Anda di halaman 1dari 16

Edisi 21 Vol. II.

November 2017

Kinerja Logistik
Indonesia
Hingga Kini
p. 09

Krisis Petani
Muda Masa
Depan
p. 03

Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
ISSN 2502-8685

1
Krisis Petani Muda Masa
Update APBN p.2 Depan p.3
PERMASALAHAN masa depan
Realisasi Anggaran pertanian Indonesia kini, tidak hanya
Pendapatan dan Belanja dari menurunnya kualitas agro
Negara ekosistem, membanjirnya produk
(Januari - September 2017) impor, dan stagnasi produksi, namun
juga penurunan jumlah petani. Profesi
petani dianggap tidak menjanjikan
Dewan Redaksi sehingga banyak anak muda memilih
urbanisasi untuk meningkatkan
taraf hidupnya. Dalam menyikapi hal
Penanggung Jawab tersebut, perlu upaya pemerintah
Dr. Asep Ahmad Saefuloh, S.E.,M.Si. dalam meningkatkan dan menarik

Pemimpin Redaksi minat generasi muda ke sektor


Rastri Paramita, S.E., M.M. pertanian

Redaktur
Jesly Yuriaty Panjaitan, S.E., M.M. Kinerja Logistik Indonesia
Ratna Christianingrum, S.Si., M.Si.
Marihot Nasution, S.E., M.Si
Hingga Kini p.9
Adhi Prasetyo S. W., S.M.
Saat ini, rata-rata biaya logistik
Editor nasional mencapai 17 persen dari
Dwi Resti Pratiwi, S.T., MPM.
Ade Nurul Aida, S.E.
biaya produksi atau sekitar 27
persen dari PDB. Angka itu tergolong
paling boros dibanding biaya logistik
di Malaysia yang hanya 8 persen,
Singapura (6 persen), dan Filipina (7
persen) dari total biaya produksi. Hal
ini menjadi sebuah pekerjaan rumah
Kritik/ yang harus segera diselesaikan oleh
Saran pemerintah, di mana pembenahan
infrastruktur harus menjadi hal yang
wajib dilakuan.
puskajianggaran@dpr.go.id

Terbitan ini dapat diunduh di halaman website www.puskajianggaran.dpr.go.id


2
Update APBN
Realisasi APBN Januari - September 2017
Realisasi pendapatan negara sepanjang Januari-September 2017 baru men-
capai Rp1.099,27 triliun atau 63,3 persen dari target pada APBNP 2017 senilai
Rp1.738,06 triliun. Namun, angka ini lebih tinggi dibanding realisasi pada peri-
ode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai 60,6 persen dari APBNP
2016, yakni sebesar Rp1.082,64 triliun.
Sementara belanja pemerintah periode Januari-September 2017 mencapai
Rp1.374,95 triliun atau sebesar 64,5 persen dari target APBNP 2017 senilai
Rp2.133,3 triliun. Angka ini juga lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebe-
lumnya yang mencapai 62,7 persen dari APBNP 2016 senilai Rp1.306.02 triliun.
Alhasil, defisit anggaran Januari-September 2017 hanya mencapai Rp276,68
triliun atau 2,03 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Defisit tersebut lebih
rendah dari target APBNP 2017 sebesar 2,93 persen dari PDB.
Adapun penerimaan pajak mencapai Rp878,86 triliun atau 59,7 persen dari
target APBNP 2017 dan penerimaan bukan pajak senilai Rp217,93 triliun atau
83,7 persen dari target. Sedangkan untuk belanja pemerintah pusat mencapai
Rp808,39 triliun atau 59,1 persen dari target APBNP 2017 dan transfer ke daerah
dan dana desa Rp566,57 triliun atau 73,9 persen dari APBNP 2017.

Realisasi APBN Januari - September 2017 (Triliun Rupiah)

Sumber : Kementerian Keuangan, 2017

1
Krisis Petani Muda
Masa Depan
oleh
Fransina Natalia Mahudin dan Iwana Shabahati*)

“Generasi muda amat dibutuhkan dalam membangun pertanian di Indonesia, sebab


saat ini semakin sedikit yang tinggal di desa semakin sedikit orang bekerja untuk
memberi makan kita”
Mark Smulders

