Percobaan 3 Tfs Kelas B Kelompok 2
Percobaan 3 Tfs Kelas B Kelompok 2
SUSPENSI
OLEH :
KELOMPOK : II (DUA)
KELAS :B
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2020
I. FORMULA ASLI
1. Asam Mefenamat
2. PGA
3. Natrium Benzoat
4. Propilenglikol
5. Sunset Yellow
6. Perasa jeruk
7. Aquadest
8. Sirup Simpleks
1. Suspensi dibuat karena beberapa zat aktif obat mempunyai kelarutan yang
praktis tidak larut dalam air, tetapi diperlukan dalam bentuk cair.
Konsentrasi PGA sebagai suspending agent adalah 5-10%, namun PGA pada
konsentrasi kurang dari 10% memiliki viskositas yang rendah sehingga dapat
mempercepat terjadinya sedimentasi. Oleh karena itu PGA dikombinasikan
dengan CMC-Na yang merupakan suspending agent yang dapat
meningkatkan viskositas serta dapat meningkatkan kestabilan suspensi
(Suena, 2015)
2. Suspensi farmasi merupakan dispersi kasar dimana partikel padat yang tidak
larut terdispersi dalam medium cair. Suspensi dalam farmasi digunakan
dalam berbagai cara, antara lain injeksi intramuskuler, tetes mata, oral, dan
rektal. Suspensi oral dapat didefinisikan sebagai preparat yang mengandung
partikel obat yang terbagi secara halus disebarkan secara merata dalam
pembawa dimana obat menunjukan kelarutan yang sangat minimum
(Aryantini, 2015).
3. Suspensi adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat tidak larut
yang terdispersi dalam fase Suspensi dapat didefinisikan sebagai sediaan
yang mengandung partikel obat halus (suspensoid) yang terdispersi merata
di seluruh pembawa, yaitu obat menunjukan derajat minimum kelarutan
(Alpons, 2018).
3. Asam mefenamat yang merupakan salah satu obat wajib apotek banyak
digunakan oleh masyarakat pada nyeri ringan sampai sedang misalnya nyeri
kepala, gigi, otot atau sendi (rema, encok) perut nyeri haid (dysmenorae),
nyeri akibat benturan atau kecelakaan (trauma) (Pujiwati, 2015).
Natrium Benzoat
1. Natrium benzoate merupakan granula atau serbuk berwarna putih,
tidak bebau, stabil di udara, mudah larut dalam air dan agak sukar larut
dalam etanol (Estiasih,dkk, 2018).
2. Natrium benzoate sangat efektif digunawakan sebagai pengawet
karena memiliki pH berkisar antara 2,5 sampai 4,0 dan dapat
menghambat pertumbuhan mikroorganisme (Ilhami,M, 2019).
3. Natrium Benzoate untuk mengawetkan makanan dan minuman yang
mempunyai pH rendah dan tidak menyebabkan efek nrgatif bila
digunakan dalam jumlah kecil (Andriani,2016).
Propilenglikol
1. Penambahan propilen glikol dapat dapat mengurangi kadar etanol yang
dibutuhkan untuk pelarut (Syamsuni, 2013).
2. Penambahan kosolven propilenglikol dapat meningkatkan konsentrasi
zat terlarut dalam sediaan (Noviza dkk, 2019).
3. Propilenglikol digunakan sebagai pembasah asam mefenamat mudah
terbasahi dan juga berfungsi untuk meningkatkan kestabilan suspensi
(Sainah, 2017).
Sunset Yellow
1. Sunset Yellow digunakan untuk menambah estetika dari sediaan
(Buchari, 2014).
2. Zat pewarna digunakan untuk mewarnai sediaan farmasi untuk tujuan
estetika dan sebagai pembantu sensori untuk pemberi rasa yang
digunakan (Fickri, 2018).
3. Perwana sintetis yang saat ini mudah didapat dan dapat menghasilkan
warna kuning pada makanan dan minuman (Akbar.,E., F. 2019)
Perasa Jeruk
1. Pemberi rasa digunakan untuk memberi rasa enak sekaligus pewangi
dalam suatu sediaan emulsi oral (Fickri, 2018).
