Kelompok 2
Nama Penyusun:
1. Yuniar Dwi Lestari 18031010048
2. Okta Maulidian 18031010056
3. Feby Febriyanti 18031010057
4. Ferinka Desty Rachmadhani 18031010060
Dosen Pengampu:
Ir. Edi Mulyadi, MT
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Pada
kesempatan ini kami ingin menyampaikan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penyusunan makalah ini dan kepada dosen mata kuliah Teknik
Reaksi Kimia I Ir. Edi Mulyadi, MT
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk dijadikan sebagai
bahan referensi dalam mempelajari bahasan ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata kesempurnaan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
I.1 Latar Belakang..............................................................................................1
I.2 Tujuan............................................................................................................1
I.3 Manfaat..........................................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................2
II.1 Reaktor Mixed Flow yang Dipasang Secara Seri dengan Ukuran yang
Berbeda................................................................................................................2
II.2 Aliran Recycle pada Reaktor.....................................................................4
II.3 Autocatalytic Reaction................................................................................7
II.4 Operasi Recycle Optimum..........................................................................7
II.5 Kombinasi Reactor......................................................................................8
EXAMPLE 6.3....................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................13
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................13
III.1 Kesimpulan...............................................................................................13
III.2 Saran.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Dalam dunia industri khususnya industri kimia sebuah reaktor merupakan
sebuah bagian yang penting dalam pelaksanaan produksi untuk memproses suatu
bahan. Reaktor yang umum digunakan dalam industri baik skala besar maupun
keciladalah reaktor kimia. Reaktor kimia merupakan suatu bejana yang berfungsi
sebagaitempat berlangsungnya reaksi kimia. Dalam industri selalu memperhatikan
dalam perancangan reaktor ini. Rancangan darireaktor ini tergantung dari banyak
variabel yang dapat dipelajari di teknik kimia.Perancangan suatu reaktor kimia
harus mengutamakan efisiensi kinerja reaktor. Oleh karena itu oenulisan makalah
ini bertujuan untuk mempelajari tentang multiple reactor system dan recycle
reactor.
I.2 Tujuan
1. untuk mengetahui cara penyusunan reaktor ganda secara seri dan paralel
2. untuk mengetahui penggunaan recycle pada reactor
I.3 Manfaat
1. Agar dapat memahami sistem reaktor ganda dan recycle
2. Agar dapat mengaplikasikan sistem reaktor ganda dan recycle pada penyusunan
reaktor dalam industri kimia
iv
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Reaktor Mixed Flow yang Dipasang Secara Seri dengan Ukuran yang
Berbeda
Apabila dalam reaktor plug flow konsentrasi dalam reaktor akan menurun
secara bertahap sepanjang sistem, maka untuk reaktor mixed flow, konsentrasi
dalam reaktor akan menurun dengan segera ke suatu harga yang rendah. Pada
sistem dengan N reaktor mixed flow, yang dirangkaikan secara seri, maka
penurunan konsentrasi di dalam sistem reaktor ini dapat dijelaskan sbb :
Dalam subbab ini akan dipelajari cara untuk menentukan konversi dari
sistem reaktor yang tersedia dan juga cara menemukan pengaturan terbaik atau
paling efisien untuk mencapai konversi yang diberikan. Terdapat cara yang
berbeda dalam menyelesaikan kedua masalah tersebut.
a. Menentukan Konversi dalam Sistem
Komposisi produk yang keluar dari serangkaian reaktor mixed flow dengan
berbagai ukuran yang berbeda dan densitasnya diabaikan dapat dicari dengan
metode grafik. Digambarkan dengan grafik –r (laju reaksi) dengan C (konsentrasi)
pada komponen A untuk mewakili reaksi tingkat pada berbagai konsentrasi.
Apabila diketahui terdapat 3 reaktor mixed flow yang disusun secara seri dengan
volume, laju umpan, konsentrasi, space times, dan laju aliran volumetrik. Maka
dapat dituliskan persamaannya:
v
V 1 C0−C1
τ 1 =t 1= =
v (−r )1
−1 (−r )1
Atau =
τ 1 C 1−C 0
Sehingga untuk reaktor ke n dapat ditulis:
−1 (−r )i
=
τ i C i−C i−1
b. Menentukan Sistem Terbaik untuk Konversi yang Diberikan
Penentuan sistem reaktor terbaik dapat dikaitan dengan faktor ekonomi.
