Anda di halaman 1dari 4

1. Jelaskan konsep value chain. Bagaimana value chain dapat membantu dalam hal bisnis?

Konsep value chain merupakan konsep yang dikembangkan oleh Porter pada tahun 1985
yang menjelaskan serangkaian fungsi yang menciptakan nilai terkait yang diperlukan
untuk membawa produk atau layanan kepada pelanggannya. Konsep rantai nilai dibuat
sebagai alat untuk membantu bisnis menganalisis struktur biaya mereka dan
mengidentifikasi strategi kompetitif. Analisis rantai nilai menekankan bahwa biaya
terjadi, bukan hanya di bidang manufaktur, tetapi di seluruh bisnis. Ini memberikan
perspektif yang berguna untuk memahami klasifikasi biaya non-manufaktur.
2. Kategorikan proses berikut sebagai nilai tambah atau nilai tidak bernilai tambah:
 Transportasi/distribusi = bernilai tambah
 Limbah material = tidak bernilai tambah
 Pengerjaan ulang = tidak bernilai tambah
 Pengecekan kualitas = bernilai tambah
 Pengaturan = bernilai tambah
 Perakitan = bernilai tambah
 Pewarnaan = bernilai tambah
3. Apa perbedaan antara aktivitas primer dan aktivitas pendukung dalam rantai nilai?
Aktivitas primer yaitu aktivitas yang berkaitan dengan penciptaan fisik produk, penjualan
dan distribusinya ke para pembeli, dan layanan setelah penjualan. Aktivitas ini terdiri
dari:
- Inbound logistic: aktivitas yang melibatkan pengelolaan barang seperti
penanganan bahan baku dan pergudangan.
- Operations: aktivitas yang melibatkan transformasi barang menjadi produk
yang cocok untuk dijual kembali.
- Outbound logistics: aktivitas yang melibatkan pengangkutan produk dari titik
produksi ke pembeli seperti distribusi.
- Marketing and sales: aktivitas yang memberi tahu pembeli tentang produk dan
layanan dengan alasan untuk membeli, seperti strategi distribusi dan kegiatan
promosi.
- Service: meliputi semua aktivitas yang diperlukan untuk mempertahankan
produk atau layanan bekerja secara efektif bagi pembeli, setelah dijual dan
dikirim

Aktivitas pendukung yaitu aktivitas yang menyediakan dukungan yang diperlukan bagi
berlangsungnya aktivitas primer. Aktivitas ini terdiri dari:

