Anda di halaman 1dari 4

TUGAS 03 – PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN KARAKTER

A. Judul: Toleransi
B. Kajian Karakter:
a. Apa?
Toleransi adalah suatu sikap saling menghormati dan menghargai
antarkelompok atau antarindividu dalam masyarakat atau dalam lingkup
lainnya.
b. Mengapa?
Rasa toleransi sangat diperlukan oleh manusia dalam menjalani
kehidupan di dunia ini, karena tanpa rasa saling menghargai dan saling
menghormati, manusia tidak akan dapat hidup dengan tenang.
Pertengkaran dan pertikaian mungkin akan terjadi apabila manusia tidak
memiliki rasa toleransi terhadap orang lain, bahkan peperangan antar ras,
suku, bangsa dan negara juga bisa terjadi. Oleh karena itu, konsep tentang
toleransi harus diajarkan sejak dini agar setelah dewasa nanti bisa menjadi
anak yang berbudi pekerti yang luhur.
c. Bagaimana?
Nilai karakter toleransi sangatlah penting bagi kehidupan manusia. Oleh
karena itu, orang tua harus menanamkan sikap toleransi sejak anak masih
kecil, dengan harapan jika anaktersebut tumbuh menjadi dewasa akan bisa
mengahargai orang lain, menghargai perbedaan-perbedaan yang ada.
Sikap toleransi dapat ditanamkan dengan cara mengajarkan anak tentang
nilai-nilai yang ada di sekitar mereka, mengajarkan berbagai keragaman
yang ada, memberikan komentar yang positif mengenai cara mereka
menghormati orang lain, membangun kepercayaan diri pada anak, dan
memberikan contoh bersikap toleransi kepada mereka. Dengan demikian
diharapkan agar anak memiliki sikap toleransi yang tinggi terhadap
perbedaan-perbedaan yang ada dan bisa mengahargai dan menghormati
orang lain yang berbeda dengannya
C. Situasi Kasus