2. vitamin c salah satunya adalah sebagai antioksidan, yaitu substansi
yang memberikan electron kepada radikal bebas dan membantu
menstabilkan radikal bebas sehingga melindungi sel dari kerusakan
(Sukmawati, A, dkk, 2017).
Aquadest
1. Sebagai pelarut, karena pelarut sediaan oral adalah air (FI III, 1979;
96).
2. Alasan digunakan aquadest adalah sebagai pelarut pembawa pada
pembuatan obat dan sediaan farmasi (Rowe, 2009).
3. Bentuk sediaan larutan digolongkan menurut cara pemberiannya,
misalnya larutan oral, mengandung satu atau lebih zat dengan atau tanpa
bahan pengaroma, pemanis atau pewarna yang larut dalam air atau
campuran kosolven air. Aquadest digunakan sebagai pembawa dan
pelarut untuk bahan-bahan pemberi rasa atau bahan aktif obat (Isriany,
2011).
Sirup Simpleks
1. Penambahan bahan pemanis digunakan untuk membantu menutupi
rasa pahit dari zat aktif. (Ivana, 2016)
2. Banyak jenis Pemanis tersedia sebagai Pemanis meja. Pemanis yang
paling umum adalah Pemanis bergizi. Ini termasuk Pemanis seperti
Sukrosa (mis., Tebu), madu, sirup jagung fruktosa tinggi, molase, sirup
maple, sirup beras merah, pemanis jus buah, malt barley, dan
sejenisnya, serta P emanis buatan. Seperti, Sucralose, aspartame,
Sakarin, dan sejenisnya (Pfister,W,R.,dkk.2012).
3. Pemanis telah menjadi bagian penting dari produk farmasi yang
dimaksudkan untuk dipisahkan di dalam mulut. Sumber klasik pemanis
adalah sukrosa, dekstro, fruktosa, glukosa, glukosa cair dan maltosa
(Ketul,P.,dkk.2013).
a. Indikasi
Meredakan nyeri, seperti sakit gigi, sakit kepala, dan nyeri haid
b. Kontraindikasi
c. Efek Samping
Hilang nafsu makan, sariawan, mual dan mundah, diare, sakit maag,
gangguan pencernaan, sakit kepala
d. Dosis
Dewasa : 500 mg untuk dosis pertama, dilanjutkan dengan 250 mg tiap
6 jam selama 7 hari.
e. Rute pemberian
Oral
f. Farmakokinetika
Asam mefenamat diabsorbsi pertama kali dari lambung dan usus selanjutnya
obat akan melalui hati diserap darah dan dibawa oleh darah sampai ke
tempat kerjanya. 90% asam mefenamat terikat pada protein. Konsentrasi
puncak asam mefenamat dalam plasma tercapai dalam 2 sampai 4 jam
dengan waktu paruh 2jam. Sekitar 50% dosis asam mefenamat diekskresikan
dalam urin sebagai metabolit 3-hidroksimetil terkonjugasi. dan 20% obat ini
ditemukan dalam feses sebagai metabolit 3-karboksil yang tidak terkonjugasi.
g. Perhatian
Sebaiknya diminum sesudah makan, hati – hati jika digunakan pada wanita
hamil dan menyusui
h. Interaksi
i. Mekanisme Kerja
Kegunaan : Pengawet
Pemerian : Hablur bentuk jarum atau sisik, putih; sedikit
berbaur, biasanya bau benzaldehida atau benzoin.
Agak mudah menguap pada suhu hangat. Mudah
menguap dalam uap air.
Kelarutan : Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol,
dalam kloroform dan dalam eter.
