Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KOMUNITAS

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER III FISIOLOGIS

Dosen Pembimbing : Isnaniah,S. ST., M.Pd

DISUSUN OLEH :

NURUL MAGFIRAH P07124118227


RAHMAWATI P07124118229
RESMA ARIANTI P07124118231

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN KEBIDANAN
SEMESTER IV A
2020
KONSEP DASAR

A. Pengertian Kehamilan Fisiologis


Kehamilan merupakan suatu proses merantai yang berkesinambungan dan
terdiri dari ovulasi pelepasan sel telur, migrasi spermatozoa dan ovum, konsepsi
dan pertumbuhan zigot, nidasi (implantasi) pada uterus, pembembentukan
plasenta, dan tumbuh kembang hasil konsepsi sampai aterm. (Manuaba, 2010).
Kehamilan merupakan proses yang alamiah, perubahan-perubahan yang
terjadi pada wanita selama kehamilan normal adalah bersifat fisiologis bukan
patologis. Oleh karenanya, asuhan yang diberikan pun adalah asuhan yang
meminimalkan intervensi. (Dewi dan Sunarsih, 2011)
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester I berlangsung (0-12
minggu), trimester II (13-27 minggu) dan trimester III (28-40 minggu). (Hani,
2011)

B. Proses Kehamilan Fisiologis


Untuk mempelajari proses konsepsi, sebaiknya terlebih dahulu memahamiovum
dan sperma. (Hani, 2010)
1. Ovum
a. Bisa dibuahi jika sudah melewati proses oogenesis.
b. Dikeluarkan oleh ovarium saat fase ovulasi, satu kali setiap siklus haid
dan akan habis jika sudah masuk masa menopause.
c. Ovum mempunyai waktu hidup 24-48 jam setelah dikeluarkan dari
ovarium.
d. Mempunyai lapisan pelindung yaitu sel-sel granulosa dan zona pellusida
yang harus bisa ditembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu
kehamilan.
2. Sperma
a. Dikeluarkan oleh testis dan peristiwa pemantangannya disebut
spermatogenesis.

1
b. Jumlahnya akan berkurang, tetapi tidak akan habis seperti pada ovum
dan tetap berproduksi meskipun pada lansia.
c. Kemampuan fertilisasi selama 2-4 hari, rata-rata 3 hari.
d. Terdapat 100 juta sperma pada setiap milliliter air mani yang dihasilkan,
rata-rata 3 cc tiap ejakuasi.
e. Mengeluarkan enzim hialuronidasse untuk melunakkan korona radiate
atau sel-sel granulosa.
f. Mempunyai morfologi yang sempurna, yaitu kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti (nucleus), diliputi lagi oleh akrosom dan
membran plasma. Leher menghubungkan kepala dengan bagian tengah.
Ekor panjang kurang lebih 10 kali bagian kepala dan dapat bergetar
sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Fertilisasi
Proses kehamilan dimulai dari fertilisasi yaitu bertemunya sel telur dan sel
sperma. Saat terjadi ejakulasi, kurang lebih 3 cc sperma dikeluarkan dari
organ reproduksi pria yang kurang lebih berisi 300 juta sperma. Setelah
masuk ke organ genitalia interna wanita, sperma akan menghadapi beberapa
rintangan antara lain lendir vagina yang asam, lendir serviks yang kental,
panjangnya uterus, serta silia yang ada di tuba fallopi. Untuk bisa
menghadapi rintangan tersebut, maka sperma harus mempunyai akrosom dan
melewati proses kapasitasi. Sedangkan, ovum akan dikeluarkan dari ovarium
sebanyak satu setiap bulan, ditangkap oleh fimbriae dan berjalan menuju
tuba fallopi. Tempat bertemunya ovum dan sperma paling sering adalah di
daerah ampula tuba. Sebelum keduanya bertemu, maka akan terjadi tiga fase
yaitu sebagai berikut.
a. Tahap penembusan korona radiate
Dari 200-300 juta hanya 300-500 yang sampai di tuba fallopi yang bisa
menembus korona radita karena sudah mengalami proses kapasitas.
b. Penembusan zona pellusida

