Pemantapan Mutu Laboratorium Klinik PDF
Pemantapan Mutu Laboratorium Klinik PDF
LABORATORIUM KLINIK
EDA VARIA RAHMI,SKM.MS
DEFINISI
Mutu adalah
gambaran total sifat dari suatu
produk atau jasa pelayanan yang
berhubungan dengan
kemampuannya untuk memberikan
kebutuhan kepuasan American
Society for Quality Control
QUALITY ASSURANCE
7
Mutu Laboratorium
MUTU HASIL,
Hasil pemeriksaan laboratorium dapat
dipercaya (memenuhi standar mutu)
MUTU LAYANAN,
Aktivitas yang diberikan sesuai
kebutuhan atau harapan pelanggan
(keluhan pasien/pelanggan menurun)
8
Keandalan Tes Laboratorium
10
PMI
Adalah kegiatan pencegahan dan
pengawasan yang dilaksanakan oleh
laboratorium itu sendiri secara terus
menerus agar diperoleh hasil
pemeriksaan yang tepat
tepat// dapat
dipercaya
CAKUPAN MELIPUTI:
MELIPUTI:
– PRA ANALITIK
– ANALITIK
– PASKA ANALITIK
11
PRA ANALITIK
1.Persiapan spisemen
2.Pengambilan dan penanganan
spesimen
3.Pengolahan,Penyimpanan dan
Pengiriman spesimen
4.Identifikasi dan pencatatan pasien
5.Kalibrasi Peralatan
6.Pemilihan Metode Pemeriksaan
7.Pemilihan bahan kontrol dan kalibrator
8.Dokumentasi Metode Kerja
9.Kopetensi petugas pemeriksa 12
TAHAP ANALITIK
Monitoring proses analitik dengan
melakukan uji ketelitian (presisi)
dan uji Ketepatan (akurasi)
13
AKURASI ???
SELISIH HASIL
PENGUKURAN DENGAN
NILAI SEBENARNYA
PRESISI ???
DEVIASI HASIL
PENGUKURAN BERULANG
14
IMPRESISI – KETIDAKTELITIAN SD / CV
Makin besar SD / CV makin tidak teliti pemeriksaan
tersebut
15
BAHAN KONTROL
Buatan Sendiri
16
• HOMOGEN
– Mempunyai nilai atau karakteristik yang sama
antar ttabung/ vial
• STABIL
– Tidak mengalami perubahan kualitas dan kuantitas
selam proses kontrol
– Nilai atau kadar tidak berubah karena waktu dan
perlakuan
• NON INFEKSIUS
– Tidak mengandung bahan bahan yang dapat
membahayakan pengguna dan lingkungan
• Kontrol kualitas bahan kontrol dilakukan dengan
melakukan pengujian homogenitas dan stablitas.
22
2. Persyaratan Khusus Bahan Buatan Pabrik
(Comercial)
a. Ada certificate of analysis dan
certificate of origin.
b. Ada brosur yang mencantumkan
sekurang- kurangnya :
• Asal bahan baku
• Konsentrasi / komposisi bahan
• Dapat digunakan untuk semua jenis
peralatan / reagen
• Tanggal kadaluarsa
23
3. Persyaratan Khusus Bahan Buatan Sendiri (Home
Made):
a. Telah dilakukan uji mutu stabilitas dan homogenitas
baik oleh lab pembuat maupun lab penguji
b. Keterangan yang berisi :
o Certificate of analysis dari tim penguji
o Jenis Bahan Baku yang digunakan dan
kandungannya
o Prosedur pembuatan dengan referensi yang jelas
o Alat, reagen yang digunakan
o Sertifikat atau bukti tertulis kalibrasi peralatan
besar yang digunakan
24
UJI KETELITIAN
Merupakan kegiatan pemeriksaan
bahan kontrol yang,
Dilakukan setiap hari pemeriksaan
Diperlakukan = spesimen
(menggunakan reagen, metode, dan
alat yang sama dengan spesimen
Yang diperiksa semua jenis
pemeriksaan yangbdikerjakan di lab
yg hasilnya dalam angka analisis
statistik
25
PELAKSANAAN
26
Periode pendahuluan
1) Periksa bhn kontrol bersamaan dng spesimen
