Anda di halaman 1dari 21

PENGARUH ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI

TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR


YANG TERDAFTAR DI BEI

Oleh :

ALFREDO EDWAR

1107919

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


PENGARUH ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI DAN LABA AKUNTANSI
TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN INDUSTRI MANUFAKTUR YANG
TERDAFTAR DI BEI

Alfredo Edwar
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang
Email: alfredo.edwar@yahoo.com

Abstract

This research aims to verify and provide empirical evidences about: (1) The effect of Operation Cash
Flow to the Return Stock (2) The effect of Accounting Income to the Return Stock. The population of
this research are the manufacturing companies which are listed in Indonesia Stock Exchange (BEI)
since 2008-2012 by 138 companies. This research use purposive sampling technique to get the sample.
The type of data used is secondary data obtained from www.idx.co.id. The analytical method used is
multiple regression analysis. The result of this research concluded that Operation Cash Flow and
Accounting Income had no significant effect on return stock. This limitation of this research: (1) This
research only use the sample from manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange (2) This
research only produce a smallest percentage of coefficient of determination, as much as 4,9%.
Suggestions in this research include (1) For the next researcher it is better to take the samples from all
public companies in Indonesia and add the period of time the research, (2) Develop this research by
adding and changing other variables from the fundamental factors which affect the beta stock.

Keywords: Return Stock, Operation Cash Flow, and Accounting Income

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memberikan bukti empiris tentang: (1) Pengaruh Arus Kas
Operasi terhadap terhadap Return Saham, (2) Pengaruh Laba Akuntansi terhadap Return Saham.
Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
selama tahun 2008-2012 sebanyak 138 perusahaan. Penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling untuk mendapatkan sampel. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh
dari www.idx.co.id. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Hasil pengujian
menunjukkan Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi tidak berpengaruh signifikan terhadap Return
Saham. Keterbatasan dalam penelitian ini: 1) Penelitian ini hanya menggunakan sampel perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2) Penelitian ini hanya menghasilkan nilai koefisien
determinasi yang sangat kecil, yaitu sebesar 4,9%. Saran dalam penelitian ini antara lain (1) Untuk
peneliti selanjutnya, sebaiknya mengambil sampel dari keseluruhan perusahaan terbuka di Indonesia
dan menambah periode waktu penelitian (2) Untuk penelitian selanjutnya dapat mengembangkan
penelitian ini dengan mengganti atau menambahkan variabel-variabel lain dari faktor-faktor
fundamental yang mempengaruhi return saham.

Kata Kunci: Return Saham, Arus Kas Operasi dan Laba Akuntansi.

1
perusahaan tidak akan menarik lagi.
PENDAHULUAN Perusahaan akan tetap menarik apabila
tambahan keuntungan tersebut bisa
Pasar modal sangat berperan bagi mengkompensasi tambahan resiko
pembangunan ekonomi yaitu sebagai yang muncul.
salah satu sumber pembiayaan Investor akan memperoleh
eksternal bagi dunia usaha dan wahana tingkat keuntungan dari deviden yang
investasi masyarakat. Oleh sebab itu dibagikan, ditambah perbedaan nilai
partisipasi masyarakat sangat perusahaan pada waktu pertama kali
diharapkan untuk ikut aktif dalam investasi dengan nilai pada beberapa
menggerakan perekonomian. Pasar waktu kemudian (capital gain).
modal dapat mendorong terciptanya Apabila perusahaan tersebut go-public,
alokasi dana yang efisien, karena maka capital gain adalah selisih harga
dengan adanya pasar modal maka jual saham dengan harga beli saham.
pihak yang memiliki kelebihan dana Apabila selisih tersebut negatif, maka
(investor) dapat memilih alternatif yang diperoleh capital loss (Jogiyanto,
invetasi yang mem-berikan 2000). Untuk mendapatkan return
keuntungan yang paling optimal. Salah positif, investor memerlukan
satu fungsi dari pasar modal tersebut informasi. informasi tersebut berguna
adalah sebagai sarana untuk bagi investor apakah membeli,
memobilisasi dana yang bersumber menjual atau mempertahankan
dari masyarakat ke berbagai sektor investasi. informasi akuntansi
yang melaksanakan investasi merupakan salah satu informasi yang
(Tandelilin, 2001). dibutuhkan investor. Sesuai dengan
teori pasar efisien adalah pasar dimana
Dalam berinvestasi di pasar harga semua sekuritas yang
modal, investor atau calon investor diperdagangkan telah mencerminkan
akan tertarik pada tingkat keuntungan semua informasi yang tersedia
(return) yang diharapkan untuk masa- (Tandelilin, 2001).
masa mendatang relatif terhadap resiko
perusahaan tersebut. Artinya, tingkat Ditinjau dari faktor-faktor yang
resiko yang dihadapi oleh investor mempengaruhi return saham,
sesuai dengan return yang akan informasi arus kas merupakan salah
diterima. Semakin tinggi return yang satu yang mempengaruhi tingkat retun
diharapkan akan diterima, maka akan saham. Arus kas merupakan salah satu
semakin tinggi pula resiko dari parameter kinerja perusahaan yang
investasi tersebut. Yang paling mendapat perhatian utama dari para
menarik adalah perusahaan yang investor dan kreditur. selain arus kas,
mempunyai tingkat keuntungan tinggi, investor dan kreditur juga fokus dalam
tetapi mempunyai tingkat resiko yang menggunakan informasi mengenai
rendah. Apabila tingkat keuntungan laba dan komponenya (Susanto, 2006).
(return) perusahaan naik, tetapi resiko Arus kas mempunyai peranan yang
perusahaan juga naik, maka sangat penting dalam perusahaan.