2
Zona pellusida adalah sebuah perisai glikoprotein di sekeliling ovum
yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan
menginduksi reaksi akrosom. Spermatozoa lain ternyata bisa menempel
di zona pellusida, tetapi hanya satu yang terlihat mampu menembus
oosit.
c. Tahap penyatuan oosit dan membrane sel sperma
Setelah menyatu maka akan dihasilkan zigot yang mempunyai
kromosom diploid (44 autosom dan 2 gonosom) dan terbentuk jenis
kelamin baru (XX untuk wanita dan XY untuk laki-laki).
4. Pembelahan
Setelah itu zigot akan membela menjadi tingkat 2 sel (30 jam), 4 sel, 8 sel
sampai dengan 16 sel disebut Blastomer (3 hari) dan membentuk sebuah
gumpalan bersusun longgar. Setelah 3 hari sel-sel tersebut akan membelah
membentuk buah arbei dan 16 sel disebut morula (4 hari). Saat morula
memasuki rongga Rahim, cairan mulai menembus zona pellusida masuk ke
dalam ruang antar sel yang ada di massa sel dalam. Pertumbuhan dan
perkembangan terus terjadi, blastula siap mengadakan nidasi. Setelah itu
proses masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi kedalam endometrium.
Nidasi terjadi hari ke 6-7 setelah konsepsi.
5. Proses pembentukan plasenta (plasentasi)
Nidasi atau implantasi terjadi dibagian fundus uteri di dinding depan atau
belakang. Pada blastula, penyebaran sel trofoblas mengalami pertumbuhan
dan perkembangan yang tidak merata sehingga bagian blastula dengan inner
cell mass akan tertanam kedalam endometrium. Sel trofoblas mendestruksi
endometrium sampai terjadi pembentukan plasenta yang berasal dari primer
vili korealis.

C. Tanda-Tanda Kehamilan
1. Tanda Dugaan Kehamilan
a. Amenorea

3
Pada wanita hamil terjadi konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak
terjadi pembentukan Folikel de graff dan ovulasi. Hal ini menyebabkan
terjadinya amenorea pada seorang wanita hamil yang sedang hamil.
Dengan mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT) dengan
perhitungan Neagle dapat ditentukan tapsiran persalinan dengan
menambah tujuh pada hari, mengurangi tiga pada bulan, dan menambah
satu pada tahun.
b. Mual dan Muntah
Pengaruh hormon estrogen dan progesterone menyebabkan pengeluaran
asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah pada pagi hari disebut
Morning Sickness. Dalam batas yang fisiologis keadaan ini dapat
diatasi. Akibat mual dan muntah nafsu makan berkurang.
c. Ngidam
Keinginan wanita hamil terhadap makanan tertentu, keinginan tersebut
disebut ngidam.
d. Pingsan atau Sinkope
Pingsan terjadi akibat gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral)
menyebabkan iskema susunan saraf pusat dan menimbulkan pingsan.
Keadaan ini menghilang setelah 16 minggu kehamilan.
e. Payudara Tegang
Pengaruh hormon estrogen, progesteron dan somatomamotrofin
menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara. Payudara
membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit
terutama pada hamil pertama.
f. Sering Miksi atau Kencing
Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa
penuh menyebabkan sering kencing.
g. Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron dapat menghambat peristaltic usus,
menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

4
h. Pigmentasi Kulit
Terdapat pigmentasi kulit disekitar pipi (closma gravidarum). Pada
dinding perut terhadap striae albican, striae livide dan linea nigra.
Semakin menghitam. Pada sekitar payudara terdapat hiperpigmentasi
pada bagian aerola mammae, putting susu semakin menonjol.
i. Epulis
Hipertrofi gusi yang disebut epulis, dapat terjadi saat kehamilan.
j. Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron terjadi
penampakan pembuluh darah vena, terutama bagi mereka yang
mempunyai bakat. Penampakan sekitar genetalia, kaki dan payudara.
Penampakan pembuluh darah ini menghilang setelah persalinan.