Kondisi Petani Saat Ini Struktur umur petani dengan

P ermasalahan masa depan kelompok usia 55-64 tahun keatas,


pertanian Indonesia kini, tidak rata-rata berpendidikan tingkat SD
hanya dari menurunnya kualitas agro dengan persentase 73,97 persen, serta
ekosistem, membanjirnya produk rendah dalam penerapan pertanian
impor, dan stagnasi produksi, namun modern. Data BPS mencatat bahwa
juga penurunan jumlah petani. dalam kurun waktu 10 tahun (2003-
Menurut Badan Pusat Statistik 2013), jumlah rumah tangga petani
dalam sensus pertanian tahun 2013 berkurang sebanyak 5 juta.
menunjukan dari total 26.135.469 Sektor industri saat ini melaju pesat
petani terdata, kelompok terbanyak mengalahkan sektor pertanian, untuk
yang aktif bertani adalah petani itu dibutuhkan gerakan transformasi
berusia 44-54 tahun, jumlah kedua guna mendorong sistem pertanian
terbesar ada pada kelompok 35-44 konvensional, baik dari sisi input
tahun, dan diikuti kelompok usia 55- maupun biaya produksi. Perbedaan
64 tahun. Petani berusia di bawah 35 input pada pertanian konvensional
tahun jumlahnya sangat sedikit (Tabel berimplikasi pada ketahanan
1). hasil produksi yang berlangsung
Tabel 1. Kelompok Umur Petani dalam jangka pendek, sehingga
menyebabkan suatu negara bisa
Kelompok Umur Jumlah sangat bergantung pada kegiatan
Petani Utama impor. Keadaan ini juga sangat kontras
5-24 229.943 ketika pemerintah terus berinovasi,
25-34 3.129.644 namun di sisi lain minim petani muda
untuk terus berkarya.
35-44 6.885.100
45-54 7.325.544 Selain hal di atas, kondisi
55-64 5.229.903
kesejahteraan petani saat ini tergolong
memprihatinkan. Peningkatan
Sumber: BPS Sensus Pertanian 2013, diolah. produksi pertanian tidak sebanding
dengan peningkatan kesejahteraan
*)
Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: mahudindessynathalia@gmail.com dan ana.
shabahati@gmail.com

2
petani yang tercermin dari penurunan hasil data susenas dan hasil proyeksi
Nilai Tukar Petani (NTP)1 dan Kementan tahun 2012, menunjukan
mendekati angka 100 (gambar 1). bahwa tenaga kerja sektor pertanian
Artinya, penerimaan petani hampir di dominasi petani dengan umur 60
impas dengan pengeluaran petani tahun.
dalam berproduksi, sehingga petani Gambar 2. Tenaga Kerja Sektor Pertanian
hanya mendapat keuntungan yang Indonesia Menurut Kelompok Umur 2012
sedikit. Rendahnya daya tawar petani dan Proyeksi 2013-2019 (Juta Petani)
menunjukkan sistem agribisnis yang
terbangun belum dapat sepenuhnya
menyejahterakan petani2.
Gambar 1. Pertumbuhan NTP Tahun
2014-2017

*) Sampai dengan Mei 2017


Sumber: Kementan, diolah. Sumber: Data Susenas dan hasil proyeksi
Generasi Milennial Lebih Memilih Kementan 2012
Urbanisasi Saat ini, sektor pertanian telah
“Urbanisasi, modernisasi, dan mengalami penurunan kontribusi yang
industrialisasi jadi penyebab profesi relatif semakin menurun. Keadaan
petani dijauhi anak muda” ini akan lebih memburuk pada masa
tirto.id
mendatang. Sampai tahun 2019
proyeksi tenaga kerja pertanian dengan
Menurut World Bank, perkotaan umur produktif antara 25 sampai 29
di Indonesia memiliki rata-rata tahun tergolong sangat rendah. Para
pertumbuhan populasi sebesar pemuda desa lebih memilih urbanisasi
4,1 persen per tahun. Hal tersebut ketimbang melanjutkan usaha
menjadikan Indonesia sebagai keluarga sebagai petani. Padahal,
negara dengan laju urbanisasi model pertanian di Indonesia adalah
tercepat di dunia. Berdasarkan data model pertanian keluarga yang sudah
Kementerian Desa, Pembangunan terbukti dapat menjaga produksi dan
Daerah Tertinggal dan Transmigrasi keberlangsungan kehidupan petani.3
saat ini persentase penduduk di
perdesaan masih 50,2 persen dari Penelitian Koalisi Rakyat untuk
total penduduk di Indonesia. Keadaan Kedaulatan Pangan (KRKP) menyatakan
itu memunculkan prediksi hingga bahwa 70 persen responden orangtua
2035 jumlah penduduk perdesaan keluarga petani pada usaha tani padi,
menurun sebanyak 0,64 persen tidak tertarik pada sektor pertanian.
per tahun. Gambar 2 menunjukkan Sebagian besar termotivasi menjadi
1)
NTP merupakan alat ukur untuk menghitung daya beli penerimaan petani terhadap pengeluaran petani yang digunakan
sebagai indikator proxy kesejahteraan petani. NTP > 100 berarti surplus, NTP =100 berarti impas, dan NTP <100 berarti
defisit.
2)
Bappenas dan JICA, “Analisis Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai Bahan Penyusunan RPJMN Tahun 2015-2019”, 2013
3)
Direktorat Kajian Strategis dan Kebijakan Pertanian, Institut Pertanian Bogor, dan KRKP, “Kajian Regenerasi Petani pada
Keluarga Petani Padi dan Hortikultura”, 2015