Metode sterilisasi : Autoklaf dan filtrasi
Konsentrasi : 0,02-0,5%
Stabilitas : Larutan Asam Benzoat berair 0,1% b/v telah stabil
setidaknya 8 minggu bila disimpan dalam polivinil
klorida botol, pada suhu kamar
Inkompabilitas : Mengalami reaksi khas asam organic, misalnya
dengan alkali atau logam berat. Aktivitas pengawet
dapat dikurangi dengan interaksi dengan kaolin
Indikasi : Komposisi :
Meredakan nyeri, seperti sakit Netto : 60 mL
Tiap 60 mL mengandung :
gigi, kepala, dan nyeri haid
Efek samping : Susmef Asam Mefenamat .......... 1,2 g
Zat tambahan .............. q.s
Hilang nafsu makan,
sariawan, mual dan muntah Aturan Pakai :
Susmef
Komposisi :
Tiap 60 mL mengandung :
Asam Mefenamat .................................................................1,2g
PGA…………………………………………………….……...0,45 g
Natrium Benzoat……………………………………………0,54 mL
Propilenglikol…………………………………………………15 mL
Sunset Yellow…………………………………………………….q.s
Perasa jeruk………………………………………………………q.s
Sirup Simpleks……………………………………………..…15 mL
Aquadest…………………………………………………………q.s
Indikasi :
Meredakan nyeri, seperti sakit gigi, kepala, dan nyeri haid
Efek samping :
Hilang nafsu makan, sariawan, mual dan mundah, diare, sakit
maag, gangguan pencernaan, sakit kepala
Aturan Pakai :
Penyimpanan :
Simpan di tempat sejuk, terlindung dari cahaya.
Diproduksi Oleh :
PT. Kasi dan Sayang Pharma
Indikasi
Indikasi :: Komposisi
Komposisi ::
Meredakan
Meredakan nyeri,
nyeri, Tiap
Tiap 60
60 mL
mL me
m
seperti
seperti sakit
sakit gigi,
gigi, sakit
sakit Susmef Asam
Asam Mefenam
Mefena
Susmef kepala,
kepala, dan
dan nyeri
nyeri haid
haid
1,2
1,2 g
Zat
g
Zat tambahan
tambahan
q.s
q.s
disimpan
disimpan dalam
dalam wadah
wadah
tertutup Netto : 60 ml Aturan
Aturan Paka
tertutup baik
baik ditempat
ditempat Paka
Suspensi Oral sejuk
sejuk Umur
Umur 8-12
8-12 Tah
Ta
sendok
sendok makan
makan
KOCOK
KOCOK DAHULU
DAHULU Efek
SEBELUM Efek sampin
sampin
SEBELUM DIGUNAKAN
DIGUNAKAN Hilang
Hilang nafsu
nafsu m
m
sariawan,
sariawan, mua
mua
muntah
muntah
Keterangan KOCOK DAHU
DIGUN
Lengkap Lihat
Brosur
PT. KASIH DAN SAYANG
No Reg: DKL20
FARMA
PALU-INDONESIA No.batch: 0103
Exp. Date: 20 M
Baik
Baik digunakan
digunakan sebelum
sebelum
Ashp
®
Elixir
Diproduks
Diproduks
PT.
PT. Shanme
Shanme
VIII. Perhitungan
1. Asam mefenamat
Dosis 300 mg/ 15 mL dibuat dalam 60 mL
300 mg
X 60 mL = 1,2 g
1 5 mL
1,2 g x 3 =3,6 g
2. Na CMC 0,75%
0,75
x 60 mL= 0,45 g
100
0,45 mL x 3 = 1,35 g
Air Na CMC = 1,35 X 20 = 27 mL
25
5. Propilenglikol = x 60 ml=15 ml
100
Ketika dibuat 3 sediaan maka 15 ml x 3 = 45 ml
6. Aquadest ad 60 mL
Perhitungan Dosis
Produksi :
DL Asam mefenamat (Medscape, 2020)
PT. FIVI DJ
DLsekali = 500 mg PALU-
INDONESIA
8
Untuk umur 8 tahun = x 500 mg = 200 mg
20
9
Untuk umur 9 tahun = x 500 mg = 225 mg
20
10
Untuk umur 10 tahun = x 500 mg = 250 mg
20
11
Untuk umur 11 tahun = x 500 mg = 275 mg
20
12
Untuk umur 12 tahun = x 500 mg = 300 mg
20
Asam mefenamat
- Dimasukkan
Nacmc
- Dibuat mucilago
Lumpang
Syrup Simplex
Gerus hingga
homogen
- Di masukkan
Botol Coklat
- Di ad
Aquadest 60 mL
DAFTAR PUSTAKA
Alpons, C. A. T. (2018). Formulasi Dan Uji Stabilitas Fisik Suspensi Asam Mefenamat
Dengan Kombinasi Suspending Agent Pga (Pulvis Gummi Arabici) Dan Na-Cmc
(Natrium Carboxymethylcellulosum) (Doctoral Dissertation). Surakarta .