2. Tanda Tidak Pasti Hamil


a. Perut membesar
b. Pada pemeriksaan dalam ditemui:
1) Tanda Hegar yaitu perubahan pada rahim menjadi lebih panjang
dan lunak sehingga seolah-olah kedua jari dapat bersentuhan.
2) Tanda Chadwicks yaitu vagina dan vulva mengalami peningkatan
pembuluh darah sehingga makin tampak dan kebiru-biruan karena
pengaruh estrogen.
3) Tanda Piscaceks yaitu adanya pelunakan atau pembesaran pada
unilateral pada tempat implantasi (rahim).
4) Tanda Braxton Hicks yaitu adanya kontraksi pada rahim yang
disebabkan karena adanya rangsangan pada uterus.

3. Tanda Pasti Hamil


a. Gerakan janin dalam rahim.
b. Terlihat dan teraba gerakan janin, teraba bagian-bagian janin.
c. Adanya denyut jantung janin.

5
D. Tujuan Asuhan Kehamilan
Menurut Hani, dkk (2011), tujuan asuhan kehamilan, yaitu :
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan
tumbuh kembang bayi.
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, social ibu juga
bayi.
3. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang
mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu
maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
ekslusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahira bayi agar
dapat tumbuh kembang secara normal.

E. Standar Asuhan Kehamilan


Pelayanan ANC minimal 5T, meningkat menjadi 7T, dan sekarang menjadi 12T,
sedangkan untuk daerah gondok dan endemic malaria menjadi 14T, yakni :
5T :
1. Ukur Tinggi badan/ berat badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Ukur Tinggi fundus uteri
4. Pemberian imunisasi TT
5. Pemberian Tablet tambah darah zat besi (minimal 90 tablet) selama
kehamilan.

7T :

6. Test terhadap penyakit menular seksual


7. Temu wicara/konseling

6
14T
8. Tes/pemeriksaan Hb
9. Tes/pemeriksaan urine protein
10. Tes/pemeriksaan reduksi urine
11. Perawatan payudara (takan pijat payudara)
12. Pemeliharaan tingkat kebugaran (senam hamil)
13. Terapi yodium kapsul (khusus daerah endemic gondok)
14. Terapi obat malaria
(Pantiawati, 2010)

F. Standar Minimal Kunjungan Kehamilan


Menurut Hani, dkk (2011), standar minimal kunjungan kehamilan, yaitu:
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan
yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada trimester II, dan 2 kali pada trimester III.

G. Kebutuhan Dasar Ibu Hamil


Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), kebutuhan dasar ibu hamil, yaitu:
1. Kebutuhan nutrisi ibu hamil
a. Protein
Protein sangat dibutuhkan untuk kehamilan, yaitu untuk metabolism,
pertumbuhan janin, pertumbuhan uterus, payudara dan penambahan
volume darah.
b. Kalori
Kebutuhan kalori per hari pada ibu hamil yaitu pada TM 1 100-150
kkal/hari dam TM II/III 200-300 Kkal/hari
c. Vitamin
Selain vitamin didapat dari sayur dan buah juga dapat pula dari
pemerian asam folat yang terbukti mencegah kecatatan pada bayi.
d. Mineral

7
Mineral dapat terpenuhi dengan makan-makanan sehari-hari yaitu buah-
buahan, sayur-sayuran dan susu.
2. Kurangi aktivitas fisik
Kurangi aktivitas fisik yang berat, istirahat harus cukup, olahraga dapat
ringan sampai sedang. Jika ada gangguan/keluhan yang dapat
membahayakan (misalnya perdarahan pervaginam), maka aktivitas fisik
harus diberhentikan.
3. Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah
penyakit yang dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Jenis
imunisasi yang diberikan adalah tetanus toxoid (TT) yang dapat mencegah
penyakit tetanus.
4. Mobilisasi
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu
melelahkan.
5. Personal Hygiene
Mandi dianjurkan minimal 2 kali sehari dan menjaga kebersihan gigi dan
mulut agar tidak menimbulkan karies gigi.
6. Pakaian
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah
pakaian longgar, menyerap keringat dan bra yangmenyongkong payudara.
7. Seksual

Hubungan seksual dapat dilakukan seperti biasa kecuali jika terjadi


perdarahan atau keluar cairan dari kemaluan, maka harus dihentikan.

H. Perubahan Fisiologis pada Ibu Hamil Trimester III


1. Sistem Reproduksi
a. Vagina/vulva
Pada vagina dan vulva terjadi hipervaskularisasi/livide dikenal
dsebagai tanda Chadwik yaitu terdapat warna merah kebiruan pada

8
vagina dan vulva yang terjadi akibat pengaruh hormone estrogen dan
progesterone.
b. Ovarium
Setelah kehamilan ovulasi berhenti. Pada awal kehamilan masih
terdapat korpus luteum graviditatum dengan siameter sebesar 3 cm,
setelah plasenta terbentuk, korpus luteum graviditatum mengecil dan
korpus luteum mengeluarkan hormone estrogen dan progesterone.
c. Uterus
Rahim atau uterus yang semula besarnya sejempol atau beratnya 30
gram akan mengalami hipertrofi dan hyperplasia, sehingga menjadi
seberat 1000gram saat akhir kehamilan.
2. Payudara
Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan
pemberian ASI pada saat laktasi.
3. Sirkulasi darah
Volume darah semakin meningkat dan jumlah serum darah lebih besar dari
pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengeceran darah. Sel darah merah
semakin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi pertumbuhan janin
dalam rahim, tetapi pertumbuhan sel darah tidak seimbang dengan
peningkatan volume sehingga terjadi pengeceran darah yang disertai dengan
anemia fisiologis.
4. Sistem respirasi
Wanita hamil bernafas lebih cepat dan lebih dalam karena memerlukan lebih
banyak oksigen untuk dirinya dan janin. Kebutuhan oksigen meningkat
sampai 20%.
5. Sistem pencernaan
Pada sistem pencernaan terjadi gangguan yang disebabkan oleh hormone
estrogen, pengeluaran asam lambung yang dapat menyebabkan pengeluaran
air liur berlebihan (hipersaliva) daerah lambung terasa panas, mual dan

9
muntah dipagi hari. Pengaruh progesterone meningkatkan gerak usus makin
berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi (sembelit).
6. Sistem perkemihan
Pada sistem perkemihan terjadi biasanya terjadi gangguan pada akhir
kehamilan muncul keluhan sering berkemih karena kepala janin mulai turun
PAP. Desakan ini menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh.
7. Peningkatan berat badan
Kenaikan berat badan pada saat hamil yang normal, pada wanita yang
normal, pada wanita yang memiliki ukuran rata-rata biasanya berkisar antara
12,5 kg-15 kg (sekitar 1-1,5 kg/bulan). Kenaikan berat badan ini yang
normal terutama berasal dari pertumbuhan hasil konsepsi dan volume
berbagai orgain/cairan.

I. Perubahan Psikologi Pada Ibu Hamil Trimester III


Trimester ketiga biasanya disebut periode menunggu dan waspada sebab pada
saat itu ibu tidak sabar menunggu bayinya. kadang - kadang ibu merasakan
khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu ini menyebabkan ibu
meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya
persalinan pada ibu. Selain itu, ibu juga merasa sedih akan berpisah dengan
bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama kehamilan. pada
trimester inilah ibu memerlukan dukungan dari suami, keluarga dan bidan.

J. Ketidaknyamanan dan Cara Mengatasinya Pada Kehamilan Trimester III


Menurut Hani, dkk (2011), ketidaknyamanan dan cara mengatasi trimester III
adalah :
1. Sesak napas
Dengan semakin membesarnya uterus, maka akan mengalami desakan pada
diafragma sehingga mengakibatkan sesak napas. Cara mengatasi dengan
membantu mengatur posisi ibu untuk mengatur pernapasan pada posisi semi
fowler atau setengah duduk dan istirahat yang cukup.

10
2. Oedema
Oedema atau pembengkakan umumnya terjadi pada kehamilan trimester ke-
3. lebih sering terjadi tungkai/kaki. Hal ini disebabkan karena macetnya
sirkulasi darah pada tungkai akibat tertekannya pembuluh darah oleh masa
perut ibu yang semakin membesar. Cara mengatasi oedema yakni jangan
memakai alas kaki dengan hak tinggi, baik berupa sandal maupun sepatu.
hindari posisi tegak lurus dalam waktu yang terlalu lama, istirahat dengan
posisi berbaring miring dan kaki agak ditinggikan, hindari kaos kaki atau
stocking yang ketat. jika oedema tersebut disertai dengan kenaikan tekanan
darah dan juga terdapat protein urine, maka perlu diwaspadai terjadinya pre-
eklampsia.
3. Gatal-gatal
Gatal-gatal merupakan salah satu ketidaknyamanan pada kehamilan
trimester III. Penyebabnya yaitu hipersensitivitas allergen plasenta. cara
mengatasinya yaitu gunakan kompres mandi siram air sejuk pertimbangkan
penggunaan obat luar atau antipruritik, menjaga personal hygiene, evaluasi
jika ada gangguan atau penyakit kulit.
4. Sering kencing
Hal ini wajar terjadi pada trimester 3 kehamilan. kandung kemih mengalami
peningkatan sensitivitas. selain itu, uterus yang membesar yang
menyebabkan kandung kencing terdesak sehingga ruang bagi kandung
kemih semakin kecil. Hal ini berakibat pada kapasitas kandung kemih yang
berkurang sehingga akan menyebabkan frekuensi miksi yang meningkat
untuk mengeluarkan urine yang lebih cepat penuh dari biasanya. Cara
mengatasinya yakni dengan kosongkan kandung kemih ketika ada dorongan,
perbanyak minum pada siang hari dan mengurangi minum-minuman yan
mengandung banyak bahan diuretic seperti kopi, teh dan cola.
5. Nyeri pinggang dan punggung bagian bawah
Titik berat badan ibu yang berpindah ke depan akibat semakin besarnya
ukuran perut menyebabkan terjadinya keluhan ini. Cara mengatasinya

11
dengan menghindari mengangkat beban dengan membungkuk, hindari
keletihan, beristirahat jika mulai terasa sakit pada pinggang, dapat dilakukan
masa pada daerah pinggang dan punggung.
6. Konstipasi
Relaksasi pada usus halus dan usus besar sehingga penyerapan makanan
menjadi lebih maksimal serta penyerapan air lebih lama. Hal ini
menyebabkan terjadinya konstipasi. Cara mengatasinya yaitu dengan
memperbanyak makan makanan yang mengandung serat, istirahat cukup,
usahakan BAB secara teratur dan segera setelah ada dorongan.