2
Tujuan perusahaan adalah menaikkan modal perusahaan yang
memaksimalkan harga saham. Karena akan digunakan untuk melaksanakan
nilai setiap aktiva, termasuk saham, kegiatan operasi perusahaan sehingga
tergantung pada arus kas yang perusahaan berusaha untuk mencapai
dihasilkan oleh aktiva tersebut, maka tingkat laba yang sebesar-besarnya
manajer harus berusaha agar dapat menarik investor untuk
memaksimalkan arus kas yang menanamkan modalnya.
tersedia bagi investor dalam jangka Bagi pemilik saham dan
panjang (Brigham dan Houston, 2001). investor, laba berarti peningkatan nilai
ekonomis yang akan diterima, melalui
Arus kas dari aktivitas operasi pembagian dividen. Laba juga
menjadi perhatian penting, mengingat digunakan sebagai alat untuk
bahwa dalam jangka panjang untuk mengukur kinerja manajemen
kelangsungan hidup suatu bisnis harus perusahaan selama periode perusahaan
menghasilkan arus kas positif dari tertentu yang pada umumnya menjadi
aktivitas operasi. Jika suatu bisnis perhatian pihak-pihak tertentu
memiliki arus kas yang negatif dari terutama dalam menaksir kinerja atas
aktivitas operasi maka tidak akan pertanggungjawaban manajemen
dapat meningkatkan kas dari sumber dalam pengelolaan sumber daya yang
lain dalam jangka waktu yang tidak dipercayakan kepada mereka, serta
terbatas. Hal ini karena arus kas bersih dapat dipergunakan untuk
dari aktivitas operasi dipertimbangkan memperkirakan prospeknya dimasa
sebagai ukuran kunci. Apabila depan (Daniati dan Suhairi, 2006).
perusahaan menghasilkan arus kas
operasi yang positif, maka semakin Dari studi terdahulu penelitian
besar probabilitas yang diharapkan yang berkaitan dengan kandungan
oleh pemodal dan kreditur untuk informasi arus kas dan laba akuntansi
memperoleh pengembalian investasi terhadap return saham banyak
dan pinjaman yang telah diberikan dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
kepada perusahaan (Harnanto, 2000). Beberapa peneliti melakukan
pengujian untuk membandingkan
Menurut PSAK 1, informasi manfaat informasi arus kas dan laba.
laba akuntansi diperlukan untuk Mereka ingin membuktikan manfaat
menilai perubahan potensi sumberdaya informasi keuangan selain laba. Hal ini
ekonomis yang mungkin dapat disebabkan adanya anggapan bahwa
dikendalikan di masa depan, seolah-olah laba saja sudah cukup
menghasilkan arus kas dari sumber memberikan informasi yang
daya yang ada, dan untuk perumusan bermanfaat bagi investor.
pertimbangan tentang efektifitas
perusahaan dalam memanfaatkan Kurniawan (2000) dalam
tambahan sumber daya (IAI, 2009). penelitiannya menguji hubungan arus
Laba akuntansi merupakan aliran kas kas operasi dan data akrual terhadap
masuk bagi perusahaan. Laba tersebut return saham menyimpulkan bahwa

3
penelitiannya tidak berhasil penelitian tersebut menunjukkan masih
menunjukkan adanya hubungan antara adanya inkonsistensi. Sehingga untuk
arus kas operasi dan komponen laba mengetahui apakah arus kas dan laba
dengan return saham. Sedangkan akuntansi mempunyai pengaruh
Pradhono dan Christiawan (2004) terhadap return saham menjadi topik
dalam penelitiannya menguji pengaruh yang menarik untuk diteliti lagi.
Economic Value Added, Residual Berdasarkan latar belakang
Income, Earnings, dan Arus kas dari diatas, maka penulis tertarik untuk
aktivitas operasi terhadap return yang melakukan penelitian mengenai
diterima oleh pemegang saham. kandungan informasi arus kas dari
Hasilnya menemukan bahwa arus kas aktivitas operasi dan laba akuntansi
operasi dan laba merupakan dua dalam menjelaskan return saham
variabel penelitian yang mempunyai khususnya pada perusahaan
pengaruh paling signifikan terhadap manufaktur yang terdaftar di Buras
return saham dari empat variabel Efek Indonesia (BEI). Sehingga
penelitian yang digunakannya. penelitian yang dilakukan diberi judul
“ Pengaruh Arus Kas Dari Aktivitas
Daniati dan Suhairi (2006) Operasi Dan Laba Akuntansi
menguji pengaruh kandungan Terhadap Return Saham (Studi pada
informasi komponen laporan arus kas, perusahaan manufaktur yang listing di
laba kotor, dan size perusahaan Bursa Efek Indonesia)”.
terhadap expected return saham. Hasil
penelitiannya menemukan bahwa arus
kas, laba kotor dan ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap TELAAH LITERATUR
expected return saham. Serta 1. Return Saham
Trisnawati (2009) melakukan
penelitian tentang pengaruh EVA, Menurut Tandelilin (2001)
Arus Kas Operasi, Residual income, return adalah harapan keuntungan
Earning, Operating Leverage, dan dimasa datang yang merupakan
Market value added terhadap Return kompensasi atas waktu dan resiko
saham. Hasil penelitian ini yang terkait dengan investasi yang
menemukan bahwa variabel Earning dilakukan. Seorang investor
dan Arus Kas Operasi tidak melakukan investasi pada suatu
mempunyai pengaruh signifikan perusahaandengan harapan akan
terhadap Return saham. memperoleh suatu keuntungan atau
tingkat return yang maksimum dengan
Dari penjelasan diatas, dapat tingkat resiko minimum dimasa yang
diketahui bahwa meskipun penelitian akan datang. Jika melakukan investasi
mengenai kandungan informasi laba dalam bentuk saham berarti investor
berupa arus kas dari aktivitas operasi akan memperoleh return saham. Jadi,
dan laba akuntansi terhadap return return saham adalah tingkat profit
saham telah banyak dilakukan, tetapi yang diperoleh dari saham.