3
petani karena dorongan orangtua Gambar 3.Tenaga Kerja Subsektor
dan/atau tidak memiliki pekerjaan Tanaman Pangan per Agustus 2013
(Persen)
lainnya, hanya 28 persen dari
responden yang terdorong menjadi
petani karena kemauannya sendiri.
Separuh dari mereka juga menyatakan
bahwa mereka tidak menginginkan
anaknya menjadi petani. Di sisi lain,
70 persen dari responden anak
petani menyatakan tidak pernah
bercita-cita menjadi petani dan 52
Sumber: Kementan, diolah.
persen tidak ingin berprofesi sebagai
petani. Rendahnya minat terhadap Berdasarkan gambar 3 terlihat bahwa
profesi petani tidak jauh dari faktor semakin tinggi tingkat pendidikan
ekonomi, profesi petani dianggap SDM, maka semakin sedikit yang
kurang menguntungkan dan kurang terjun ke dunia pertanian tanaman
menjanjikan. Profesi sebagai petani pangan. Tenaga kerja didominasi
tidak lagi menarik sehingga urbanisasi oleh SDM dengan tingkat pendidikan
dipandang sebagai harapan untuk SD dan tidak tamat SD. Sedangkan
mendapatkan penghidupan yang lebih SDM dengan tingkat pendidikan
layak. SMK, Diploma, dan Sarjana menjadi
Pesatnya tingkat urbanisasi tersebut kelompok minoritas di sebaran tenaga
berdampak pada lambatnya kerja pertanian pangan, padahal
regenerasi petani. Padahal, generasi mereka memiliki ilmu yang tinggi
muda dibutuhkan sebagai penggerak dan menguasai teknologi terbaru.
dan pelopor yang inovatif, kreatif, SDM dengan tingkat pendidikan
profesional, mandiri, mampu tinggi sebenarnya diperlukan untuk
bersaing, serta berwawasan membangun dan modernisasi sektor
global dalam pembangunan dunia pertanian. Namun sayangnya, banyak
pertanian modern. Regenerasi petani lulusan pertanian dari berbagai
berkelanjutan merupakan kunci kampus enggan berprofesi sebagai
utama untuk meningkatkan produksi petani karena mereka tidak mau
dan mengurangi ketergantungan berpanas-panasan di lahan, tidak
Indonesia dari aktivitas impor bahan suka kotor, dan lebih nyaman bekerja
pangan. Jika tidak ada lagi petani, di kantor. Profesi petani dianggap
maka ketahanan pangan akan berisiko tinggi sehingga mereka
terancam. memilih sektor lain karena lebih
realistis dan lebih menghasilkan
SDM Lulusan Pertanian Tidak (Hasan, 2017).
Memilih Sektor Pertanian
Kurangnya Pendidikan Vokasional
“Generasi muda Indonesia makin banyak
yang menjauhi profesi sebagai petani, Pada tabel 2 menunjukkan minimnya
bahkan di kalangan mahasiswa lulusan pendidikan vokasional di bidang
fakultas pertanian itu sendiri.” pertanian. Misalnya, kompetensi
keahlian otomatisasi pertanian hanya
tirto.id
terdapat pada 7 SMK saja di seluruh

