Anda di halaman 1dari 6

Nama : Medita Angnasari Marbun

NIM : 180204092
Kelas : 2.2

Analisa Jurnal Tentang HIV/ AIDS

1. Judul Jurnal
Pengaruh Intervensi SEFT (Spiritual Emotional Freedom Technique)
terhadap Penurunan Tingkat Depresi Ibu Rumah Tangga dengan HIV

2. Abstrak
Depresi adalah kondisi psikiatrik yang sering terjadi pada pasien dengan
HIV, hal tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Dampak ini akan lebih buruk jika terjadi pada ibu rumah tangga, karena
mereka bukan merupakan populasi resiko. SEFT (Spiritual Emotional
Freedom Technique) diduga dapat menjadi salah satu terapi komplementer
yang membantu menurunkan tingkat depresi pada ibu rumahtangga
dengan HIV, karena SEFT merupakan penggabungan antara sistem kerja
energy psychology dengan kekuatan spiritual sehingga memiliki efek
berlipat ganda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
intervensi SEFT terhadap penurunan tingkat depresi pada ibu rumah
tangga dengan HIV, karena itu digunakan metode quasiexperimental
dengan pre test and post test design.

3. Material and methods


Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah quasi-
experimental dengan pretest and posttest design, menggunakan kelompok
kontrol untuk dapat menguji adanya sebab dan akibat pada sebuah
fenomena. Sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik non
probability sampling dengan metode purposive sampling. Kriteria inklusi
penelitian ini, ibu rumah tangga dengan HIV yang beragama Islam,
bersedia menjadi responden, dapat membaca dan menulis. Alat ukur yang
digunakan adalah BDI (Beck Depression Inventory).

4. Analisa PICO Jurnal

N Kriteria Jawab Pembenaran & critical thinking


O
1 P Ibu rumah tangga dengan HIV
2 I SEFT menggunakan cara mengetuk ringan dengan ujung jari
(disebut dengan istilah tapping) pada titiktitik energy meridian
tersebut. Cara ini dapat membebaskan aliran energi di dalam
tubuh penderita depresi sehingga dapat menurunkan tingkat
depresinya.
Jika dilihat dari aspek reaksi fisiologis terhadap SEFT, maka
perangsang dengan cara mengetuk-ngetuk ringan (tapping)
pada titik 12 titik meridian tubuh tersebut dapat
menstimulasi gland pituitary untuk mengeluarkan hormon
endorphins (Johnson, 1999; Nopadow etc 2008 dalam
Rokade, 2011), dimana hormon endorphins tersebut dapat
memberikan efek menenangkan serta menimbulkan perasaan
bahagia (Goldstein dan Lowry, 1975 dalam Rokade, 2011),
sehingga dapat menurunkan tingkat depresi pada
penderitanya. Titik-titik yang lebih spesifik dapat
menurunkan tingkat depresi adalah titik Cr (Crown) yang
terletak pada titik dibagian atas kepala, titik EB (Eye Brow)
yaitu titik yang terletak pada titik permulaan alis mata dan
titik IF (Index Finger) yaitu jari telunjuk di samping luar di
bagian bawah kuku, di bagian yang menghadap ibu jari
(Yinyanghouse, diunduh pada tanggal 20 November 2014).
3 C
4 O Kelompok intervensi sebelum diberikan intervensi adalah
24,00 dengan standar deviasi 6,325, setelah dilakukan
intervensi menjadi 12,8 dengan standar deviasi 6,327.
Perbedaan skor kelompok intervensi pada pre dan post test
adalah 11,2 dengan standar deviasi 6,178. Data tersebut
terdistribusi dengan normal sehingga uji statistik yang
digunakan adalah uji t berpasangan dengan hasil nilai p <
0,05

5. Kesimpulan
Pada penelitian ini bahwa pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol
sebelum diberikan perlakuan SEFT (Spiritual Emotional Freedom
Technique) mengalami depresi dari tingkat depresi pada batas garis klinis,
depresi sedang sampai depresi berat. Pada kelompok intervensi setelah
diberikan perlakuan SEFT mengalami penurunan tingkat depresi,
sedangkan pada kelompok kontrol terdapat perubahan yang tidak begitu
signifikan dan cenderung mengalami peningkatan.
6. Refrensi
http://jkp.fkep.unpad.ac.id/index.php/jkp/article/view/98/92
Analisa Jurnal Tentang Rheumatoid Arthritis

1. Judul
Perbedaan Efektifitas Pengaruh Hypnotherapy Dan Teknik Relaksasi
Nafas Dalam Terhadap Nyeri Sendi Pada Penderita Arthritis Rheumatoid
2. Abstract
Arthritis rheumatoid (AR) adalah suatu penyakit yang menyerang sendi.
Semua orang rentan terkena penyakit ini. Hal itu tentu saja tergantung
pada jenis AR. Bermacam penyakit memperlihatkan gejala AR, tergantung
pada penyakit yang mendasarinya. Secara umum, penderita AR akan
merasa nyeri pada sendi dan tulang yang biasanya mulai dialami pada usia
pertengahan. Salah satu cara untuk mengatasi nyeri sendi akibat AR adalah
dengan mengunakan terapi hypnotherapy dan terapi teknik relaksasi nafas
dalam.
3. Penulis
Ngatwadi, Mutdasir , Mulyadi
4. Material and Methods
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen yang bertujuan untuk
memperoleh informasi dan mengetahui pengaruh hypnotherapy dan teknik
relaksasi terhadap penurunan nyeri AR di Puskesmas Langsa Timur jenis
yang di pakai dalam penelitian ini adalah rancangan pre tes-post test dalam
dua kelompok atau two group pre-post test design dengan metode
kuesioner Swajana (2012) Penelitian ini akan dilaksanakan pada tanggal
16 Oktober-3 November 2017 lamanya masa Ngatwadi, Mutdasir,Mulyadi
Jurnal Ilmu Keperawatan (2018) 6:1 19 pengumpulan data intervensi
direncanakan selama 3 Minggu. Pengolahan data menggunakan program
SPSS apabila P-value  0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
5. Analisa PICO

N Kriteria Jawab Pembenaran & critical thinking


O
1 P Populasi atau problem yang ditemukan yaitu
pasien yang terdiagnosa Rheumatoid Arthritis

2 I 1. hypnotherapy dapat mempengaruhi molekul


obat yang berkaitan dengan reseptor khusus
pada sel saraf (neuron) di susunan saraf pusat
memperlambat kecepatan letupan neuron. jika
kecepatan letupan neuron berkurang sensasi
nyeri juga berkurang, kondisi tenang adalah
bahan baku yang membuat peredaan nyeri
mungkin terjadi. hal ini dapat mengisolasi
endorphin di otak dan kelenjar hipofisis yang
memiliki kekuatan 200 kali lebih besar
daripada morfin Mongan (2007)
2. Teknik relaksasi napas dalam dimana
relaksasi dapat menurunkan nadi penurunan
ketegangan otot, perasaan damai dan sejahtera
dan periode kewaspadaan yang santai
keuntungan teknik relaksasi nafas dalam dapat
dilakukan setiap saat kapan saja dan dimana
saja caraya sangat mudah dan dapat dilakukan
secara mandiri oleh oleh pasien tanpa suatu
media serta merileksasikan otot- otot yang
tegang Smeltzer & Bare (2002).
3 C Tidak ada perbandingan yang lebih unggul dari
antara hypnotherapy dengan teknk relaksasi
napas
4 O Hasil penelitian ini yang menunjukkan bahwa
ada pengaruh hypnotherapy dan teknik
relaksasi napas dalam terhadap penurunan
nyeri sendi pada penderita AR. relaksasi napas
dalam dengan hypnotherapy dalam
menurunkan nyeri sendi pada penderita AR.

6. Kesimpulan
Kesimpulan Studi ini menemukan tidak ada hubungan yang signifikan
antara teknik relaksasi napas dalam dengan hypnotherapy dalam
menurunkan nyeri sendi pada penderita AR.

7. Refrensi
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/12268

Anda mungkin juga menyukai