Anda di halaman 1dari 9

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SIKLUS TRANSAKSI

OLEH :

NI KADEK DIAH PUSPITA ANAGUS (1833121163)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS WARMADEWA

TAHUN 2020
1. PENCATATAN AKUNTANSI

Pencatatan akuntansi sangat penting bagi perusahaan karena dengan mengadakan pencatatan-
pencatatan mengenai transaksi keuangan yang terjadi perusahaan dapat memperoleh informasi
yang relevan yang diperlukan dalam pengambilan keputusan bagi perusahaan itu sendiri.

Pencatatan akutansi memiliki proses yang terdiri dari tahapan-tahapan untuk dapat menghasilkan
laporan yang diinginkan, sebagai berikut :

1. Proses Mengklarifikasi Transaksi

2. Proses Mencatat Dan Merangkum

3. Proses Menginterpretasikan Dan Melaporkan

Perusahaan dapat memilih satu dari dua metode pencatatan akuntansi yaitu metode cash basis
dan metode akrual basis. Perbedaan dari kedua metode ini meliputi prinsip-prinsip akuntansi
secara umum.

1. Metode Cash Basis

Cash basis merupakan proses pencatatan transaksi akuntansi, di mana transaksi dicatat pada
saat menerima kas atau pada saat mengeluarkan kas. Pada cash basis, pendapatan dicatat pada
saat menerima kas, sedangkan biaya dicatat pada saat mengeluarkan kas. Sebagai contoh, pada
metode cash basis ini, pendapatan belum dicatat meskipun barang atau jasa sudah diberikan
kepada pelanggan.

Pendapatan baru akan dicatat pada saat pembeli atau pelanggan membayar sejumlah uang
atau kas kepada penjual. Setiap transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan jumlah nominal yang
diterima. Cash basis mendasarkan konsepnya pada dua hal yaitu:

a. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan pada cash basis dilakukan saat perusahaan menerima pembayaran
secara kas. Dalam konsep, cash basis menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan
munculnya hak untuk menagih. Maka, dalam cash basis kemudian muncul adanya
metode penghapusan piutang secara langsung dan tidak mengenal adanya estimasi
piutang tak tertagih.
b. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat sudah dilakukan pembayaran secara kas. Sehingga
dengan kata lain, pada saat sudah diterima pembayaran, maka biaya sudah diakui pada
saat itu juga. Metode cash basis sekarang ini sudah mulai ditinggalkan, namun untuk
usaha-usaha tertentu masih ada yang menggunakan cash basis seperti toko, warung, mall
(retail), dan praktek kaum spesialis seperti dokter, pedagang informal, panti pijat.

2. Metode Akrual Basis

Akrual basis adalah proses pencatatan transaksi akuntansi dimana transaksi dicatat pada saat
sedang terjadi, meskipun belum menerima ataupun mengeluarkan kas. Pada akrual basis,
pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan meskipun kas belum diterima, sedangkan biaya
dicatat pada saat biaya tersebut dipakai atau digunakan, meskipun belum mengeluarkan kas.
Dengan demikian, pada metode akrual basis, pendapatan dicatat pada saat terjadi penjualan,
meskipun kas belum diterima. Akrual basis mendasarkan konsepnya pada dua hal yaitu.

a. Pengakuan pendapatan
Pengakuan pendapatan pada akrual basis adalah pada saat perusahaan mempunyai hak
untuk melakukan penagihan dari hasil kegiatan perusahaan. Dalam konsep akrual basis
menjadi hal yang kurang penting mengenai kapan kas benar-benar diterima. Maka, dalam
akrual basis kemudian muncul adanya estimasi piutang tak tertagih, sebab penghasilan
sudah diakui meskipun kas belum diterima.
b. Pengakuan biaya
Pengakuan biaya dilakukan pada saat kewajiban membayar sudah terjadi. Sehingga
dengan kata lain, pada saat kewajiban membayar sudah terjadi, maka titik ini dapat
dianggap sebagai starting point munculnya biaya meskipun biaya tersebut belum dibayar.
Dalam era bisnis dewasa ini, perusahaan selalu dituntut untuk senantiasa menggunakan
konsep akrual basis. Penerapan metode akrual diharapkan dapat memberikan transparansi
dan akuntabilitas laporan keuangan kepada pemilik modal perusahaan.
2. TEKNIK DOKUMENTASI

Dokumentasi meliputi bentuk naratif, bagan alir (flowchart), diagram, dan materi tertulis
lainnya, yang menjelaskan bagaimana sebuah sistem bekerja. Informasi ini meliputi siapa, apa,
kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana data dimasukkan (data entry), diproses, disimpan,
menghasilkan informasi, serta bagaimana pengendalian sistemnya. Beberapa alat yang populer
untuk mendokumentasikan sebuah sistem adalah diagram, bagan alir, tabel, dan bentuk grafis
lainnya untuk mewakili informasi. Alat-alat tersebut kemudian dilengkapi dengan deskripsi
naratif sistem, yaitu penjelasan per tahap mengenai komponen dan interaksi sistem.     
Teknik sistem penting bagi auditor intern dan ektern dan juga para personel sistem dalam
pengembangan sistem informasi. Teknik-teknik sistem adalah alat-alat yang digunakan dalam
menganalisis, merancang & mendokumentasikan sistem dan hubungan antara subsistem yamg
berkaitan.

