Anda di halaman 1dari 4

Mineralogi adalah suatu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang

mineral, baik dalam bentuk individu maupun dalam bentuk kesatuan, diantaranya
mempelajari tentang sifat - sifat fisik, cara terjadinya, cara terbentuknya, sifat -
sifat kimia, dan juga kegunaannya. Mineralogi terdiri dari kata mineral dan logos.
Logos yang berarti ilmu apabila digabungkan dengan mineral maka arti
Mineralogi adalah Ilmu tentang Mineral, Mineral adalah suatu zat padat yang
terdiri dari unsur atau persenyawaan kimia yang dibentuk secara alamiah oleh
proses-proses anorganik, mempunyai sifat-sifat kimia dan fisika tertentu dan
mempunyai penempatan atom-atom secara beraturan di dalamnya, atau dikenal
sebagai struktur kristal. Selain itu kata mineral juga mempunyai banyak arti, hal
ini tergantung darimana kita meninjaunya. Mineral dalam arti farmasi lain dengan
pengertian di bidang geologi. Istilah mineral dalam arti geologi adalah zat atau
benda yang terbentuk oleh proses alam, biasanya bersifat padat serta tersusun dari
komposisi kimia tertentu dan mempunyai sifat-sifat fisik yang tertentu pula.
Mineral terbentuk dari atom-atom serta molekul-molekul dari berbagai unsur
kimia, dimana atom-atom tersebut tersusun dalam suatu pola yang teratur.
Keteraturan dari rangkaian atom ini akan menjadikan mineral mempunyai sifat
dalam yang teratur. Mineral pada umumnya merupakan zat anorganik.
( Murwanto, Helmy, dkk. 1992 ).

Menurut M. Bateman, proses pembentukan mineral dapat dibagi atas


beberapa proses yang menghasilkan jenis mineral tertentu yang mana Nampak
seperti gambawah dibawah ini

Gambar 1.1 Proses-proses pembentukan mineral (Anugrah 2016)


Di alam keberadaan mineral ada berbagai macam. Secara umum mineral terbagi
menjadi dua yaitu mineral berjenis logam dan mineral non logam. Kedua jenis
logam tersebut terbentuk akibat adanya proses mineralisasi yang berasal dari
kegiatan magmatis, mineral ekonomis lain, serta proses alterasi yaitu mineral yang
berasal dari suatu mineral dan telah ada karena faktor tertentu. Proses
pembentukan mineral baik secara alterasi maupun mineralisasi, tidak terlepas dari
beberapa faktor.Berikut adalah proses-proses pembentukan mineral menurut M.
Bateman :

1. Proses Magmatis
Proses ini sebagian besar berasal dari magma primer yang bersifat ultra
basa, lalu mengalami pendinginan dan pembekuan membentuk mineral-
mineral silikat dan bijih dan Pada temperatur tinggi (> 600˚C) stadium liquido
magmatis mulai membentuk mineral-mineral, baik logam maupun non-logam.
Pembentukan ini terbagi atas Early magmatis dan Late magmatis

2. Proses Pegmatisme
Setelah proses pembentukan magmatis, larutan sisa magma (larutan
pegmatisme) yang terdiri dari cairan dan gas serta stadium endapan ini
berkisar antara 600˚C sampai 450˚C berupa larutan magma sisa dan
berasosiasikan batuan Granit.

3. Proses Pneumatolisis
Setelah temperatur mulai turun, antara 550-450˚C, akumulasi gas mulai
membentuk jebakan pneumatolisis dan tinggal larutan sisa magma makin
encer, lalu unsur volatile akan bergerak menerobos batuan beku yang telah ada
dan batuan samping disekitarnya, kemudian akan membentuk mineral baik
karena proses sublimasi maupun karena reaksi unsur volatile tersebut dengan
batuan-batuan yang diterobosnya sehingga terbentuk endapan mineral yang
disebut mineral pneumatolitis.

4. Proses Hydrotermal
Merupakan proses pembentuk mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur
dan tekanan yang sangat rendah, dan larutan magma yang terbentuk
sebelumnya dan secara garis besar, endapan mineral hydrothermal dapat
dibagi atas : Endapan hipotermal, Endapan mesotermal, dan Endapan
epitermal.
5. Proses Replacement / Metasomatic
Adalah proses dalam pembentukan endapan-endapan mineral epigenetic yang
didominasi oleh pembentukan endapan-endapan hipotermal, mesotermal dan
sangat penting dalam grup epitermal.
Mineral-mineral bijih pada endapan metasomatic kontak telah dibentuk oleh
proses ini, dimana proses ini dikontrol oleh pengayaan unsur-unsur sulfide dan
dominasi pada formasi unsur-unsur endapan mineral lainnya.

6. Proses Sedimenter
Mineral bijih sedimenter adalah mineral bijih yang ada kaitannya dengan
batuan sedimen, dibentuk oleh pengaruh air, kehidupan, udara selama
sedimentasi, atau pelapukan maupun dibentuk oleh proses hidritermal. Proses
ini terbagi atas konsentrasi residu dan konsentrasi mekanik.

7. Proses Evaporasi
Suatu proses penguapan sebagian dari pelarut sehingga didapatkan larutan zat
cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi, serta Terdiri dari evaporasi laut,
danau dan air tanah.

8. Metamorfisme
Proses yang umumnya merupakan hasil dari metamorfisme kontak dan
metamorfisme regional
Terbagi atas endapan- endapan termetamorfiskan dan endapan metamorfisme.
DAFTAR PUSTAAKA

Ahmad, Anugrah, Jurnal proses-proses pembentukan mineral, 2016,


Teknik Pertambangan, Universitasn Gajah Mada,

Jensen, M. and A.M. Bateman., Economic mineral Deposits, Third


Edition, Wiley Sons, 1981

Anda mungkin juga menyukai