Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI TRANSPORTASI DAN EVAKUASI PASIEN GAWAT

DARURAT
TUGAS INI UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH KEGAWATDARURATAN

DI SUSUN OLEH :

AFIF FAISOL LUDIN


NPM 18.0603.0036

PRODI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2020
A. Konsep Evakuasi Dan Transport Klien Gawat Darurat

Istilah evakuasi dapat diartikan luas atau sempit, istilah evakuasi korban diartikan
sebagai upaya memindahkan korban ke pusat pelayanan kesehatan atau tempat
rujukan lainnya agar korban mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut.
Evakuasi korban merupakan kegiatan memindahkan korban dari lokasi kejadian
menuju ke tempat aman, sehinggga akhirnya korban mendapatkan perawatan dan
pengobatan lebih lanjut.
Upaya ini dalam situasi dan keadaan tertentu sangat penting, misalnya saat evakuasi
korban gawat darurat, ketika korban harus mendapatkan perawatan dan pengobatan
di rumah sakit sehingga evakuasi korban harus dilakukan nsecara cepat dan dan
waspada serta diusahakan tidak memperburuk keadaaan korban atau menambah
cidera baru.

1. Syarat korban untuk dapat dievakuasi


a. Penilaian awal sudah dilakukan lengkap, dan keaadan umum korban dipantau
terus.
b. Denyut nadi dan napas korban stabil dan dalam batas normal.
c. Perdarahan yang ada sudah diatasi dan dikendalikan.
d. Patah tulang yang ada sudah ditangani.
e. Mutlak tidak ada cidera.
f. Rute yang dilalui memungkinkan dan tidak membahayakan penolong dan
korban.
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dan erat hubungannya dengan proses
ekstriksi dan transportasi
a. Setelah menemukan korban dan melakukan pertolongan pertama,
langkah selanjutnya adalah membawa korban ke fasilitas kesehatan.
b. Nyeri pinggang (low back pain) merupakan hal yang paling sering
dikeluhkan oleh tenaga medis dilapangan: perhatikan cara mengangkat.

3. Prinsip Mengangkat
a. Jangan menambah cidera kepada korban.
b. Hindari pemindahan korban jika tidak stabil.
c. Jangan membahayakan diri penolong.
d. Jelaskan apa yang akan anda lakukan kepada korban.
e. Jangan pernah lakukan sendiri.
f. Satu komando/aba-aba.

4. Dasar-dasar pengkatan
a. Rencanakan setiap gerakan.
b. Pertahankan sikap tegak saat berdiri, berlutut maupun duduk, jangan bungkuk.
c. Konsentrasikan beban pada otot paha, bukan pungung.
d. Gunakan otot fleksor (otot untuk menekuk, bukan otot untuk meluruskan).
e. Saat mengangkat dengan tangan, telapak tangan menghadap ke arah depan.
f. Jaga titik beban sedekat mungkin ke tubuh anda. g Gunakan alat bantu.
g. Jaga jarak antara kedua lengan dan tungkai adalah selebar bahu. i Terlalu rapat
dapat mengurangi stabilitas.
h. Terlalu lebar dapat mengurangi tenaga.

5. Evakuasi Gawat Darurat (Emergency Moves) Indikasi:


a. Kebakaran atau sesuatu yang akan terbakar.
b. Ledakan atau sesuatu yang akan meledak.
c. Bangunan tidak stabil.
d. Bahan-bahan kimia yang berbahaya e Cuaca yang
berbahaya.
e. Mencari akses karena ingin mencapai penderita lain
yang membutuhkan pertolongan. g Ketika
penyelamatan tidak dapat diberikan karena lokasi atau
posisi penderita tidak memungkinkan.

1. Macam-macam evakuasi gawat


darurat:
a. Tarikan baju.
b. Tarikan bahu.
c. Tarikan selimut.
d. Piggy back carry (mengendong
pasien di belakang).
e. Fire fighter’s/tarikan pemadam.
f. Fire fighter’s carry/ angkatan ala
pemadam

