Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Intranatal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
cukup bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan selaput
janin dari tubuh ibu. (Sulaiman Sastrawinata).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang dapat
hidup didunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau jalan lain. (Rustam Muchtar,
1998). Di negara berkembang, saat melahirkan dan minggu pertama setelah
melahirkan merupakan periode kritis bagi ibu dan bayinya. Sekitar seperempat hingga
separuh kematian bayi berumur kurang dari satu tahun terjadi dalam minggu pertama.
Seorang ibu harus memasuki proses persalinan dan melahirkan dengan
pengetahuan cukup mengenai tahap – tahap persalinan, cara mengatasi rasa sakit
tanpa obat – obatan, dan efek samping yang mungkin timbul karena pemakaian obat –
obatan untuk persalinan. Oleh sebab itu diperlukan peranan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan pada ibu bersalin.
Persalinan adalah suatu proses alamiah yang ditandai dengan terjadinya
kontraksi uterus yang menyebabkan pendataran dan dilatasi serviks  yang nyata serta
diikuti dengan pengeluaran janin dan plasenta dari tubuh ibu (Sarwono, 2010). Proses
persalinan terdiri dari empat kala yaitu kala I sampai kala IV.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian persalinan?
2. Bagaimana persalinan pada kala I?
3. Bagaimana persalinan pada kala II?
4. Bagaimana persalinan pada kala III?
5. Bagaimana persalinan pada kala IV?

C. Tujuan
Penyusunan makalah ini adalah untuk memberikan
pengetahuan dapat   memberikan   informasi   dan pemahaman mengenai asuhan
keperawatan intranatal
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN
Intranatal adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan/hampir cukup bulan, disertai dengan pengeluaran plasenta dan
selaput janin dari tubuh ibu (Sulaiman Sastrawinata).
Persalinan ialah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi
yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan pengeluaran placenta dan
selaput janin dari tubuh ibu. ( UNPAD, 1983 : 221 ).
Persalinan adalah proses keluarnya bayi dari uterus ke dunia luar pada saat
kelahiran. ( Hamilton, 1995 : 125 )

B. ETIOLOGI
Penyebab pasti partus masih merupakan teori yang kompleks antara lain oleh
factor hormonal, pengaruh prostaglandin, struktur uterus, sirkulasi uterus, pengaruh
saraf dan nutrisi, perubahan biokimia antara lain penurunan kadar hormone estrogen
dan progesteron.
Dalam persalinan ada dua hormon yang mempengaruhi dan dominan yaitu:
1. Hormon estrogen : Meningkatkan sensitifitas otot rahim dan memudahkan
penerimaan rangsangan dari luar seperti oxcytoksin, prostaglandin, dan rangsangan
mekanisme.
2. Hormon progesteron : Menurunkan sensitifitas otot rahim, menghambat
rangsangan dari luar menyebabkan relaksasi otot dan otot polos.
Teori yang menimbulkan adanya persalinan
1. Teori keregangan : Keregangan otot rahim mempunyai batas tertentu oleh
karena itu setelah melewati batas tertentu akan terjadi kontraksi.
2. Teori penurunan progesteron : Proses  penuaan plasenta, dimana terjadi
penimbunan jaringan ikat, penyempitan pembuluh darah, sehingga terjadi
kebuntuan menyebabkan produksi progesteron mengalami penurunan.
3. Teori oxcytoksin internal : Keseimbangan progesteron dan estrogen,
meningkatkan pengeluaran oxcytoksin dan mengakibatkan peningkatan aktivitas
kontraksi rahim.
4. Teori prostaglandin : Peningkatan prostaglandin sejak hamil 15 minggu
dikeluarkan decidua dan prostaglandin sebagai pemicu terjadinya persalinan.
5. Tekanan  kepala bayi pada ganglion cervikalis dan fleksus franken house dapat
menimbulkan kontraksi rahim dan reflek mengejan.

C. KLASIFIKASI

1. Persalinan spontan : bila persalinan seluruhnya dengan kekuatan ibu sendiri.


2.  Persalinan buatan  : bila persalinan dengan bantuan tenaga dari luar yaitu alat
forceps, vacum, dan sectio caesarea
3. Persalinan anjuran : bila kekuatan untuk persalinan diambilkan dari luar dengan
jalan rangsangan yaitu : dengan induksi, amniotomi, dan lain-lain.

D. MANIFESTASI KLINIS

Tanda-tanda Persalinan akan terjadi, maka menunjukkan tanda khusus bahwa


persalinan sudah dekat yaitu :
1)  Terjadi lightening
Menjelang kehamilan 36 minggu pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri
karena kepala bayi mulai masuk PAP yang disebabkan oleh :
a)  Adanya kontraksi uterus Braxton Hick
b)  Ketegangan dinding perut
c)  Ketegangan ligamen rotundum
d)  Gaya berat janin dimana kepala ada di bawah
e)  Semua ini dirasakan oleh ibu dengan rasa sesak berkurang, bagian bawah rasa
berat, terjadi kesulitan berjalan dan sering kencing.
2)  Terjadi his pendahuluan
Makin tuanya kehamilan pengeluaran estrogen dan progesteron makin berkurang
sehingga menimbulkan kontraksi lebih sering yang disebut his palsu, sifatnya :
a)  Pasien nyeri ringan di perut bagian bawah
b)  Datangnya tidak teratur dan durasinya lebih pendek
c)  Tidak bertambah bila beraktivitas
Gejala-gejala Persalinan :
a)  Adanya his (kontraksi rahim)
Sering dan teratur dengan frekuensi yang makin pendek dan sifatnya hilang
timbul, his dirasakan dari perut bagian bawah menjalar ke pinggang dan
berpengaruh terhadap pembukaan servik.
b)  Pengeluaran lendir dan darah
Adanya his terjadi perubahan servik berupa pendataran, penipisan dan
pembukaan sehingga timbul perdarahan akibat kapiler yang pecah, tanda ini
disebut Bloody Show.
c)  Adanya ketuban pecah
Pecahnya ketuban diharapkan persalinan terjadi dalam 24 jam.
d)  Adanya perubahan servik : servik makin lunak, penipisan dan pembukaan.

E. PATOFISIOLOGI
Proses terjadinya persalinan karena adanya kontraksi uterus yang dapat
menyebabkan nyeri. Ini dipengaruhi oleh adanya keregangan otot rahim, penurunan
progesteron, peningkatan oxytoksin, peningkatan prostaglandin, dan tekanan kepala
bayi. Dengan adanya kontraksi maka terjadi pemendekan SAR dan penipisan SBR.
Penipisan SBR menyebabkan pembukaan servik.  Penurunan kepala bayi yang terdiri
dari beberapa tahap antara lain enggament, descent, fleksi, fleksi maksimal, rotasi
internal, ekstensi, ekspulsi kepala janin, rotasi eksterna.
Semakin menurunnya kepala bayi menimbulkan rasa mengejan sehingga
terjadi ekspulsi. Ekspulsi dapat menyebabkan terjadinya robekan jalan lahir akibatnya
akan terasa nyeri. Setelah bayi lahir kontraksi rahim akan berhenti 5-10 menit,
kemudian akan berkontraksi lagi. Kontraksi akan mengurangi area plasenta, rahim
bertambah kecil, dinding menebal yang menyebabkan plasenta terlepas secara
bertahap.
Dari berbagai implantasi plasenta antara lain mengeluarkan lochea, lochea dan
robekan jalan lahir sebagai tempat invasi bakteri secara asending yang dapat
menyebabkan terjadi risiko tinggi infeksi. Dengan pelepasan plasenta maka produksi
estrogen dan progesteron akan mengalami penurunan, sehingga hormon prolaktin
aktif dan produksi laktasi dimulai.

