NPM : 1924171
ANGKATAN : IV
c. Rumah sakit
Berdasarkan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1197/Menkes/SK/X/2004 tentang
standart pelayanan di rumah sakit.
a) Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi
mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.
b) Kode etik profesi merupakan sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada
masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi, sehingga memungkinkan
pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalangan sosial).
c) Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi
pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi di
lain instansi atau perusahaan.
Berdasarkan UU RI No. 36 tahun 2009 pasal 24 ayat 2, ketentuan mengenai kode etik diatur oleh
organisasi profesi. Kode etik dibuat oleh organisasi profesi dan digunakan sebagai pedoman
seseorang dalam menjalankan profesinya, maka segala bentuk pelanggaran kode etik yang terjadi
merupakan tanggung jawab dan peran organisasi profesi dalam menjatuhkan sanksi-sanksinya,
misalnya sampai dengan dikeluarkan dari organisasi. Jika pada pelanggaran undang-undang
pemerintah aktif dalam menetapkan sanksi hukumnya, maka pada pelanggaran kode etik
pemerintah akan pasif dan hanya turun tangan apabila sudah sangat diperlukan.
Sedangkan hukum, secara legal dan formal mengikat peraturan yang telah disahkan oleh badan
pembuat Undang-undang, dilaksanakan oleh kekuatan eksekutif, dan proses hukumnya diatur
oleh pengadilan. Kebijakan seringkali berubah menjadi hukum, agar kebijakan tersebut dapat
menjadi sesuatu yang legal dalam mengikat seseorang dan perusahaan. Hukum dalam jurnalistik
adalah aturan tertulis yang melindungi hak dan kewajiban jurnalistik yang bersumber dari nilai-
nilai sosial, norma budaya dan kebutuhan kolektivitas dalam suatu negara dan kelompok
masyarakat.
6. Sebutkan UU, PP, Permenkes yang mengatur fungsi dari seorang apoteker
a. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian
b. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
c. Pekerjaan kefarmasian menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 yaitu meliputi pembuatan
termasuk pengendalian mutu sediaan farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
mempunyai bn keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.