Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

Sepsis adalah kondisi mengancam jiwa yang muncul ketika tubuh


merespon terhadap infeksi yang menyebabkan kerusakan terhadap jaringan atau
suatu organ.1 Tanda-tanda umum dari sepsis adalah tubuh demam, peningkatan
denyut jantung, peningkatan respiration rate, dan leukositosis. Sepsis dapat
berjalan dari infeksi sedang, shock sepsis, hingga multiple organ dysfunction
syndrome. Sedangkan Systemic Inflamatory Response Syndrome atau SIRS
ketika terdapat tubuh demam, peningkatan denyut jantung, peningkatan
respiration rate, dan leukositosis namun tanpa disertai adanya infeksi yang terjadi
dalam tubuh. Salah satu manifestasi klinis dari shock sepsis adalah penurunan
tekanan darah, oksigenasi jaringan yang inadekuat, penurunan kadar oksigen
dalam tubuh sehingga meningkatkan metabolism anaerob yang berlanjut kepada
akumulasi asam laktat pada darah. Patofisiologi sepsis diawali dengan proses
inflamasi yang melepaskan mediator-mediator inflamasi, kemudian menyebabkan
ketidakseimbangan kadar mediator proinflamasi dan antiinflamasi, serta
ketidakseimbangan prokoagulan dan antikoagulan.2
Penentuan diagnosis dari Sepsis dapat ditegakkan dengan cara mela
kukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan tanda vital yang menunjukkan gejala
adanya demam, peningkatan denyut jantung, peningkatan respiration rate, dan
selain pemeriksaan klinis, pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan radiologi
untuk melihat apakah infeksi sudah menyebar ke saluran pernafasan dan
pemeriksaan lab darah sangat dibutuhkan, karena untuk melihat ada atau tidaknya
peningkatan jumlah sel darah putih (leukosit) yang melebihi jumlah batas normal,
yaitu 4,00-11,0 x 109/L.3
Perawatan dari Sepsis yang disertai dengan Abses Submandibula adalah
dengan dilakukannya tindakan insisi dan drainase abses ekstraoral, serta tindakan
pembedahan untuk melakukan ekstraksi gigi penyebab infeksi.4 Komplikasi yang
dapat terjadi dari perawatan untuk menangani sepsis dan Abses Submanidbula
adalah penyebaran lebih lanjut ke spasia fascia retrofaringeal, gejala obstruksi

1
2

jalan nafas yang tiba-tiba (obstruksi jalan nafas yang berat), terjadinya thrombosis
sinus kavernosus, endocarditis, infeksi pada selaput paru-paru (pleura)5.

Anda mungkin juga menyukai