4
Return terdiri dari dua komponen suatu periode, dalam bentuk yang
utama (Tandelilin, 2001), yaitu : dapat merekonsiliasi saldo kas awal
dan akhir. pelaporan kenaikan atau
1. Capital gain adalah keuntungan penurunan bersih dalam kas dipandang
dari hasil jual beli saham berupa berguna karena investor, kreditur, dan
selisih anata nilai jual yang lebih pihak-pihak lain yang berkepentingan
tinggi daripada nilai beli saham ingin mengetahui dan secara umum
dengan harga saham pada saat dapat memahami apa yang terjadi pada
pembelian. sumberdaya perusahaan yang paling
lancar yaitu kasnya.
2. Yield merupakan komponen
return yang mencerminkan aliran Arus kas dari aktivitas operasi
kas atau pendapatan yang adalah kas yang diperoleh dari
diperoleh secara periodic dari aktivitas penghasil utama pendapatan
suatu investasi. Dalam investasi perusahaan, seperti penjualan,
berbentuk saham, yield yang penerimaan piutang dan untuk
diterima oleh pemegang saham membanyar hutang usaha, pembelian
adalah berupa deviden yang barang, dan biaya lainnya. Arus kas
diperoleh. Dividen yaitu besarnya tersebut pada umumnya berasal dari
keuntungan perusahaan yang akan transaksi dan peristiwa lain yang
dibagikan kepada pemegang mempengaruhi penetapan laba atau
saham. Besarnya dividen rugi bersih.
ditentukan pada rapat umum
pemegang saham. Dividen Beberapa contoh arus kas dari aktivitas
diperoleh oleh investor apabila operasi :
investor menahan sekuritas yang
dimilikinya hingga jatuh tempo. a. Penerimaan kas dari penjualan
barang dan jasa
Dari kedua sumber return
diatas, penelitian ini menggunakan b. Penerimaan kas dari royalti, fees,
angka capital gain (loss) dalam komisi, dan pendapatan lain.
menghitung return suatu investasi.
c. Pembayaran kas kepada pemasok
capital gain (loss) dapat berupa angka
barang dan jasa
positif (+), nol (0), ataupun negatif (-)
(Tandelilin, 2001). d. Pembayaran kas kepada karyawan
2. Laporan Arus Kas Perusahaan e. Penerimaan dan pembayaran kas
oleh perusahaan asuransi
Menurut Kieso (2002) laporan
sehubungan dengan premi, klaim,
arus kas sebagai berikut : laporan arus
anuitas, dan manfaat asuransi
kas melaporkan penerimaan kas,
lainnya
pembayaran kas, dan perubahan bersih
kas dari kegiatan operasi, investasi, f. Pembayaran kas atau penerimaan
serta pembiayaan perusahaan selama kembali (restitusi) pajak

5
penghasilan kecuali jika dapat dalam pengukuran laba adalah
diidentifikasikan secara khusus pengakuan pendapatan dan pengaitan
sebagai bagian dari aktivitas beban.
pendanaan dan investasi
Penelitian Terdahulu
g. Penerimaan dan pembayaran kas
dari kontrak yang diadakan untuk Penelitian di Indonesia
tujuan transaksi usaha dan mengenai kandungan informasi pada
perdagangan. laporan arus kas dilakukan antara lain
oleh Pradhono dan Christiawan (2004)
2. Laba Akuntansi dalam penelitiannya menguji pengaruh
Economic Value Added, Residual
Laba akuntansi secara Income, Earnings, dan Arus kas dari
operasional didefinisikan sebagai aktivitas operasi terhadap return yang
perbedaan antara pendapatan yang diterima oleh pemegang saham. Hasil
direalisasikan yang berasal dari penelitian yang menggunakan uji
transaksi suatu periode dan regresi linier sederhana terhadap
berhubungan dengan biaya historis. klasifikasi jenis usaha manufaktur sub
Dalam metode historical cost (biaya kelompok barang konsumsi (consumer
historis) laba diukur berdasarkan good) menyatakan bahwa variabel arus
selisih aktiva bersih awal dan akhir kas dari aktivitas operasi berpengaruh
periode yang masing-masing diukur paling signifikan terhadap return yang
dengan biaya historis, sehingga diterima oleh pemegang saham.
hasilnya akan sama dengan laba yang Selanjutnya variabel berikutnya yang
dihitung sebagai selisih pendapatan juga berpengaruh signifikan adalah
dan biaya (Belkaoui, 2000). earnings.
Di dalam laba akuntansi Daniati dan Suhairi (2006)
terdapat berbagai komponen yaitu menguji pengaruh kandungan
kombinasi beberapa komponen pokok informasi komponen laporan arus kas,
seperti laba kotor , laba usaha, laba laba kotor, dan size perusahaan
sebelum pajak dan laba sesudah pajak terhadap expected return saham. Hasil
(Muqodim, 2005). Sehingga dalam penelitiannya dengan menggunakan
menentukan besarnya laba akuntansi data dari tahun 1999 sampai dengan
investor dapat melihat dari perhitungan tahun 2004 telah menemukan bahwa
laba setelah pajak. Laba akuntansi arus kas, laba kotor dan ukuran
merupakan ukuran yang baik dari perusahaan berpengaruh signifikan
kinerja suatu perusahaan dan bahwa terhadap expected return saham.
laba akuntansi dapat digunakan untuk
meramalkan arus kas masa depan. Trisnawati (2009) melakukan
Laba akuntansi diukur berdasarkan penelitian tentang pengaruh EVA,
konsep akuntansi akrual. Tujuan utama Arus Kas Operasi, Residual income,
dari akuntansi akrual adalah untuk Earning, Operating Leverage, dan
pengukuran laba. Dua proses utama Market value added terhadap Return

6
saham. Hasil penelitian ini Dengan menggunakan laporan
menemukan bahwa Economic value keuangan investor bisa menghitung
added, Residual income, Earning dan berapa besarnya pertumbuhan laba
Arus Kas Operasi tidak mempunyai yang bisa dicapai perusahaan terhadap
pengaruh signifikan terhadap Return jumlah saham perusahaan. dan juga
saham. untuk menggambar prospek dan laba
perusahaan dimasa depan.
Kerangka Konseptual
Hipotesis
Arus kas operasi merupakan
suatu aktivitas yang dilakukan Dari penjelasan tersebut di atas
perusahaan untuk menghasilkan kas dapat disimpulkan bahwa arus kas
yang dapat digunakan untuk melunasi operasi dan laba akuntansi mempunyai
kegiatan utang jangka pendek pengaruh signifikan terhadap return
perusahaan dan juga itu menunjukkan yang diterima oleh pemegang saham.
kemampuan perusahaan untuk Sehingga hipotesis penelitian ini
memberikan return kepada para adalah:
investor. Semakin tinggi arus kas
operasi yang dihasilkan maka semakin H1 : Arus kas operasi mempunyai
tinggi tingkat pengembalian saham pengaruh positif terhadap
yang dihasilkan dan sebaliknya. Jika return yang diterima oleh
arus kas yang masuk nilainya lebih pemegang saham.
besar daripada jumlah arus kas yang
H2 : Laba akuntansi mempunyai
keluar ini mengindikasikan bahwa
pengaruh positif terhadap
kegiatan operasi perusahaan dari
return yang diterima oleh
perusahaan tersebut baik. Dan juga
pemegang saham.
tentunya akan meningkatkan harga
saham perusahaan dan pada akhirnya
berimbas pada meningkatnya return
saham. METODE PENELITIAN
Laba akuntansi merupakan Jenis Penelitian
penentu kinerja suatu perusahaan pada
periode tertentu dan menghasilkan Penelitian ini termasuk
informasi informasi untuk periode kedalam jenis penelitian kausatif.
berikutnya. Apabila laba yang Menurut Sugiyono (2011), penelitian
dihasilkan tinggi, maka investor kausatif merupakan penelitian
cenderung bereaksi positif terhadap hubungan yang bersifat sebab akibat.
perusahaan, secara otomatis hal ini Penelitian kausatif merupakan tipe
akan menimbulkan reaksi pada harga penelitian dengan karakteristik
saham di pasar, dan tentunya akan masalah berupa sebab akibat antara
berimbas pada kepada return yang dua variabel atau lebih. Sehingga
akan dibagikan kepada investor. tujuan dari penelitian ini adalah untuk

7
melihat bagaimana pengaruh suatu Tabel Kriteria Pemilihan Sampel
variabel terhadap variabel lainnya.
Keterangan Jumlah
Populasi dan Sampel Perusahaan manufaktur 138
Populasi dalam penelitian ini yang terdaftar periode
adalah perusahaan go-public yang 2008-2012
listing di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan manufaktur (8)
Menurut Arikunto (2002), populasi yang delisting selama
adalah seluruh dari subjek penelitian. periode pengamatan 2008-
2012
Sampel adalah sebagian atau Perusahaan manufaktur (16)
wakil dari populasi yang diteliti yang tidak tersedia laporan
(Sekaran, 2006). Sampel dalam keuangan yang telah
penelitian ini adalah perusahaan- diaudit selama periode
perusahaan publik sektor manufaktur 2008-2012
yang listing pada Bursa Efek Indonesia Perusahaan manufaktur (76)
sejak tahun 2008-2012 dan memenuhi yang tidak selalu laba
kriteria-kriteria yang telah ditentukan. periode 2008-2012
Adapun kriteria yang dipakai dalam Sampel penelitian 38
pengambilan sampel adalah sebagai
berikut : Metode Analisis Data
a. Perusahaan manufaktur yang Data yang dikumpulkan dalam
terdaftar di Bursa Efek Indonesia penelitian ini diolah, kemudian
Periode 2008-2012 dianalisis dengan alat statistik sebagai
b. Selama periode 2008-2012 berikut:
perusahaan mempublikasikan
Uji Statistik Deskriptif
laporan keuangan yang telah di
audit secara luas Statistik deskriptif digunakan
c. Selama periode 2008-2012 untuk mendeskripsikan variabel-
perusahaan selalu mengalami variabel dalam penelitian ini. Alat
laba analisis yang digunakan adalah rata-
rata (mean), standar deviasi,
Teknik pengambilan sampel maksimum dan minimum (Ghozali,
adalah metode purposive sampling 2005). Statistik deskriptif menyajikan
yaitu pengambilan sampel berdasarkan ukuran-ukuran numerik yang sangat
kriteria tertentu berdasarkan yang penting bagi data sampel. Uji statistik
dikehendaki oleh peneliti. tersebut dilakukan dengan program
SPSS.

8
Uji Asumsi Klasik dilihat dengan menganalisis nilai VIF
(Variance Inflation Factor). Satu
Pengujian asumsi klasik yang model regresi menunjukkan adanya
digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas jika: Tingkat kolerasi
multikolinearitas, uji > 95%, Nilai toleransi < 0,10, dan
heteroskedastisitas dan uji Nilai VIF > 10.
autokorelasi. Keempat asumsi klasik
yang dianalisa dilakukan dengan Uji Heteroskedastisitas
menggunkan program SPSS 17.
Uji heteroskedastisitas bertujuan
Uji Normalitas untuk menguji apakah dalam model
Uji normalitas dilakukan untuk regresi terjadi ketidaksamaan varians
mengetahui apakah dalam model dari residual satu pengamatan ke
regresi, variabel-variabel memiliki pengamatan lain. Jika varians pada
distribusi normal. Data yang residual satu pengamatan ke
terdistribusi normal akan memperkecil pengamatan lain tetap, maka disebut
kemungkinan terjadinya bias. homoskedastisitas dan jika berbeda
Pengujian normalitas dilakukan disebut heteroskedastisitas. Model
dengan uji statistik One Sample regresi yang baik adalah yang berjenis
Kolmogorof Smirnov. Menurut homoskedastisitas atau tidak terjadi
Ghozali, dasar pengambilan keputusan heteroskedastisitas. Uji statistik yang
diambil adalah (1) Jika hasil One digunakan adalah Glejser.
Sample Kolmogorof Smirnov di atas
Uji Autokorelasi
tingkat signifikansi 0,05 menunjukkan
pola distribusi normal, maka model Uji Autokorelasi bertujuan
regresi memenuhi asumsi normalitas, menguji apakah dalam satu model
dan (2) Jika hasil One Sample regresi ada korelasi antarakesalahan
Kolmogorof Smirnov dibawah tingkat penganggu pada periode saat ini (t)
signifikansi 0,05 tidak menunjukkan dengan kesalahan pada periode
pola distribusi normal, maka model sebelumnya (t-1). Modek regresi yang
regresi memenuhi asumsi normalitas. baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2005).
Uji Multikolinearitas
Analisis Regresi Berganda
Uji multikolnearitas bertujuan
untuk menguji apakah model regresi Model yang digunakan dalam
ditemukan korelasi antar variabel membuktikan hipotesa penelitian ini
independen. Model regresi yang baik adalah metode statistik linier berganda.
seharusnya tidak terjadi korelasi antar Analisa regresi bertujuan untuk
variabel independen (Ghozali, 2005). mencari adanya hubungan antara
Maka uji jenis ini digunakan untuk variabel dependen dengan satu atau
penelitian dengan variabel independen lebih variabel independen. Persamaan
lebih dari satu. Multikolinearitas dapat

