Anda di halaman 1dari 5

Nama : Dewi Arum Kusumawati

NIM : C1051181019

Rangkuman Point-Point Kuliah Daring “Karakter dan Daya Sangga Ekosistem


Gambut”
1. Ekosistem gambut
Pada ekosistem lahan gambut terdapat plasma nutfah, tumbuhan, hewan maupun manusia.
Gambut berasal dari pohon-pohon tua yang kemudian akan megugurkan daunnya, Daun atau
seresah ini akan terombak menjadi nutrisi yang akan dimanfaatkan oleh tanaman
disekitarnya. Pohon tua yang ada akan tumbang masuk ke dalam air (rawa) sehingga proses
dekomposisi pohon tua tersebut akan lambat daripada proses dekomposisi seharusnya.
Gambut pada dasarnya tidak datar atau cekung tetapi ada bekas-bekas sungai lama yang
akan ditutupi oleh gambut. Ketika suatu badan sungai mendangkal maka gambut akan
mencari celah. Tumbuhan ditepi sungai lebih subur karena nutrisi dalam gambut bisa keluar
sungai namun tidak semuanya makanya tanaman disekitar sungai lebih subur daripada
didalam gambutnya. Didalam ekosistem gambut terdapat berbagai macam jenis hewan
seperti orang hutan, beruang dan lain-lain. Hewan-hewan ini akan memakan makanan yang
berasal dari tanaman dihutan gambut tersebut seperti buah kemudian hewan-hewan tersebut
akan mengeluarkan kotoran. Kotoran inilah juga yang akan menjadi pupuk organik bagi
tanah gambut itu sendiri.

2. Proses Pembentukan Gambut


Proses pembentukkan gambut yaitu mulai dari dataran rendah dimana terdapat cekungan
diantara dua sungai tersebut. Air sungai dapat membawa bahan-bahan sedimen. Luapan air
sungai inilah yang sebagian akan masuk kedalam cekungan/rawa yang akhirnya sedimen-
sedimen ini akan mengendap dirawa tersebut. Saat rawa sudah cukup dangkal karena
endapan tersebut maka tanaman akan tumbuh. Tumbuh-tumbuhan akan menghasilkan
seresah-seresah atau kayu yang akan mengalami proses dekomposisi namun terhambat
karena keberadaannya didalam air dan kekurangan oksigen. Sisa-sisa tanaman (seresah
ataupun kayu) yang menumpuk inilah yang disebut gambut.

3. Jenis-jenis Gambut
Gambut yang masih dipengaruhi oleh luapan air sungai disebut gambut topogen. Gambut ini
masih bercampur dengan bahan-bahan sedimen akibat luapan sungai pada saat proses awal
pembentukan gambut. Gambut Topogen memiliki ciri – ciri yaitu kedalaman tanahnya yang
tidak tebal. Bisa saja tebal namun tebal kebawah karena substratum pada gambut tidak rata
serta tercampur dengan tanah mineral. Gambut topogen lebih subur karena masih
mengandung bahan-bahan dari sungai (bahan-bahan yg membawa nutrisi) sehingga daya
pegang nutrisi lebih baik. Gambut ombrogen selalu terbentuk setelah gambut topogen.
Karena terjadinya gambut pada daerah yang tidak terlibat proses gesekan lempeng (stabil
min 10 tahun terakhir). Rawa akan terisi dahulu dengan bahan mineral.
Gambut yang sudah tidak dipengaruhi oleh luapan air sungai disebut gambut ombrogen.
Sumber air gambut ombrogen berasal dari air hujan. Gambut ombrogen terjadi karena sisa-
sisa tanaman yang terus menumpuk semakin meninggi atau membentuk kubah sehingga
luapan air sungai tidak dapat mempengaruhinya kembali.
Semakin tebal membentuk gambut ombrogen maka tanah semakin miskin nutrisi dan dapat
membentuk tasik. Tasik adalah danau diatas kubah karena adanya pencucian oleh air hujan
terus-menerus sehingga tanaman tidak mampu tumbuh.

4. Bahan Penyusun Gambut


Gambut bisa disebut ampas karena bahan utama gambut adalah kayu (polyphenol/aromatic).
Pada bahan utama kayu tidak mengandung banyak nutrisi karena sukar terombak sehingga
menghasilkan asam organik. Pada bagian tumbuh (bagian hijauan) seperti daun, akar, pucuk
mrngandung bahan-bahan nutrisi yang tinggi. Bagian hijauan ini bila telah menjadi sersesah
akan mudah terombak karena tidak langsung masuk ke dalam air sehingga nutrisi yang
dihasilkan oleh seresah dari tanaman tersebut akan terlebih dahulu dimanfaatkan oleh
tanaman disekitarnya.

5. Gambut Kepulauan
Gambut kepulauan terbentuk bukan karena air laut melainkan akibat dari perubahan iklim
(bukan manusia). Gambut di daratan akibat perubahan iklim ini membuat gerusan yang
membuat selat sehingga gambut terpisah dari daratan. Selat-selat pemisah akan semakin
lebar sehingga perlu konservasi. Bila gambut masuk kedalam laut akan terdispersi melalui
abrasi atau rob dan menyebabkan gambut pulau ini hilang. Daerah yang banyak terdapat
gambut kepulauan yaitu Pantai Timur Riau.

6. Tanaman yang hidup awalnya ditanah mineral yg kaya nutrisi akan tumbuh baik secara
perlahan seiring berjalannya waktu tanah tersebut berubah menjadi gambut maka nutrisi
pada tanah akan semakin sedikit karena gambut lebih banyak terisi sisa-sisa tanaman
(serasah atau kayu). Hal ini akan menunjukkan kesuburan gambutnya serta dimensi dari
batang tubuh tanaman yang semakin rendah sehingga tidak menguntungkan bagi tanaman.

7. Kesatuan hidrologi Gambut adalah ekosistem yang berada di antara dua sungai atau anatara
sungai dengan laut.

8. Klasifikasi gambut
Terdapat 4 klasifikasi gambut yaitu :
1. Folist (sangat mentah ) yaitu bahan dasar masih terlihat, tumpukkan dedaunan atau
ranting relative segar bila diperas maka warna air masih relatuf jernih
2. Fibrists (mentah) yaitu sebagian terdekomposisi namun 2/3 nya masih berbentuk
jaringan(bila dikepal tangan )
3. Hemists (setengah matang) yaitu < 2/3 sudah terdekomposisi tetapi> 1/6 masih berupa
jaringan (kayu)
4. Saprist (matang) yaitu hampir sebagian besar terdekomposisi, sangat merapuh dan
masih mengandung < 1/6 jaringan. Jaringan ini berupa kayu seperti kayu besi yang
tahan terhadap pelapukan.

8. Gambut mempunyai daya sangga,namun bila diluar kemampuan daya sangganya gambut
akan berubah dan bereaksi (kebakaran).
9. Fungsi Hidrologis (Pencadangan Air) Ekosistem Gambut ditentukan oleh letak kawasan
gambut terhadap DASnya, luas kawasan gambut dalam satu satuan hidrologis, Tipe Gambut,
Kualitas Gambut( ketebalan dan tngkat perombakan), Potensi retensi air di kawasan gambut
(air hujan, air limpasan, air pasang-surut, pola drainase dll)

10. Gambut berbeda dengan pupuk organik


Pupuk organik :
 Berasal dari organic segar (tanaman hijauan yang berumur pendek atau guguran dari
tanaman keras berupa daun)
 Proses penguraian berjalan lancar karena dalam keadaan aerob (tidak tergenang)
 Bahan uraian masih satu kesatuan dengan sisanya. Nutrisi yang keluar akan diserap
kembali oleh tanamannya.
 Setelah diberikan pada tanah maka pupuk organic akan mengurai gambut lebih lanjut
bukan menambah bahan organik.
Gambut
 Bahan utama berasal dari organic yg sukar diuraikan. Bahan nya berasal dari bahan yang
sudah terkuras nutrisinya
 Pengurainnya tertahan karena tergenang
 Hasil uraian yang kaya nutrisi tercuci keluar dan hanya tinggal ampas
 Akibat pembuatan saluran drainase uraiannya akan menjadi asam-asam organik.
 Gambut yang awalnya suka air bila muka air tanah turun gambut akan kering menjadi
kering tidak balik (hidrofobik) dan mudah terbakar

