Anda di halaman 1dari 15

INTELEGENSI, MINAT DAN BAKAT DALAM PROSES PEMBELAJARAN

DISUSUN OLEH:

Nama : Alfredo Silalahi


Imam Afryandi Sitorus
Endamia Sitohang

Dosen Pengampu : Prof. Dr. Asih Menanti, S.Psi, M.S

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PSIKOLOGI BIMBINGAN DAN KONSELING
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Berkat dan
Anugerah-Nya, penulis mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata
kuliah Psikologi Pendidikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan penyusunan makalah ini, khususnya kepada ibu dosen mata kuliah Psikologi
Pendidikan , yang telah memberikan tugas dan petunjuk, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini.
Terlepas dari upaya penulis untuk menyusun makalah ini dengan sebaik-baiknya, penulis
tetap menyadari bahwa selalu ada kekurangan, baik dari segi penggunaan kosa-kata, tata bahasa,
maupun kekurangan-kekurangan lainnya.
Oleh karena itu, dengan lapang dada penulis mengharapkan kritikan dan saran dari
pembaca, agar dapat memperbaiki kualitas dan menjadi perbaikan untuk membuat makalah
berikutnya.

Medan, Februari 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................. 3
A. Intelegensi......................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Intelegensi Secara Etimologi........................................................................ 3
2.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi............................................................. 3
B. Bakat .............................................................................................................................. 5
2.3 Difinisi Bakat.................................................................................................................. 5
2.4 Jenis-Jenis Bakat.............................................................................................................. 5
C. Minat................................................................................................................................. 6
2.5 Definisi Minat.................................................................................................................. 6
2.6 Jenis-Jenis Bakat.............................................................................................................. 7
2.7 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa............................................... 7
D. Keterkaitan Intelegensi, Bakat Dan Minat Dalam Proses Belajar Siswa ....................... 9
BAB III PENUTUP................................................................................................... .......... 11
3.1 Kesimpul .......................................................................................................................... 11
3.2 Daftar Pustaka................................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 20 Tahun 2003
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara. Pendidikan merupakan hal terpenting yang harus didapatkan seseorang untuk
mempersiapkan diri menuju masa depan menjadi lebih baik. Pendidikan memiliki peranan
penting dalam program-program pembangunan, sehingga menentukan keberhasilan
pembangunan
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik yang
berasal dari diri siswa ( faktor internal ) maupun dari luar siswa (faktor eksternal). Faktor internal
diantaranya adalah minat, bakat, motivasi, dan tingkat intelegensi. Sedangkan faktor eksternal
diantaranya adalah faktor metode pembelajaran dan lingkungan.
Setiap individu seharusnya mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang secara
maksimal sesuai dengan kapasitas intelegensi, bakat dan minat yang dimilikinya. Tentu saja
kapasitas setiap individu berbeda-beda. Misalnya saja seorang anak yang memiliki tingkat
intelegensi yang tinggi akan mumpuni di bidang akademis, sehingga dengan kemampuannya
tersebut dia akan mampu meraih prestasi misalnya di bidang olimpiade. Seseorang yang
berbakat dibidang seni tentu memiliki imajinasi tinggi sehingga dengan kreatifitas yang
dimilikinya akan berdampak pada sekitarnya misalnya dalam menggagas ide-ide baru, atau
seorang individu yang memiliki minat yang tinggi akan mampu menguasai hal-hal baru dengan
keinginan kuat yang dimilikinya.Keberagaman-keberagaman yang dimiliki setiap individu
menjadikan mereka berbeda satu sama lain. Sehingga dalam proses belajar tertentu akan ada
kemajuan belajar siswa yang berbeda-beda pula. Seorang guru merupakan fasilitator dalam
pembelajaran sehingga ia turut andil dalam perkembangan siswa didiknya. Dengan memahami
perbedaan intelegensi, bakat dan minat diharapkan seorang guru akan mampu mengarahkan,
mengembangkan dan mendukung pencapaian prestasi anak didiknya sesuai dengan potensi yang
dimilikinya sebab potensi tersebut tidak akan berkembang tanpa adanya latihan.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa itu intelegensi?
2. Apa itu bakat?
3. Apa itu minat?
4. Peranan Intelegeni Dalam pembelajaran.

2
BAB II
PEMBHASAN
A. INTELEGENSI
1. Pengertian Intelegensi Secara Etimologis
Intelegensi berasal dari bahasa Inggris “Intelligence” yang juga berasal dari bahasa Latin
yaitu “Intellectus dan Intelligentia atau Intellegere”. Teori tentang intelegensi pertama kali
dikemukakan oleh Spearman dan Wynn Jones Pol pada tahun 1951. Spearman dan Wynn
mengemukakan adanya konsep lama mengenai suatu kekuatan (power) yang dapat
melengkapi akal pikiran manusia tunggal pengetahuan sejati. Kekuatan tersebut dalam
bahasa Yunani disebut dengan “Nous”, sedangkan penggunaan kekuatannya disebut
“Noeseis”. Intelegensi berasal dari kata Latin, yang berarti memahami. Jadi intelegensi
adalah aktivitas atau perilaku yang merupakan perwujudan dari daya atau potensi untuk
memahami sesuatu..Alferd Binet (1857-1911) dan Theodeore Simon
Intelegensi adalah kemampuan untuk mengarahkan pikiran atau mengarahkan tindakan,
kemampuan untuk mengubah arah tindakan bila tindakan tersebut telah dilaksanakan dan
kemampuan untuk mengkritik diri sendiri.

2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Intelegensi


Menurut M. Ngalim Purwanto (2004: 55-56), ada beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi intelegensi yang mengakibatkan terjadinya perbedaan antara intelegensi
seseorang dengan yang lain. Adapun faktor yang dapat mempengaruhi tingkat intelegensi
seseorang, yaitu :
a) Pembawaan
pembawaan ditentukan oleh sifat-sifat dan ciri-ciri yang dibawa sejak lahir batas kesanggupan
kita, yakni dapat tindaknya seseorang memecahkan suatu soal, pertama-tama ditentukan oleh
pembawaan kita.

b) Kematangan
Tiap organ dalam tubuh manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan, Tiap organ
(fisik dan psikis) dapat dikatakan telah matang jika ia telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing.

3
c) Pembentukan
pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi.

d) Minat dan pembawaan yang khas


minat mengarahkan pembuatan kepada suatu tujuan dan merupakan dan dorongan bagi
pembawaan itu. Dorongan-dorongan (motif-motif) yang mendorong manusia untuk
berinteraksi dengan dunia luar.

e) Kebebasan
kebebasan berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang tertentu dalam
memecahkan masalah. Manusia mempunyai kebebasan memilih metode juga bebas dalam
memilih masalah sesuai dengan kebutuhannya.

Sedangkan menurut Bayley, faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan intelektual


individu, yaitu:
a. Keturunan
b. Latar belakang sosial ekonomi
c. Lingkungan hidup
d. Kondisi fisik
e. Iklim emosi

Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat banyak faktor yang
mempengaruhi intelegensi seseorang. Maka sebagai seorang pendidik seorang guru harus
mampu membantu mempengaruhi kemampuan intelektual siswa agar dapat berfungsi secara
maksimal dan mencoba melengkapi program pengajaran yang ditujukan bagi mereka yang
lambat dalam belajar.

4
B. BAKAT
1. Definisi Bakat
Chaplin (1972) dan Reber (1988) mendeskripsikan bahwa Bakat (aptitude) adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang
akan datang (Muhibbin syah, 2010:133). Sedangkan menurut Semiawan, dkk, (1984:1), Bakat
adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu dikembangkan atau
dilatih. Sementara menurut Wijaya (1988:66) bakat adalah suatu kondisi pada seseorang yang
memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu kecakapan, pengetahuan, dan
keterampilan khusus, misalnya: berupa kemampuan berbahasa, kemampuan bermain musik,
dan lain sebagainya.
Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa bakat adalah kemampuan
yang dimiliki oleh seseorang untuk memperoleh pengetahuan atau keterampilan yang bersifat
umum ataupun khusus. Namun bakat juga harus disertai dengan latihan khusus untuk mencapai
suatu kecakapan, pengetahuan, dan keterampilan khusus.
Sri Milfayetti (2015: 62) menyebutkan karakteristik individu yang di golongkan
berbakat secara akademik adalah :
1. Kemampuan untuk belajar tinggi
2. Kekuatan dan kepekaan fikiran
3. Keingin tahuan dan dorongan

2. Jenis-jenis Bakat
a) Kinetik Fisik (Bodily Kinesthic)
Bakat dalam menggunakan badan untuk memecahkan masalah dan mengekspresikan ide
serta perasaan.

b) Bahasa (Linguistic)
Bakat untuk menggunakan kata-kata, baik oral maupun verbal, secara efektif.

c) Logika dan Matematis (Logical-Mathematical)


Bakat untuk mengerti dan menggunakan angka secara efektif, termasuk mempunyai
kemampuan kuat untuk mengerti logika.

5
d) Musikalitas (Musical)
Bakat untuk memahami musik melalui berbagai cara.

e) Pemahaman Alam (Naturalist Intelligence)


Mengenali dan menggolongkan dunia tumbuhan dan binatang, termasuk dalam
memahami fenomena alam.

C. MINAT

1. Definisi Minat
a) Tampubolon (1991: 41)
Minat adalah suatu perpaduan keinginan dan kemauan yang dapat berkembang jika ada
motivasi.

b) Djali (2008: 121)


Minat pada dasarnya merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri.

c) Mohamad Surya (2003: 100)


Minat dapat diartikan sebagai rasa senang atau tidak senang dalam menghadapi suatu
objek
.
d) Slameto (2003: 180)
Minat sebagai suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau aktivitas,
tanpa ada yang menyuruh.

Berdasarkan pengertian para ahli diatas maka dapat disimpukan minat adalah suatu proses
pengembangan dalam mencampurkan seluruh kemampuan yang ada untuk mengarahkan
individu kepada suatu kegiatan yang diminatinya.

6
2. Jenis-jenis minat
Menurut Guilford (1956) ada beberapa jenis minat, yaitu :
1. Minat vokasional, merujuk pada bidang – bidang pekerjaan.
 Minat profesional : minat keilmuan, seni dan kesejahteraan sosial.
 Minat komersial : minat pada pekerjaan dunia usaha, jual beli, periklanan,akuntansi,
kesekretariatan dan lain – lain.
 Minat kegiatan fisik, mekanik, kegiatan luar, dan lain – lain.

2. Minat avokasional, yaitu minat untuk memperoleh kepuasan atau hobi. Misalnya
petualang, hiburan, apresiasi, ketelitian dan lain – lain.

Menurut Milton (1961:397) minat dibagi menjadi dua yaitu:


1. Minat subyektif , Perasaan yang menyatakan bahwa pengalaman-pengalaman tertentu
yang bersifat menyenangkan.
2. Minat obyektif, Reaksi yang merangsang kegiatan dalam lingkungannya.

Menurut Samsudin (1961: 8) minat jika dilihat dari segi timbulnya terdiri dari dua macam
yaitu:
1. Minat spontan, minat yang timbul dengan sendirinya secara langsung.
2. Minat yang disengaja, minat yang dimiliki karena dibangkitkan atau ditimbulkan

C. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa


Muhibbin Syah (2003: 132) membedakan faktor-faktor yang mempengaruhi minat
menjadi 3 bagian, yaitu :
1. Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) yang meliputi :
 aspek fisiologis
kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh
siswa, hal ini dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam pembelajaran.

 aspek psikologis

7
Aspek psikologis merupakan aspek dari dalam diri siswa yang terdiri dari, intelegensi,
bakat siswa, sikap siswa, minat siswa, motivasi siswa.

2. Faktor Eksternal Siswa


 Lingkungan Sosial
Lingkungan sosial terdiri dari sekolah, keluarga, masyarakat dan teman sekelas
 Lingkungan Nonsosial
Lingkungan sosial terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor materi pelajaran,
waktu belajar, keadaan rumah tempat tinggal, alat-alat belajar.

3. Faktor Pendekatan Belajar


Faktor pendekatan belajar yaitu segala cara atau strategi yang digunakan siswa
dalam menunjang keefektifan dan efisiensi proses mempelajari materi tertentu.

Sedangkan menurut Crow (1973:22), ada beberapa faktor yang mempengaruhi minat.
Faktor-faktor tersebut adalah :
1. The Factor Inner Urge
Rangsangan yang datang dari lingkungan atau ruang lingkup yang sesuai dengan
keinginan atau kebutuhan seseorang akan mudah menimbulkan minat. Misalnya
kecenderungan terhadap belajar, dalam hal ini seseorang mempunyai hasrat ingin tahu
terhadap ilmu pengetahuan.

2. The Factor Of Social Motive


Minat seseorang terhadap obyek atau sesuatu hal. Disamping itu juga dipengaruhi oleh
faktor dari dalam diri manusia dan oleh motif sosial, missal seseorang berminat pada
prestasi tinggi agar dapat status sosial yang tinggi pula.

3. Emosional Factor
Faktor perasaan dan emosi ini mempunyai pengaruh terhadap obyek misalnya perjalanan
sukses yang dipakai individu dalam suatu kegiatan tertentu dapat pula membangkitkan
perasaan senang dan dapat menambah semangat atau kuatnya minat dalam kegiatan

8
tersebut. Sebaliknya kegagalan yang dialami akan menyebabkan minat seseorang
berkembang.

D. KETERKAITAN INTELEGENSI, BAKAT DAN MINAT DALAM PROSES


BELAJAR SISWA
Intelegensi, bakat dan minat pada hakikatnya memiliki persamaan dalam konsep
perkembangan. Intelegensi dan bakat yang tidak diasah atau dilatih tidak akan mengalami
kemajuan. Sementara tanpa adanya minat dalam mengembangkan intelegensi dan bakat akan
mempengaruhi perkembangan atau tidak akan mengalami kemajuan sama sekali sebab minat
merupakan indikator motivasi anak didik dalam mempelajari dan menunjukkan kinerja yang
tinggi dalam proses belajar. Bakat akan sulit berkembang dengan baik apabila tidak diawali
dengan adanya minat untuk hal tersebut atau hal yang berkaitan dengan bidang yang akan
ditekuni, misalnya seni, musik, hitung menghitung, bahasa, dan lain-lain merupakan hasil
interaksi antara bakat bawaan dan faktor lingkungan serta didukung dengan faktor kepribadian
dan sikap kerja seseorang.
Intelegensi, bakat dan minat memiliki hubungan satu sama lain, dimana jika salah satunya
tidak terpenuhi maka akan mempengaruhi yang lain. Hal ini dapat kita cermati dari hasil
penelitian Heller, Monks, dan Passow (Wimbarti : 2000), bahwa dari 100 anak yang memiliki IQ
tinggi di California yang diteliti sejak tahun 1920 hingga sekarang diantara mereka ada yang
menjadi orang terkenal, diantaranya senator, sebagian menerima hadiah nobel untuk Iptek,
menjadi bintang film terkenal, sutradara tersohor, novelis dan lain-lain. Namun ada juga diantara
mereka yang menjadi pembersih kantor, tukang sapu jalan, dan pekerja kasar lainnya. Dengan
demikian orang-orang yang memiliki kemampuan IQ yang tinggi tidak selamanya akan berhasil
dalam hidupnya. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Harjito dkk., (1993) pada siswa
SMA di Indonesia yang memperoleh prestasi belajar rendah atau yang mempunyai permasalahan
kesukaran belajar di sekolah. Hasilnya menunjukkan tidak selamanya siswa yang memiliki
prestasi belajar rendah dan memiliki kesukaran belajar berasal dari siswa yang memiliki
inteligensi rendah. Kenyataan menunjukkan beberapa siswa yang memiliki IQ diatas rata-rata
memiliki prestasi belajar yang rendah dan beberapa memiliki permasalahan dalam belajar.
Maka dapat disimpulkan bahwa Intelegensi, bakat dan minat pada peserta didik harus
dikembangkan secara bersamaan dan bertahap. Sebab ketiganya memiliki keterkaitan satu sama

9
lain. Seorang anak didik yang tahu akan kapasitas intelegensi, bakat dan minatnya sejak dini
akan mampu menjadikan bakat tersebut sebagai bekal untuk memperoleh kekuatan saat mereka
dewasa nanti dan akan membuka peluang bagi mereka untuk menjadi orang yang sukses.
Adapun guru sebagai fasiliatator pembelajaran yang bertanggung jawab terhadap perkembangan
siswa sebaiknya dapat mengenali kemampuan seperti apa yang dimiliki oleh siswanya.
Untuk meningkatkan kemampuan intelegensi, bakat dan minat peserta didik dengan baik
maka seorang pendidik harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
1. Dorongan. Dorongan secara berlebihan (pemaksaan) pada anak didik dapat melunturkan
motivasi anak untuk mengembangkan diri mereka.
2. Pujian. Pujian yang berlebihan tanpa kendali emosi dapat membawa anak terjebak ke dalam
sikap lupa diri.

10
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dalam pembelajaran adanya beberapa faktor yang mendukung proses tersebut berlangsung
seperti intelegensi , minta dan bakat . Ketiga hal ini berkesinambungan dan berkaitan satu sama
lain dalam proses pembelajaran baik dari konsep maupun cara pengembangan. Ketiga hal
tersebut harus terus di asah agar dapat berkermbang dengan baik . Intelegensi ,minat dan bakat
juga dipengaruhgi beberapa faktor seperti intelegensi dipengaruhi pembawaan , kematangan,
pembentukan dll. Bakat dipengaruhi
Sedangkan minat dipengaruhi faktor fisiologis , psikologis , lingkungan dan lain lain.
Pembentukan salah satu dari intelegensi, bakat, minat , mempengaruhi yang lainnya untuk
berkembang. Ketiga hal ini sangat penting untuk dikembangkan dalam diri setiap pelajar

11
Daftar Pustaka
Farida Agus. INTELEGENSI. (diakses dari http://staff.uny.ac.id/sites/default /files/pendidikan/dr-
rita-eka-izzaty-spsi-msi/hintelegensi-definisi-dan- sejarah-3.pdf

AD Pratiwi. BAB II Kajian Teori : Intelegensi. (diakses dari http://digilib.uinsby .ac.id/9336/5/bab2.pdf

S Erna. BAB II Kajian Pustaka, Deskripsi Teori : Intelegensi (IQ). (diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/7711/3/BAB%202%20-%2005602241021.pdf

P Ardyansah Jani. 2012. BAB II Kajian Teori, Deskripsi Teori : Minat. (diakses dari
http://eprints.uny.ac.id/9917/2/BAB%202%20%2006208244053. pdf

D Aris. 2012. BAB II Kajian Teori : Pengertian Minat. (diakses dari


http://eprints.uny.ac.id/7637/3/BAB%202%20-%2008601247038.pdf.

12

Anda mungkin juga menyukai