K. Tanda-tanda Bahaya Kehamilan Pada Trimester III


Menurut Dewi dan Sunarsih (2011), tanda-tanda bahaya kehamilan trimester III
yaitu :
1. Perdarahan per vaginam
Perdarahan pervaginam di trimester 3 yan tidak normal yaitu seperti keluar
darah merah segar atau kehitaman dengan bekuan, banyak dan disertai
dengan nyeri.
2. Sakit kepala yang hebat
Sakit kepala sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam
kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan masalah yang serius adalah sakit
kepala yang menetap dan tidak hilang dengan istirahat. Sakit kepala yang
hebat dalam kehamilan adalah gejala preeklampsia.
3. Masalah penglihatan/pandangan kabur
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik spot, berkunang kunang.
4. Bengkak pada muka dan tangan
Bengkak bisa menunjukkan adanya masalah serius jika muncul pada wajah
dan tangan, jika tidak hilang setelah beristirahat dan disertai dengan keluhan
fisik yang lain, ini merupakan tanda anemia atau preeklamsia.

12
5. Gerakan janin tidak teraba
Jika bayi sebelumnya bergerak dan sekarang tidak bergerak, tanyakan
kepada ibu kapan terakhir bergerak. Raba pergerakan bayi dan dengarkan
DJJ.

13
DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMUIL TRIMESTER
FISIOLOGIS DI PMB BIDAN A
PENGKAJIAN
Hari / Tanggal : Maret 2019
Pukul : 16.36
IDENTITAS
Nama Ny. H Tn. H. M
Umur 24 tahun 26 tahun
Suku/Bangsa Banjar Banjar
Agama Islam Islam
Pendidikan Perguruan Tinggi SMA
Pekerjaan IRT Wiraswasta
Alamat Sekumpul

PROLOG
G2P1A0 Ini adalah kehamilan kedua ibu. Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) :
20 September 2019 Taksiran Persalinan : 27 Mei 2020. Ibu telah memeriksakan
kehamilannya sebanyak 3 kali di PMB. Pada trimester I ibu memeriksakan
kehamilannya sebanyak 2 kali di PMB dengan keluhan mual muntah, diberikan
terapi obat folavit 400 untuk memenuhi kebutuhan asam folat dan kalk untuk
kebutuhan kalsium. Pendidikan kesehatan yang diberikan mengenai pemberian
gizi seimbang, tanda bahaya kehamilan, cara mengatasi mual dengan makan sayur,
buah dan makan sedikit tapi sering, cara mengatasi pusing dengan istirahat cukup
dan pelan-pelan jika ingin berpindah posisi seperti dari berbaring ingin duduk.
Pada trimester II ibu memeriksakan kehamilannya sebanyak 1 kali di PMB dengan
keluhan pusing dan muntah, ibu disarankan untuk melanjutkan meminum terapi
folavit 400 dan kalk. Ibu telah melakukan imunisasi TT yang ke-3 pada 2018. Ibu
tidak memiliki riwayat penyakit anemia, hipertensi,asma, TBC, diabetes, malaria,
penyakit jantung, IMS, dan tidak mempunyai alergi terhadap makanan maupun
obat. Kontrasepsi yang digunakan sebelum kehamilan ini adalah pil KB
SUBYEKTIF
Ibu mengatakan sekarang sedang merasa sehat tetapi pinggang sering sakit dan
agak terasa berat
OBYEKTIF
Keadaan umum : baik, kesadaran : composmentis, BB : 54,7 kg, TB : 156 cm, TD
90/60 mmHg, LILA 27,5 cm, R : 24x/menit, T : 36°C, wajah tidak pucat dan tidak