Universitas Setia Budi.
Apriandi. (2019). Perbandingan Air Dengan Black Mulberry (Morus nigra L) dan Sorbitol
Terhadap Karkteristik Sirup SQUASH BLACK MULBERRY (Morus Nigra L).
Bandung: Universitas Pasundan.
Aprianto. ( 2013). Pengaruh Pemberian Varisi Campuran Sorbitol dan Glukosa Cair
Sebagai Pemanis Pada Sediaan Gummy Candy Paracetamol. Yogyakarta:
Universitas Gadjah Mada.
Chaerunnisa dan astri. (2015). Formulasi Masker Gel Feel Off Perawatan Kulit Wajah.
Sumedang: Universitas Padjajaran.
Damayanti dkk. (2014). Kandungan Asam Lemak Dalam Minyak Ikan Indonesia.
Bandung: Institut Teknologi Bandung
Estiasih dkk. (2015). Pengaruh Konsentrasi Natrium Benzoat Dan Kondisi Paseurisasi
(Suhu dan Waktu) Terhadap Karakteristik Minuman Sari Apel Berbagai Varietas.
Malang: Universitas Brawijaya.
Haryati. (2017). Formulasi Emulsi Minyak Ikan Sardin (Sardinella sp.) Hasil Pemurnian
Hasanah dkk, (2016). Karakteristik Carboxymethyl Cellulose Sosium (Na-CMC) Dari
Selulosa Eceng Gondok Yang Tumbuh Di Daerah Jatinagor dan Lembang.
Semedang: Universitas Padjajaran.
Jummah. (2013). Efektivitas Gelatin Dari Tulang Ikan Tuna (Thunnus sp.) Co-Emulgator
Dalam Sediaan Emulsi Minyak Ikan (Oleum Lecoris Aselli). Makassar: Universitas
Hasanuddin.
Kamini dkk. (2018). Kualitas Minyak Ikan Komersial (SOFTGEL) Impor Di Wilayah Jawa
Tengah. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
MIMS Indonesia. (2020). Diakses Pada Tanggal 05 Maret 2020 Pada Jam 17.25
Rahmawati dkk. (2017). Konsentrasi pengawet Paraben Pada Produk Perawatan Tubuh.
Makassar
Rasyid dkk. (2017). Pembuatan Natrium Karboksimetil Selulosa ( Na CMC) dari Batang
Rumput Gadjah. Padang: Universitas Andalas.
Roy Et Al. (2015). Review: Suhu Penyimpanan Bahan Baku dan Produk Farmasi di
Gudang Industri Farmasi. Sumedang: Universitas Padjajaran.
Saputra, dkk. (2018). Pengaruh Kemasan Botol, Suhu dan Lama penyimpamam Sirup
Ekstrak Bawang Tiwai (Eleutheriana americana Merr) Terhadap Metablik
Sekunder dan Mikroba. Samarinda: Balai Riset Dan Standarisasi Industri
Samarinda.
Sukmawati, A, dkk. (2017). Efek gliserin sebagai humektan terhadap sifat fisik dan
stabilitas vitamin C dalam sabun padat. Vol 14 no. 2
Syatriani dkk. (2017). Sintesis Natrium Karboksimetil Selulosa (Na CMC) dari Selulosa
Hasil Isolasi dari Batang Alang-alang. Makassar: Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi
Kebangsaan Makassar.
Yuyun dkk. (2016). Analisis Penetapan Kadar Nipagin dalam sediaan Body Lotion Tie
(Tanpa Izin Edar) Yang Beredar Di Pasar Tradisional Kota Palu. Palu: Universitas
Tadulako.