Ada beberapa alasan mengapa sistem perlu didokumentasikan.

1. Untuk merancang atau membuat sebuah sistem. Dokumentasi sistem berguna sebagai
media diskusi dan komunikasi antar perancang, analis, maupun programer.
2. Selain itu, dokumentasi juga berguna untuk mengevaluasi kelemahan dan keunggulan
sebuah sistem maupun pengendalian dalam sebuah sistem. Pihak yang berkepentingan
dengan evaluasi sistem adalah analis sistem (pada saat si analis sedang menegvaluasi
sistem lama yang sudah berjalan) dan auditor.
3. Dokumentasi sistem juga berguna bagi mereka ynng sedang mempelajari prosedur
dalam sebuah perusahaan. Dokumentasi sistem dapat menjadi media pelatihan
karyawan baru.

1. Penggunaan Teknik-teknik Sistem dalam Auditing

a. Evaluasi Struktur Pengendalian Intern

Berupa kebijakan dan prosedur yang dibuat sebagai jaminan bahwa tujuan perusahaan
akan tercapai. Dalam mengevaluasi pengendalian intern, auditor umumnya
memperhatikan arus pemrosesan dan distribusi dokumen-dokumen.
Struktur Pengendalian Intern terdiri dari 3 elemen :

1) Pengawasa lingkungan
2) Sistem akuntansi
3) Pengawasan prosedur.

Teknik yang digunakan antara lain adalah Flowchart analisis, flowchart dokumen,
bagan distribusi formulir, kuesioner dan metode matriks.

b. Pengujian ketaatan

Auditor harus memahami teknologi yang digunakan system informasi agar dapat uji
ketaatan. Pengujian ketaatan dilakukan untuk memastikan eksistensi, menilai efektivitas
dan menguji kesinambungan operasi pengendalian intern yang diandalkan oleh
organisasi.

Teknik yang dapat digunakan antara lain, DFD, IPO - HIPO, flowchart program,
pencabangan dan tabel keputusan.

c. Kertas kerja

Teknik system perlu digunakan untuk menganalisis isi dari kertas kerja antara lain
bagan HIPO, diagram aliran data, table pencabangan dan keputusan, bagan arus
program, dan metode matrik dapat muncul dalam kertas kerja. Yang dimaksud kertas
kerja adalah catatan yang dipegang auditor mengenai prosedur dan pengujian yang
diterapkan, informasi yang didapatkan, dan kesimpulan yang ditarik selama melakukan
penugasan audit.

2. Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem

a. Analisis Sistem
Analisis Sistem melibatkan pengumpulan dan pengorganisasian fakta. Teknik sistem
yang berguna untuk analisis informasi adalah diagram alur data logika dan flowchart
analitis.
b. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Teknik
sistem seperti diagram input proses output, diagram HIPO, flowchart program, tabel
keputusan dan lain sebagainya digunakan secara ekstensif untuk mendokumentasikan
perancangan sistem.
c. Implementasi Sistem
Implementasi sistem mencakup aktivitas aktual mempraktekkan desain sistem yang telah
dibuat.

Jenis-jenis teknik mendokumentasikan sistem informasiantara lain:

1. Diagram Arus Data

Teknik ini menjelaskan bagaimana arus data dalam sebuah organisasi. Digunakan untuk
mendokumentasikan sistem yang digunakan sekarang dan untuk merencanakan serta
mendesain sistem yang baru.

2. Bagan Alir (Flowchart)

Sebuah gambar yang menjelaskan urutan proses dengan menggunakan berbagai macam
simbol standar untuk menguraikan prosedur pengolahan transaksi. Merupakan teknik
analitis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas,
tepat, dan logis.

3. SISTEM AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Sistem informasi akuntansi dalam perusahaan yang sudah didukung oleh teknologi informasi
(SIA berbasis komputer) merupakan bagian dari sistem yang ada yang dapatmemberikan
informasi bagi semua tingkat manajemen, mulai dari manajemen tingkat atas (Top Level
Management) seperti direktur dan Eksekutif, manajemen menengah (Midle Level Management)
seperti kepala cabang, divisi serta manajemen tingkat bawah (Lower Level Management) seperti
mandor, supervisor. Berikut ini beberapa keunggulan yang dimiliki oleh sistem informasi
akuntansi yang didukungteknologi informasi (SIA berbasis komputer), yaitu:

a. Proses pengolahan data yang cepat


b. Memiliki tingkat akurasi informasi yang tinggi
c. Efesiensi sumberdaya manusiad. Kemudahan akses informasi

Proses Pengolahan Data yang Cepat

Salah satu ciri atau karakteristik dari suatu informasi yang berkualitas adalah ketepatan waktu
informasi yang diterima artinya jika infromasi yang diterima terlambat maka ini akan
mengurangi nilai manfaat infromasi itu sendiri. Sedangkan salah salah satu manfaat informasi
bagi penerimanya adalah menjadikannya sebagai referensi dalam pengambilan keputusan. Dalam
bisnis keterlambatan pengambilan keputusan akan dapat menghilangkan peluang emas yang
seharusnya di raih. Faktor kecepatan dalam mendapatkan informasi ini sering menyebabkan
menjadi mahalnya informasi. Masalah kecepatan proses pengolahan data sampai menjadi
informasi dalam sebuah sistem informasi ini akan terjawab jika sistem informasi didukung oleh
teknologi informasi. Sebuah informasi yang akan dijadikan referensi dalam pengambilan
keputusan atau pembuatan kebijakan organisasi haruslah akurat sehingga dampaknya dapat
dirasakan dari produk keputusan atau kebijakan yang di ambil akan benar atau tidak
menghasilkan keputusan atau kebijakan yang salah.

Memiliki Tingkat Akurasi Informasi yang Tinggi

Informasi yang akurat adalah informasi yang penuh dengan kepastian, yang sesuai dengan tujuan
pengolahan data, atau tidak mengandung kesalahan. Sebuah informasi yang akan dijadikan
referensi dalam pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan organisasi haruslah akurat
sehingga dampaknya dapat dirasakan dari produk keputusan atau kebijakan yang di ambil akan
benar atau tidak menghasilkan keputusan atau kebijakan yang salah. Bila informasi di dalam
proses sistemnya sangat bergantung pada kemampuan manusia (sistem manual) akan banyak
kelemahan yang sudah barang tentu akan mengurangi akurasi informasi yang dihasilkan. Hal ini
tidak akan terjadi bila sistem informasi sudah berbasis komputer atau sudah duidukung oleh
teknologi informasi.

Efesiensi Sumber daya Manusia

Pada sistem informasi akuntansi yang manual dengan jumlah data transasksi yang banyak akan
membutuhkan lebih banyak personil yang melakukakan tugas sebagai pemroses data. Ada
petugas pencatatan jurnal, internal audit, petugas Ledger, Petugas Adjustment sampai pada
petugas pembuat laporan keuangan. Di dalam sistem informasi akuntansi yang sudah berbasis
komputer hanya dibutuhkan satu operator sistem saja yang bertugas sebagai entri data transaksi
saja, selebihnya proses pengolahan data dilakukan secara otomatis. Dalam hitungan detik jika
proses entri data telah selesai informasi keuangan atau laporan keuangan apapun yang diinginkan
akan dapat ditampilkan sehingga personil yang ada bisa dialokasikan untuk melaksanakan
tugastugas yang lain. Dengan demikian selain efesien dalam penggunaan sumber daya juga
sudah barang tentu akan lebih ekonomis

4. PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PENGENDALIAN INTERNAL

Sistem Pengendalian Internal adalah suatu perencanaan yang meliputi struktur organisasi dan
semua metode dan alat-alat yang dikoordinasikan yang digunakan di dalam perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran
data akuntansi, mendorong efisiensi, dan membantu mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen yang telah ditetapkan.

Dengan demikian tujuan adanya pengendalian internal antara lain :

1. Menjaga kekayaan organisasi.


2. Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Pengendalian internal dapat dibagi menjadi 2 antara lain :

1. Pengendalian Internal Akuntansi (Preventive Controls


Pengendalian Internal Akuntansi dibuat untuk mencegah terjadinya inefisiensi yang
tujuannya adalah menjaga kekayaan perusahaan dan memeriksa keakuratan data
akuntansi. Contoh : adanya pemisahan fungsi dan tanggung jawab antar unit organisasi.

2. Pengendalian Internal Administratif (Feedback Controls).


Pengendalian Administratif dibuat untuk mendorong dilakukannya efisiensi dan
mendorong dipatuhinya kebijakkan manajemen.(dikerjakan setelah adanya pengendalian
akuntansi) Contoh : pemeriksaan laporan untuk mencari penyimpangan yang ada, untuk
kemudian diambil tindakan.
DAFTAR PUSTAKA

B. Rommey, Marshall. 2014. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 13. Jakarta: Salemba Empat

“Teknik Dokumentasi Sistem ” https://www.melistawidjar.wordpress.com/2016/12/26/teknik-dan-


dokumentasi-sistem diakses pada 14 Maret 2020

“Proses Pencatatan Akuntansi” https://www.academia.edu/4835863/Proses_Pencatatan_Akuntansi

diakses pada 14 Maret 2020

Krismiaji. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Edisi 4. Yogyakarta: YKPN

Anda mungkin juga menyukai