Naskah Publikasi
Naskah Publikasi
KARYA ILMIAH
Oleh:
ALIFAH NUR WINDASARI
B 100 100 305
2015
HALAMAN PENGESAHAN
Yang bertanda tangan di bawah ini telah membaca karya ilmiah dengan judul:
Pembimbing Utama
Mengetahui
Kata Kunci: Tingkat Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, Tingkat Suku Bunga, dan
Harga Saham.
I. PENDAHULUAN
1. Bagaimana pengaruh secara parsial antara tingkat inflasi, nilai kurs rupiah, dan
tingkat suku bunga terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2013?
2. Bagaimana pengaruh antara tingkat inflasi, nilai kurs rupiah, dan tingkat suku
bunga terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 secara
simultan ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, perumusan masalah yang
akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara tingkat inflasi, nilai kurs rupiah,
dan tingkat suku bunga terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2013.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara inflasi, nilai tukar rupiah, dan tingkat suku
bunga terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 secara
simultan.
II. LANDASAN TEORI
Tingkat Inflasi
Suku Bunga
Tingkat bunga merupakan harga yang harus di bayar oleh peminjam untuk
memperoleh dana dari pemberi pinjaman untuk jangka waktu tertentu. (Darmawi,
2005:181). Menurut (Wiyani Dan Andi Wijayanto, 2005:890) bunga merupakan
imbalan yang diberikan kepada seseorang atas sejumlah pinjaman atau tabungan,
dimana besarnya ditentukan dalam bentuk persentase. Tingkat suku bunga
menentukan besarnya tabungan ataupun investasi. Jika terjadi kenaikan dalam suku
bunga akan mengurangi keinginan masyarakat investor untuk melakukan investasi
tetapi justru akan menambah penawaran terhadap tabungan.
Harga Saham
Menurut Kesuma (2009:40), harga saham adalah nilai nominal penutupan
(closing price) dari penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu
perusahaan atau perseroan terbatas yang berlaku secara reguler di pasar modal di
Indonesia. Jika perusahaan mencapai prestasi yang baik, maka saham perusahaan
tersebut akan banyak diminati oleh banyak investor. Prestasi baik yang dicapai
perusahaan dapat dilihat di dalam laporan keuangan yang dipublikasikan oleh
perusahaan.
Menurut Suad (2005:279), penentuan harga saham yang seharusnya telah
dilakukan oleh setiap analis keuangan dengan tujuan untuk bisa memperoleh tingkat
keuntungan yang menarik. Harga saham dapat dibentuk interaksi dari penjual dan
pembeli dengan harapan dapat mendapatkan keuntungan yang diharapkan dari
membeli saham tersebut. Sehingga para investor harus dapat mempunyai informasi
yang dibutuhkan dalam menganalisis dan mengambil keputusan menjual maupun
membeli saham.
Kerangka Pemikiran
resiko, yakni: 1) resiko tingkat bunga, merupakan resiko yang timbul dari perubahan
tingkat bunga yang berlaku di pasar. 2) resiko daya beli: merupakan resiko yang
timbul dari pengaruh perubahan tingkat inflasi. 3) resiko mata uang yaitu resiko yang
timbul dari pengaruh pertukaran mata uang domestic (misal: Rupiah) dengan mata
uang Negara lain (missal: Dollar Amerika). Jadi dari keterangan diatas dapat dibuat
Nilai Tukar /
Kurs
Penelitian Terdahulu
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sugeng Raharjo (Jurnal: 2011: 14)
hasilnya menunjukkan bahwa secara parsial inflasi mempunyai pengaruh terhadap
harga saham sedangkan nilai tukar rupiah dan suku bunga tidak berpengaruh
terhadap harga saham. Dan Secara simultan variabel inflasi, nilai tukar rupiah, dan
suku bunga berpengaruh signifikan terhadap harga saham.
Pada penelitiannya Sri Lestari (2010: 5) menunjukka hasilnya adalah Hasilnya
menunjukkan bahwa uji parsial dari inflasi dan nilai tukar tidak memiliki pengaruh
signifikan terhadap harga saham sedangkan suku bunga berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham. Dan pada uji F menunjukkan bahwa semua variabel
bebas pengaruh signifikan secara bersama-sama terhadap harga saham.
Sedangkan menurut Donna Menina Della Maryanne (2009: 5) Hasil penelitian
bahwa secara individu tidak ada pengaruh yang signifikan antara nilai tukar rupiah
dan inflasi terhadap harga saham. Akan tetapi Suku bunga SBI, Volume
Perdagangan, dann beta saham berpengaruh secara signifikan secara individu.
Penelitian yang dilakukan Devi Sofiani Tarigan (2009: 2) Hasil pengujian
hipotesis menunjukkan bahwa secara parsial variabel suku bunga memiiliki pengaruh
yang signifikan terhadap harga saham. Dana variabel tingkat inflasi dan nilai tukar
tidak memiliki pengaruh terhadap harga saham. Pada uji F (secara simultan) variabel
tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar berpengaruh terhadap harga saham.
Hipotesis
1. Diduga ada pengaruh signifikan antara tingkat inflasi, suku bunga dan nilai kurs
rupiah terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013
2. Diduga ada pengaruh signifikan antara tingkat inflasi, tingkat suku bunga dan nilai
kurs rupiah terhadap harga saham di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-2013 secara
simultan.
III. METODOLOGI PENELITIAN
Obyek Penelitian
Lokasi dalam Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia tahun 2009-
2013 dengan melihat tingkat inflasi, nilai kurs rupiah, dan tingkat suku bunga. Dalam
penelitian ini hanya menggunakan sebagian dari data perusahaan yang dijadikan
sampel penelitian. Mengingat terlalu banyaknya perusahaan yang terdaftar di BEI
yaitu sekitar ± 400 perusahaan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
purposive sampling yaitu saampel yang diambil sesuai dengan kebutuhan. dalam
pengumpulan data, ada metode yang digunakan adalah :
1. Metode dokumentasi
Yaitu data yang digunakan diperoleh dari laporan tahunan yang dibukukan
oleh perusahaan manufaktur.
2. Metode perpustakaan
Yaitu data yang diperoleh menggunakan rujukan yang tersedia di
perpustakaan sebagai bahan pembuatan penelitian.
Metode Analisis Data
Digunakan untuk menguji pengaruh dua atau lebih variabel independen terhadap
satu variabel dependen (Ghozali, 2009: 13). Persamaan regresi yang diharapkan
Y = a + b1 X1 + b2 X2 + b 3X3 + e
Keterangan:
Y = Harga Saham
Xı = Tingkat Inflasi
a = Konstanta
e = Pengganggu/error
2. Uji Asumsi Klasik
a) Uji Normalitas
Menurut Gentro Wiyono (2011: 177) uji normalitas berguna untuk mengetahui
apakah populasi data berdistribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas menggunakan
uji One Sample Kolmogorof-Smirnov dengan menggunkan taraf signifikan 0,05. Data
dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi > 0,05 atau 5%.
b) Uji Multikolinieritas
Menurut Gentro Wiyono (2011: 157) Uji multikolinearitras digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik multikolinearitas, yaitu
adanya hubungan linear antara variabel independen dalam model regresi. Didalam
penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dengan melihat nilai Inflation
Factor (VIF) dan Tolerance.
c) Uji Heteroskedastisitas
Menurut Gentro Wiyono (2011: 160) uji heteroskedastisitas digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik heteroskedastisitas, yaitu
adanya ketidaksamaan varian residual untuk semua pengamatan pada model regresi.
Tetapi dalam penelitian ini menggunakan metode Lagrang Multiplier (LM).
d) Uji Autokorelasi
Menurut Gentro Wiyono (2011: 165) uji autokorelasi digunakan untuk
mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan lain pada model regresi.
Metode pengujian yang digunakan adalah Uji Durbin-Watson (uji DW).
e) Uji t
Uji t untuk mengetahui semua variabel independen terhadap dependen dalam
penelitian yang disajikan dalam bentuk model ekonometrika yang dilakukan secara
terpisah.
H0 : ß = 0 => berarti tidak ada pengaruh antara variabel independen dengan
variabel dependen.
H1 : ß ≠ 0 => berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen
dengan variabel dependen.
f) Uji F
Uji F untuk mengetahui model ekonometrika yaitu lebih dari 2 variabel
independen yang dilakukan secara bersamaan terhadap dependen.
H0 : ß = 0 => berarti tidak ada pengaruhnya antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
H1 : ß ≠ 0 => berarti ada pengaruhnya antara variabel independen terhadap variabel
dependen.
g) Koefisien Determinan (R2)
Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur berapa besar variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen. Nilai keyakinan koefisien
determinasi antara 0 < R2 > 1.
Pembuktian Hipotesis
Hasil penelitian ini untuk dilanjutkan pada bagian pembahasan yang disimpulkan
dan dibandingkan dengan penelitian sebelumnya. Hasil yang didapat menunjukkan
bahwa
Tabel 4.5
Hasil Hipotesis
Model B t Sig.
R square 0,076
F hitung 5,408
F sig. 0,001
Kesimpulan
Hasil dari analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Pada uji t Variabel Inflasi berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Hal ini
sejalan dengan penelitian Sugeng Raharjo (Jurnal: 2011: 14) tetapi tidak terbukti
pada Sri Lestari (2010: 5), Donna Menina Maryanne (2009: 5), dan Devi Sofiani
Tarigan (2009: 2) .
2. Uji t variabel nilai kurs tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga
saham. Ini terbukti dengan penelitian yang dilakukan Sugeng Raharjo (Jurnal:
2011: 14), Sri Lestari (2010: 5), Donna Menina Maryanne (2009: 5), dan Devi
Sofiani Tarigan (2009: 2).