F. TAHAP-TAHAP PERSALINAN
Selama proses persalinan terbagi menjadi 4 tahap (kala), yaitu
1)   Kala I
Kala I dibagi atas 2 fase :
a.  Fase laten : berlangsung lambat, pembukaan 0-3 cm lamanya ±7-8 jam .
b.  Fase aktif : berlangsung cepat, lamanya  ±6 jam, fase aktif dibagi menjadi 3 :
a)  Akselerasi : ±2 jam (4-6 cm)
b)  Dilatasi : ±2 jam (7-8 cm)
c)  Deselerasi : ±2 jam (9-10 cm)
Tanda dan gejala :
a)  HIS adekuat
b)  Pembukaan minimal 3 cm
c)  Ibu sudah mulai merasakan nyeri
d)  Keluar lendir bercampur darah
2)   Kala II
Dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm), sampai bayi lahir. Waktunya :
a.  Primi para : ±60 menit
b.  Multi para : ±30 menit
Tanda dan gejala :
a)  Labia mayora dan minora (fulfa) dan anus membuka
b)  Kepala sudah nampak di fulfa
c)  Perineum menonjol
d)  Pembukaan lengkap 10 cm
e)  HIS semakin kuat dan teratur
f)   Perasaan ingin BAB
3)   Kala III
Merupakan kala pelepasan/pengeluaran plasenta. Waktunya :
a.  Primi para : ±30 menit
b.  Multi para : ±15 menit
Tanda dan gejala :
a)  Keluar darah secara tiba-tiba
b)  Uterus membulat
c)  TFU setinggi pusar
d)  Tali pusar semakin memanjang
4)    Kala IV
Masa dua jam setelah persalinan, masa ini untuk melakukan observasi karena
sering terjadi perdarahan  2 jam pertama setelah persalinan. Hal-hal yang perlu
diobservasi adalah:
a.  Keadaan umum ibu
b.  Tanda-tanda vital
c.   Kontraksi uterus dan tinggi fundus uteri
d.  Jumlah perdarahan
G. FAKTOR DALAM PROSES PERSALINAN
Faktor-faktor yang terlibat dalam persalinan adalah:
1. Power (kekuatan yang mendorong janin keluar):
a) His (kontraksi uterus) : gerakan memendek dan menebal otot-otot rahim yang
terjadi untuk sementara waktu.
b)  Retraksi: pemendekan otot-otot rahim yang menetap setelah terjadi kontraksi
c)  Tenaga sekunder (mengejan) : kontraksi otot-otot dinding perut dan diafragma
serta ligmentous action terutama ligament rotundum
2. Passages (jalan lahir): tulang panggul, serviks, vagina dan dasar panggul
3. Passenger (janin): kepala janin, plasenta, selaput dan cairan ketuban.
4. Psikologis ibu.
5. Penolong.

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
2. Ultrasonografi (USG)
3. Stetoskop Monokuler
4. Memakai alat Kardiotokografi (KTG)

I. KOMPLIKASI DALAM PERSALINAN


1. Persalinan lama
2. Perdarahan pasca persalinan
3. Malpresentasi dan malposisi
4. Distosia bahu
5. Distensi uterus
6.  Gawat janin
7. Prolapsus tali pusat
8. Demam dalam persalinan
9. Demam pasca persalinan
BAB III
TINJAUAN KASUS