4
Indonesia. Jika dibandingkan dengan teknologi), serta melakukan pelatihan
total jumlah SMK, proporsi SMK di dan pengembangan SDM petani.
bidang tersebut masih sangat kecil. Dana desa juga dapat digunakan
Tahun pelajaran 2017/2018 terdapat untuk memotong panjanganya rantai
3.516 SMK negeri dan 10.514 SMK distribusi petani (misalnya pembuatan
swasta, namun hanya terdapat 823 Toko Tani Indonesia atau toko online
SMK negeri dan 311 SMK swasta lainnya) sehingga diharapkan petani
yang memiliki kompetensi keahlian lebih sejahtera. Kesejahteraan
di bidang pertanian. Padahal untuk petani secara tidak langsung akan
memajukan pertanian, pendidikan memperbaiki stigma generasi muda
pertanian terutama teknologi terhadap profesi petani. Perlu
pertanian seharusnya semakin ditekankan bahwa penggunaan
digencarkan. anggaran diharapkan lebih fokus ke
Tabel 2. Data SMK Agribisnis dan Agroteknologi berdasarkan Kompetensi Keahlian
Barudan Proyeksi 2013-2019 (Juta Petani)
Kompetensi Keahlian Baru SMK Negeri SMK Swasta
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
SMK Murid SMK Murid
Agribisnis Tanaman Pangan dan 411 33,469 160 9,993
Hortikultura
Otomatisasi Pertanian 7 755 - 11
Alat Mesin Pertanian 26 3,020 2 44
Pemuliaan dan Perbenihan 107 11,398 19 820
Tanaman
Agribisnis Pengolahan Hasil 184 16,204 90 6,248
Pertanian
Pengawas Mutu Hasil Pertanian 9 2,621 1 50
Agroindustri 79 6,944 39 2,678
Total SMK Kompetensi Keahlian 823 74,411 311 19,844
Pertanian Pangan
Total SMK Agribisnis dan 2,439 195,390 675 50,249
Agroteknologi
Sumber: Kemendikbud, diolah.
Upaya Meningkatkan Minat ke program bukan ke perencanaan supaya
Sektor Pertanian manfaatnya bisa langsung dirasakan
Dalam meningkatkan dan menarik oleh para petani.
minat generasi muda terjun ke sektor Penambahan lembaga pendidikan
pertanian, dapat dilakukan beberapa vokasional
upaya sebagai berikut : Pendidikan vokasi khusus pertanian,
Optimalisasi Dana Desa untuk dinilai memiliki peran penting dalam
Kemajuan Pertanian meningkatkan minat penduduk
Dari sisi anggaran, pemerintah usia muda untuk terjun ke desa dan
dapat menggunakan dana desa membangun sektor pertanian. Dengan
untuk mendukung inovasi teknologi pembenahan kurikulum dan metode
pertanian (baik riset dan pengadaan pembelajaran berbasis produksi dan
bisnis, program pendidikan vokasional
5
diharapkan dapat menjembatani mahasiswa untuk lebih berkontribusi
dunia pendidikan tinggi dengan dunia secara langsung di sektor pertanian.
kerja dan kebutuhan pasar. Lembaga Kontribusi tersebut dapat berupa kerja
pendidikan vokasional sangat praktek di sektor pertanian maupun
dibutuhkan terutama di wilayah- mengoptimalkan fungsi inkubator
wilayah yang memiliki keunggulan bisnis khusus di bidang pertanian.
sektor pertaniannya. Mahasiswa diharapkan dapat
Peran lembaga pendidikan untuk melakukan pembaruan di bidang
mengubah pola pikir teknologi pertanian serta memberikan
pengarahan tentang penggunaan
Peran lembaga pendidikan diperlukan teknologi tersebut kepada para petani
dalam memberikan edukasi seluas- konvensional. Harapan ke depan,
luasnya serta membuka wawasan para lulusan pertanian tersebut dapat
terhadap pentingnya posisi dan peran menjadi agripreneur.
sebagai petani. Lembaga pendidikan
dalam hal ini Universitas juga masih Mendukung agripreneur
sangat kurang mempersiapkan Young Agriprenuership merupakan
peserta didik untuk terampil suatu konsep strategi membangun
mengabdi bagi daerah tertinggal. dunia pertanian berkelanjutan saat
Mindset berpikir ‘kembali ke desa’, ini, melalui tenaga kerja usia muda.
pada setiap lembaga perguruan tinggi Konsep agriprenuer membutuhkan
negara dengan harapan generasi dukungan baik dari pemerintah,
mudalah tongkak dalam mewujudkan lembaga ekonomi, masyarakat dan
kesejahteraan, pembangunan, lembaga pendidikan. Mempromosikan
peradaban dalam era kemajuan konsep agripreneurship membuat
teknologi saat ini. pertanian lebih menarik dengan
Kontribusi langsung mahasiswa di inovasi-inovasi modernnya serta
sektor pertanian dapat menjembatani petani dengan
pasar potensial dalam meningkatkan
Lembaga pendidikan tinggi pertanian produktivitas pertanian.
diharapkan dapat mendorong para
Simpulan
Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada dominasi
petani dengan usia lanjut. Hal tersebut tidak dapat dipungkiri karena profesi
sebagai petani masih memiliki stigma negatif, salah satunya tercermin dari
nilai NTP yang terus menurun. Profesi petani dianggap tidak menjanjikan
sehingga banyak anak muda memilih urbanisasi untuk meningkatkan taraf
hidupnya. Selain itu, banyak lulusan pertanian yang tidak terdorong bekerja
di sektor pertanian. Dalam menyikapi hal tersebut, perlu upaya pemerintah
dalam meningkatkan dan menarik minat generasi muda ke sektor pertanian
yakni melalui optimalisasi dana desa untuk kemajuan pertanian, penambahan
lembaga pendidikan vokasional, peran lembaga pendidikan untuk mengubah
pola pikir, kontribusi langsung mahasiswa di sektor pertanian, dan mendukung
agripreneur