- Procurement (purchasing): berkaitan dengan proses perolehan input/sumber


daya.
- Human Resource Management: pengaturan SDM mulai dari perekrutan,
kompensasi, sampai pemberhentian.
- Technology Development: pengembangan peralatan, software, hardware,
prosedur, di dalam transformasi produk dari input menjadi output.
- The firm’s infrastructure: terdiri dari departemen-departemen/fungsi-fungsi
(akuntansi, keuangan, perencanaan strategic) yang melayani kebutuhan
organisasi dan mengikat bagian-bagiannya menjadi sebuah kesatuan.
4. Apa saja langkah-langkah dalam analisis rantai nilai perusahaan?
1) Mengidentifikasi rantai nilai setiap lini produk dan mempertimbangkan kekuatan
dan kelemahannya
2) Mengidentifikasi 'keterkaitan' dalam rantai nilai setiap lini produk.
3) Mengidentifikasi potensi sinergi di antara rantai nilai berbagai lini produk atau
unit bisnis.
5. Apa saja perbedaan antara rantai nilai produk perusahaan dan rantai nilai produk
individu?
Rantai nilai perusahaan adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan suatu perusahaan
untuk menghasilkan produk atau jasa. Pemeriksaan sistematis terhadap aktivitas nilai
produk individual dapat menghasilkan pemahaman yang lebih baik tentang kekuatan dan
kelemahan perusahaan.
6. Deskripsikan hubungan antara kerangka rantai nilai dan MAS!
Akuntansi manajemen strategi perlu diadopsi karena konsep rantai nilai tidak
lagi menggunakan banyak ukuran pencapaian konvensionalitas seperti analisis margin
kontribusi. Akuntan manajemen perlu mengidentifikasi pemicu dan aktivitas
biaya yang sesuai yangdapat memberikan informasi tentang kegiatan apa yang
dilakukan, mengapa dilakukan danseberapa baik kinerjanya. Ini menunjukkan
pengelolaan berbasis sistem pendekatan terpadumemfokuskan perhatian manajemen
pada semua aktivitas organisasi dan memetakan prosespanjang yang lengkap.
Keuntungan langsung dari analisis rantai nilai akan menjadi hasil dari proses itu
sendiri dan juga kesadaran kuantitatif yang disempurnakan dari
persaingan eks ternal dan bagian perus ahaan di dalamnya. akuntansi
manajemen s trategis dapat memungkinkan perusahaan untuk mempelajari
harga, biaya, strategi, dan volume pesaing, yang penting untuk menilai
posisirelative perus ahaan terhadap pes aingnya. Akuntan manajemen harus
memahami bahwa setiap komponen saling bergantung dalam rantai nilai untuk
menganalisis apakah suatu kegiatan bernilai tambah atau tidak
7. Bandingkan perbedaan antara structural cost drivers dan executional cost drivers!
structural cost drivers berasal dari pilihan perusahaan tentang struktur ekonomi yang
mendasarinya, sedangkan executional cost drivers adalah penentu posisi biaya
perusahaan yang bergantung pada kemampuannya untuk "mengeksekusi" mereka dengan
sukses.
8. Apa saja masalah dalam menggunakan metode akuntansi tradisional dalam rantai nilai
tambah? Jelaskan bagaimana akuntansi manajemen strategik bisa digunakan untuk
mengatasi masalah ini!
Sistem akuntansi manajemen tradisional telah dikritik karena fokus internal yang lebih
besar di mana untuk memaksimalkan perbedaan antara pembelian dan penjualan. Ada
pandangan bahwa akuntansi manajemen tradisional tidak memberikan informasi yang
memadai tentang faktor-faktor non keuangan dan eksternal yang penting untuk
kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan. Strategi manajemen akuntansi untuk
mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan akuntansi manajemen stratejik untuk
rencana jangka panjang.

9. Jika perusahaan memiliki “cost leadership” sebagai strateginya, bagaimana akuntan dapat
berkontribusi untuk memenuhi tujuan ini?
Perusahaan yang memilih strategi “cost leadership” akan menempatkan
penekanan pada penetapan biaya konvensional dan sistem kontrol, serta
penganggaran fleksibel.
10. Mengapa akuntansi manajemen strategic diperlukan untuk konsep rantai nilai menjadi
sukses dilaksanakan?
Karena akuntansi manajemen strategis dapat memungkinkan perusahaan untuk
mempelajari pesaing harga, biaya, strategi, dan yang penting untuk menilai posisi
relatif terhadap pesaingnya.
11. Jelaskan hubungan antara rantai nilai, perencanaan strategis, dan pengambilan keputusan.
Berikan contohnya!
Manajer atau manajemen dapat menggunakan rantai nilai untuk perencanaan strategis dan
pengambilan keputusan organisasi/perusahaan mereka, karena rantai nilai dapat
menimbulkan nilai tambah bagi produk/jasa yang dihasilkan perusahaan. Contohnya
Dengan membangun kerja sama dan komunikasi yang baik, entitas di dalam sebuah
rantai nilai dapat menambah kualitas, kuantitas, dan efisiensi biaya. Tiap entitas dapat
terlibat dalam pemecahan masalah untuk mengurangi atau menghapus kegiatan yang
tidak bernilai tambah dan meningkatkan kegiatan bernilai tambah. Perusahaan dapat
menyediakan produk dan jasa lebih cepat serta dengan cacat yang lebih sedikit juga
melaksanakan kegiatan dengan lebih efektif dan dapat diandalkan dengan lebih sedikit
error dan kelebihan.

Anda mungkin juga menyukai