Anda di halaman 1dari 4

MATERI : ROLE PLAY PERAWATAN PALIATIF PASIEN KANKER STADIUM IV

Seorang wanita berusia 40 tahun datang ke rumah sakit bunda thamrin, wanita tersebut memiliki
penyakit kanker stadium 4,tetapi wanita tersebut belum mengetahui penyakit yang dialaminya dia
hanya merasakan sakit dari gejala yang timbul,sehingga perawat dan dokter ingin menyapaikan
berita tersebut kepada pasien yang terkena kanker stadium 4 tersebut.

1. Persiapan untuk diskusi :


a) Pastikan data klinis pasien sudah benar
b) Usahakan menjaga privasi dan tidak menginterupsi
c) Persiapkan mental
d) Bernegosiasi pendamping/keluarga yang akan ikut diskusi
Dokter : sus coba periksa data si pasien tersebut.
Perawat : baik dok, saya akan memeriksa data klinis pasien dengan benar
Dokter : nanti usahakan menjaga privasi pasien ya sus
Perawat : oke dok, saya akan mencari tempat yang nyaman dan private untuk pasien kita dok.
Dokter : jika nanti pasien marah atau tidak terima dengan keadaannya tolong di persiapkan mental
kamu ya sus.
Perawat : saya sudah siap menerima keadaan nanti dok,saya akan mempersiapkan mental
saya,karena ini juga sudah menjadi tugas saya dan saya akan membawa salah satu keluarganya
untuk mendampinginya.
2. Hubungan personal :
a) Kembangkan kepercayaan (a rapport)
b) Tunjukkan empati, kepedulian dan perhatian selama konsultasi
c) Perhatikan hal-hal yang bersifat kultural/sensitif
d) Lakukan kontak mata, upayakan bahasa tubuh yang baik, beri kesempatan untuk berdiam,
berikan
e) waktu pasien berbicara .
Perawat : (masuk ke dalam ruangan) permisi ibu,gimana keadaannya setelah di periksa dokter?
Pasien : sudah mendingan sus,tadi yang saya rasakan saya ingin muntah terus menerus dan perut
saya sangat sakit sekali sus.
Perawat : iya kan dokter sudah memberikan obat makanya ibu sudah tidak merasakan mual dan
muntah tersebut,ibu harus menjaga kesehatan ibu dan harus semangat jika sakit,karena penyakit itu
harus dilawan.
Pasien : iya sus saya akan terus semangat dan menjaga kesehatan saya.
3. Eksplorasi pandangan pasien dan pendamping :
a) Identifikasi alasan konsultasi dan harapan pasien
b) Klarifikasi pandangan/pemahaman pasien tentang masalah yang dialami
c) Perhatikan factor budaya dan konteks yang mempengaruhi informasi yang diberikan.
Perawat : apa yang ibu rasakan tadi sebelum kerumah sakit?
Pasien : saya merasakan mual dan ingin muntah kemudian perut saya sakit.
Perawat : oh begitu ya bu,jadi saya ingatkan lagi ke ibu,ibu harus kuat,harus selalu jaga makanan
jangan sembarangan makan-makanan dan jaga kebersiahan, karena penyakit itu datang jika kita
tidak bersih dan tidak menjaga pola makan kita.
4. Pemberian informasi :
Pemberian informasi disesuaikan dengan kebutuhan pasien/pendamping.
a) Tawarkan topik yang akan didiskusikan, apa yang diharapkan, beri kesempatan pasien bila
tidak
b) ingin dibicarakan.
c) Berikan informasi sesuai kebutuhan dan tidak berlebihan.
d) Informasi jelas, tidak menggunakan istilah/jargon, dan mudah dimengerti.
e) Lakukan menjadi pendengar aktif.
f) Jelaskan yang kondisi yang tidak pasti, keterbatasan dan prognosis terutama bila berbicara
fase
g) akhir kehidupan.
h) Hindari berdiskusi tentang jaminan masa hidup (timeframes).
i) Pertimbangkan pendamping memerlukan waktu lain untuk berdiskusi lebih lanjut.
j) Usahakan memberikan informasi yang konsisten , terutama bila berhadapan dengan
anggota
k) keluarga yang berbeda.
l) Gunakan istilah mati dan sekarat pada tempatnya.
Pasien : jadi sus setelah saya di cek oleh dokter,apa penyakit yang saya alami sus?
Perawat : jadi begini bu sesuai hasil dari dokter ibu terkena penyakit kanker rahim stadium 4.
Pasien : tidak mungkin sus.itu semua tidak mungkin.
Perawat : jadi ibu harus tabah dan kuat,ibu bisa melakukan pengobatan dan bisa melakukan
kemotrapi karena penyakit kanker yang ibu alami sudah di stadium akhir atau stadium 4 ini sangat
berbahaya buat fisik dan mental ibu.
Perawat : jadi pak saya menyarankan bapak sebagai suaminya harus menguatkan ibu yang sedang
sakit,bapak harus membawa ibu cek up jika sudah waktunya.
Pasien : tidak mungkin saya begini,saya tidak terima (sambil marah)
Suami pasien : yang sabar ma,ini semua cobaan,semua bisa berubah asal kita selalu ingat tuhan,papa
akan selalu mendoakan kesembuahan mama.
4. Eksplorasi emosi dan perhatian :
a) Eksplorasi dan pengetahuan pasien dan keluarga tentang kekhawatiran, perhatian dan emosi
b) mereka terhadap masalah yang dialami.
c) Inisiasi dan libatkan pasien/keluarga tentang apa yang akan terjadi ke depannya.
d) Beri respon terhadap keadaan distress pada pasien dan keluarganya, bila memungkinkan.
e) Beri harapan yang realistik :
f) Usahakan jujur tanpa menyembunyikan informasi lebih dari pasien harapkan.
g) Jangan berikan informasi yang salah atau membingungkan, usahakan sampaikan hal yang
h) berpengaruh positif pada pasien.
i) Berikan jaminan pada pasien bahwa dukungan, pengobatan pada kontrol gejala akan
diupayakan
j) maksimal, tapi hindari memberikan jaminan yang terlalu dini.
k) Eksplorasi dan fasilitasi tujuan yang realistik dan harapan berdasarkan perkembangan hari ke
hari
l) bila memungkinkan.
Perawat : bapak sebagai kepala kelaurga dan yang selalu mendampingi ibu,bapak juga harus
bersabar harus kuat,karena jika salah satu keluarga kita sakit pasti kita juga bisa merasakannya,jadi
saya harap bapak bisa kuat dan bisa menjadi semangat buat istri bapak.
Pasien : (menangis terus-menerus)
Suami pasien : baik sus,insyaallah saya akan kuat.
Perawat : (mendekati pasien) ibu pasti kuat dan semangat dalam menjalankan pengobatan ini,ibu
pasti sembuh selalu berdoa dan ingat tuhan bisa membuat keajaiban ke kita, kalau ibu nanti rajin
minum obat dan rajin cek up pasti ibu akan sembuh.dan saya akan memberitahukan keadaan ibu
siap saat untuk melihat perkembangan ibu.
5. Dorong untuk bertanya :
a) Dorong pasien/keluarga untuk bertanya atau mengklarifikasi informasi.
b) Cek pemahaman tentang apa yang didiskusikan serta informasi yang didapat sudah sesuai
dengan
c) yang dibutuhkan.
d) Berikan kesempatan untuk berbicara di waktu mendatang.
Perawat : apakah ada yang ingin ditanyakan bu/pak?
Pasien : tidak ada sus.
Perawat : ya saya maklumi mungkin ibu belum menerima kenyataan ini. Apakah ibu mengerti apa
yang sudah saya sampaikan tadi?
Pasien : sudah sus,saya akan rajin cek up untuk kesembuhan saya.
Perawat : baiklah bu,semoga ibu bisa sembuh dan ibu jangan lupa datang untuk memeriksa keadaan
ibu,ya.
Suami pasien : iya sus,saya yang akan mengingatkan dan mengantar istri saya cek up.

Anda mungkin juga menyukai