Anda di halaman 1dari 24

MATERI WEBINAR

SARANA PRASARANA RUANG OPERASI PASIEN COVID-19

KOMITE PPI
RSUP PERSAHABATAN JAKARTA TIMUR

PENATALAKSANAAN PERSALINAN DAN SEKSIO SESAREA PADA PASIEN COVID-19


SERTA PROSEDUR RUJUKAN MATERNAL DAN NEONATAL DENGAN KASUS COVID-19

HARI RABU, 29 APRIL 2020


PUKUL 13.00 – 15.00

WEBINAR DISELENGGARAKAN OLEH


RSUP. HASAN SADIKIN BANDUNG JAWA BARAT
Pendahuluan
Penyakit covid-19 adalah wabah penyakit emerging dengan prosedur tata cara penyakit
menular emerging dan re-emerging. Pada pertengahan januari tahun 2020 RSUP
Persahabatan telah mulai membuat strategi penanganan wabah covid-19 yang akan
merubah alur pelayanan kesehatan hingga Pemerintah menetapkan rumah sakit
persahabatan menjadi 3 RS rujukan covid-19. adapun beberapa strategi yang diterapkan
sebagai berikut :
• Membuat zonasi tingkat risiko infeksi di semua pelayanan yang akan melayani pasien
covid-19
• IGD hanya melayani pasien dengan gejala covid untuk memudahkan pengendalian
infeksi terhadap pasien lain, petugas dan pengunjung.
• Melakukan simulasi alur pelayanan covid-19 sebelum membuka pelayanan ruangan
untuk covid-19
• Rumah sakit mengeluarkan SK Penggunaan APD sesuai zona dengan panduan
Kemenkes dan WHO.
• Rumah Sakit mengeluarkan SK tentang fasilitas sarana prasarana ruang rawat pasien
covid sesuai panduan Kemenkes dan WHO.
• Rumah Sakit membentuk tim siaga bencana/ komando covid-19.
• Melakukan edukasi tentang APD, alur pelayanan pasien covid-19 dan pelayanan
lainnya .
Zonasi Ruang Bedah Sentral Pasien Covid-19
Tujuan.
1. Mencegah penularan covid-19 antar pasien, petugas, pengunjung
2. Mengendalikan alur pasien pelayanan bedah pasien covid-19,
3. Mengendalikan alur petugas masuk dan keluar
4. Mengendalikan alur instrument, linen bersih dan kotor.
5. Mengelompokan ruang operasi khusus pasien covid-19
6. Mengelompokan alat medis khusus pasien covid-19 agar tidak
tercampur
7. Mengendalikan lingkungan dengan management pergerakan lantai,
udara
8. Pemakaian APD sesuai kebutuhan dan bijak.
Lokasi Zonasi Risiko Infeksius di Bedah Sentral
Zona Merah
• Datangnya pasien dari ruang perawatan isolasi covid-19 ke pintu masuk
ruang IBS.
• Ruang persiapan, Recovery, Koridor bersih OK, Ante Room OK, ruang OK,
Ruang Pelepasan APD.
Zona Kuning
• Peralihan/ antara dari zona merah dengan zona hijau ruang petugas
dibuat airlock untuk mencegah kontaminasi udara silang.
• Pintu masuk petugas dari pintu yang berbeda dari pintu masuk pasien.
• Jalur Instrument kotor ke ISS, Kamar mandi petugas setelah selesai
melakukan tindakan operasi untuk kembali ke zona hijau
Zona Hijau
• Zona non covid-19 Pintu masuk petugas IBS, Ruang Instirahat petugas,
Nurse Station, Steril Suply instrument, jalur masuk instrument bersih dari
ISS, Kamar mandi petugas dan Depo Farmasi

GUNAKAN SIGNED BERWARNA AGAR MUDAH DIPAHAMI SEMUA INDIVIDU


YANG BERADA DI RUANG BEDAH SENTRAL
Contoh Zonasi Risiko Infeksius di Ruang Bedah Sentral