9
yang digunakan untuk pengujian Uji Simultan (Uji F)
hipotesa adalah : Uji statistik F dilakukan untuk
menguji kemampuan seluruh variabel
Y = a + b1X1 + b2X2 + e independen secara bersama-sama
dalam menjelaskan prilaku variabel
Dimana:
dependen. Pengujian dilakukan dengan
Y = Return saham menggunakan tingkat signifikansi 0,05
(α=5%). Ketentuan menganalisa
a = Konstanta adalah sebagai berikut: (1) Jika
signifikansi > 0,05 berarti bahwa
b1,2 = Koefisien regresi variabel secara bersama-sama variabel
independent independen tidak mempunyai
X1 = Arus kas aktivitas operasi pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. (2) Jika signifikansi < 0,05
X2 = Laba akuntansi berarti bahwa secara bersama-sama
variabel independen mempunyai
e = Error pengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Berdasarkan persamaan regresi
diatas, kemudian dilakukan pengujian
Uji Parsial (Uji t)
berikut:
Setelah melakukan pengujian
secara simultan, langkah selanjutnya
Uji Koefisien Determinasi (R2)
adalah melakukan pengujian untuk
Koefisien Determinasi (R2)
mengetahui kemampuan masing-
digunakan untuk mengetahui seberapa
masing variabel independen dalam
jauh kemampuan model dalam
menjelaskan prilaku variabel dependen
menjelaskan variasi variabel dependen.
dengan melakukan pengujian t.
Besarnya koefisien determinasi adalah
Pengujian dilakukan dengan
nol sampai dengan satu. Semakin
menggunakan tingkat signifikansi 0,05
mendekati nol, semakin kecil pula
(α=5%). Ketentuan menganalisa
pengaruh semua variabel independen
adalah sebagai berikut: (1) Jika
(X) terhadap nilai variabel dependen
signifikansi > 0,05 berarti bahwa
(Y). Jika koefisien determinasi
secara parsial variabel independen
mendekati satu, maka sebaliknya.
tidak mempunyai pengaruh signifikan
Nilai koefisien determinasi
terhadap variabel dependen. (2) Jika
ditunjukkan dengan nilai Adjusted R
signifikansi < 0,05 dan hasil t-hitung
Square bukan R Square dari regresi
bernilai positif berarti bahwa secara
karna R Square bias terhadap jumlah
parsial variabel independen
variabel dependen yang dimasukkan
mempunyai pengaruh signifikan
kedalam model, sedangkan Adjusted R
terhadap variabel dependen.
Square dapat naik turun jika suatu
variable independen ditambahkan
kedalam model (Ghozali, 2005).

10
Variabel Penelitian dan Pengukuran Laba akuntansi didapatkan dari
Variabel pembagian antara laba setelah
Return Saham pajak/Earnings after tax dengan
jumlah lembar saham yang beredar.
Return saham sebagai variabel
dependen, dapat dihitung dengan
mengurangkan harga saham periode HASIL PENELITIAN DAN
tertentu dengan harga saham periode PEMBAHASAN
sebelumnya. Rumus yang digunakan
untuk menghitung return adalah Statistik Deskriptif
sebagai berikut (Kuncoro, 2003).
Tabel 4.1 Descriptive Statistics
Rit = (Pit – Pit-1) Std.
Keterangan N Minimum Maximum Mean Deviation
Pit-1
Return 190 -0.27 1.67 0.0314 0.14064
Dimana : AKO 190 -793.05 982.34 178.95 281.6411
EARN 190 0.43 978.35 174.03 247.9569
Rit = return saham perusahaan i Valid N
pada periode t (t = tahun (listwise) 190
berjalan)
Pit = harga saham penutupan
perusahaan i pada periode t (5 Berdasarkan hasil deskriptif
hari setelah laporan keuangan statistik dari tabel 4.1 dapat dijelaskan
dipublikasikan) gambaran statistic dari variabel yang
digunakan dalam penelitian ini. Untuk
Pit-1 = harga saham penutupan variabel dependen Return memiliki
perusahaan i periode jumlah data sebanyak 190, nilai
sebelumnya (5 hari sebelum minimum sebesar -0,27 dan nilai
laporan keuangan maksimum sebesar 1,67, nilai rata-rata
dipublikasikan) (mean) 0,0314 dan standar deviasi
sebesar 0.14064. Untuk variabel
Arus Kas Operasi independen arus kas operasi (AKO)
Nilai arus kas untuk aktivitas memiliki jumlah data sebanyak 190,
operasi diproxy dari total arus kas dari nilai minimum sebesar -793,05 dan
aktivitas operasi yang terdapat didalam nilai maksimum sebesar 982,34, nilai
laporan arus kas perusahaan kemudian rata-rata (mean) 178,95 dan standar
dibagi dengan jumlah saham yang deviasi sebesar 281,6411. Sedangkan
untuk independen laba akuntansi
beredar.
(EARN) memiliki jumlah data
Laba Akuntansi sebanyak 190, nilai minimum sebesar
0,43 dan nilai maksimum sebesar
Laba yang digunakan dalam
penelitian ini adalah laba setelah pajak.

11
978,35, nilai rata-rata (mean) 174,03 Tabel 4.3 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
dan standar deviasi sebesar 247,9569. Unstandardized
Residual
Uji Asumsi Klasik
N 102
Uji Normalitas Normal Parameters a
Mean .0000000

Std. Deviation .95051593


Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Most Extreme Differences Absolute .049
Unstandardized Positive .043
Residual Negative -.049
N 190 Kolmogorov-Smirnov Z .492
a
Normal Parameters Mean .0000000 Asymp. Sig. (2-tailed) .969
Std. Deviation .14058464 a. Test distribution is Normal.
Most Extreme Differences Absolute .210
Berdasarkan Tabel 4.3 di atas,
Positive .210 terlihat bahwa hasil uji normalitas
Negative -.206 menunjukkan level signifikan lebih
Kolmogorov-Smirnov Z 2.901
besar dari α (α = 0.05) yaitu 0.969 >
0.05 yang berarti bahwa data
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
terdistribusi secara normal.
a. Test distribution is Normal.