Untuk menentukan ukuran minimum dari dua reaktor mixed flow yang dipasang
secara seri agar mencapai konversi umpan yang diberikan melalui ukuran reaktor
dan kapasitas produksi per satuan waktu, pada reaktor pertama, yaitu:
τ1 X
= 1
C0 (−r )1
Dan untuk reaktor yang kedua, yaitu:
τ 2 X 2− X 1
=
C0 (−r )2
Hubugan ini ditampilkan pada gambar di bawah ini untuk dua pengaturan
reaktor alternatif, keduanya memebrikan konversi yang sama.
vi
II.2 Aliran Recycle pada Reaktor
Di dalam situasi tertentu, menggunakan aliran recycle dari produk
dikembalikan lagi menuju umpang memang sangat menguntungkan. Operasi
reaktor dengan resirkulasi dilakukan bila output dari reaktor masih banyak
mengandung reaktan yang belum terkonversi. Recycle didefinisikan sebagai:
Volume fluida yang kembali ke pada umpan masuk
R=
Volume yang keluar darioutput
Aliran yang masuk ke reactor termasuk fresh feed dan aliran Recycle.
Mengukur split aliran pada titik L (titik K tidak akan dilakukan jika ≠0
F ' Ao= Aliran recyle yang masuk +( Aliran umpan yang masuk )
( belum Dikonversi )
¿ R FAo+ FAo=( R+1 ) FAo
Persamaan dasar Plug Flow Reactor
XAf
V dXA
=∫
FAo XA 1 −rA
XAf
dXA
V =FAo ∫
XA 1 −rA
vii
Persamaan Plug Flow Reactor dengan Resirkulasi
XAf
dXA
V =FAo 1 ∫
XA 1 −rA
viii
XAf
XAf
dXA dXA
V = ( R+ 1 ) FAo ∫
1
V =FAo ∫ (−rA )
XA 1 −rA
R
( R +1 )
XAf
Untuk R=0
XAf
dXA
V =FAo ∫ bentuk/ Performansi seperti Plug flow Reaktor
0 −rA
Untuk R=
XAf
V =FAo bentuk/Performansi seperti Mixed Flow Reaktor
−rAf
Untuk reaksi orde 1, dimana A=0
kτ CAo+ R CAf
R +1
=ln
[
( R+1 ) CAf ]
Untuk reaksi orde 2,dimana A=0
k CAo τ CA 0(CAo−CAf )
=
R+ 1 CAf (CAo+ RCAf )
Berikut merupakan perbandingan kinerja recycle dan Plug Flow untuk orde 1 (Fig
6.16)
ix
Sedangkan perbandingan kinerja reaktor recycle dengan reaktor plug flow untuk
reaksi orde kedua elementer dapat digambarkan pada fig 6.17
x
Laju ini kemudian melambat secara progresif saat reaktan dikonsumsi. Namun,
dalam reaksi autokatalitik, laju pada awalnya rendah karena sedikit produk yang
ada; itu meningkat ke maksimum sebagai produk terbentuk dan kemudian turun
lagi ke nilai yang rendah saat reaktan dikonsumsi.
Selain itu, kita harus mencatat bahwa reaktor aliran plug tidak akan
beroperasi sama sekali dengan umpan reaktan murni. Dalam situasi seperti itu,
pakan harus terus dipasangi produk, peluang ideal untuk menggunakan reaktor
daur ulang. Untuk reaksi autokatalitik aliran campuran lebih efisien pada konversi
rendah, aliran plug lebih efisien pada konversi tinggi.
(X Af −X Ai )
xi
Figure 6. 20 Rasio daur ulang yang benar untuk reaksi autokatalitik dibandingkan
dengan rasio daur ulang yang terlalu tinggi dan terlalu rendah.
Figure 6.21 (a) Skema beberapa reaktor terbaik. (B) Skema terbaik ketika reaktan
tidak dapat dipisahkan dan didaur ulang.
xii
EXAMPLE 6.3
MENCARI PENGATURAN REAKTOR TERBAIK
Di hadapan enzim E tertentu, yang bertindak sebagai katalis homogen,
organik A berbahaya terdapat dalam air limbah industri terdegradasi menjadi
bahan kimia yang tidak berbahaya. Pada konsentrasi enzim C E yang diberikan, tes
dalam reaktor aliran campuran laboratorium memberikan hasil berikut:
Kami ingin mengolah 0,1 m3 / mnt dari air limbah ini dengan, C A0, = 10 mmol /
m3 hingga 90% konversi dengan enzim ini pada konsentrasi CE
(a) Kemungkinan menggunakan reaktor plug flow dengan recycle fluida
keluar. Bagaimana desain dan ukuran reaktor serta apakah harus
menggunakan recycle ? jika menggunakan recycle berapa laju aliran
recycle dalam meter kubik per menit (m3 / mnt). Buat sketsa desain yang
rekomendasikan
(b) Jika menggunakan satu atau dua tangki berpengaduk (anggap ideal).
Bagaimana desain dua tangki, dan seberapa jauh lebih baik daripada
pengaturan satu tangki?
(c) Pengaturan aliran plug dan reaktor aliran campuran apa yang akan Anda
gunakan untuk meminimalkan volume total reaktor yang dibutuhkan? Buat
sketsa desain yang direkomendasikan dan ukuran unit yang dipilih. Serta
harus menyebutkan bahwa pemisahan dan daur ulang bagian dari aliran
produk tidak diperbolehkan
Penyelesaian
Pertama, menghitung dan membuat tabulasi 1/-rA pada CA yang diukur.
Selanjutnya menggambar kurva 1/-rA pada CA .
xiii
Penyelasaian (a) :
Dari kurva 1/-rA pada CA dapat kita lihat untuk menggunakan plug flow reactor
dengan recycle. Dari figure 6.3a didapatkan
C Ain=6.6 mmol /m3
10−6.6
R= =0.607
6.6−1
v R=v 0 R=0.1 ( 0.607 ) =0.0607 m3 /menit
Penyelasaian (b) :
Menggambar slope dan diagonal sesuai dengan metode maksimalisasi persegi
panjang kita berakhir dengan Gambar. E6.3b.
xiv
Untuk 1 tangki = τv=90 ( 0.1 )=9 m 3
Untuk 2 tangki V1 = τ 1 v =5.92 ( 0.1 ) =0.59 m3
V2 = τ 1 v =16 ( 0.1 )=1.6 m 3
V total = 0.59 m3 + 1.6 m3 = 2.19 m3
Penyelasaian (c) :
Menggunakan reaktor aliran campuran diikuti oleh reaktor aliran plug. Lakukan
dengan Gambar. E6.3 dapat ditemukan
xv
Untuk mixed flow reactor = Vm = vτ m=0.1 ( 1.2 )=0.12 m 3
Untuk plug flow reactor = Vm = vτ p=0.1 ( 5.8 )=0.58 m3
V total = 0.12 m 3+ 0.58 m3 = 0.7 m 3
xvi
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
III.1 Kesimpulan
1. Perasamaan untuk menentukan konversi dalam sistem :
−1 (−r )i
=
τ i C i−C i−1
2. Menentukan Sistem Terbaik untuk Konversi yang Diberikan :
Pada reactor pertama :
τ1 X
= 1
C0 (−r )1
Dan untuk reaktor yang kedua, yaitu:
τ 2 X 2− X 1
=
C0 (−r )2
3. Persamaan Plug flow Reaktor dengan resirkulasi, untuk setiap A dan
untuk XAo=0
XAf
XAf
dXA dXA
V = ( R+ 1 ) FAo ∫
1
V =FAo ∫ (−rA )
XA 1 −rA ( R
)
XAf
R +1
xvii
4. Untuk reaksi autokatalitik aliran campuran lebih efisien pada konversi
rendah, aliran plug lebih efisien pada konversi tinggi.
5. Persamaan untuk operasi recycle optimum
X Af
dX
∫ −r A
1
−r A |
X Ai =
X Ai
A
(X Af −X Ai )
III.2 Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan
kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau
referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
xviii
DAFTAR PUSTAKA
xix