10. Pada lahan gambut pada prinsipnya dapat dikelola hanya saja perlu dilakukan pengkondisian
agar tanah dapat memenuhi kebutuhan tanaman. Hal yang harus memperhatikan yaitu udara,
air dan unsur hara.
Udara untuk respirasi akar, air sebagai sirkulasi yang mempengaruhi Ph , DHL dan Eh tanah
serta unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Setiap tanaman kebutuhannya berbeda
antara tanaman satu dengan lainnya namun tetap memerlukan 16 hingga 17 macam unsur
hara ( 3 dari udara dan air). Jumlah dan waktu kebutuhan setiap tanaman berbeda-beda dari
fase generatif hingga vegetatif. Selama kebutuhan unsur hara (input) yang dibutuhkan oleh
jenis tanaman yang ditanam terpenuhi dari dalam tanah, air serta udaranya maka tanaman
akan tumbuh dengan baik.

11. Pemberian abu pembakaran gambut dan kapur/dolomit


Pembakaran gambut akan menghasilkan abu yang berperan meningkatkan Ph, meningkatkan
nutrisi Ca, Mg, K, Na dan nutrisi mikro lainnya namun dapat juga menguapkan N dan S
lewat udara. Abu pembakaran gambut dapat dijadikan alternatif selain kapur/dolomit bila
dilakukan secara terkendali sehingga dapat memperkecil kerusakan gambut dan bahaya
asap.
Kapur dolomit tidak boleh diberikan langsung pada tanah gambut karena kapur/dolomit
tidak larut dalam air namun akan larut ketika ada asam. Ketika suasana alkali kapur/dolomit
Ph >10 maka kapur mampu mendispersikan gambut. Kapu/dolomit tidak larut dalam air,ia
akan memberikan alkalisasinya dengan ketika bertemu asam (permukaan dan dalam
gambut)
12. Gambut tidak boleh dibiarkan terbuka tanpa tutupan lahan karena dapat menyebabkan
gambut kering (hidrofobik) sehingga mudah terbakar. Karena ketika air kapiler yang naik
keatas paa kondisi panas air akan langsung menguap dan tidak dapat bertahan di dalam pori
karena panas dipermukaan tersebut.

13. Cara pengelolaan kawasan gambut secara ekonomi harus menguntungkan, secara
lingkungan harus baik, serta secara aturan harus mendukung dapat dilakukan dengan cara
konservasi kubah gambut, pembukaan lahan tidak dengan pembakaran, tidak dilakukan
pengapuran, pemanfaatan tanaman tahunan toleran terhadap muka air tanah yang dangkal.

14. Air Sungai berhulu di upland warnanya coklat kekuningan mengaandung koloid mineral
,pHya lebih netral dan gambut yang terkena air ini adalah gambut topogen.
Air saluran yang berhulu dikubah gambut akan berwarna hitam mengandung koloid dan
organik aromatik dengan Ph lebih masam.

15. 3 alat penting uji secara kualitatif tanah air yaitu Ph mter untuk uji kemasaman tanah dan air,
TDS/EC meter untuk uji kandugan ion (nutrisi + unsur toksik terlarut dlm tanah/air) dan
Eh/ORP meter untuk uji aerasi.

16. Pembukaan gambut untuk lahan pertanian (cetak sawah) harus mempertimbangkan beberapa
hal penting yaitu:
 Kondisi hamparan lahan (rawa) yang tidak seragam sehingga pengelolaannya
berbeda serta kualitasnya tentu akan berbeda
 Sistem tata air makro,meso dan mikro yang harus terhubung
 Status lahan (hukum)
 Aksesbilitas yang mudah

17. Tidak dapat mengatur muka air tanah tetapi yang dapat diatur adalah muka air saluran

18. Cara menentukan gambut topogen dan ombrogen yaitu dengan cara mengabukan gambut
tersebut. Jika kandungan abu < 1% adalah gambut ombrogen. Semakin besar kandungan abu
adalah gambut topogen. Hal ini karena terdapat campuran mineralnya,mineral ini tidak ikut
terbakar menjadi abu.

19. Pengolahan lahan gambut untuk pertanian harus memperhatikan unsur hara tanah, konsep
pendekatan pengolahan lahan tanpa bakar dan konsep yang ramah gambut.

Anda mungkin juga menyukai