Uji Multikolinieritas
Dari Tabel 4.2 di atas dapat
dilihat bahwa residual belum Tabel 4.4 Coefficients
a

berdistribusi normal, dimana nilai


signifikansi 0,000 < 0,05. Menurut Unstandardized Standardized Collinearity
Ghozali (2007), untuk menormalkan Coefficients Coefficients Statistics
data kita harus tahu terlebih dahulu
Std. Toleran
bagaimana bentuk grafik histogram
Model B Error Beta t Sig. ce VIF
dari data yang ada. Dengan melihat
bentuk grafik histogram kita dapat 1 (Const
-2.884 .126 -22.911 .000
menentukan bentuk transformasinya. ant)
Bentuk grafik dari data pada penelitian AKO .000 .000 -.131 -1.284 .202 .938 1.066
ini semuanya subtansial positive
EARN .000 .000 -.071 -.693 .490 .938 1.066
skewnwss (terlampir), untuk itu dapat
dilakukan transformasi, dimana a. Dependent
variabel dependen yang tidak normal Variable: LN_Y
dalam bentuk logaritma. Hasil Berdasarkan tabel 4.4 dapat
pengujian dapat dilihat pada tabel 4.3 dilihat perhitungan nilai VIF dan
sebagai berikut: tolerance. Nilai VIF dan Tolerance
arus kas operasi (AKO) mempunyai

12
nilai VIF sebesar 1,066 dengan Uji Autokorelasi
tolerance sebesar 0,938 dan variabel
laba akuntansi (EARN) mempunyai
b
nilai VIF sebesar 1,066 dengan Tabel 4.6 Model Summary
tolerance sebesar 0,938. Adjusted R Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Square Estimate Watson
Masing-masing variabel
tersebut memiliki nilai VIF<10 dan 1 .186a .035 .015 .48735 2.056
nilai Tolerance<0,10, sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat a. Predictors: (Constant), EARN, AKO

gejala multikolinearitas anyara b. Dependent Variable: ABSUT


variabel bebas dan model ini layak
digunakan dalam analisis regresi
berganda. Dari tabel 4.6 diatas dapat
diketahui nilai DW sebesar 2,056
dimana nilai tersebut berada pada
Uji Heteroskedastisitas rentang di antara 1,55 sampai dengan
2,46, sehingga dapat disimpulkan
a bahwa model regresi ini bebas dari
Tabel 4.5 Coefficients
gangguan autokorelasi.
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Uji Koefisien Determinasi (R2)
Std. Error Beta t Sig.
Model B
1 (Consta .075 9.362 .000 b
.703 Tabel 4.7 Model Summary
nt)
AKO .000 .000 .143 1.396 .166
Adjusted R Std. Error of the
EARN -4.479E-6 .000 -.002 -.017 .987
Model R R Square Square Estimate
a. Dependent Variable: ABSUT
a
1 .266 .071 .049 .85289

a. Predictors: (Constant), EARN, AKO


Berdasarkan tabel 4.5 diatas b. Dependent Variable: LN_Y
dapat dilihat bahwa hasil perhitungan
dari masing-masing variabel
menunjukkan bahwa level Sig > α 0,05 Pada tabel 4.7 diatas besarnya
yaitu 0,166 > 0,05 untuk variabel aris Adjusted R Square adalah 0,049. Hal
kas operasi (AKO) dan 0,987 > 0,05 ini berarti kontribusi variabel
untuk variabel laba akuntansi (EARN) independen terhadap variabel
sehingga dapat disimpulkan bahwa dependen adalah sebesar 4,9%,
penelitian ini bebas dari gejala sedangkan sisanya 95,1% ditentukan
heterokedastisitas dan layak digunakan oleh variabel lain yang tidak
dalam analisis regresi berganda. teridentifikasi dalam model pengujian
ini.

13
Uji F (f-test) Dari pengolahan data dengan
menggunakan regresi berganda pada
Tabel 4.8 ANOVA
b tabel 4.9 diatas maka diperoleh
persamaan sebagai berikut :
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig. Return = -2,950 + 0,000(AKO) +
1 Regression 4.774 2 2.387 3.282 .042
a 0,000(EARN) + e
Residual 62.558 86 .727 Nilai konstanta sebesar -2,950,
hal ini berarti jika variabel independen
Total 67.332 88 (AKO dan EARN) adalah tidak ada
atau bernilai nol (0) maka nilai
a. Predictors: (Constant), EARN, AKO
variabel dependen (Return) adalah
b. Dependent Variable: LN_Y sebesar -2,950.
Nilai koefisien regresi variabel
Dari hasil pengolahan data
Arus Kas Operasi (X1) adalah sebesar
dengan F-Test (ANOVA) dengan nilai
0,000. Hal ini menunjukkan setiap
signifikansi sebesar 0,042 < 0,05.
peningkatan satu satuan Arus Kas
Karena nilai sigifikansi lebih kecil dari
Operasi akan menyebabkan
0,05 maka model regresi yang
digunakan sudah fix, sehingga dapat meningkatnya Return sebesar 0,000.
digunakan untuk memprediksi Nilai koefisien regresi variabel
variabel-variabel penelitian. Berarti Laba Akuntansi (X2) adalah sebesar
arus kas operasi dan laba akuntansi 0,000. Hal ini menunjukkan setiap
berpengaruh signifikan secara peningkatan satu satuan Laba
bersama-sama terhadap return saham. Akuntansi akan menyebabkan
meningkatnya Return sebesar 0,000.
Uji T
Pengujian Hipotesis
a
Tabel 4.9 Coefficients Berdasarkan uji statistik secara
Unstandardized Standardized parsial pada tabel 4.9 diperoleh nilai t
Coefficients Coefficients hitung sebesar -1,656 dengan nilai
signifikansi sebesar 0,101. Karena
Model B Std. Error Beta t Sig.
nilai signifikansi lebih besar dari taraf
1 (Const
-2.950 .119 -24.880 .000
nyata 0,05 dan nilai t hitung (-1,656)
ant) lebih kecil dari t tabel (1,983) maka
AKO .000 .000 -.182 -1.656 .101 hipotesis ditolak, artinya Arus Kas
Operasi tidak memiliki pengaruh
EARN .000 .000 -.143 -1.298 .198
signifikan terhadap return saham.
a. Dependent Variable:
LN_Y Berdasarkan uji statistik secara
parsial pada tabel 4.9 diperoleh nilai t