A. PENGKAJIAN
Hari, tanggal : Senin, 24 april 2020
Pukul : 09.00
Oleh : Intan waeo
Sumber data : Pasien, keluarga pasien dan status pasien
Metode : Anamnesa, observasi, pemeriksaan fisik dan studi dokumen
1. Identitas
a. Pasien
Nama : Ny. “F”
Tanggal lahir : 10 Februari 1995
Umur : 19 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status perkawinan : Menikah
Pendidikan : SMK
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Suku : Minahasa
Alamat : Malalayang
Tanggal Masuk : 24 april 2020 pukul 08.45
Diagnosa Medis : G1P0A0Ah0 UK 46+4 mg post date dengan kala 1 fase
laten
b. Penanggung jawab
Nama : Tn. “R”
Umur : 20 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Karyawan swasta
Alamat : Malalayang
Hubungan dengan pasien : Suami
2. Riwayat Kesehatan
a. Kesehatan pasien
1) Riwayat kesehatan sekarang
a) Alasan masuk RS Pasien mengeluhkan kencang-kencang sejak pukul
22.00 WIB tanggal 23 ovember 2014. Pasien kemudian dibawa ke BPS.
Pasien kemudian dirujuk ke RSUD Prof Kandou dengan keterangan
G1P0A0Ah0 UK 46+4 mg post date dengan kala 1 fase laten untuk
dilakukan penanganan lebih lanjut
b) Keluhan utama
Pasien mengeluhkan kencang-kencang seperti mau melahirkan tetapi
belum teratur. Kontraksi sudah dirasakan sejak tadi malam jam 22.00 WIB
sebelum masuk RSUD Sleman.
c) Riwayat kehamilan
Ini adalah kehamilan pasien yang pertama. Pasien menyatakan melakukan
ANC secara teratur di puskesmas sebanyak 8 kali. Pasien menyatakan
mengalami keluhan mual pada awal kehamilan. Usia kehamilan sekarang
46 minggu 4 hari.
2) Riwayat Kesehatan dulu
a) Riwayat Penyakit
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit tekanan darah
tinggi, diabetes mellitus, penyakit menular, penyakit menurun atau
keganasan lainnya. Pasien mengatakan alergi pada makanan telur.
b) Riwayat Reproduksi
(1) Riwayat menstruasi
Menarche : 12 tahun
Siklus haid : 30 hari
Lamanya : 4-5 hari
HPHT : 02 Januari 2020
HPL : 09 Oktober 2020
(2) Riwayat pernikahan
Pasien menikah bulan Agustus 2014, usia pernikahan 3 bulan. Pasien
menikah pada umur 19 tahun dan suaminya 20 tahun. Pasien menikah
saat usia kehamilan 6 bulan. Pasien mengatakan hamil di luar nikah.
(3) Riwayat Persalinan
sebelumnya Pasien belum pernah melahirkan sebelumnya.
(4) Riwayat KB
Pasien belum pernah menggunakan KB
(5) Riwayat gangguan reproduksi
Pasien menyatakan tidak memiliki riwayat gangguan reproduksi.
b. Riwayat kesehatan keluarga
Pasien mengatakan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
tekanan darah tinggi, DM, penyakit menular, menurun dan
keganasan lainnya.
c. Genogram

Ket:
: klien

: perempuan

: laki-laki

3. Pola
a. Aspek fisik biologis
1) Pola nutrisi
Pasien mengatakan nafsu makan meningkat, ± 5 kali sehari dengan nasi,
sayur dan lauk. Pasien mengatakan minum ± 8-10 gelas per hari. Selama
masa kehamilan pasien lebih sering minum air putih. Pasien alergi makan
telur.
2) Pola eliminasi
Pasien mengatakan frekuensi b.a.k di rumah meningkat pada akhir
kehamilan dan pasien mengalami susah BAB, pasien BAB 2 hari sekali.
3) Pola aktivitas-istirahat
Pasien mengatakan ketika di rumah aktivitas pasien seperti biasa akan
tetapi, pasien membatasi aktivitas dengan melakukan aktivitas yang berat-
berat. Ketika pasien berada di puskesmas, pasien masih dapat berjalan ke
kamar mandi secara mandiri. Pasien mengatakan sejak tanggal 23
November 2014 pasien sulit tidur karena merasakan sakit ketika bayinya
bergerak dan kenceng-kenceng
4) Kebersihan diri
Pasien menyatakan mandi dua kali sehari. Keramas dengan menggunakan
shampo 2 hari sekali.
b. Aspek mental-intelektual-sosial-spiritual
1) Konsep diri
a) Gambaran diri : Pasien menerima kehamilan dan kehadiran bayinya
sebagai anggota keluarga baru.
b) Identitas diri : Pasien menyadari dirinya sebagai calon ibu. Selama
kehamilan sampai setelah persalinan pasien tidak
memiliki gangguan dan perubahan identitas diri.
c) Harga diri : Harga diri pasien meningkat telah hamil dan akan
melahirkan anak pertamanya.
d) Peran diri : peran pasien bertambah yaitu menjadi calon ibu bagi
bayinya.
e) Ideal diri : Pasien mengatakan berharap anaknya menjadi anak
yang sholeh, berbakti kepada orang tua.
2) Intelektual
Pasien mengetahui bahwa kesehatan kehamilannya sangat penting sehingga
pasien kontrol kehamilan rutin sesuai jadwal di KIA. Pasien selalu
bertanya-tanya kapan bayinya akan lahir. Pasien mengatakan kurang
mengetahui tentang bagaimana proses melahirkan. Pasien juga mengatakan
tidak tahu bagaimana proses mengejan yang efektif dan efisien.
3) Hubungan interpersonal
Hubungan pasien dengan keluarga, teman dan lingkungannya tidak ada
masalah.
4) Mekanisme koping
Pasien mengatakan jika ia memiliki masalah, ia akan bercerita kepada
suami. Saat persalinan pasien merasa tenang ketika ditemani suaminya.
5) Support system
Selama proses persalinan, suami mendukung pasien. Suami pasien
menunggui selama proses persalinan.
6) Pola kepercayaan-nilai
Pasien mengatakan melaksanakan shalat wajib 5 waktu. Pasien percaya
bahwa jika ia berdoa maka akan diberi kemudahan dan kelancaran dalam
proses persalinannya