Laporan Burma Human Right Network (BHRN) mengungkap, pihak


berwenang di Myanmar melarang atau memblokir pembangunan kembali
masjid yang telah rusak. Diketahui, sejumlah besar masjid di Myanmar telah
rusak atau hancur seluruhnya dalam beberapa tahun terakhir. Direktur
Eksekutif BHRN, Kyaw Win mengatakan, pihaknya juga menemukan adanya
intoleransi agama di Myanmar dalam beberapa kejadian. Salah satunya
dimana pemerintah Myanmar melarang komunitas Muslim untuk berkumpul
di wilayah pribadi untuk berdoa dan melarang perayaan hari keagamaan
Islam. Pelarangan hari keagamaan Islam tersebut pernah terjadi pada Januari
2017, ketika umat Muslim merayakan peringatan Maulid Nabi. Acara tersebut
mendapat tekanan dari kelompok nasionalis lokal, dan akhirnya dibatalkan.
Selain itu, Kyaw menambahkan, telah terjadi peningkatan tajam jumlah desa
yang ada di Myanmar yang menyatakan diri mereka sebagai zona larangan
bagi umat Muslim. Setidaknya, BHRN menemukan ada 21 desa yang
menerapkan hal itu. “Dimana penduduk setempat, dengan izin dari yang
bersangkutan, pihak berwenang, telah memasang papan tanda peringatan agar
umat Islam tidak masuk ke wilayahnya,” ujarnya dalam diskusi di Wahid
Institute, Jakarta, Kamis (14/09/2017).
Dalam laporan BHRN, Kyaw menambahkan, pemerintahan Myanmar juga
melarang pembangunan madrasah. Dikatakannya, bahwa pemerintah
Myanmar menganggap Muslim adalah bahaya yang harus dikontaminasi dan
dikontrol. Bahkan beberapa rumah sakit menolak memberikan pertolongan
darurat karena alasan etnis dan kepercayaan.*
D. Proses Pengembangan Karakter
Dalam proses pengembangan karakter toleransi pada anak, peran orang tua,
guru, dan masyarakata sangat dibutuhkan demi terwujudnya sikap toleransi
pada anak. Untuk mewujudkan sikap toleransi pada anak, yang dapat
dilakukan oleh orang tua, sekolah, serta masyarakat adalah:
1. Mengajarkan tentang nilai-nilai mereka sendiri
Untuk mengajarkan toleransi pada orang lain, orang tua, guru, dan
masyarakat dapat mengajarkan kepada anak tentang nilai-nilai mereka
sendiri terlebih dahulu. Hal penting untuk mengevaluasi keyakinan
mereka, nilai-nilai dan perbedaan yang ada di dunia nyata. Orang tua,
guru, dan masyarakat dapat mengajarkan pada anak tentang tradisi yang
ada di keluarga, perayaan yang ada, dan di saat yang sama dapat
mengajarkan perayaan berbeda yang ada di sekitar mereka.
2. Mengajarkan berbagai keragaman yang ada
Cara terbaik untuk meningkatkan pemahaman anak akan keragaman yang
ada dapat dilakukan dengan membaca buku atau menonton film. Hal ini
juga memungkinkan anak untuk menjelajahi dunia dan mengetahui
berbagai ras, budaya, dan pemandangan. Seperti yang kita ketahui bahwa
buku adalah cendela dunia, untuk anak-anak yang masih kecil dapat
dengan cara membacakan buku cerita pada mereka. Hal ini dapat
memungkinkan seorang anak untuk mengapresiasi dan menghargai orang
lain.
3. Memberikan koentar yang positif
Penting bagi orang tua untuk memberikan komentar terhadap berbagai
peristiwa yang menyangkut praktek-praktek yang mendorong tidak
menghormati orang lain.
4. Membangun kepercayaan diri pada anak
Ketika anak-anak merasa baik tentang diri mereka sendiri, mereka tidak
merasa terancam akan adanya perbedaan pada orang lain. Anak-anak
yang merasa percaya pada diri mereka sendiri dapat merasa lebih nyaman
dan memperdebatkan pandangan yang bertentangan.
5. Meberikan contoh yang baik kepada anak-anak
Menjadi contoh yang baik untuk anak-anak dengan menunjukkan pada
mereka bagaiana mencintai orang lain meskipun ada perbedaan pada diri
mereka. Anak-anak akan melihat bagaimana perbedaan tersebut tidak
menjadi masalah, dan setelah itu orang tua dapat memberikan penjelasan
pada mereka arti toleransi dengan tindakan orang tua tersebut.
E. Rekomendasi
Intoleransi bisa menyebabkan perpecahan di antara kelompok dalam suatu
negara. Toleransi harus diterapkan oleh semua orang untuk menciptakan
keamanan dan kenyamanan. Akan tetapi, masih banyak orang bahkan
kelompok yang tidak menerapkan nilai toleransi tersebut, seperti yang terjadi
di Myanmar. Di Myanmar, terjadi diskriminasi terhadap umat islam. Hal
tersebut dikarenakan gagalnya nilai karakter toleransi. Untuk mengatasi hal
tersebut, seharusnya PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) juga ikut campur
dalam permasalahan tersebut dan membuat peraturan mengenai toleransi
antar agama agar tidak terjadi intoleransi.
F. Sumber Rujukan
Indo top info. “Cara Mengajarkan Toleransi pada Anak”,
(http://indotopinfo.com/mengajarkan-toleransi-pada-anak.htm), (Online),
diakses pada 1 Desember 2017
Nasrulloh, Yahya. 2017. “BHRN: Di Myanmar ada Intoleransi Agama,
Pemerintah Anggap Muslim Berbahaya”,
(https://www.hidayatullah.com/berita/nasional/read/2017/09/16/123745/bhrn-
di-myanmar-ada-intoleransi-agama-pemerintah-anggap-muslim-
berbahaya.html), (Online), diakses pada 1 Desember 2017

Anda mungkin juga menyukai