14
hitung sebesar -1,298 dengan nilai 2. Pengaruh laba akuntansi terhadap
signifikansi sebesar 0,198. Karena return saham
nilai signifikansi lebih besar dari taraf
nyata 0,05 dan nilai t hitung (-1,298) Hasil penelitian ini
lebih kecil dari t tabel (1,983) maka menunjukkan hasil yang tidak
hipotesis ditolak, artinya Laba konsisten dengan Pardhono dan
Akuntansi tidak memiliki pengaruh Christiawan (2004) yang menyatakan
signifikan terhadap return saham. bahwa terdapat pengaruh signifikan
antara Earnings terhadap return saham.
Pembahasan Akan tetapi penelitian ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh
1. Pengaruh Arus Kas Operasi kurniawan (2000) dan Trisnawati
Terhadap Return Saham (2009) yang menyatakan bahwa laba
tidak mempunyai nilai tambah
Hasil penelitian ini konsisten
kandungan informasi terhadap return
dengan penelitian yang dilakukan oleh
saham.
Kurniawan (2000) dan Trisnawati
(2009) hasilnya menunjukkan bahwa Desy (2012) menyatakan
Arus Kas Operasi tidak mempunyai bahwa hasil penelitian yang tidak
pengaruh signifikan terhadap Return signifikan antara variabel laba
saham. Penelitian ini juga konsisten akuntansi dan return saham
dengan penelitian Daniati dan Suhairi dikarenakan tingkat keuntungan yang
(2006), ternyata hasil penelitiannya tercermin dalam laba yang relatif kecil,
juga menunjukkan bahwa semua tolak sehingga tidak meningkatkan minat
ukur kinerja mempunyai kontribusi investor untuk menanamkan sahamnya
yang rendah terhadap return yang pada sektor manufaktur. Sedangkan
diterima oleh pemegang saham. Subramanyam (2004) penyebab hasil
penelitian ini tidak konsisten dengan
Ini menunjukkan banyak faktor
penelitian terdahulu mungkin
lain yang memang lebih dominan
disebabkan karena meningkatnya
mempengaruhi return yang diterima
laporan kerugian, meningkatnya
oleh pemegang saham.
besaran beban yang dicatat sekaligus
Ketidaksesuaian ini mungkin
dan pos khusus lain serta semakin
disebabkan oleh perbedaan kondisi
oentingnya litbang dan aktiva tidak
pasar modal yang diteliti, karakteristik
berwujud dan perbedaan konsep laba
sampel, jumlah observasi, dan jangka
pada masing-masing perusahaan serta
waktu penelitian. Sedangkan hasil
metode analisis data dan objek
penelitian ini berbeda dengan penelitian
Pradhono dan Christiawan (2004) yang penelitian yang berbeda dengan
menyatakan bahwa arus kas operasi penelitian sebelumnya.
mempunyai pengaruh signifikan positif
terhadap return saham.

15
PENUTUP 3. Periode penelitian ini yang hanya
meliputi 5 tahun pengamatan
A. Kesimpulan menjadi keterbatasan karena
menyangkut keterbatasan data
Berdasarkan pendahuluan, kajian yang berhasil dikumpulkan.
teori dan pengolahan data serta
pembahasan yang yang telah dilakukan 4. Tingkat Adjusted R Square yang
pada bab terdahulu , maka ditarik rendah yaitu sebesar 4,9% dalam
kesimpulan sebagai berikut : penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel-variabel lain
1. Arus Kas Operasi tidak yang tidak digunakan dalam
berpengaruh signifikan positif penelitian ini mempunyai
terhadap return saham pada pengaruh besar terhadap return
perusahaan manufaktur yang saham.
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
(BEI) pada tahun 2008-2012. C. Saran
2. Laba Akuntansci tidak
berpengaruh signifikan positif Berdasarkan hasil penelitian
terhadap return saham pada yang telah dikemukakan maka dapat
perusahaan manufaktur yang diberikan beberapa saran sebagai
terdaftar di Bursa Efek Indonesia berikut:
(BEI) pada tahun 2008-2012.
1. Untuk peneliti selanjutnya,
sebaiknya mengambil sampel
B. Keterbatasan Penelitian
dari keseluruhan perusahaan
1. Masih ada sejumlah variabel lain terbuka di Indonesia. Hal ini
yang belum digunakan dan dikarenakan hasil penelitian
memiliki kontribusi besar yang dapat digunakan secara umum
mempengaruhi return saham dan akurat.
yang terjadi didalam sebuah 2. Untuk penelitian selanjutnya
perusahaan manufaktur. dapat mengembangkan penelitian
ini dengan mengganti atau
2. Metode pemilihan sampel ini menambahkan variabel-variabel
adalah purposive sampling. lain sebagai alat ukur kinerja
Keunggulan metode ini adalah keuangan seperti deviden, size
peneliti dapat memilih sampel perusahaan dan analisis
dengan tepat, sehingga peneliti fundamental lainnya yang
akan memperoleh data yang mempengaruhi return saham.
memenuhi kriteria di uji. Namun
perlu disadari bahwa metode ini
berakibat kurangnya kemampuan
generalisasi dari hasil penelitian
ini.