setiap hari kerja atau pada hari parameter ybs
diperiksa sampai mencapai 20-25 hari kerja
2) Catat setiap nilai yang diperoleh tiap hari kerja
tersebut dalam formulir periode pendahuluan
3) Setelah diperoleh 20-25 nilai pemeriksaan, hitung
nilai reratanya (mean), SD, CV, Batas Peringatan
(Mean + 2SD) dan Batas Kontrol (Mean + 3SD)
4) Teliti kembali bila ada nilai yg > batas kontrol
Mean + 3SD buang nilai tersebut dan ulangi
langkah 3)
5) Nilai X dan SD yg diperoleh ini dipakai sebagai
nilai rujukan pada periode berikutnya periode
kontrol
27
Formulir Periode
Pendahuluan
Uji Ketelitian - Ketepatan
1. Nilai rata-rata ( x ) :
Σ X1 2527
=
n 20
2. Deviasi Standard ( SD ) :
2
Σ ( X1 - X ) 54,6
SD = =
n-1 19
3. Koefisiensi Variasi ( CV ) :
SD . 100 % 170
X 126,4
4. Batas Peringatan :
atas X + 2 SD
bawah X - 2 SD
5. Batas Kontrol :
28
atas X + 3 SD
bawah X - 3 SD
Periode pendahuluan
PERIODE PENDAHULUAN URIC ACID II
BULAN OKTOBER 2015 - A25
Tanggal n Xi
3 1 10.5
5 2 10.6
6 3 10.8
7 4 10.7
8 5 10
9 6 10.5
10 7 10.5
12 8 10.6
13 9 10.3
15 10 10.3
16 11 10.5
17 12 10.9
19 13 10.3
20 14 10.7
21 15 10.3
22 16 10.2
23 17 10.1
24 18 10.3
26 19 10.3
27 20 10.7
28 21 10.5
29 22 10.1
30 23 10.5
31 24 10.4
Jumlah Xi : 250.6
Rata-rata Xi : 10.44
SD : 0.23
CV : 2.20
DAFTAR BATAS CV MAKSIMUM
KEPMENKES RI N0.1792 TAHUN 2010
PARAMETER CV MAKSIMUM
BILIRUBIN TOTAL 7
KOLESTEROL 6
KREATININ 6
GLUKOSA 5
PROTEIN TOTAL 3
ALBUMIN 6
UREUM 8
ASAM URAT 6
TRIGLISERIDA 7
SGOT 7
SGPT 7
PERIODE KONTROL
31
PERIODE KONTROL
32
Formulir Periode Kontrol
Uji Ketelitian - Ketepatan
X1 - X
Satuan SD =
SD
Contoh :
128 - 126,4
3/9/99 =
1,70
126 - 126,4
14/9/99 =
1,70 33
Nama
test Glukosa Alat A25
Biochemistry Control
Reagen Kontrol Serum
SD
- 2SD + 2SD
Metoda Mean Kontrol
Kontrol
Satuan mg/dl I 83.6 89.38 95.16 2.89
Kontrol
Periode 1-Sep-15 II 259.71 274.63 289.55 7.46
Kontrol Kontrol
N Tanggal Kontrol I SD II SD I
Mean 88.04
1-Sep-
1 15 89 -0.1 277 0.3 SD 2.67
2-Sep-
2 15 88 -0.5 276 0.2 CV 3.03
3-Sep-
3 15 90 0.2 273 -0.2
4-Sep-
4 15 86 -1.2 263 -1.6
5-Sep-
5 15 86 -1.2 270 -0.6
7-Sep-
6 15 92 0.9 286 1.5
8-Sep-
7 15 84 -1.9 282 1.0
9-Sep-
8 15 87 -0.8 270 -0.6
10-Sep-
9 15 90 0.2 283 1.1
11-Sep-
10 15 84 -1.9 286 1.5
Kontrol I
3,0
2,0
1,0
SD
0,0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
-1,0
-2,0
-3,0
N
Kontrol I
3,0
2,0
1,0
SD
0,0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
-1,0
-2,0
-3,0
N
PERIODE PENILAIAN
Westgard Multirule
System
36
PENILAIAN
Aturan “ Westgard Multirule System “
1 - 2S Satu kontrol di luar nilai mean +/- 2SD (tidak melam-
paui +/- 3 SD), merupakan “ ketentuan peringatan”
+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD 37
1 - 3S Satu kontrol di luar nilai mean +/- 3SD mencerminkan
adanya kesalahan acak, yang merupakan
“ ketentuan PENOLAKAN”
+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD
38
2 - 2S Dua kontrol berturut-turut di luar nilai mean +/- 2SD
atau dua kontrol (berbeda level) berada di luar nilai
mean +/- 2SD, mencerminkan kesalahan sistematik,
yang merupakan “ ketentuan PENOLAKAN “
+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD 39
4S 2 (dua) hasil kontrol terakhir dari level kontrol yang sama [across
run] atau berbeda [within run], keluar dari 2SD di sisi yang
berseberangan sehingga perbedaan nilainya menjadi 4SD,
+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD
40
R-4S
2SD 2SD
R-4S
X X
R-4S
-2SD -2SD
+ 3 SD
+ 2 SD
+ 1 SD
X
- 1 SD
- 2 SD
- 3 SD
42
Tahap pasca analitik
43
44
1. Kesalahan Teknik
45
Random error
Penyebab :
Penanganan reagen, kalibrator dan
control tidak konsisten
Fluktuasi dalam temperatur
Fluktuasi dalam volume
Perawatan instrumen tidak konsisten
Kondisi lingkungan kerja tidak konsisten
Fluktuasi listrik
Penanganan material tidak konsisten
dari satu analis ke analis
Systematic error
Penyebab :
Perubahan lot. No. reagen
Perubahan kalibrasi
Perubahan terhadap instrumen
2. Kesalahan Non Teknik
Kesalahan yang terjadi diluar analitik pemeriksaan
Dijumpai pada Tahap Pra Analitik & Pasca Analitik
1) Kesalahan Pengambilan Sampel (Sampling Error)
Persiapan pasien
Pemberian identitas spesimen
Pengambilan dan penampungan spesimen
Pengolahan dan penyimpanan spesimen
Transportasi spesimen
2) Kesalahan Penghitungan & Penulisan (Clerical
Error) Pencatatan hasil
48
PEMANTAPAN MUTU
EKSTERNAL
DEFINISI :
Program untuk menilai penampilan
pemeriksaan laboratorium pada saat
tertentu secara periodik, serentak dan
berkesinambungan yang dilakukan oleh pihak
luar laboratorium dengan jalan
membandingkan hasil pemeriksaan
laboratorium peserta terhadap nilai target
NILAI TARGET :
Ditentukan oleh pabrik bila bahan diperoleh
secara komersial dari pabrik.
Ditentukan oleh sejumlah lab rujukan bila
bahan dibuat sendiri atau dibuat oleh
pabrik tanpa nilai target
Ditentukan dari nilai rata-rata hasil
pemeriksaan peserta, disebut nilai
konsensus
Cara penilaian dapat menggunakan salah
satu cara di atas atau kombinasinya
DASAR HUKUM PENYELENGGARAAN
PME
UU No.36 tahun 2009 Tentang Kesehatan
UU No.29 tahun 2004 Tentang Praktek Kedokteran
UU No.8 tahun 1994 tentang Perlindungan Konsumen
Permenkes no 411/MENKES/PER/III/2010 tentang
Laboratorium Klinik
Kepmenkes No.298/MENKES/SK/III/2008 tentang
Akreditasi Laboratorium Kesehatan
Kepmenkes No.364/MENKES/SK/III/2003 tentang
Laboratorium Kesehatan
• Dalam skala internasional, akreditasi
laboratorium yang menggunakan standar
ISO/IEC Guide 17025:1999 untuk
laboratorium penguji, dan ISO 15189:2003
untuk laboratorium medis/klinis, juga
mewajibkan laboratorium mengikuti Uji
Profisiensi.
PENYELENGGARA:
PME Lab Kes diselenggarakan oleh suatu institusi atau
lembaga idependen yang disetujui dan ditetapkan
oleh pemerintah
PERSYARATAN PENYELENGGARA
Mempunyai tenaga ahli dan staf yang memahami
program PME Lab Kes
Mampu dalam mengelola program PME Lab Kes dalam
bidang administrasi dan teknis dengan baik dan
didukung oleh sistem informasi yang baik
Mampu menyiapkan bahan PME yang sudah dilakukan
uji mutu sebelum didistribusikan kepada laboratorium
peserta
PERSYARATAN PENYELENGGARA: