2ta10795 PDF
2ta10795 PDF
BAB II
TINJAUAN ANAK, PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PAUD),
DAN PENDEKATAN “BEYOND CENTERS AND CIRCLE TIME” (BCCT)
II - 1
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 2
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 3
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 4
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 5
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 6
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 7
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
USIA KARAKTER
24-36/42 bulan Mencari persetujuan Otak terus mengalami Mampu memberi
dari orang tua dan perkembangan dengan respon kepada
selalu mengidolakan makin cepatnya permintaan sederhana
mereka, namun pertumbuhan sinapsis. dan kemudian secara
sekaligus juga Pengorganisasian bertahap dapat
“menantang” mereka. kemampuan berbahasa memberikan respon
Perlu dorongan untuk juga sedang terjadi. atas permintaan yang
membantu anak agar Misal, anak melihat lebih sulit dan
mau mendengarkan di suatu gambar dan mengingat hingga dua
saat mereka sibuk dapat menghubungkan konsep secara
melakukan hal lainnya. label yang orang bersamaan. Misal,
tua/perawat berikan bawakan kepadaku
terhadap gambar bola bulat yang
tersebut secara berwarna biru itu.
bersamaan.
Sadar terhadap jenis Makin ingin tahu Makin memahami
kelamin. mengenai suatu kata keinginan dan suasana
tertentu. hati orang lain,
walaupun belum
konstan. Mulai
menyadari bahwa
keinginannya tidak
secara otomatis dapat
segera dipenuhi.
Menguji batas-batas. Akan “bercerita” Sedang berada dalam
Mulai memahami tentang dan selama proses berlatih
bahwa suatu tindakan aktifitas mengendalikan
dapat menimbulkan menggambar/melukis keinginan untuk buang
akibat tersendiri. yang dilakukan. air dan menggunakan
toilet (toilet training).
Fine motor movement Makin percaya diri dan Pretend play secara
menjadi makin bervariasi di dalam bertahap berkembang
berkembang. melakukan gross motor menjadi fantasy/role
movement, misal play.
berjalan dengan tangan
menempel di dinding
dan dapat berlari.
Sudah dapat bangkit
dari lantai tanpa
menggunakan tangan.
Emergence of drawing Mulai memahami waktu Kosakata makin
such seperti sekarang, esok, meningkat dengan
as ‘tadpole’ figures kemarin, serta jalannya banyak berbicara
waktu. sendiri dan berkomentar
tentang apa yang
sedang dilakukan – juga
mulai mengakui dan
meniru melodi populer
maupun sajak anak-
anak (nursery rhyme).
II - 8
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Lanjutan
Pada akhir periode ini, Pada umur 3 tahun, Masih mengalami
sudah mulai memahami mungkin sudah lebih kesulitan di dalam
konsep “aku” dan mudah untuk berpisah mengungkapkan
“milikku”, namun masih dari orang tua dan juga perasaan ke dalam
mengalami kesulitan di dapat mengekspresikan bentuk kata-kata dan
dalam memahami serangkaian emosi. perlu bantuan dari
konsep berbagi. orang dewasa.
36/42 bulan-5 Pada umur 5 tahun, Makin memahami Dapat menulis huruf
tahun sudah mulai dapat pikiran dan keyakinan sejak umur 4 tahun
bergiliran dan berbagi, orang lain – lahirnya namun seringkali ditulis
namun masih belum “theory of mind”. Mulai secara acak dan tidak
stabil. Kemampuan mampu mengekspresikan beraturan di atas
untuk “hadir” menjadi perasaan dengan lebih kertas.
makin fleksibel ketika mudah dan mampu
anak mulai dapat melihat dirinya sebagai
(antara umur 4-5 tahun) sosok yang memiliki
mendengarkan sambil tubuh, pikiran, dan
melakukan aktifitasnya. persamaan.
