Anda di halaman 1dari 9

PERENCANAAN PULANG PASIEN SEMBUH COVID-19

Discharge planning merupakan suatu proses dalam pelayanan kesehatan untuk


mengkoordinasikan rencana perawatan pasien saat pulang guna meningkatkan dan
mempertahankan derajat kesehatan

Tujuan Discharge planning


- Mencegah risiko kekambuhan
- Mempersiapkan pasien dan keluarga untuk pulang dan beradaptasi dengan perubahan
lingkungan
- Mempersiapkan keluarga terhadap perubahan kondisi pasien
- Memberikan informasi kepada pasien sesuai kebutuhan
- Meningkatkan kemandirian keluarga dan pasien dalam mempertahankan kesehatan

Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan ketika pasien Covid-19 diperbolehkan untuk
pulang dari rumah sakit. Hal tersebut mencakup beberapa tindakan pencegahan infeksi berulang
agar pasien maupun keluarganya tidak ada yang mengalami Covid-19 kembali.

Pencegahan secara Umum di Rumah

 Pasien yang pulang harus mengisolasi diri di rumah selama 14 hari setelah keluar dari
rumah sakit.
Walaupun dinyatakan telah sembuh serta telah menjalani 2x tes PCR yang hasilnya
negatif, pasien tetap harus mengisolasi diri di rumah setelah dipulangkan dari rumah
sakit. Hal ini sesuai dengan anjuran CDC (Centers for Disease Control and Prevention).
Dalam perjalanan pulang, pasien mungkin dapat terinfeksi kembali. Masa inkubasi rata-
rata virus corona berkisar lima hingga 14 hari. Sehingga, isolasi mandiri di rumah
merupakan langkah bijaksana untuk mencegah infeksi berulang.
 Batasi jumlah orang yang merawat pasien (lebih baik hanya satu orang).
Hal ini dilakukan untuk mencegah penularan. Orang yang merawat harus dalam kondisi
sehat dan tidak memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti tekanan darah tinggi, diabetes,
paru-paru atau masalah jantung. Anggota keluarga atau orang dalam rumah tangga yang
termasuk dalam kelompok berisiko tinggi (misal Lansia atau orang dengan masalah
imun) harus menghindari kontak dengan pasien dan dengan benda yang telah bersentuhan
dengan pasien. Akses ke ruangan bersama harus dibatasi sebanyak mungkin.
 Pasien harus ditempatkan secara terpisah di kamar khusus. Kamar harus memiliki
ventilasi yang baik (jendela harus dibuka secara teratur) yang memungkinkan untuk
terjadinya pertukaran udara secara teratur.
Sistem ventilasi yang tidak memadai akan mencemari udara di dalam rumah. Hal tersebut
mengakibatkan, keadaan di dalam rumah memiliki potensi besar tercemar yaitu lima
sampai sepuluh kali lipat dibanding di luar rumah. Menyediakan ventilasi yang cukup,
sehingga udara dapat mengalir lancar adalah salah satu cara memperlancar pergantian
udara di dalam rumah sehingga rumah selalu mendapat pasokan udara segar.
 Jika memungkinkan, pasien harus menggunakan toilet terpisah dari anggota keluarga
yang lain.
Langkah ini bertujuan untuk menurunkan risiko penyebaran tranmisi virus.
 Jika dalam satu rumah terdapat lebih dari satu pasien yang telah mengalami Covid, maka
semua pasien dapat diisolasi di ruangan yang sama.
 Di kamar pasien harus ada tempat sampah untuk membuang tisu bekas, masker wajah,
dan limbah lainnya.
 Hindari berbagi benda dengan pasien (misalnya penggunaan alat makan atau handuk
yang sama dengan anggota keluarga lain).
 Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah kontak dengan pasien atau dengan
permukaan benda yang sering disentuh oleh pasien, terutama sebelum dan sesudah
menyiapkan makanan, sebelum makan, dan setelah menggunakan toilet.
 Toilet, wastafel, dan permukaan benda yang sering disentuh pasien (mis. gagang pintu,
sakelar lampu) harus sering dibersihkan dengan desinfektan. Desinfektan berfungsi untuk
membunuh virus. Desinfeksi dapat menggunakan pemutih rumah tangga biasa yang
diencerkan (20 ml pemutih diencerkan dalam 1 liter air).
 Bersihkan kamar pasien secara teratur (Setiap hari) menggunakan peralatan pembersih
sekali pakai (mis. tisu sekali pakai). Jika peralatan pembersih sekali pakai tidak tersedia,
bahan pembersih seperti kain, spons, dll dapat digunakan. Namun, setelah dipakai harus
ditempatkan dalam larutan desinfektan.
 Pasien dapat membersihkan kamarnya sendiri. Namun, jika tidak memungkinkan, orang
yang bertanggung jawab membersihkan harus menggunakan sarung tangan sekali pakai
dan masker bedah.
 Seprai, handuk, pakaian tidur, dan tekstil lain yang digunakan oleh pasien harus disimpan
dalam kantong cucian khusus di kamar pasien. Jika ingin dicuci, barang-barang tersebut
harus direndam menggunakan detergen dalam air panas bersuhu 60- 90°C. Jika tidak
memungkinkan, maka dapat menggunakan pemutih. Suhu minimal 56 ° C dapat
membunuh SARS coronavirus sekitar 10.000 unit per 15 menit.