16
DAFTAR PUSTAKA Darsono, dan Ashari. 2005. Pedoman
Ali, Ashiq. 1994. The Incremental Praktis Memahami Laporan
Information Content Of Keuangan. Penerbit Andi,
Earnings, Working Capital Yogyakarta
From Operation and Cash
Flows. Journal Of Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi
Accounting Research, Vol. Analisis Multivariate dengan
32, No. 1, pp:61-73 program SPSS, Badan
Penerbit Universitas
Anoraga, Panji. 1995. Pasar Modal Diponegoro, Semarang.
Keberadaan dan Manfaatnya
bagi Pembangunan, Jakarta:
Rineka Cipta Ghozali, Imam. (2007). Aplikasi
Analisis Multivariate dengan
Arikunto, S. 2002. Prosedur Suatu program SPSS. Semarang:
Penelitian: Pendekatan Badan Penerbit Universitas
Praktek. Edisi Revisi Diponegoro.
Kelima. Penerbit Rineka
Cipta. Jakarta. Gunawan, D, Itjang. 2003. Transaksi
derivative, Hedging, dan
Belkaoui, Ahmed Riahi. 2000. Teori Pasar Modal. Jakarta:
Akuntansi. Buku 1. Jakarta: Grasindo
Salemba Empat.
Halim, Abdul. 2003. Analisis
Brigham, Eugene, F and Joel F. Investasi. Edisi Pertama,
Houston. 2001. Financial Penerbit Salemba Empat :
Management (Manajemen Jakarta.
Keuangan). Terjemahan
Dodo Suharto dan Herman Harnanto, 2000. Akuntansi Biaya
Wibowo. Buku I. Gelora (Perhitungan Harga Pokok
Akasara, Jakarta Produksi Biaya Historis,
Yogyakarta : BPFE.
Daniati, Ninna dan Suhairi. 2006.
Pengaruh Kandungan Harnanto, 2002. Akuntansi Keuangan
Informasi Komponen Lanjutan I , Edisi Pertama,
Laporan Arus Kas, Laba Yogyakarta: BPFE
Kotor, dan Size Perusahaan
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009.
Terhadap Expected Return
Standar Akuntansi Keuangan,
Saham (Survey Pada Industri
Jakarta: Salemba Empat
Textile dan Automotive yang
terdaftar di BEJ). Simposium Indira, Poppy Dian. 2003. Nilai
Nasional Akuntansi IX Tambah Kandungan
Informasi Laba dan Arus Kas
Operasi. SNA 6

17
Jogiyanto. 2000. Teori Portofolio Dan Pradhono dan Yulius Jogi Cristiawan.
Analisis Investasi. Edisi 2. 2004. Pengaruh Economic
BPFE, Yogyakarta Value Added, Residual
Income, Earnings, dan Arus
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, Kas Operasi Terhadap
dan Terry D. Warfield, 2002. Return Yang Diterima Oleh
Akuntansi Intermediete, Pemegang Saham, dalam
Terjemahan Emil Salim, Jilid Jurnal Ekonomi Akuntansi
1, Edisi Kesepuluh, Penerbit dan Keuangan, Vol. 6, No. 2,
Erlangga, Jakarta. pp: 140-166
Kuncoro, Mudrajad. 2003. Metode Putu Ari Dharma Laksmi dan Ni Made
Riset untuk Bisnis dan Dwi Ratnadi. 2006. Dampak
Ekonomi. Jakarta : Erlangga Pemoderasian Komponen
Arus Kas terhadap
Kurniawan, Heribertus dan Nur
Hubungan Laba Akuntansi
Indrianto. 2000. Analisis
dengan Return Saham.
Hubungan Arus Kas Operasi
Jurnal Akuntansi dan
dari Aktivitas Operasi dan
Keuangan Vol. 10 No.2,
Data Akrual Dengan Return
Januari 2007. Denpasar.
Saham Studi Empiris pada
Bursa Efek Jakarta, dalam Rayburn, J. 1986. The Association of
Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Operating Cash Flows and
Vol. 2, No. 3, pp:207-222 Accruals With Security
Return. Journal of
Livnat. J and P. Zarowin. 1990. The
Accounting Research,
Incremental Information
Suplement, 112-138
Content of Cash Flows
Components. Journal of Sekaran. 2006. Metodologi Penelitian.
Accounting and Economics Jakarta: Rineka Cipta
13: 25-46
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian
Meythi. 2006. Pengaruh Arus Kas Kuantitatif kualitatif dan
Operasi Terhadap Harga R&D. Bandung: Alfabeta
Saham dengan Persistensi
Laba sebagai Variabel Susanto, San dan Erni Ekawati. 2006.
Intervining. Simposium Relevansi Nilai Informasi
Nasional Akuntansi 9. Laba dan Aliran Kas
Padang. Terhadap Harga Saham
Dalam Kaitannya Dengan
Muqodim. 2005. Teori Akuntansi, Siklus Hidup Perusahaan.
Edisi ke-1, Ekonisia, SNA 9
Yogyakarta.

18
Suwardjono, 2005. Teori Akuntansi analysis: Analisis laporan
Perekayasaan Pelaporan keuangan. Edisi 8. Jakarta:
Keuangan, Edisi ke-3, BPFE, Salemba Empat.
Yogyakarta.
Yadiati, Winwin. 2007. Teori
Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Akuntansi: Suatu Pengantar.
Investasi dan Manajemen Jakarta, Kencana Prenada
Portofolio. BPFE, Media Group
Yogyakarta
www.idx.co.id
Tjiptowati Endang Irianti. 2008.
Pengaruh Kandungan www.yahoofinance.com
Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas, dan
Laba Akuntansi Terhadap
Harga dan Return Saham.
Jurnal Ekobis Vol. 10, No. 2,
Juli 2009: 151-264
Trisnawati, Ita. 2009. Pengaruh
Economic value added, Arus
Kas Operasi, Residual
Income, Earnings, Operating
Leverage, dan Market value
added terhadap Return
Saham. Jurnal Bisnis Dan
Akuntansi, Vol. 11, No. 1,
April 2009, Hlm 65-78.
Triyono dan Jogiyanto Hartono. 2000.
Hubungan Kandungan
Informasi Arus Kas,
Komponen Arus Kas, dan
Laba Akuntansi dengan
Harga dan Return Saham.
Jurnal Riset Akuntansi. Vol.
3 No. 1:54-68.
Wild, John J. et. al, 2005. Analisis
Laporan Keuangan. Edisi 8,
Jakarta : Salemba Empat.
Wild, Subramanyam, and Halsey.
(2005). Financial statement

19

Anda mungkin juga menyukai