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan umum : Baik
b. Status gizi
Berat badan saat ini : 56 kg
Tinggi badan : 155 cm
IMT : 56/(1,55)2 = 23,01 kg/m2 (Normal)
c. Tanda-tanda vital
Tekanan darah :110/600 mmHg
Nadi : 97 x/menit
Suhu : 36,5º C
Respirasi : 23 x/menit

5. head to toe
a. Kepala
Bentuk kepala mesochepal, warna rambut hitam dan lurus. Rambut bersih.
b. Mata
Mata bersih, konjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik..
c. Telinga
Bentuk telinga simetris, tidak ada cairan keluar dari telinga, tidak menggunakan
alat bantu pendengaran.
d. Hidung
Hidung tidak ada luka, tidak ada cairan keluar dari hidung.
e. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada peningkatan JVP
f. Kulit dan kuku
Kuku bersih, pendek, tidak memakai cat kuku. Turgor kulit elastis, capillary
refill time <2 detik.
g. Dada
Bentuk dada simetris, ekspansi dada simetris, warna kulit sama dengan
sekitarnya, tidak ada lesi, tidak ada oedem.
h. Payudara
Puting menonjol, areola warna kehitaman, ASI keluar.
i. Abdomen
Inspeksi : Warna kulit merata, tidak ada luka
Palpasi : Janin tunggal memanjang.
Leopold I : TFU=29 cm
Leopold II : punggung di sebelah kiri
Leopold III : presentasi kepala
Leopold IV : kepala sudah masuk panggul His 3x10’/35’’/sedang
Auskultasi : DJJ 136x/menit
j. Genetalia
Bersih, tidak ada varises, tidak ada luka parut perineum. Pemeriksaan dalam :
Vagina uretra tenang, dinding vagina licin, serviks tipis, lunak, pembukaan 3-4
cm, selaput ketuban belum pecah, terdapat lendir darah pada sarung tangan.
k. Ekstremitas
Ekstremitas atas dan bawah pasien dapat digerakkan secara normal. Tidak dapat
kelainan maupun udema pada ekstremitas pasien.

6. Persiapan alat
a. Partus Set steril, terdiri dari :
1) Sarung tangan 2 pasang
2) Benang tali pusat
3) ½ kocher 1 buah
4) Klem tali pusat 2 buah
5) Gunting tali pusat 1 buah
6) Gunting episiotomy 1 buah
7) Kassa dan deppres 5-6 buah
8) Kapas kering
9) 2 air steril (klorin)
10) Heating set, terdiri dari :
a) Nald folder 1 buah
b) Pinset anatomi 1 buah
c) Pinset cirurgis 1 buah
d) Gunting benang 1 buah
e) Jarum, catgut, cromix, ceide
f) Tampon vagina 1 buah
g) Kassa/depress 4-5 buah
h) Kom kecil 1 buah
i) Sarung tangan 1 buah
b. Peralatan non steril :
1) Underpad 2 buah
2) Obat emergency : Oksitosin:syntoxin 10 IU, Lidocaine, Metergin 0,2 mg
3) Kapas kering steril
4) Betadine 10 %
5) Cairan DTT
6) Baskom berisi klorin 2 buah
7) Ember untuk alat tenun kotor
8) Bengkok 2 buah
9) Kendil untuk plasenta
10)Waslap
11) Pempers untuk ibu
12) Pakaian bayi (baju, popok, sepasang sarung tangan dan sarung kaki,
topi)
13) Kain untuk bedong
7. Pertolongan Persalinan
a. Pengkajian Kala II
Hari, tanggal : Senin, 24 April 2020
Jam : 11.45
1) Keluhan utama
Pasien mengeluh kenceng-kenceng makin sering dan pasien menyatakan
ingin mengejan. Pasien mengatakan merasa sangat kesakitan dan tidak tahan
lagi untuk mengejan. Pasien berulang kali melakukan nafas dalam untuk
mengurangi rasa sakitnya.
2) Nyeri
P : nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri tak terhingga
T : nyeri terus menerus
PENGKAJIAN HASIL
Letak kepala janin Presentasi kepala
Kondisi ibu Ibu sudah ingin mengejan, adanya tekanan pada rektum sehingga
ibu merasa seperti ingin BAB, ibu mengungkapkan rasa tidak
nyaman dengan menangis, muncul keringat di sekitar wajah pasien.
Pasien belum bisa mengejan dengan benar.
Kepala janin sudah masuk PAP, pembukaan lengkap, vulva dan
anus membuka, perinium tampak kaku, selaput ketuban menonjol.
Presentasi jalan lahir Adanya lendir bercampur darah
142 x/menit
Suami pasien berdoa saat istrinya melahirkan.
Show
DJJ
Dukungan psikologis

3) Injeksi oksitosin 10 IU
4) Pertolongan pertama pada bayi baru lahir
Jam 11.55 WIB bayi Ny. F menangis spontan segara setelah lahir, bayi
dibersihkan, memotong dan merawat tali pusat, mempertahankan suhu tubuh
bayi dengan cara diberi selimut dalam dekapan ibu. Bayi di timbang BB
2800gr.

APGAR score
NO KARAKTERISTIK 1 MENIT 5 MENIT
PENILAIAN
1 Denyut Jantung 2 2
2 Pernapasan 2 2
3 Refleks 1 2
4 Tonus Otot 1 1
5 Warna Kulit 1 2
Total 7 9
b. Analisa Data Kala II
Hari, tanggal : Senin, 24 April 2020
Jam : 11.45
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : Pasien mengatakan: Kontraksi uterus yang kuat dan Nyeri Akut
1. Merasa seperti ingin BAB distensi perineum
2. Merasa tidak nyaman
3. Kenceng-kenceng makin sering dan pasien menyatakan
ingin mengejan
4. Merasa sangat kesakitan
5. P : nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi perineum
Q : nyeri kenceng-kenceng
R : nyeri terjadi di daerah abdomen, pinggang dan perineum
S : Skala nyeri tak terhingga
T : nyeri terus menerus
DO:
1. Muncul keringat di sekitar wajah pasien
2. Kepala janin sudah masuk PAP, vulva dan anus membuka,
perinium tampak kaku
3. Adanya lendir bercampur darah
4. Pembukaan 10
DS : Pasien mengatakan: Kurang terpapar infomasi Ansietas
1. Ingin segera melahirkan karena tidak tahan dengan
sakitnya.
2. Kurang mengetahui tentang bagaimana proses
melahirkan.
3. Tidak tahu bagaimana proses mengejan yang efektif dan
efisien DO:
Pasien tampak cemas dan tidak bisa tenang

c. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d kontraksi uterus
2. Ansietas b/d kurang terpapar informasi
d. Intervensi Keperawatan
TANGGAL
DX TUJUAN DAN KH INTERVENSI RASIONAL
DAN JAM
1. Senin, 24 April Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Observasi DDJ dan HIS 1. Identifikasi kondisi dan
2020 selama 1x 24 jam(kalla II) nyeri pasien 2. Atur posisi nyaman (dorsal kehidupan janis
11.45 dapat terkontrol dengan kriteria hasil recumbent) 2. Memberi posisi nyaman dan
1. Pasien dapat mengejan 3. Latih mengejan dengan membantu proses persalinan
maksimal benar 3. Teknik mengejan dengan
2. Bayi segera lahir 4. Siapkan pertolongan benar dapat menghemat
3. Skala nyeri 8 persalinan dan BBL energi
4. Agar persalinan lancar
2. Senin, 24 April Setelah dilakukan tindakan 1. Berikan edukasi tentang 1. Agar pasien bisa memahami
2020 keperawatan selama 1x24 jam(kalla 2) proses persainan proses persalinan
11.45 diharapkan kecemasan pasien berkurang 2. Beri penguatan terhadap
dengan kriteria hasil mekanisme koping positif
1. Pasien dapat mengejan dengan dan bantu relaksi 2. Membantu pasien dalam
benar mempertahankan atau
2. Bayi segera lahir meningkatkan kontrol emosi

e. Implementasi dan Evaluasi


DX JAM DAN TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
1 Senin, 24 April 2020 1. Memgobservasi DDJ dan HIS S : Pasien mengatakan sakit sekali
11.50 2. Mengatur posisi nyaman O : Posisi pasien dorsal recumbent,
DS: pasien mengatakan merasa seperti ingin BAB dan (dorsal recumbent) pasien bisa mengejan dengan
merasa tidak nyaman 3. Melatihatih mengejan dengan benar
P: Nyeri karena adanya kontraksi uterus dan distensi benar A : Masalah belum teratasi
perineum 4. Menyiapkan pertolongan P : intervensi dilanjutkan
Q: Nyeri kenceng-kenceng persalinan dan BBL
R: Nyeri terjadi didaerah abdomen, pinggang dan perineum
S: Skala nyeri tak terhingga
T: Nyeri terus menerus
DO : kepala janin sudah masuk PAP, vulva dan anus
membuka
2 Senin,24 April 2020 1. Memberikan edukasi tentang S : Pasien mengatakan sudah
11.50 proses persainan mengerti
2. Memberi penguatan terhadap O : Pasien mengejan dengan baik,
mekanisme koping positif dan mengejan dengan posisi yang
bantu relaksi benar
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP

A.      KESIMPULAN
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang merupakan proses keluarnya bayi
dari uterus ke dunia luar yang cukup bulan atau hampir cukup bulan, disusul dengan
pengeluaran placenta dan selaput janin dari tubuh ibu. Persalinan dibagi menjadi  4
tahap :  kala II berlangsung  dari awal gejala sampai serviks berdilatasi sempurna (10
cm), Kala II diawali dengan dilatasi sempurna serviks dan diakhiri dengan kelahiran
bayi, Kala III diawali dengan keluarnya bayi dan uterus dan diakhiri dengan
keluarnya plasenta, dan Kala IV diawali dengan keluarnya plasenta dan berakhir
ketika uterus tidak relaksasi lagi.

B.       SARAN
Pemahaman dan keahlian dalam aplikasi Asuhan
Keperawatan khususnya perawat agar dapat mengaplikasikannya khususnya
berinovasi dalam pemberian asuhan keperawatan pada pasien. Ini akan
mendukung profesionalitas dalam wewenang dan tanggung jawab perawat sebagai
bagian dari tenaga medis yang memberikan pelayanan Asuhan Keperawatan secara
komprehensif.
DAFTAR PUSTAKA

Hamilton Persis, 1995,  Dasar-Dasar Keperawatan Maternitas ,  Jakarta :  EGC Edisi 6


Manuaba Ida, 1998,  Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga
Berencana,  Jakarta : EGC
Verney Helen dkk, 2002,  Buku Saku Bidan, Jakarta : EGC
http://desi77.wordpress.com/2010/12/30/asuhan-keperawatan-intranatal/
http://herodessolutiontheogeu.blogspot.com/2010/11/askep-periode-intra-natal-
persalinan.html
https://www.academia.edu/3603992

Anda mungkin juga menyukai