TINJAUAN TEORI
b) Gastritis Kronik
Inflamasi lambung yang lama dapat disebabkan oleh ulkus benigna atau maligna dari
lambung atau oleh bakteri Helicobacter pylory (H.Pylory).Gastritis kronik
dikelompokan lagi dalam 2 tipe yaitu tipe A dan tipe B. Dikatakan gastritis kronis
4
tipe A jika mampu menghasilkan imun sendiri. Tipe ini dikaitkan dengan atropi dari
kelenjar lambung dan penurunan mukosa.Penurunan pada sekresi gastrik
mempengaruhi produksi antibodi. Anemi pernisiosa berkembang pada proses ini.
Gastritis kronik tipe B lebih lazim.Tipe ini dikaitkan dengan infeksi helicobacter
pylori yang menimbulkan ulkus pada dinding lambung.
1.2 Etiologi
Lambung adalah sebuah kantung otot yang kosong terletak pada bagian kiri atas perut
tepat dibawah tulang iga.Lambung orang dewasa mempunyai panjang berkisar antara 10 inchi
dan dapat mengembang untuk menampung makanan atau minuman sebanyak 1 gallon. Bila
lambung dalam keadaan kosong, makan ia akan meliputi, mirip seperti sebuah akordion. Ketika
lambung mulai terisi dan mengembang lipatan- lipatan tersebut secara bertahap membuka
lambung memproses dan menyimpan makanan dan secara betahap melepaskannya ke dalam usus
kecil.
Ketika makanan masuk kedalam esofagus, sebuah cincin otot yang berada pada
sambungan antara esophagus dan lambung (esophagus sphincter) akan membuka dan
membiarkan makanan masuk kelambung. Setelah masuk kelambung cincin ini menutup.Dinding
lambung terdiri dari lapisan otot yang kuat. Ketika makanan berada di lambung, dinding
lambung akan mulai menghancurkan makanan tersebut. Pada saat yang sama , kelenjar-kelenjar
yang berada di mukosa pada dinding lambung akan mulai mengeluarkan cairan lambung
(termasuk enzim-enzim dan asam lambung), untuk lebih menghancurkan makanan tersebut.
Salah satu komponen cairan lambung adalah asam hidroklorida.Asam ini sangat korosif
sehingga paku besi dapat larut dalam cairan ini.Dinding lambung dilindungi oleh mukosa-
mukosa bicarbonate (sebuah lapisan penyangga yang mengeluarkan ion bicarbonate secara
regular sehingga menyeimbangkan keasaman dalam lambung) sehingga terhindar dari sifat
korosif asam hidroklorida.Gastritis biasanya terjadi ketika mekanisme pelindung ini kewalahan
dan mengakibatkan rusak dan meradangnya dinding lambung. Beberapa penyebab yang dapat
mengakibatkan terjadinya gastritis antara lain:
1) Infeksi bakteri .
Sebagian besar populasi di dunia teinfeksi oleh bakteri H.Pylori yang hidup di bagian
lapisan mukosa yang melapisi dinding lambung.Walaupun tidak sepenuhnya
5
dimengerti bagaimana bakteri tersebut dapat ditularkan, namun diperkirakan
penularan tersebut terjadi melalui jalur oral atau akibat memakan makanan atau
minuman yang terkontaminasi oleh bakteri ini.Infeksi H.Pylori sering terjadi pada
masa kanak-kanak dan dapat bertahan seumur hidup jika tidak dilakukan
perawatan.Infeksi H.Pylori ini sekarang diketahui sebagai penyebab utama terjadinya
peptic ulcer dan penyebab tersering terjadinya gastritis. Infeksi dalam jangka waktu
yang lama akan menjadi peradangan menyebar yang kemudian mengakibatkan
perubahan pada lapisan pelindung dinding lambung. Salah satu perubahan itu adalah
atrophic gastritis, sebuah keadaan dimana kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung
secara perlahan rusak.Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat asam lambung yang
rendah dapat mengakibatkan racun-racun yang dihasilkan oleh kanker tidak dapat
dihancurkan atau dikeluarkan secara sempurna dari lambung sehingga meningkatkan
resiko (tingkat bahaya) dari kanker lambung. Tapi sebagaian besar orang yang
terkena infeksi H. Pylori kronis tidak mempunyai kanker dan tidak mempunyai gejala
gastritis, hal ini mengindikasikan bahwa ada penyebab lain yang membuat sebagian
orang rentan terhadap bakteri ini sedangkan yang lain tidak.
6
Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar, atau infeksi berat
dapat menyebabkan gastritis dan juga borok serta pendarahan pada lambung.
6) Kelainan aoutoimune.
Autoimmune atrophic gastritis terjadi ketika system kekebalan tubuh menyerang sel-
sel sehat yang berada dalam dinding lambung.Hal ini mengakibatkan peradangan dan
secara bertahap menipiskan dinding lambung, menghancurkan kenlenjar-kelenjar
penghasil asam lambung dan mengganggu produksi factor intrinsic (yaitu sebuah zat
yang membantu tubuh mengabsorbsi vitamin B-12).Kekurangan B-12, akhirnya,
dapat mengakibatkan pernicious anemia, sebuah konsisi serius yang jika tidak dirawat
mempengaruhi seluruh system dalam tubuh.Autoimmune atrophic gastritis terjadi
terutama pada orang tua.
7) Crohn’s disease.
Walaupun penyakit ini biasanya menyebabkan peradangan kronis pada dinding
saluran cerna, namun kadang-kadang dapat juga menyebabkan peradangan pada
dinding lambung.Ketika lambung terkena penyakit ini, gejala-gejala dari crohn’s
disease (yaitu sakit perut dan diare dalam bentuk cairan) tampak lebih menyolok dari
pada gejala-gejala gastritis.
8) Radiasi dan Kemoterapi.
Perawatan terhadap kanker seperti kemoterapi dan radiasi dapat mengakibatkan
peradangan pada dinding lambung yang selanjutnya dapat berkembang menjadi
gastritis dan peptic ulcer.ketika tubuh terkena sejumlah kecil radiasi, kerusakan yang
terjadi biasanya sementara, tapi dalam dosis besar akan mengakibatkan kerusakan
tersebut menjadi permanen dan dapat mengikis dinding lambung serta merusak
kelenjar-kelenjar penghasil asam lambung.
9) Penyakit bile refluk.
Bile (empedu) adalah cairan yang membantu mencerna lemak-lemak dalam tubuh.
Cairan ini diproduksi oleh hati ketika dilepaskan, empedu akan melewati serangkaian
saluran kecil dan menuju ke usus kecil. Dalam kondisi normal, sebuah otot sphincter
yang berbentuk seperti cincin (pyloric valve) akan mencegah empedu mengalir balik
ke dalam lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, balik ke dalam
7
lambung. Tapi jika katup ini tidak bekerja dengan benar, maka empedu akan masuk
ke dalam lambung dan mengakibatkan peradangan dan gastritis.
8
1.5 Pathway
Mengganggu
pembentukan sawat Melancarkan lapisan
mukosa lambung mukosa lambung Me kemampuan protektif
terhadap asam
Anoreksia
Mual
1. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Berikan posisi semi fowler setelah makan untuk menghindari refluks asam lambung
b. Monitoring TTV pasien
c. Sarankan kepada pasien untuk menghentikan asupan makanan iritatif seperti
rokok,alcohol,kopi dan sejenisnya.
d. Lakukan pemasangan naso gastric tube (NGT) analgetik sedatip,antacid dan terapi
intravena perlu dilakukan bila ada indikasi terjadi kondisi yang lebih buruk seperti
dehidrasi,pendarahan hebat,dan syok.
2. Penaktalaksanaan medis
Delegatif pemberian obat sesuai yang dianjurkan .
a. Pemeriksaan fisik
B 1 (breath) : takhipnea
B 2 (blood) : takikardi, hipotensi, disritmia, nadi perifer lemah, pengisian perifer
lambat, warna kulit pucat
B 3 (brain) : sakit kepala, kelemahan, tingkat kesadarandapat terganggu,
disorientasi, nyeriepigastrum.
B 4 (bladder) : oliguri, gangguan keseimbangan cairan.
B 5 (bowel) : anemia, anorexia,mual, muntah, nyeri ulu hati, tidak toleran
terhadap makanan pedas.
B 6 (bone) : kelelahan, kelemahan
b. Pemeriksaan Diagnostik
1. WBC (SEL DARAH PUTIH) : 9,51 . 103m/l (4,00 – 10,00)
2. RBC (eritrosit) : 5,39 . 106m/l (3,50 – 5,50)
10
3. HGB (hemoglobin) : 14,3 g/dl (11,0 – 16,0)
4. HCT (hemotokrit) : 42,8% (37,0 – 50,0)
5. MCV (Volume Korpuskular rerata) : 79,4 fl (80,0 – 50,0)
6. MCH : 26,5 pg (27,0 – 100,0)
7. MCHC : 33,0 g/dm (32,0 – 31,0)
8. RDW : 12,9% (1,5 – 36,0)
9. PLT : 207 . 103m/l (150 – 450)
10. MPV : 7,0 fl (7,0 – 11,0)
11. PDW : 16,1 (15,0 – 17,0)
c. Psikososial
Meliputi perasaan pasien terhadap penyakitnya, bagaimana cara mengatasinya serta bagaimana
perilaku pasien terhadap tindakan yang dilakukan terhadap dirinya, kecemasan terhadap
penyakit.
2) Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri berhubungan dengan mukosa lambung teriritasi
b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan nutrisi yang tidak adekuat.
c. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan masukan cairan tidak cukup dan
kehilangan cairan.
d. Kurangannya kepengetahuan tentang penyakitnya berhubungan dengan kurang
pengetahun tentang informasi dari penyakit tersebut.
3) Rencana Keperawatan
11
Association for the study mencari bantuan) nonverbal dari
of Pain): awitan yang - Melaporkan bahwa nyeri ketidaknyamanan.
tiba-tiba atau lambat dari berkurang dengan Gunakan teknik
intensitas ringan hingga menggunakan manajemen komunikasi terapiutik
berat dengan akhir yang nyeri untuk mengetahui
dapat diantisipasi atau - Mampu mengurangi nyeri pengalaman nyeri
diprediksi dan (skala intensitas, frekuensi pasien.
berlangsung <6 bulan. dan tanda nyeri) Kaji kultur yang
Batasan karakteristik: - Menyatakan rasa nyaman mempengaruhi respon
Perubahan selera makan setelah nyeri berkurang nyeri.
Perubahan tekanan darah Evaluasi pengalaman
Perubahan frekuensi nyeri masa lampau.
jantung Evaluasi bersama
Perubahan frekuensi pasien dan tim
pernafasan kesehatan lain tentang
Diaphoresis ketidakefektifan
Perilaku distraksi (mis; control nyeri masa
berjalan mondar-mandir lampau.
mencari orang lain dan Bantu pasien dan
aktivitas yang berulang) keluarga untuk
Mengekspresikan mencari dan
perilaku, mis; gelisah, menemukan
merengek, dan menangis. dukungan.
Masker wajah, mis; mata Kontrol lingkungan
kurang bercahaya, tampak yang dapat
kacau, dan gerakan mata mempengaruhi nyeri
berpencar. seperti suhu ruangan,
Sikap melindungi area pencahayaan, dan
nyeri kebisingan.
Fokus menyempit Kurangi faktor
Indikasi nyeri yang dapat presipitasi nyeri
12
diamati Pilih dan lakukan
Perubahan posisi untuk penanganan nyeri
menghindari nyeri (farmakologi,
Dilatasi pupil nonfarmakologi, dan
Melaporkan nyeri secara interpersonal)
verbal Kaji tipe dan sumber
Gangguan tidur nyeri untuk
Faktor yang berhubungan menentukan intervensi
Agen cedera (mis; Ajarkan tentang
biologis, zat kimia, fisik, teknik nonfarmakologi
psikologis) Berikan anlgetik
untuk mengurangi
nyeri
Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
Tingkatkan istirahat
kolaborasikan dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan
pasien tentang
manajemen nyeri
Analgetic
administration
Tentukan lokasi
karakteristik, kualitas,
dan derajat nyeri
sebelum pemberian
obat
Cek intruksi dokter
13
tentang jenis obat,
dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesic yang
diperlukan atau
kombinasi dari
analgesic ketika
pemberian lebih dari
satu
Tentukan pilihan
analgesic tergantung
tipe dan beratnya nyeri
Tentukan analgesic
pilihan, rute,
pemberian, dan dosis
optimal
Pilih rute pemberian
secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesic
pertama kali
Berikan anlgesik
tepat waktu, terutama
saat nyeri hebay
Evaluasi efektivitas
analgesic tanda dan
gejala
2 Ketidakseimbangan NOC NIC
14
nutrisi kurang dari Nutritional status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh Nutritional status : food Kaji adanya alergi
Definisi : Asuhan nutrisi and fluid intake makanan
tidak cukup untuk Nutritional status : nutrient Kolaborasi dengan
memenuhi kebutuhan intake ahli gizi untuk
metabolic Weight control menentukan jumlah
Batasan karakteristik : Kreteria Hasil kalori dan nutrisi yang
Kram abdomen Adanya peningkatan berat dibutuhkan pasien.