Pencegahan yang Harus Dilakukan Pasien

 Hindari kontak fisik (misal pelukan, jabat tangan, dll.) dengan anggota keluarga.
 Isolasi diri dengan tinggal di kamar khusus yang memiliki ventilasi baik.
 Hindari sesering mungkin berada di ruangan yang sama dengan anggota keluarga.
 Pakailah masker wajah yang menutupi hidung dan mulut terutama ketika bertemu
anggota keluarga yang lain dan berada di ruangan yang sama. Masker harus diganti
sekurang-kurangnya satu kali setiap hari, terutama ketika kotor atau basah.
 Jaga jarak minimal 1 meter ketika terpaksa berada di ruangan yang sama dengan anggota
keluarga yang lain.
 Ketika melepas masker, masker harus dilepas dengan menyentuh tali elastis; bagian
depan dan dalam masker tidak boleh disentuh. Tangan harus segera dicuci setelah
melepas masker.
 Ketika tidak menggunakan masker, hidung dan mulut harus ditutup dengan tisu kertas
atau lengan bagian dalam saat bersin atau batuk. Tisu kertas harus segera dibuang setelah
digunakan, dan tangan harus segera dicuci dengan prosedur yang benar.
 Cuci tangan sesering mungkin dengan pembersih tangan berbasis alkohol atau cuci
dengan sabun dan air mengalir serta keringkan dengan handuk sekali pakai. Jika handuk
sekali pakai tidak tersedia, handuk khusus harus digunakan dan disimpan secara terpisah
dari handuk yang digunakan oleh seluruh anggota keluarga. Handuk harus diganti dan
dicuci secara teratur sesuai instruksi di atas.
 Gunakan peralatan makan khusus yang tidak dipakai bersamaan dengan anggota kelaurga
yang lain. Peralatan makan harus dibersihkan dengan hati-hati setelah setiap kali
digunakan.

Pencegahan yang Harus Dilakukan Keluarga yang Merawat


 menghindari kontak dekat dengan pasien minimal 1 meter.
Hal ini sesuai dengan protokol kesehatan, Republik Indonesi, bahwa pasien yang sudah
dinyatakan sembuh Covid 19 harus menjalankan isolasi mandiri di rumah dan menjaga
jarak dengan anggota keluarga lainnya.
 Selau mencuci tangan di air mengalir menggunakan sabun, terutama setelah kontak
dengan pasien dan barang pasien.
Tangan merupakan jalur utama tranmisi kuman. Sehingga mencuci tangan merupakan
langkah penting dalam mencegah terjadinya infeksi.
 Menggunakan tisu atau handuk sekali pakai untuk mengeringkan tangan.
Langkah ini bertujuan untuk mengatasi terjadinya penyebaran tranmisi virus.
 Menggunakan masker wajah ketika berada di ruangan yang sama dengan pasien
Penyebaran virus Covid 19 adalah melalui droplet atau percikan, sehingga penggunaan
masker berfungsi untuk mencegah terjadinya penularan penyakit.
 Mengganti masker setiap kali dipakai. Bertujuan untuk mencegah penyebaran tranmisi
kuman, virus dan bakteri.
 Menggunakan sarung tangan saat memberikan perawatan kepada pasien.
Penggunaan sarung tangan merupakan langkah proteksi diri bagi keluarga dan
menghindari kontak langsung serta mencegah tranmisi kuman, virus dan bakteri.
 Memonitor kondisi kesehatan dan menghubungi segera fasilitas pelayanan kesehatan jika
sakit.
Keluarga merupakan orang yang pernah kontak langsung dengan pasien positif Covid 19,
Sehingga perlu dilakukan monitor kesehatan dan mengetahui adanya tanda penurunan
kesehatan akibat terinveksi virus yang sama dengan pasien.
Manajemen Barang-barang Bekas Pakai
 Tempat sampah di keluarga harus terpisah dengan tempat sampah pasien
 Barang-barang habis pakai yang digunakan oleh pasien, seperti tisu dan masker harus
dibunag di tempat sampah yang ada di dalam kamar atau ruangan pasien.
 Barang-barang habis pakai yang digunakan oleh keluarga yang merawat pasien seperti
sarung tangan dan masker harus dibuang di tempat sampah terpisah yang berada diluar
kamar pasien namun tempat sampah tersebut tetap dekat dengan lingkungan pasien.
 sampah yang berasal dari lingkungan pasien harus ditutup terlebih dahulu sebelum
dibuang di tempat sampah umum yang ada di rumah
Tetap menjaga jarak selama proses isolasi merupakan langkah yang dianjurkan dalam protokol
kesehatan, begitupun juga dengan barang-barang yang digunakan oleh pasien perlu dilakukan
pemisahan dengan anggota keluarga lainnya.