MASUK PETUGAS

MASUK PETUGAS

MASUK PASIEN

KELUAR PETUGAS

Catatan :
• Alur pasien, petugas dengan pengaturan sekat2 pintu yang ada agar mudah dikerjakan, tidak
merubah ruangan yang ada. jika terpaksa gunakan partisi yang memenuhi kaedah PPI
• Pengaturan pergerakan dilantai satu arah (Bersih ke kotor)
• Pengaturan tata udara zona merah tidak tercampur dengan zona hijau dengan menutup RAG
(Return Air Grill) AC Sentral di area zona merah digantikan dengan Exhaust fan dengan ducting
dibuang 100% dan fress air 100% (ukur ACH minimal 12 Kali tekanan lebih negatif dari sekitar)
kecuali ruang OK bertekanan positif ACH 25 Kali
Alur Masuk Pasien Covid-19 ke Ruang Bedah Sentral
• Datangnya pasien dari ruang perawatan isolasi covid-19 ke pintu masuk
ruang IBS. (bedakan jalur dengan petugas dengan managemen alur agar
tidak bersinggungan)
• Jika jalur tidak bisa dihindari melewati zona hijau bisa menggunakan
Brankar Chamber tertutup, bantu dengan oxigen canul. Yang perlu
diperhatikan siapkan disinfeksi roda brankar dan lantai bekas jalur di
zona hijau,
• Pasien menggunakan masker bedah selama perjalanan masuk ke ruang
IBS.
• Tempatkan pasien di ruang persiapan atau ruang ante room bertekanan
negatif.
• Perlu di perhatikan tata cara petugas yang mengantar dengan yang
serah terima pasien di dalam ruang IBS dengan prinsip penggunaan APD
sesuai indikasinya, bijak dan meminimalisir infeksi.
• Perlu diperhatikan pergerakan lantai, udara di jalur-jalur yang dilewati
pasien agar tidak bersinggungan dengan zona hijau.
Transportasi Pasien Covid-19
Dengan dengan tipe antar bangunan ke bangunan di rumah sakit tipical horizontal dan
letak satu bangunan dengan bangunan lainnya letaknya berjauhan. Perpindahan
pelayanan pasien covid-19 ke satu tempat ke pelayanan lainnya menjadi tantangan
yang harus dihadapi untuk meminimalisir risiko infeksi, maka Komite PPI RSUP
Persahabatan membuat beberapa design beberapa chamber brankar dan kursi roda
yang dapat di aplikasikan dengan mudah.
Alur Masuk Petugas
• Alur masuk petugas ke IBS pada umumnya melewati loker ganti baju
scrub. (tidak melewati zona merah)/ Petugas setelah tindakan setelah
mandi dan kembali ke zona hijau.
• Masuk petugas untuk tindakan SC dari pintu yang berbeda dengan pasien,
menuju koridor bersih/ ante room yang dibuat negatif ada dilusi dan ACH
diatas 12 kali.
• Persiapkan semua instrument alat medis, farmasi sesuai kebutuhan
dengan terencana baik. Untuk meminimalisir buka tutup pintu OK.
• Petugas yang masuk menggunakan APD level 3 (Zona Merah).
Tindakan Pre Operasi
• Petugas yang masuk ke OK zona merah se-efisien mungkin hanya yang terlibat
tindakan Bedah menggunakan APD level-3.
• Lakukan tindakan yang menyebabkan aerosol di ante room bertekanan negatif,
dekatkan sumber pajanan yaitu area kepala pasien dengan outlet exhaust dan
pastikan laminary udara bersih datangnya dari atas petugas lalu ke bawah arah
kepala pasien.
• Posisikan pasien covid-19 di zona nuklei ruang OK dengan LAF yang tervalidasi.
Jika menggunakan hepa filter portable hindari semburan discharge udara dari
hepa filter langsung ke arah LAF karena dapat merusak sistem curtain pada LAF,
dekatkan inlet udara masuk dari Hepa filter portable di dekat kepala pasien covid
(untuk tindakan pasien non terintubasi).
• Kapasitas Hepa Filter Portabel dengan ACH 25 kali akan memperbersih kualitas
udara.
• Hindari level ketinggian kepala petugas dibawah level meja operasi saat tindakan
oprasi dilakukan.
• Siapkan alat komunikasi Handy Talky untuk petugas di dalam ruang Operasi dan
petugas di Nurse Station untuk pendukung tindakan selama di dalam. Agar
petugas yang kotor tidak kembali ke bersih dan serah terima kebutuhan material
di zona transisi kuning
Tindakan Post Operasi
• Setelah selesai tindakan bedah lakukan recovery pasien di ruang ante room/
koridor/ ruangan yang sudah dikondisikan negatif
• Siapkan transport pasien ke ruangan isolasi/ ICU bertekanan negatif.
• Lakukan dekontaminasi seluruh permukaan termasuk alat medis dengan prosedur
SPO yang ada.
• Petugas keluar melalui dirty koridor untuk mandi dan kembali ke zona hijau (alur
satu arah dari bersih ke kotor)
• Jalur Instrumen dan linen kotor tertutup kantong kuning keluar ke ISS melalui
dirty coridor dengan lift khusus ke ruang dekontaminasi instrumen di ISS atau
Laundry
• Dekontaminasi udara dengan mode sanitasi biarkan ruangan OK bersirkulasi
menjadi bersih setelah 25 kali ACH selama 1 jam.
Fasilitas Ruang Operasi Tekanan Positif dengan
Ante Room Negatif
RSUP mempunyai ruang OK Septik untuk tindakan operasi pada pasien risiko airborne, melihat risiko airborne bisa
terjadi pada tindakan yang mengakibatkan aerosol pada pasien covid-19, maka ruang OK-Septic positif presure
dengan ante room negatif presure dipilih untuk tindakan bedah pasien covid-19. Adapun yang perlu diperhatikan
saat membuat ruang ante room bertekanan negatif diantaranya:
1. Risiko airborne pada covid-19 saat tindakan yang menyebabkan aerosol dan dapat mencemari kualitas tata
udara harus disikapi dengan ante room bertekanan negatif dari ruang sekitar (R. Operasi dan Koridor
bersih).
2. Posisi Outlet Exhaust diposisikan dibawah 20 cm dari lantai dan suplay udara dari atas (plafond ) dan perlu
diperhatikan posisi ekhaust dapat didekatkan dengan sumber pajanan kepala pasien covid-19 agar prinsip
laminar udara bersih ke kotor.
3. Perhitungan kapasitas exhaust fan harus terpehuni DILUSI minimal ACH 12 Kali dari volume ruangan ante
room, serta kemampuan statik presure fan harus besar untuk menghindari kerugian daya hisap karena
panjang ducting ke luar udara bebas. (amannya kapasitas Exhaust fan diperbesar dikalikan 2 kali dari
perihtungan 12 kali ACH).
4. Pastikan tekanan negatif dengan koridor dengan smoke test.
5. Discharge udara kotor dari exhaust fan di posisikan di area yang aman dalam radius 10 meter tidak ada
aktifitas manusia, fress air AC lainnya dan tinggi minimal 1,5 meter dari tinggi manusia, jika di atas dak
gedung maka 3,5 meter dari dasar dak tersebut.
6. Ante Room dilengkapi Scrub Sink, titik medical gas dan Stop kontak kelompok kelistrikan kritikal di dekat
nantinya posisi kepala pasien.
7. Penerangan tidak kurang dari 200 lux.
8. Bahan diding ante room full rapat tidak bocor dari bahan yang tidak menyerap air, mudah dibersihkan.
9. Pintu ante room dibuat rapat karena sistem interlock kedua pintu tidak bisa buka bersamaan mahal dan
butuh waktu dalam pengadaan maka bisa di siasati dengan SPO
Menyikapi Ruang Operasi Tekanan Positif dengan
Ante Room Negatif

Membuat partisi di depan ruang OK sebagai barier


penyekat udara infekisus dilengkapi dengan pintu sliding
biasa non hermatic
Kondisikan dengan Ante Room Negatif dengan Exhaust fan dan
Suplay Udara

Kapasitas Exhaust Fan = Panjang x lebar x tinggi x 12 Kali x 2 = ……. CMH


Kapastitas Exhaust fan lebih harus besar dari kapasitas udara suplay agar tekanan negatif tercapai… cek
arah aliran udara di depan pintu ante room dengan smoke test
BERBAGAI SUMBER RUJUKAN UNTUK KAJIAN ICRA
(Infection Control Risk Assessment) saat PELAYANAN DI
RUANG OPERASI PASIEN COVID-19

Pertanyaannya :
Standar yang bisa di terapkan di RS kita?

Kemenkes, WHO, CDC, ASHRAE… dll


Mari kita mengkaji berbagai pedoman dan standar yang bisa di mudah
terapkan sesuai risiko transmisinya dan tindakan saat melayani bedah
pasien covid-19 yang betujuan agar meminimalisir risiko infeksi
terhadap pasien, petugas dan aman bagi lingkungan
Pada Umumnya Rumah Sakit sudah melakukan Pembagian Zona
Risiko Kualitas Tata Udara di Ruang Operasi Bedah Sentral
Sebelum Wabah Covid-19
Keterangan:
Standar Parameter Ruang Operasi

ASHRAE
Skematik tata udara ruang OK yang di terapkan di RSUP

Exhaust
Fan saluran
ducting (-) (+)
ke udara
Bebas

Ket :
• Exhaust Fan di OK yang digunakan saat dekontaminasi Ruang OK untuk membuang udara kotor di
ruang OK dan Tekanan di ruang OK akan menjadi negatif terhadap ruang sekitarnya. Dengan cara
merubah mode sanitasi (AHU akan Off dan Exhaust ON)
• Ekhaust Fan di Ante Room untuk mengantisipasi udara yang keluar akibat tekanan positif juga udara di
koridor dari bersih masuk ke dalam ante room.
Cara Kerja LAF
(Laminary Air Flow) di Ruang OK Pasien Covid-19

Hepa Filter Eff.99,97%

Pasien PDP

Posisi Kepala
Petugas

Meja oprasi

RAG RAG

1. Prinsip aliran udara pada airborne deaseas datangnya udara dari bersih petugas ke area
kotor pasien, sama hal nya dengan prinsip kerja LAF “datangnya udara bersih dari Hepa
filter Efisiensi 99,97% melalui posisi kepala petugas lalu mengalir ke bawah menuju
pasien covid-19, udara dari pasien tidak akan terhirup oleh petugas melainkan mengalir
ke Return Air Grill (RAG) untuk sebagian dibuang sebagian di proses filter.
2. Prinsip udara bersih class 1000 pada tindakan bedah tetap dipertahankan oleh LAF untuk
mencegah IDO dari udara kotor di lokasi bedah.
PERHATIAN :
1. Laminary Air Flow bekerja sesuai selalu tervalidasi jumlah partikelnya sesuai permenkes
pada zona nuklei yaitu class 1000 setiap saat pengantian Hepa Filter dengan Efisiensi
99,97% minimal 6 bulan sekali.
2. Kecepatan udara di LAF antara 0,15 m/s – 0,18 m/s dapat di ukur menggunakan
anenometer, vanoemeter di lokasi atas meja operasi.
3. ACH Pergantian udara di dalam ruang OK 25 kali dengan sistem resirculasi (Kombinasi
75% Return + 25% Fress Air) atau sistem non resirculasi ACH 15 kali (Kombinasi
15%Fress Air + 15% Buang 100%) dengan kedua sistem tersebut diharapkan DILUSI
atau proses pengenceran konsentrasi polutan udara kotor di OK dapat tercapai.
4. Pastikan pasokan udara baru (Fress Air) yang masuk ke dalam AHU sesuai dengan
standar, SEMANGKIN BESAR ACH MAKA SEMANGKIN BERSIH KUALITAS UDARA .
5. jIka ragu terhadap sistem resiculasi bisa menggunakan bisa cek menggunakan alat
partikel Counter, Photometer Leake Test untuk test kebocoran partikel besar pada Hepa
Filter seperti yang saat mengkalibrasi BSC (Bio Safety Cabinet). Atau memasang UVGI
panjamng gelombang 254 nm di AHU di setelah prefilter
6. Tekanan Positif di pertahankan agar udara dari sekitar ruang oprasi tidak masuk
mencemari kebersihan ruang OK.
7. Rencanakan segala keperluan saat tindakan operasi kurangi buka tutup pintu jika
terpaksa jangan buka pintu berbarengan antara ante room dengan R.OK untuk mencegah
kontaminasi silang.
8. Jika mempunyai jalur dirty koridor pintu kondisikan rapat dan dibuka setelah operasi
selesai minimal udara di dalam sudah tergantikan dengan udara baru.

STANDAR PARAMETER TATA UDARA RUANG OPERASI TETAP


DI PERTAHANKAN,,, UNTUK SAFETY PASIEN TINDAKAN
BEDAH DAN SAFETY PADA PETUGAS.
Dengan mengatur perbedaan tekanan kita bisa mempertahankan Prinsip
Bedah Bersih dan Prinsip Isolasi udara infeksius tidak mencemari ruang
sebelahnya/ lingkungan
Contoh penerapan posisi discharge udara kotor dari exhaust fan di posisikan di area yang aman
dalam radius 10 meter tidak ada aktifitas manusia, fress air AC lainnya dan tinggi minimal 1,5
meter dari tinggi manusia, jika di atas dak gedung maka 3,5 meter dari dasar dak tersebut.

EXHAUST
FAN

FILTER BANK
PRE + HEPA FILTER
Jika kita saja percaya terhadap
masker N95 dengan efisiensi
95% mampu memfilter wabah
ini maka di efisiensi filtrasi di
ruang operasi lebih tinggi
99,97%

Masker N95 akan aman jika


petugas melakukan fit-test
begitu juga dengan LAF Ruang
Operasi jika ada kegagalan
filtrasi (kebocoran partikel
besar) maka juga tidak aman
bagi pasien dan petugas.

Filtrasi Udara
di Ruang Operasi
Terima Kasih
Semoga membantu
Wasalam

Komite PPI RSUP Persahabatan


Jakarta Timur

Anda mungkin juga menyukai