Nyeri abdomen badan sesuai dengan tujuan Anjurkan pasien
Menghindari makanan Berat badan ideal sesuai untuk meningkatkan
Berat badan 20% atau dengan tinggi badan intake Fe.
lebih dibawah berat Mampumengidentifikasi Anjurkan pasien
badan ideal kebutuhan nutrisi untuk meningkatkan
Kerapuahan kapiler Tidak ada tanda-tanda protein dan vitamin C
Diare malnutrisi Berikan substansi
Kehilangan rambut Menunjukan peningkatan gula
berlebihan fungsi pengecapan dari Yakinkan diet yang
Bising usus hiperaktif menelan dimakan mengandung
Kurang makanan Tidak terjadi penurunan tinggi serat untuk
Kurang informasi berat badan yang berarti mencegah konstipasi
Membrane mukosa pucat Berikan makanan
Ketidakmampuan yang erpilih (sudah
memakan makanan dkonsltasikan dengan
Tonus otot menurun ahli gizi
Mengeluh gangguan Ajarkan pasien
sensasi rasa bagaimana membuat
Mengeluh asupan catatan makanan
makanan kurang harian.
RDA (recormmended Monitor jumlah
daily allowance) nutrisi dan kandungan
Cepat kenyang setelah kalori
15
makan Berikan informasi
Sariawan rongga mlut tentang kebutuhan
Steatorea nutrisi
Kelemahan otot Kaji kemampan
pengunyah pasien untuk
Kelemahan otot untuk mendapatkan nutrisi
menelan yang dibutuhkan.
Faktor-faktor yang Nutrision monitoring
berhubungan : BB pasien dalam
Faktor biologis batas normal
Faktor ekonomi Monitor adanya berat
Ketidak mampuan untuk badan
mengabsorbsi nutrient Monitor tipe dan
Ketidakmampuan untuk jumlah aktivitas yang
mencerna makanan biasa dilakukan
Ketidakmampuan Monitor interaksi
menelan makanan anak atau orang tua
Faktor psikologis selama makan.
Monitor lingkungan
selama makan
Jadwalkan
pengobatan tidak
selama jam makan
Monitor kulit kering
dan perubahan
monitor turgor kulit
Monitor kekeringan
rambut kusam dan
mudah patah
Monitor mual dan
muntah
16
Monitor total protein
Hb dan kadar Ht
Monitor pertumbuhan
dan perkembangan
Monitor pucat,
kemerahan, jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan
intake nutrisi
Catat adanya edema,
hiperemi,hipertonik,
papilla lidah,cavitas
oral.
Catat jika lidah
berwarna magenta
scarlet.
17
Penurunan turgor kulit kulit baik, membram kalori harian
Penurunan turgor lidah mukosa lembab, tidak ada Kolaborasikan
Penurunan pengeluaran rasa haus yang belebihan. pemberian cairan IV
urine Monitor status nutrisi
Penurunan pengisian Berikan cairan IV
vena pada suhu ruangan
Membran mukosa kering Dorong masukan oral
Kulit kering Berikan penggantian
Peningkatan hematokrit nesogratik sesuai
Peningkatan suhu tubuh output
Peningkatan frekuensi Dorong keluarga
nadi untuk membantu
Peningkatan konsentrasi pasien makan
urine Tawarkan snack
Penurunan berat badan Kolaborasikan
Haus dengan dokter atau
Kelemahan kemungkinan
Faktor yang berhubungan: transfuse
Kehilangan cairan aktif Persiapkan untuk
Kegagalan mekanisme transfuse
regulasi Hipovolemia
management
Monitor status cairan
termasuk intake dan
output cairan
Pelihara IV line
Monitor tingkat Hb
dan hematokrit
Monitor tanda vital
Monitor respon
pasien terhadap
18
penambahan cairan
Monitor berat badan
Dorong pemberian
untuk menambah
pemberian IV monitor
adanya tanda dan
gejala kelebihan
volume cairan
Monitor adanya tanda
gagal ginjal
4) Implementasi Keperawatan
Pelaksanaan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien disesuaikan dengan
prioritas masalah yang telah disusun.Yang paling penting pelaksanaan mengacu pada
intervensi yang telah ditentukan dengan maksud agar kebutuhan klien terpenuhi secara
optimal.
19
5) Evaluasi Keperawatan
a. Pasien mengatakan nyeri dapat terkontrol
b. Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
c. Urine output sesuai dengn usia dan BB, vital sign normal, tidak ada tanda dehidrasi,
elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab.
20