Komunikasi verbal Pembelajaran berbasis Menggapai dan
makin rumit dengan permainan (play-based memegang sudah mirip
penggunaan struktur learning) merupakan seperti orang dewasa.
tata bahasa yang lebih metode yang paling Sekitar umur 5 tahun,
baik. Sekitar umur 4 tepat untuk semua mampu menggunakan
tahun, masih ada yang aspek perkembangan gunting untuk
harus mengulang kata, pada rentang usia ini. memotong arah lurus.
berbicara tergagap,
ataupun berbicara celat.
Pada umur 5 tahun, Otak terus berkembang Makin mandiri, namun
gross motor – imajinasi makin kaya tetap memerlukan
development makin dan menggerakkan dukungan orang tua.
kompleks, dimana anak banyak permainan.
sudah mampu belajar
berenang, memanjat,
melompat, menendang
dan menangkap bola
secara sengaja,
mengendarai sepeda
tanpa penyeimbang,
melempar dan
menangkap, dan
sebagainya dengan
kehendak sadar namun
dengan kemampuan
tak sadar.
Menjadi lebih serius Menggunakan bahasa Memperlihatkan rasa
dan dapat dipercayai. untuk mengekspresikan bersalah apabila
perasaan – dapat juga berperilaku yang tidak
menyanyikan lagu tepat.
secara utuh namun
dengan nada yang
belum stabil.
Perlu jam tidur yang Ingin berhasil dan Pada umur 5 tahun,
lama (11-13 jam). menjadi yang “terbaik” dapat menggambar
II - 9
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Lanjutan
orang dengan kepala,
badan, kaki, dan
tangan.
Pada umur 5 tahun, Pada umur 5 tahun, Pertumbuhan otak
mulai dapat sudah dapat berganti pada bagian frontal
menyampaikan cerita pakaian dengan region antara umur 3-6
yang panjang – dengan bantuan minimal. tahun.
permulaan, pertengahan,
dan akhir cerita.
5-8 tahun Akan memaksakan Pada umur 7 tahun, Tulang pergelangan
aturan dan dapat kritis anak dapat mengikuti tangan sudah
pada diri dan orang cara untuk membuat berkembang baik pada
lain. Secara bertahap, lingkaran penuh secara anak berumur 6 tahun,
anak dapat makin visual. sehingga
serius dan anak umur 8 menjadikannya mampu
tahun seringkali sangat memiliki kontrol yang
menuntut dirinya dan lebih baik di dalam
biasanya terlalu menulis.
percaya diri pada hal
yang dapat mereka
lakukan.
Anak umur 7 tahun Dengan berusia lebih Sejak berumur 5 tahun,
akan mencari dari 5 tahun, anak anak dapat memahami
persetujuan dari kawan dapat selalu menyanyi konsep waktu dengan
sebaya maupun orang suatu lagu secara utuh lebih baik. Dapat
dewasa; ia dapat dan dengan kunci yang memahami hari-hari
memiliki persahabatan sama. dalam satu minggu.
yang kuat, walaupun Pada umur 8 tahun,
terkadang juga seringkali dapat
“musuh”. mengatakan waktu
hingga ke perempat jam.
Umumnya bersifat Kebutuhan tidur sekitar Pada umur 7 tahun,
kooperatif. Anak makin 9-11 jam. kemampuan untuk
menyukai game beregu memegang pensil,
dengan aturan tertentu, sikat, dan sebagainya
walaupun seringkali sudah berkembang
lebih mengutamakan baik.
dengan sesama jenis Anak sudah lebih
kelamin. Pada umur 8 pandai di dalam
tahun, anak dapat menggunakan gunting
menikmati waktu secara dan dapat menggunting
sendirian maupun bentuk-bentuk tertentu
bersama teman- dengan lebih mudah.
temannya, namun
tekanan dari kawan-
kawan sebaya juga
menjadi hal yang penting.
Menjadi anggota suatu
kelompok juga
dianggap penting.
II - 10
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Lanjutan
Disekitar umur 5 tahun, Pada umur 5 tahun, Play-based learning
sudah dapat sudah dapat masih merupakan
memahami adanya membedakan antara metode yang paling
kategori-kategori khayalan dan realita. tepat, meskipun
tertentu dengan baik. Namun hal ini menjadi kebanyakan anak
terganggu disaat anak sudah siap untuk
mengalami stres dan mengikuti pembelajaran
ketakutan-ketakutan “formal” pada umur
baru mungkin akan sekitar 7 tahun
timbul karena (terutama anak lelaki –
khayalannya, misal anak perempuan
karena gelap. Pada mungkin sudah siap
umur 8 tahun, rasa lebih dini).
takut sudah mulai
berubah menjadi
kecemasan maupun
kekhawatiran.
Fine motor skill Pada umur 6 tahun, Perhatian anak masih
semakin baik dan dapat anak sudah dapat terbatas. Namun pada
melakukan keahlian membedakan antara umur 8 tahun, anak
yang lebih kompleks, kiri dan kanan. Pada sudah dapat
misal mengikat sepatu. umur 7 tahun, memperlihatkan
kemampuannya sudah konsentrasi yang baik,
lebih meningkat dengan dan sudah berpikir logis
mampu memahami dan cermat.
lawan kata seperti
pendek-panjang, tajam-
tumpul, dan sebagainya.
Mulai umur 6 tahun, Kemampuan untuk Pada sekitar umur 6
sudah mulai dapat mengendalikan tahun, anak masih ada
memahami perbedaan perasaan marah dan iri yang menulis huruf
pendapat, tetapi masih secara bertahap makin atau kata secara
melihat dunia secara baik, walaupun pada terbalik-balik karena
“hitam dan putih”. usia sekitar 5 tahun, kemampuan persepsi
anak masih anak masih belum
mengekspresikannya berkembang dengan
secara fisik. baik. Pada umur 8
tahun umumnya anak
sudah bisa menggunakan
huruf dengan baik.
Anak masih sukar Anak mudah kelelahan, Kebutuhan untuk
menghadapi kritik dan membuang waktu memenangkan
kegagalan, dan (dawdle), dan sesuatu, misal pada
membutuhkan melamun. permainan kartu,
dukungan sensitif dari menjadi kurang
orang dewasa untuk ditekankan lagi. Sejak
membantu anak di umur 7 tahun, anak
dalam menghadapi mulai menyukai project,
perasaan tersebut. collecting, dan game
lain yang lebih sulit.
Anak dapat menjadi
lebih protektif terhadap
hal-hal yang dimilikinya.
II - 11
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Lanjutan
Dari sekitar umur 6 Dapat menendang bola
tahun, anak mampu ataupun menulis
membaca dengan dengan menggunakan
memahami kosakata kaki atau tangan yang
dan kalimat dengan lebih tepat (kiri atau
tepat. Beberapa anak kanan). Beberapa anak
mampu melakukannya dapat lebih awal
lebih awal, walaupun melakukannya, namun
yang lain terlambat kebanyakan lebih
memiliki kemampuan percaya diri melakukan
tersebut. hal tersebut pada
sekitar usia 6 tahun.
a. Pengertian PAUD
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menurut Pasal 1 ayat 14
UU Sisdiknas 2003 didefinisikan sebagai “Suatu upaya pembinaan
yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam
tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut.”
b. Prinsip PAUD
Penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini didasarkan atas
prinsip-prinsip sebagai berikut:
1. Berorientasi pada kebutuhan anak. Kegiatan pembelajaran
harus selalu ditujukan pada pemenuhan kebutuhan
perkembangan anak secara individu.
2. Kegiatan belajar selalu dilakukan melalui bermain. Dengan
bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk
melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang
ada di sekitarnya, sehingga anak menemukan pengetahuan dari
benda-benda yang dimainkannya.
II - 12
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 13
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Lanjutan
Waktu 2 jam setiap 2 jam, min. 3 8-10 jam setiap 2 jam, 2 kali 2 jam, 2 kali
Kegiatan hari kali seminggu hari sebulan sebulan
Jumlah TK 47.746 1.256 (2002) 1.789 (2002) 245.758 244.567
Lembaga (2002) Posyandu Kelompok BKB
(tahun) RA 11.560 banyak insentif dengan 125 ibu-
(2002) ibu per kelompok
(2000)
Jumlah TK 1.749.722 36.649 (2002) 15.308 (2002) 60-70% tingkat 21% tingkat
Anak (2002) rata-rata yang rata-rata yang
yang RA 378.094 hadir oleh ibu- hadir oleh ibu-
Terdaftar (2002) ibu ibu (2000).
(tahun) Jumlah anak-
anak yang
diperkirakan
dicapai
2.256.204
Persyarat 2 tahun di SLTA dengan SLTA dengan SMP dengan SMP dengan
an akademi training khusus, training pelatihan pelatihan
Kualifika- termasuk khusus, khusus, berhubungan
si Guru magang termasuk termasuk dengan kerja,
magang magang termasuk
magang
Agen Depdiknas Departemen Departemen Departemen Kementerian
Pemerin- Departemen Sosial Sosial, Kesehatan, Pemberdayaan
tah Agama Departemen komponen bantuan teknis, Perempuan
Supervisi dan Pendidikan supervisi supervisi Menteri BKKBN
Monitoring RA Nasional Departemen Dalam Negeri
Kurikulum Diknas garis- memberi inisiatif
garis besar pelayanan
perkembangan dalam kerja-
sama dengan
kesejahteraan
keluarga
gerakan
pemberdaya
Sumber : http://marthachristianti.wordpress.com
a. Definisi Bermain
Bermain seringkali didefinisikan sebagai suatu aktifitas yang
dilakukan untuk kepentingan pelakunya sendiri dan dicirikan dengan
lebih mengutamakan cara/proses permainan dibandingkan dengan
tujuan akhirnya. Hal inilah yang membedakan bermain dengan
eksplorasi (dimana hal tersebut akan mengarah menjadi bermain di
saat anak mulai menjadi terbiasa dengan mainan atau lingkungan
baru), dengan kerja (yang mempunyai tujuan akhir yang jelas), dan
II - 14
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 15
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 16
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 17
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Sumber : Brian Hopkins, Ronald G. Barr, George F. Michel, Philippe Rochat, 2005
II - 18
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 19
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 20
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 21
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 22
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
f. Bentuk Permainan
Bentuk permainan dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Permainan gerakan
Pada mulanya, bayi bermain-main sendiri untuk melatih gerakan
dan anggota tubuh dengan melakukan bermacam-macam
manipulasi. Kemudian saat usianya bertambah, anak melakukan
gerakan-gerakan dan olah tubuh dengan bermain bersama
dengan teman sepermainannya.
2. Permainan memberi bentuk
Kegiatan memberi bentuk pada fase permulaan berupa kegiatan
yang destruktif, dengan jalan meremas-remas, mencabik-cabik,
membelah-belah, dan lain-lain. Lambat laun anak dapat
memberikan bentuk lebih konstruktif pada macam-macam
materi yang diberikan.
II - 23
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
3. Permainan ilusi
Pada jenis permainan ini unsur fantasi memegang peranan
paling menonjol, misalnya menjadikan sebuah sapu sebagai
kuda tunggangan. Permainan meniru juga termasuk dalam jenis
permainan ini, misalnya bermain ibu-ibuan atau dokter-dokteran.
Dalam permainan tersebut, anak memasuki dunia ilusi yang
dijadikan dunia sungguhan oleh fantasi anak.
II - 24
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 25
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 26
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 27
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 28
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 29
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
Aplikasi:
- Menciptakan lingkungan kelas sebagai kumpulan masyarakat
yang mendukung interaksi sosial.
- Menjadi modeling, motivator dan fasilitator bagi anak.
- Membangun hubungan dengan semua anak dalam kelompok
atau dengan anak secara perseorangan.
- Guru atau orang dewasa harus memiliki kemampuan yang
diperlukan untuk memberi pijakan yang tepat bagi anak.
- Observasi dan dokumentasi apa yang anak lakukan dan katakan
merupakan cara yang sangat penting dalam memahami
perkembangan setiap anak sebagai dasar untuk memberikan
pijakan.
f. Teori Gardner tentang Kecerdasan Majemuk
Inti: Setiap manusia mengembangkan keterampilan yang penting
untuk cara hidupnya, baik itu seorang pedagang, pelaut,
penari, dokter, guru, dan lain-lain. Mereka akan menggunakan
caranya masing-masing untuk meningkatkan keterampilannya.
Aplikasi:
- Menghargai perbedaan kemampuan anak sebagai kecerdasan
anak.
- Menyediakan kesempatan bagi anak untuk memilih kegiatan
main yang sesuai dengan minat bakatnya.
- Menggunakan area sebagai interaksi kegiatan dengan
dilengkapi bahan dan alat main yang beragam.
g. Teori Sara Smilansky tentang Jenis Main dan Perkembangan
Kemampuan Main Anak Berdasarkan Jenis Main
Inti:
- Fungsional/sensorimotor
- Constructive/pembangunan
- Dramatic play/ main peran
- Permainan dengan aturan
Aplikasi:
- Menyediakan bahan dan alat main yang beragam untuk
mendukung tiga jenis main.
II - 30
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 31
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 32
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 33
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 34
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 35
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 36
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 37
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 38
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
1. Main Sensorimotor
Sensorimotor dapat dilihat saat anak menangkap rangsangan
melalui penginderaan dan menghasilkan gerakan sebagai
reaksinya. Anak bermain dengan benda untuk membangun
II - 39
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 40
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
2.4 Tinjauan Pendekatan “Beyond Centers And Circle Time” (BCCT) secara
Arsitektural
II - 41
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
a. Pengertian
Moving class merupakan sistem belajar-mengajar yang
bercirikan siswa yang mendatangi guru di kelas. Konsep moving
class mengacu pada pembelajaran kelas yang berpusat pada siswa
(student-centered) untuk memberikan lingkungan yang dinamis
sesuai dengan bidang yang dipelajarinya. Dengan moving class,
pada saat mata pelajaran berganti, maka siswa akan meninggalkan
kelas menuju kelas yang lainnya sesuai dengan mata pelajaran
yang dijadwalkan. Dengan demikian, siswa yang mendatangi guru
dan bukan sebaliknya.
Keunggulan dari sistem moving class adalah para siswa lebih
mempunyai waktu untuk bergerak, sehingga siswa tidak bosan dan
selalu segar untuk menerima pelajaran. Sementara para guru dapat
menyiapkan materi terlebih dahulu sebelum memulai pelajaran.
Selain dipengaruhi oleh faktor genetik, kemampuan belajar
anak-anak juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Anak-
anak akan tumbuh dengan baik jika mereka dilibatkan secara
alamiah dalam proses belajar yang didukung lingkungan yang
dirancang secara cermat dengan menggunakan konsep yang jelas.
Untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam bereksplorasi,
mencipta, berpikir kreatif, dan mengembangkan kemampuan lain
yang dimiliki siswa, sekolah perlu menerapkan berbagai model
pembelajaran yang dikelola dengan sistem moving class. Sistem ini
sangat sesuai diterapkan dalam pendidikan dengan metode
pembelajaran yang bepusat pada siswa (student-centered).
II - 42
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 43
PUSAT INFORMASI DAN PELAYANAN TERPADU
ANAK USIA DINI DI YOGYAKARTA
II - 44