14
oedem, konjungtiva anemis dan sklera tidak ikterik, bibir tidak pecah-pecah, pada
bagian leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan kelenjar limfe, payudara
simetris, puting susu menonjol, hiperpigmentasi pada areola, tidak teraba benjolan
yang abnormal pada payudara, abdomen tidak teraba luka bekas operasi. TFU : 3
jari diatas pusat, pada bagian fundus teraba bulat, lunak, tidak melenting yaitu
bokong. Disisi kiri perut ibu teraba keras memanjang seperti papan yaitu
punggung janin dan di sisi kanan teraba bagian-bagian kecil janin. Presentasi janin
teraba bulat, keras, melenting yaitu kepala, kepala janin belum masuk PAP
(konvergen), TBJ : 1833 gr, DJJ (positif) : 139x/menit, ketuk ginjal
(negatif/negatif), refleks patella (positif/positif), ekstremitas tidak ada oedem dan
tidak ada varises. Hasil lab yaitu Hb : 13,0 gr %, Alb : (negatif), Red : (negatif),
GDS : 128 B20 : (negatif) HbsAg : (negatif), sifilis : (negatif), Protein : (negatif),
ANALISA
G2P1A0 hamil 30 minggu fisiologis.
PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa keadaan ibu dan janin
baik, letak janinnya normal dan ibu telah mencapai usia kehamilan 28
minggu. “Ibu mengerti”
2. Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dialaminya adalah hal yang
wajar disebabkan karena ukuran janin yang bertambah berat sehingga
menambah beban pada pinggang dan punggung. Juga disebabkan oleh pusat
gravitasi tubuh berubah saat kehamilan sehingga harus menyesuaikan postur
dan posisi tubuh yang memicu sakit pinggang. Ibu mengerti.
3. Menjelaskan kepada ibu cara menangani ketidaknyamanan yang ibu alami
yaitu dengan cara menghindari memakai sepatu dan sandal bertumit tinggi,
melakukan setiap gerakan tubuh dengan perlahan, menghindari terlalu cepat
berdiri dari duduk atau berbaring. Melakukan olahraga ringan untuk
mengurangi nyeri dan menggunakan bantal penyangga di panggung saat
duduk maupun berbaring agar mengurangi rasa nyeri punggung. Ibu mengerti.
4. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan seperti
perdarahan pervaginam, sakit kepala yang hebat, pandangan menjadi kabur,
nyeri perut yang hebat, bengkak pada muka atau tangan, dan bayi tidak
bergerak seperti biasa. Menganjurkan ibu dan keluarga segera ke tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan terdekat jika mengalami tanda bahaya
tersebut. Ibu memahami.
5. Mengingatkan ibu dan keluarga untuk persiapan persalinan kelak yaitu pada
P4K (Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi ), pakaian

15
ibu dan bayi, kemudian membawa perlengkapan tersebut ke tempat
persalinan.
6. Mengingatkan ibu untuk selalu makan makanan bergizi seimbang seperti nasi,
sayuran hujai, tahu tempe, ikan, daging, buah-buahan dan perbanyak minum
air putih minima 8 gelas sehari, minum susu ibu hamil 1x sehari dan menjaga
personal hygiennya dengan mandi bersih, selalu ganti baju dan celana dalam
setiap kotor atau terasa lembab.
7. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi obat secara teratur Fe untuk
tambahan zat besi dan mencegah anemia dan kalk untuk memenuhi kebutuhan
kalsium pada ibu dan bayi diminum 1x1 perhari. Ibu mengerti.
8. Menyepakati kunjungan ulang 2 minggu kemudian yaitu pada atau kapanpun
jika ibu ada keluhan. Ibu mengerti.

16
DAFTAR PUSTAKA

Saifuddi, Abdul Bari. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Harjo (YBP-SP)

Rukiyah, Ai Yeyeh. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta: Trans Info Media

Dewi, Vivian Nannyi Lia dan Tri Sunarsih . 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu
Nifas. Jakarta: Salemba Medika

Heryani, R. 2012. Asuhan Kebidanan Ibu Nifas dan Menyusui. Jakarta: Trans Info
Media

Lochart, Anita. 2014. Asuhan Kebidanan Masa Nifas Fisiologis &


Patologis.Tangerang Selatan: BINARUPA AKSARA Publisher

Nugroho, taufan. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan3 nifas. Yogyakarta: Nuha
Medika

Prawirohardjo, Sarwono. 2013. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan


Maternal dan Neonatal. Jakarta: PT. Bina Pustaka

17
18

Anda mungkin juga menyukai