Bahaya yang mungkin terjadi akibat proses pemindahan adalah memicu


terjadinya cidera spinal, yang dapat dikurangi dengan melakukan gerakan searah
dengan sumbu panjang badan dan menjaga kepala dan leher tetap
ekstensi. Pada keadaan yang tidak darurat, pemindahan korban dilakukan apabila
semuanya telah siap dan korban selesai ditangani. Agar cidera korban tidak
tambah parah, tunggu sampai orang yang ahli datang karena penanganan yang
ceroboh dapat memperparah. Misalnya tulang yang patah dapat merobek
pembuluh darah dan menyebabkan perdarahan hebat.
Pilihlah teknik pengangkatan dan pemindahan korban yang sesuai dengan kondisi
cidera, jumlah tenaga penolong, ukuran tubuh korban, dan rute yang akan
dilewati. Penggunaan tubuh penolong dalam melakukan pengangkatan dan
pemindahan korban perlu mendapatkan perhatian yang serius. Jangan sampai
akibat cara melakukan yang salah cidera atau keadaan korban bertambah parah,
atau bahkan penolong mengalami cidera. Pada korban luka berat atau terhimpit
oleh benda berat atau bangunan, sangat memerlukan resusitasi secepatnya. Oleh
karena itu, dalam mengevakuasi korban, tim penolong harus memiliki
keterampilan melakukan resusitasi sebagai life saving yang dilakukan bersamaan
dengan pembebasan korban dari himpitan benda berat dan membawa korban ke
tempat pelayanan yang telah disiapkan. Khusus pada pembebasan korban yang
terisolasi di suatu tempat reruntuhan harus selalu dibarengi dengan prosedur
resusitasi, tetapi prosedur ini mengalami beberapa kesulitan seperti posisi korban
dan ruangan yang sangat terbatas untuk melakukan manuver oksigenisasi. Oleh
karena itu harus mempunyai keterampilan dan alat khusus untuk
membebaskannya. Selama pembebasan (evakuasi) korban dari himpitan, tim
penolong harus dapat menstabilkan tulang belakang, mengimobilisasi korban
untuk kemungkinan adanya fraktur tulang panjang, mengontrol rasa nyeri, dan
mencegah kematian mendadak akibat hiperkalemia atau hipotermia.

1. Evakuasi Korban
A. Teknik Menarik Korban Teknik ini dapat digunakan untuk memindahkan korban dalam
jarak dekat. Pastikan permukaan tanah cukup rata agar tidak menambah luka.
1) Menarik kemeja korban (shirt drag) Bagian kemeja yang ditarik adalah bagian
punggung belakang. Jika terlalu depan, terdapat risiko kemeja lepas dan mencekik
korban.
2) Menarik ketiak korban (shoulder drag) Tempatkan kedua tangan pada masing-
masing ketiak korban. Tarik korban perlahan. Teknik menarik ketiak ini adalah
teknik drag paling aman bagi korban sebab korban dipegang langsung oleh
penolong sehingga risiko terlepas lebih kecil.
3) Menarik dengan selimut (blanket drag) Tempatkan bahan tertentu sebagai alas,
seperti kain selimut, kardus dsb.
4) Mengusung melalui lorong sempit (fire fighter drag) Tangan korban diikat dan
digantungkan di leher penolong. Cegah kepala korban agar tidak terseret di tanah
dengan menggunakan satu tangan atau menggantungkannya.

B. Teknik Mengangkat Korban (Carry) Teknik ini dipakai untuk memindahkan korban
dengan jarak sedang atau cukup jauh. Dengan teknik ini, penolong dapat sedikit lebih
menghemat tenaga sebab tidak perlu membungkukkan badan, tetapi harus menopang
keseluruhan berat badan korban. Untuk itu pertimbangkan kekuatan angkat dan berat
badan korban.
1. Gendong punggung (piggy back carry) Untuk korban sadar tetapi tidak dapat
berdiri, dapat dipindahkan dengan mengendong korban di belakang penolong.
Posisi tangan penolong dapat menopang pantat atau pengunci kedua lengan korban.
2) Mengangkat depan/memapah (craddle carry) Korban yang sadar tetapi
lemas, tidak dapat berjalan, dan tangan hanya dapat menggantung pasif ke leher
penolong, sebaiknya dipindahkan dengan cara membopong.
3) Menjulang Teknik menjulang dilakukan untuk penolong satu orang dan
diperlukan pergerakan yang cepat atau menempuh jarak jauh. Posisi ini akan
membuat penolong lebih leluasa untuk bergerak.
c. Teknik Menopang (cruth) 1) Memapah 1 orang (one rescuer crutch) Jika masih
dapat berjalan meskipun sedikit, maka korban dapat dibantu dengan memapahnya.
Tangan korban dirangkulkan di pundak penolong, salah satu tangan penolong
memegang pinggang korban untuk mengantisipasi jika korban pingsan atau mendadak
lemas.
2. Evakuasi Oleh Dua Penolong
1) Korban diangkat dengan menggunakan tangan sebagai tandu.
2) Mengusung korban dengan menggunakan kursi sebagai tandu.
3. Mengusung Korban Oleh 3 Penolong

2. A. Dasar melakukan pemindahan korban


 aman
 stabil
 cepat
 pengawasan korban
 pelihara udara agar tetap segar
B. Tata cara pemindahan korban

 keadaan umum cukup baik


 tidak ada gangguan pernapasan
 pendarahan sudah di atasi
 luka sudah dibalut
 patah tulang sudah dibidai

Sepanjang pelaksanaan pemindahan korban perlu dilakukan pemantauan dari korban


tentang:
 Keadaan umum korban
 Sistem persyarafan &kesadaran
 Sistem peredaran darah &denyut nadi dan tekanan darah
 Sistem pernapasan
 Bagian yang mengalami cedera
REFERENSI

https://id.scribd.com/doc/268947384/Evakuasi-Dan-Transportasi
dokumen.tips_transportasi-dan-evakuasi-klien-gawat-daruratpdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai