki customer
dalam memakai produk tersebut disalah
gunakan.
Pandangan yang ada pada bisnis
INTERNASIONAL :
 1. menyesuaikan diri
 2. rigorisme moral
----> mau mempertahankan kemurnian etika
yang sama dengan negaranya
 3. imoralisme naif
 ----> dalam bisnis internasional tidak perlu
kita berpegang pada norma-norma etika
 Contoh kasus :
“masalah dumping”
----> Penjualan suatu produk dalam kuantitas
besar dengan harga dibawah harga pasar di
negara lain.
 Kasus ini dikatakan tidak etis karena
mengarah ke upah terlalu kecil pada pekerja
dan penguasaan monopoli perdagangan.

Anda mungkin juga menyukai