Cuci Tangan
Terdapat 6 langkah cuci tangan menurut WHO :
1. Basahi tangan, gosok sabun pada telapak tangan, kemudian usap dan gosok kedua
telapak tangan secara lembut dengan arah memutar.
2. Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian
3. Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
2. Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
3. Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
4. Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan. Bilas dengan air
bersih dan keringkan
Cuci tangan dapat dilakukan dengan menggunakan sabun atau hand rub. Jika
menggunakan sabun membutuhkan waktu 40-60 detik dan jika menggunakan hand rub
dalam waktu 20-30 detik.
Cara menggunakan Masker

Penggunaan masker adalah cara untuk mencegah penyebaran infeksi saluran pernapasan. Masker
bedah, jika dikenakan dengan benar, efektif dalam mencegah penyebaran infeksi melalui cairan
tubuh.

 Cuci tangan sebelum menggunakan masker


 Pastikan bagian masker yang berwarna berada di luar dan bagian yang tidak berwarna
bersentuhan langsung dengan wajah. Pastikan lipatan masker mengarah ke bawah.
 Pakai masker dengan hati-hati, pastikan masker menutup mulut dan hidung dengan
sempurna sehingga udara masuk melalui masker, bukan melalui celah di sisi kanan, kiri,
atas, atau bawah masker. Kaitkan masker dengan kuat untuk meminimalisasi jarak antara
wajah dan masker
 Saat menggunakan masker, pastikan sisi depan menghadap ke luar. Jika terdapat strip,
taruh strip di bagian atas dan dibentuk menyesuaikan hidung.
 Hindari menyentuh masker saat digunakan karena terlalu sering meyentuh masker akan
mengurangi perlindungannya.
 Segera ganti masker saat masker menjadi lembap dengan masker baru yang bersih dan
kering
Cara melepas masker

 Cuci tangan sebelum melepas masker


 Lepas masker dari belakang dengan memegang talinya. Hindari menyentuh area depan
atau luar masker.
 Setiap kali tidak sengaja menyentuh masker yang terpakai, bersihkan tangan dengan
cairan antiseptik berbahan dasar alkohol atau sabun dan air mengalir jika tangan terlihat
kotor
 Setelah melepaskan masker, masukkan masker ke dalam kantung plastic sebelum
memasukkanya ke tempat sampah yang memiliki tutup.
 Cuci tangan kembali setelah masker dilepas
 Jangan gunakan kembali masker sekali pakai. Buang masker sekali pakai setelah
digunakan dan segera buang setelah dilepas.
DAFTAR PUSTAKA

WHO. (2009). Hand Hygiene: Why, How & When?


European Centre for Disease Prevention and Control. (2020). Infection Prevention and
Control in the Household Management of People with Suspected or Confirmed
Coronavirus Disease (COVID-19). Stockholm: ECDC
European Centre for Disease Prevention and Control. (2020). Guidance for Discharge and
Ending Isolation in the Context of Widespread Community Transmission of
COVID-19 – first update. Stockholm: ECDC
World Health Organization. (2020). Modes of Transmission of Virus Causing COVID-19:
Implications for IPC Precaution Recommendations. Swiss: WHO.
World Health Organization. (2020). Home Care for Patients with COVID-19 Presenting
with Mild Symptoms and Management of Their Contacts. Swiss: WHO.
World Health Organization. (2020). Anjuran Mengenai Penggunaan Masker dalam
Konteks COVID-19. Swiss: WHO.

Anda mungkin juga menyukai