Anda di halaman 1dari 3

Nama : RIDWAN BAGAS SYAHPUTRA

NIM : 7192441013

Prodi/ Fakultas : Pendidikan Ekonomi B / FE

Mata Kuliah : Profesi Kependidikan

RINGKASAN MATERI KELOMPOK 8

• Konsep supervisi menurut dari arti katanya yang berarti supervision yang terdiri dari
dua kata, yakni super dan vision. Kata super diartikan sebagai kata “atas” sedangkan
vision berarti melihat. Sehingga kata supervision berarti melihat kelebihan. Dalam
kegiatan seharihari guru, supervisi ini sering disamakan dengan kata pengawasan,
sehingga pengawas supervisi pendidikan disebut sebagai supervisor. Seorang
supervisor adalah seseorang yang memiliki kelebihan- kelebihan di bidang keguruan,
dimana kelebihan tersebut dapat membuatnya membantu guru memperbaiki situasi
belajar mengajar kearah yang lebih baik.
• Latar belakang Pentingnya Supervisi Pendidikan diawali dengan kualitas
pembelajaran di Indonesia diindikasikan dalam memenuhi kualitas yang diharapkan.
Hal ini, berdampak pada prestasi belajar siswa yang belum menggembirakan terutama
dibandingkan prestasi belajar siswa di Negara lainnya. Supervisi pendidikan
,memegang peranan peranan penting dalam meningkatkan kualitas pembelajaran guru
yang pada akhirnya menghasilkan prestasi belajar siswa yang tinggi. Peningkatan
kualitas pembelajaran perlu dilakukan secara berkesinambungan seiring
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, serta sosial ekonomi dan budaya
masyarakat. Seharusnya supervisi dilakukan dalam rangka menjamin pembelajaran
yang berkualitas. Artinya, bahwa keberhasilan pelaksanaan supervise diukur dari
peningkatan prestasi belajar siswa.
• Tujuan supervisi pendidikan pada hakekatnya adalah perbaikan atau peningkatan
mutu pendidikan atau pengajaran pada umumnya dan belajar mengajar pada
khususnya.
Secara nasional tujuan konkrit dari supervisi pendidikan adalah :
a. Membantu guru melihat dengan jelas tujuan pendidikan
b. Membantu guru dalam membimbing pengalaman belajar murid.
c. Membantu guru dalam menggunakan alat-alat pelajaran modern.
d. Membantu guru dalam menggunakan metode-metode dan sumber-sumber
pengalaman belajar.
e. Membantu guru dalam menilai kemajuan murid-murid dan hasil pekerjaan guru
itu sendiri.
f. Membantu guru-guru baru di sekolah sehingga mereka merasa gembira dengan
tugas yang diperolehnya.
g. Membantu guru agar waktu dan tenaganya tercurahkan sepenuhnya dalam
pembinaan sekolah
Dari penjelasan tentang tujuan supervisi diatas maka kita dapat mengambil suatu
kesimpulan bahwa pengertian dari tujuan supervisi adalah membantu dalam
menumbuhkan professional guru, sehingga guru dapat melaksanakan proses belajar
mengajar secara efektif dan efisien.
• Ada bermacam-macam tanggapan tentang fungsi supervisi sesuai dengan definisi yang
telah dikemukakan, namun ada suatu general agreement bahwa peranan utama dari
supervisi adalah ditujukan pada perbaikan pengajaran.
Fungsi supervisi menurut Sweringen ada delapan yaitu:
a. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
b. Melengkapi kepemimpinan sekolah.
c. Memperluas pengalaman guru-guru.
d. Menstimulir usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus.
f. Menganalisa situasi belajar mengajar.
g. Memberikan pengetahuan dan skill kepada setiap anggota staf.
h. Mengintegrasikan tujuan pendidikan dan membantu meningkatkan kemampuan
mengajar guru-guru.
• Prinsip Supervsisi Pendidikan yaitu:
1. Prinsip ilmiah (scientific) memiliki ciri-ciri
a. Sistematis, artinya setiap kegiatan supervisi dilakukan secara teratur, berencana, dan
berkelanjutan. Maksudnya setiap kegiatan supervisi memiliki perencanaan yang pasti,
teratur, pelaksanaannya secara berkelanjutan dan terus-menerus. Walaupun setelah
diadakan supervisi, seorang pendidik sudah benar-benar menjadi pendidik profesional
sekalipun, supervisi masih harus dilasanakan secara kontinue. Bertujuan untuk
menjaga mutu atau kualitas seorang pendidik tersebut. Untuk memecahkan
problematika yang muncul dalam kegiatan pembelajaran dapat diatasi dengan
supervisi.

b. Objektif, artinya data yang didapat berdasarkan hasil observasi nyata. Kegiatan
perbaikan atau pengembangan berdasarkan hasil kajian kebutuhan guru atau
kekurangan guru, bukan berdasarkan tafsiran pribadi. Melainkan kegiatan nyata dalam
melaksanakan proses belajar mengajar. Maksudnya seorang supervisi tidak boleh
menyimpulkan sebuah permasalahan tanpa meninjau atau menindak lanjuti dari fakta-
fakta yan ada.

c. Menggunakan alat (instrumen) yang dapat memberi informasi sebagai umpan balik
untuk mengadakan penilaian terhadap proses belajar mengajar. Misalnya untuk
memperoleh data diperlukan alat perekam data seperti angket, observasi, percakapan
pribadi, dan seterusnya.

2. Prinsip Demokratis
Prinsip yang menjunjung tinggi asas musyawarah. Layanan dan bantuan yang
diberikan supervisor kepada guru berdasarkan jalinan hubungan kemanusiaan yang
akrab dan suasana kehangatan, sehingga guru-guru merasa aman untuk
mengembangkan tugasnya. Prinsip demokratis juga dapat diartikan menjunjung tinggi
harga diri dan martabat guru. Guru dapat memunculkan pendapat atas ide-ide atau
gagasan terbaru yang dimilikinya. Keputusan- keputusan maupun pendapat dari
supervisor juga dapat diterima baik oleh guru. Sehingga tujuan supervisi pendidikan
dapat tercapai.

3. Prinsip Kerjasama
Artinya mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi sharing of idea,
sharing of experience, memberi support atu mendorong , menstimulasi guru, sehingga
mereka merasa tumbuh bersama. Maksudnya kerjasama seluruh staf dalam kegiatan
pengumpulan data, analisa data dan perbaikan serta pengembangan proses belajar
mengajar hendaknya dilakukan dengan cara kerjasama seluruh staf sekolah. Dengan
adanya kerjasama tersebut, terciptalah situasi belajar mengajar yang lebih baik.

4. Prinsip konstruktif dan kreatif


Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi kreativitas kalau
supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang menyenangkan, bukan melalui cara
yang menakutkan. Prinsip konstruktif dan kreatif ini bertujuan membina inisiatif guru
dan mendorong guru untuk aktif menciptakan suasana dimana setiap orang akan
merasa aman dan bebas mengembangkan potensi-potensi nya. Supervisor perlu
menyesuaikan diri dengan prinsip tersebut di atas. Kalau ada supervisor yang
memaksakan kehendak, menakut-nakuti guru, yang justru akan melumpuhkan
kreativitas anggota staf perlu diubah. Sikap korektif misalnya, suka mencari-cari
kesalahan harus diganti dengan sikap kreatif dimana setiap orang mau dan mampu
menumbuhkan serta mengembangkan kreativitasnya untuk perbaikanpengajaran.

Anda mungkin juga menyukai