Anda di halaman 1dari 8

Perhitungan Debit Andalan

A. Perhitungan Debit Andalan Metode F.J. Mock


Debit andalan (dependable flow) adalah debit minimum sungai berkemungkinan
terpenuhi yang sudah ditentukan dapat dipakai untuk irigasi. Kemungkinan terpenuhi
ditetapkan 80% (kemungkinan debit sungai lebih rendah dari debit andalan adalah
20%). Debit andalan ditentukan untuk periode tengah–bulanan. Debit minimum sungai
dianalisis atas dasar data debit harian sungai agar analisis cukup tepat dan andal,
catatan data yang diperlukan harus berjangka waktu paling sedikit 10 tahun. Jika
persyaratan ini tidak bisa dipenuhi, maka metode hidrologi analisis dan empiris biasa
dipakai. Dalam menghitung debit andalan harus mempertimbangkan air yang
diperlukan dari hilir.
Dalam praktek, debit andalan dari waktu ke waktu mengalami penurunan seiring fungsi
daerah tangkapan air. Penurunan debit andalan menyebabkan kinerja irigasi berkurang
yang mengakibatkan pengurangan areal persawahan. Antisipasi keadaan ini perlu
dilakukan dengan memasukkan faktor koreksi sebesar 80% sampai dengan 90% untuk
debit andalan. Faktor koreksi tersebut tergantung pada kondisi perubahan DAS
(Direktorat Jenderal Pengairan, 1986).
Dalam studi ini, ketersediaan air dihitung menggunakan metoda poligon thiessen untuk
mencari curah hujan regional dan metoda FJ Mock untuk menghitung debit air di
daerah aliran sungai yang menjadi objek studi.

B. Data-Data Perhitungan
Untuk melakukan perhitungan debit andalan diperulakan data data sebagai berikut:
 Besarnya nilai evapotranspirasi diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan
metode Penman – Monteith.
 Luas Catchment Area seluas 4990517,2 m2.
 Jumlah curah hujan dan hari hujan didapatkan dari rata-rata hujan pada tahun
1996 hingga tahun 2005.
 Prosentase lahan yang TIDAK tertutup vegetasi (mL) = 20% yaitu untuk lahan
yang diolah dan menerus berubah menurut kondisi iklim.
 Kelembaban air tanah permulan (soil moisture capacity). SMC = 200 mm.
 Tampungan air tanah permulaan (initial storage), Is = 150 mm
 Koefisien infiltrasi. i = 0,4 h.
 Faktor resesi aliran air tanah. k = 0,5.
 Data besaran precipitation flood (PF) =5 %

TABEL DATA CURAH HUJAN RERATA EFEKTIF BULANAN

Untuk data jumlah hari hujan, apabila jumlah hari hujan dalam satu bulan lebih dari 18
maka tetap di tulis 18, karena dianggap bulan basah.
Jumlah Hari
Bulan
Hujan
Jan 18
Feb 18
Mar 18
Apr 15
Mei 15
Jun 13
Jul 15
Agu 13
Sep 13
Okt 18
Nov 18
Des 18

C. Contoh Perhitungan Debit Andalan


Berikut adalah contoh perhitungan debit andalan pada bulan Januari
Berikut ini contoh perhitungan debit tersedia Metode FJ Mock pada bulan Januari :
I. Data curah hujan:
1. Curah Hujan (P) = 390,69 mm/hari/bulan
2. Jumlah hari hujan yang terjadi (n) = 18 hari.
II. Perhitungan evapotranspirasi terbatas :
3. Evapotranspirasi potensial (Eto) = 2.73 mm/hari = 81,8 mm/hari/bulan
4. Lahan terbuka (m) = 30%-50% (sawah, ladang, kebun), ditentukan nilai 30%
karena merupakan daerah ladang pertanian
Tabel Faktor Lahan Terbuka (m)

(Sumber : Sudirman ,2002)


5. Banyaknya hari hujan yang diamati pada daerah itu sama dengan 18 hari.
Menggunakan rumus sebagai berikut :
PF = (m/20) × (18-h) = (0,4/20) .(18-18) = 0

6. Perbedaan evapotranspirasi potensial (Eto) dan evapotranspirasi terbatas (ΔE).


E = (Eto’) × PF = 81,8 × 0 = 0 mm/ hari/bulan
7. Evapotranspirasi terbatas (Et)
Et = Eto’ – E = 81,8 - 0 = 81,8 mm/hari.
III. Perhitungan keseimbangan air (Water Balance):
8. Perubahan kandungan air tanah, DS = P – Et
Ds = 390,96 – 81,8 = 308,81 mm/hari, jika P < Et maka DS = 0.
9. Tampungan Kelembapan Tanah Awal, ISMS
ISMS = 200 mm/hari
10. Tampungan tanah (SS)
SS = ISMS + DS = 200 + 308,81 = 508,81 mm/hari/bulan
11. Kapasitas Kelembaban Tanah, SMC
SMC = 200 mm/hari untuk tanaman berakar sedang
Tabel Nilai SMC Sesuai Tipe Tanaman dan Tanah

(Sumber : Sudirman ,2002)


12. Kelebihan air/ Water Surplus (WS) = volume air yang akan masuk ke
permukaan tanah, yaitu
WS = SS – SMC = 508,81 – 200 = 308,81 mm/hari/bulan

IV. Aliran dan Penyimpanan Air Tanah :


13. Infiltrasi, I = WS × i
In = 308.81 × 0,4 = 123,52 mm/hari/bulan
Tabel Nilai Koefisien Infiltrasi Berdasarkan Jenis
(Sumber : Suhardjono ,1989)
14. 0,5 × (1+k) × In = 0,5 × (1+0,4) × 123,52 = 92,64 mm/hari/bulan
k = koefisien resesi infiltrasi
i = infiltrasi
15. k × V(n-1) = 0,5 × 200 = 100 mm/hari
16. Volume penyimpanan, Vn
Vn = {0,5 × (1 + k) × In} + {k × V (n-1)}
Vn = 92,64 + 100 = 192.64 mm/hari/bulan
17. Perubahan volume air, DVn
DVn = Vn – Vn-1
DVn = 192,64 – 200 = -7,36 mm/hari/bulan
18. Aliran dasar, BF
BF = In – DVn
BF = 123,52 + 7,36 = 130,88 mm/hari/bulan
19. Aliran langsung (DR)
DR = WS – In = 308,81 – 123,52 = 185,29 mm/hari/bulan
20. Aliran (R)
R = BF + DR = 130,88 + 185,29 = 316,17 mm/hari/bulan
V. Debit Aliran Sungai (m3/dt)
21. Debit aliran sungai = Luas DAS × Aliran
= 4,9905 km2 × 316,17 mm/hari/bulan
= 1,83 m3/dt/bulan
22. Debit aliran sungai = 1826,20 lt/dt
23. Jumlah hari = 31 hari
24. Debit aliran sungai = 4,89 m3/dt/bulan

D. Tabel Perbandingan Debit Andalan dan Debit Kebutuhan


PERHITUNGAN DEBIT ANDALAN

Anda mungkin juga menyukai