3. Untuk uji t variabel suku mempunyai pengaruh signifikan terhadap harga saham.
Analisis yang disimpulkan ini tidak sejalan dengan penelitian Sugeng Raharjo
(Jurnal: 2011: 14) dan terbukti kebenaran penelitian ini pada Sri Lestari (2010:
5), Donna Menina Maryanne (2009: 5), dan Devi Sofiani Tarigan (2009: 2).
4. Diantara ketiga variabel tersebut ternyata variabel suku bunga mempunyai
tingkat resiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain di lihat dari beta
sebesar -0,253.
5. Hasil uji F diperoleh F hitung sebesar 5,408 dengan sig. 0,001. Hal ini
menunjukkan bahwa sig. 0,001 lebih kecil daripada 0,05 maka Ho ditolak artinya
secara simultan variabel inflasi, kurs, dan suku bunga terhadap variabel harga
saham.
Keterbatasan
Keterbatasan dalam penelitian ini adalah
1. Sampel yang digunakan hanya memfokuskan pada sektor properti dan perbankan
2. Jumlah sampel yang digunakan hanya 40 perusahaan yang terdiri dari sektor
properti dan perbankan dengan periode 2009 – 2013 dengan jumlah total 200 data.
3. Penelitian hanya menggunakan 3 variabel independen yang terdiri dari inflasi,
nilai kurs, dan suku bunga yang dianggap dapat mempengaruhi harga saham.
Saran
Saran yang dapat diberikan adalah
1. Untuk penelitian selanjutnya, diharapkan dapat menambah variabel yang lebih
banyak yang memungkinkan dapat mempengaruhi harga saham.
2. Disarankan dapat menambah jumlah sampel lebih banyak daripada penelitian ini
yang diharapkan hasil analisis tersebut dapat lebih akurat lagi.
3. Pada perusahaan yang bergerak dibidang properti dan perbankan, dalam hasil
penelitian ini diharapkan faktor ekstern yang mempunyai dampak pada perusahaan
harus diperhatikan seperti kebijakan pemerintah tentang suku bunga yang akan
berdampak pada inflasi. Karena keduanya tersebut berkaitan erat terhadap nilai
perusahaan yang akan dihargai oleh para investor.
4. Penelitian ini yang paling mempunyai dampak kepada sektor properti dan
perbankan adalah suku bunga karena mempunyai tingkat resiko yang paling tinggi
dibandingkan yang lain. Sehingga perusahaan harus memfokuskan kebijakan
terhadap suku bunga.
DAFTAR PUSTAKA
Ali Kesuma. (2009). Analisis Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go
Publik di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan,
11(1), 38-45.
Della Maryanne, Donna Menina. 2009. “ Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga
SBI, Volume Perdagangan Saham, Inflasi, dan Beta Saham Terhadap
Harga Saham (Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Perbankan Di
Bursa Efek Indonesia Periode 2004 – 2007). Tesis. Semarang:
Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam, 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat, Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.
Husna, Suad. 2005. Dasar- Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi
kelima. Yogyakarta: BPFE.
Lestari, Sri. 2010. Pengaruh Nilai Tukar, Suku Bunga, dan Inflasi Terhadap Harga
Saham Pada Industri Rokok Di Bursa Efek Indonesia. Skripsi. Medan:
Universitas Sumatra Utara.
Manurung, Mandala dan Prathama Rahardja. 2004, Uang, Perbankan, dan Ekonomi
Moneter, Jakarta: Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Mas.ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep & Aplikasi. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Mishkin, Frederic S. 2008. Ekonomi Uang, Perbankan, dan Pasar Keuangan edisi8.
Salemba Empat : Jakarta.
Raharjo, Sugeng. 2011. Pengaruh Inflasi, Nilai Kurs Rupiah, dan Tingkat Suku
Bunga terhadap Harga Saham Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal.
Surakarta: STIE “AUB”.
Sawaldjo Puspopranoto. (2004). Keuangan Perbankan dan Pasar Keuangan. Jakarta
: Pustaka LP3ES Indonesia.
Wiyani, Wahyu dan Andi Wijayanto. 2005. Pengaruh Nilai Tkuar Rupiah, Tingkat
Suku Bunag Deposito, dan Volume Perdangangan Saham Terhadap
Harga Saham. Jurnal Keuangan Perbankan, Vol. 9, No.3, Halaman 884 –
903.
Wiyono, Gentro. 2011. Merancang Penelitian Bisnis dengan alat analisis SPSS 17.0
& smartPLS 2.0 Edisi 1. Yogyakarta. UPP STIM YKPN.
Zubaidah, Siti. 2003. Ánalisis Pengaruh Tingkat Inflasi, Perubahan Nilai Kurs
Terhadap Beta Saham Syariah Pada Perusahaan Yang Terdaftar Di
Jakarta Islamic Index. Juranl Akutansi, Vol. 5, No.2 UMM. Yogyakarta.