Ada dua jenis sistem dalam Akuntansi Biaya. Sistem pertama adalah sistem pengawasan
produksi yang terdiri atas prosedur untuk mengawasi jalannya produksi bahkan dari penyediaan
bahan baku, fasilitas pabrik, dan kebutuhan tenaga kerja. Sistem kedua adalah Sistem Akuntansi
Biaya itu sendiri yang fungsinya mengumpulkan dan mengklarifikasi data-data dalam bentuk
biaya produksi dan non produksi
a. Bastian Ahmad : suatu bidang dalam hal akuntansi yang berfokus pada pembelajaran
sebuah metode atau cara untuk mencatat, mengukur dan menyajikan informasi tentang
biaya yang akan digunakan dalam proses reproduksi.
b. Wiwit wahyuni : Proses pencaharian, registrasi, distribusi dan pelaporan, yang disertai
dengan adanya analisis berbagai biaya yang telah terkait dengan suatu kegiatan
reproduksi perusahaan dalam produksi barang ataupun jasa.
c. Maryadi Saputra : Akuntansi biaya ini ialah sebuah bidang penelitian yang
mengeksplorasi sesuatu penyediaan tantang informasi yang dibutuhkan serta diperlukan
untuk akuntansi keuangan itu sendiri dan sistem manajemen perusahaan.
Tidak mungkin ada suatu ilmu tanpa manfaat. Sistem Akuntansi Biaya ini memiliki tujuan dalam
proses produksi di perusahaan manufaktur, di antaranya:
a. Bentuk Pengendalian
Untuk memproduksi suatu produk baik dalam bentuk barang atau jasa, diperlukan perencanaan
produksi. Tanpa perencanaan, produksi suatu barang atau jasa bisa jasa kelebihan anggaran atau
bahkan kekurangan dukungan dana. Hal-hal seperti ini merupakan ketidakefektifan yang harus
dihindari dan salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan Sistem Akuntansi Biaya untuk
menyusun rencana produksi dalam bentuk anggaran.
Dalam kenyataannya, beberapa perusahaan mungkin akan menentukan perencanaan berdasarkan
pengalaman masa lalu atau berdasarkan kebiasaan yang sudah dijalankan. Misalkan dalam
penentuan biaya produksi, perusahaan akan menetapkannya berdasarkan banyak hal, bisa jadi
durasi kerja, proses produksi itu sendiri, atau karena pesanan. Perencanaan ini merupakan bentuk
pengendalian agar proses produksi tersebut tidak melambungkan anggaran perusahaan.
Harga Pokok Produk mungkin menjadi salah satu dilema bagi perusahaan manufaktur. Tentu
saja, perusahaan ini menginginkan laba sebesar-besarnya. Akan tetapi mempertimbangkan
kompetisi yang ketat, asal memberikan harga produk bukanlah sebuah keputusan tepat. Di saat
bersamaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya produksi yang ditimbulkan dalam
membuat produk tersebut. Biaya produksi ini bahkan bukan sekadar faktor produksi tapi juga
bisa termasuk biaya non produksi, seperti biaya riset dan pengembangan terhadap produk yang
mungkin akan memakan anggaran cukup besar.
Sistem Akuntansi Biaya menyediakan cara untuk menentukan harga pokok produk yang bisa
dipatok dengan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut. Lebih dari itu, sistem ini akan
dilandasi oleh Standar Akuntansi Keuangan dalam menyusun laporan biaya yang akan
digunakan oleh pihak eksternal.
c. Pengambilan Keputusan
Dalam menentukan proses produksi di masa depan atau menentukan langkah apa yang harus
diambil terkait pencapaian perusahaan saat ini, Sistem Akuntansi Biaya dikenal sebagai salah
satu sistem yang mempermudah perusahaan dalam mengambil keputusan hanya dengan
menunjukkan laporan berisi nominal angka yang merepresentasikan suatu produksi. Perlu
diketahui bahwa Sistem Akuntansi Biaya merupakan sistem yang paling banyak diandalkan
perusahaan dalam menilai kinerja mereka. Maka dari itu, validitas laporan ini akan sangat
membantu perusahaan menyusun strategi yang tepat dalam melangkah ke depan.
Berikut adalah beberapa fungsi dan penerapan akuntansi manajemen dalam perusahaan.
a. Menghasilkan informasi keuangan untuk kepentingan manajemen atau pihak
internal perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
Informasi tersebut dibutuhkan manajemen sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan
dan menilai hasil yang telah dicapai. Misalnya untuk Departemen Produksi, manajer di bagian
produksi akan membutuhkan data akuntansi manajemen mengenai rincian biaya produksi, berapa
harga pokoknya, sampai informasi detail mengenai harga produk per unit. Akuntansi manajemen
nantinya juga bisa digunakan sebagai panduan perencanaan operasional terkait berapa banyak
biaya yang harus dikeluarkan untuk produksi inti dan berapa banyak biaya overhead yang
sekiranya harus dibayarkan demi menunjang operasional tersebut.
b. Mengidentifikasi,mengukur dan melaporkan informasi keuangan dalam bentuk
suatu laporan keuangan yang sistematis, transparan dan detail
Ini memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi manajemen yang
menggunakan suatu informasi tersebut di mana titik sentralnya bagi pihak-pihak dalam suatu
organisasi perusahaan. Misalnya kalkulasi biaya produk, kalkulasi biaya suatu kegiatan,
kalkulasi biaya suatu departemen.
c. Untuk menyajikan suatu laporan sebagai satu kesatuan usaha
Untuk kepentingan pihak internal dalam rangka menjalankan proses manajemen yang meliputi
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian.
3. Total penjualan untuk produk A sebesar 4.500 unit dengan harga perunitnya Rp. 550,
dimana 3.000 unit dijual dengan harga Rp.350, dan 1.500 unit dengan harga Rp. 150.
Berdasarkan data di atas :
a. Hitunglah jumlah harga pokok penjualan
b. Buatlah Jurnal untuk mencatat transaksi tersebut
Jawab :
Jurnal
Nama Akun Debet Kredit
Penjualan Barang Rp. 1.275.000 -
Persediaan barang - Rp. 1.275.000