Sap Hipertensi Diah
Sap Hipertensi Diah
Disusun Oleh :
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
BAB I
PENDAHULUAN
1.5 Materi
Terlampir
1.6 Kegiatan Belajar Mengajar
1.7 Metode
Metode yang digunakan adalah:
a. Ceramah
b. Tanya jawab
c. Diskusi
1.8 Media dan Alat
Lembar balik dan leaflet
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hipertensi merupakan keadaan ketika tekanan darah siastolik lebih
dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 80 mmHg.
Hipertensi sering menyebabkan perubahan pada pembuluh darah yang
dapat mengakibatkan semakin tingginya darah (Arif Muttaqin,2009)
Menurut Wiryowidagdo, 2002 mengatakan bahwa hipertensi
merupakan suatu keadaan teknanan darah seorang berada pada tingkatan
diatas normal.
Sedangkan menurut WHO, batastekanan darah yang dianggap
normal dalah 140/90 mmHg dan tekanan darah sama atau diatas 160/95
mmHg dinyatakan sebagai darah tinggi (Soeparman, 1999)
2.2 Faktor Terjadinya Hipertensi
Hipertensi dapat dikelompokkan dalam dua kategori besar, yaitu
primer dan sekunder. Hipertensi primer artinya hipertensi yang belum
diketahui penyebabnya dengan jelas.
Berbagai faktor diduga turut berperan sebagai penyebab hipertensi
primer, seperti bertambahnya umur, stres psikologis, dan hereditas
(keturunan). Sekitar 90 persen pasien hipertensi diperkirakan termasuk
dalam kategori ini.
Golongan kedua adalah hipertensi sekunder yang penyebabnya
boleh dikatakan telah pasti, misalnya ginjal yang tidak berfungsi,
pemakaian kontrasepsi oral, dan terganggunya keseimbangan hormon
yang merupakan faktor pengatur tekanan darah.
2.3 Tanda dan Gejala
1. Nyeri Kepala
2. Muka merah
3. Sakit kepala
4. Keluar darah dari hidung secara tiba-tiba
5. Tengkuk terasa pegal
2.8 Komplikasi
Hipertensi yang terjadi dalam kurun waktu yang lama akan
berbahaya sehingga menimbulkan komplikasi. Komplikasi tersebut dapat
menyerang bebagai target organ tubuh yaitu otak, mata, jantung,
pembuluh darah arteri, serta ginjal. Sebagai dampak terjadinya komplikasi
hipertensi, kualitas hidup penderita menjadi rendah dan kemungkinan
terburuknya adalah terjadinya kematian pada penderita akibat komplikasi
hipertensi yang dimilikinya.
Hipertensi dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh,baik
secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa penelitian menemukan
bahwa penyebab kerusakan organ-organ tersebut dapat melalui akibat
langsung dari kenaikan tekanan darah pada 19 organ, atau karena efek
tidak langsung, antara lain adanya autoantibodi terhadap reseptor
angiotensin II, stress oksidatif, down regulation, dan lain-lain. Penelitian
lain juga membuktikan bahwa diet tinggi garamdan sensitivitas terhadap
garam berperan besar dalam timbulnya kerusakan organ target, misalnya
kerusakan pembuluh darah akibat meningkatnya ekspresi transforming
growth factor. Umumnya, hipertensi dapat menimbulkan kerusakan organ
tubuh, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kerusakan organ-organ yang umum ditemui pada pasien hipertensi
adalah:
1. Jantung
a. Hipertroli ventrikel kiri
b. Angina atau infark miokardium
c. Gagal jantung
2. Otak stroke
3. Penyakit ginjal kronik
4. Penyakit arteri perifer
5. Retinopati
DAFTAR PUSTAKA