6
Daftar Pustaka Direktorat Kajian Strategis dan
Abu, J.D. (2017, Maret). Jangan Kebijakan Pertanian, Institut Pertanian
Malu jadi Petani karena Makanan Bogor, dan KRKP. (2015). Kajian
Hasil dari Proses Pertanian. Inspirasi Regenerasi Petani pada Keluarga
Pertanian. Diakses pada tanggal 3 Petani Padi dan Hortikultura. Laporan
November 2017 dari http://www. Penelitian, Koalisi Rakyat untuk
inspirasipertanian.com/2017/03/ Kedaulatan Pangan.
jangan-malu-jadi-petani-karena- Hasan, A.M. 2017. Indonesia Krisis
makanan.html Regenerasi Petani Muda. Tirto.id.
Badan Pusat Statistik Diakses pada tanggal 2 November
2017 dari https://tirto.id/indonesia-
Bempah, R.T. 2016. Krisis Regenerasi, krisis-regenerasi-petani-muda-cnvG
Indonesia Terancam Kehilangan
Petani. Kompas. Diakses pada Muksin dan M., Bustang A. (2014).
tanggal 4 November 2017 dari Urgensi Regenerasi SDM Pertanian
http://regional.kompas.com/ dalam Upaya Mencapai Kedaulatan
read/2016/08/10/19430091/Krisis. Pangan. Politeknik Negeri Jember
Regenerasi.Indonesia.Terancam. dan Bappenas. Diakses pada tanggal
Kehilangan.Petani 4 November 2017 dari http://
perpustakaan.bappenas.go.id/lontar/
Badan Pusat Statistik. 2015. Laporan file?file=digital/139106-[_Konten_]-
Hasil Sensus Pertanian. Publikasi Urgensi%20Regenerasi%20SDM%20
Badan Pusat Statistik. Pertanian.pdf
Bappenas dan Japan International Romadhon, J. 2017. Mengapa Petani di
Cooperation Agency (JICA). (2013). Indonesia Tetap Miskin?. Kompasiana.
Analisis Nilai Tukar Petani (NTP) Diakses pada tanggal 3 November
sebagai Bahan Penyusunan RPJMN 2017, dari https://www.kompasiana.
Tahun 2015-2019. Jakarta: Direktorat com/julkhaidar/59be6ed4666c1409da
Pangan dan Pertanian, Bappenas. 547fb2/mengapa-petani-di-indonesia-
Citha, R. 2017. Profil SMK Bidang tetap-miskin
Agribisnis dan Agroteknologi. Pusdatin Sekjen Kementan. 2014.
Direktorat Pembinaan SMK Statistik Ketenagakerjaan Sektor
Kemendikbud. Diakses pada tanggal Pertanian Tahun 2014. Kementrian
4 November 2017 dari http://psmk. Pertanian.
kemdikbud.go.id/konten/2648/
profil-smk-bidang-agribisnis-dan-
agroteknologi
Citha, R. 2017. Perkembangan
SMK, Siswa, dan Guru. Direktorat
Pembinaan SMK Kemendikbud.
Diakses pada tanggal 4 November
2017 dari http://psmk.kemdikbud.
go.id/konten/2711/perkembangan-
smk-siswa-dan-guru

7
Kinerja Logistik Indonesia Hingga Kini
oleh
Marihot Nasution*)

Abstrak
Para pemangku kebijakan baik di negara maju maupun negara berkembang,
semakin memahami pentingnya penerapan kebijakan yang harmonis dan konsisten
dalam mendorong kinerja rantai pasok sebagai motor penggerak pertumbuhan
ekonomi (Arvis, et al., 2016). Sistem logistik yang efisien dan berkinerja baik
merupakan faktor kunci dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Havenga,
2010). Pernyataan ini diperkuat dengan penelitian Popescu dan Sipos (2014) yang
mencoba menganalisis hubungan antara kinerja logistik dengan PDB di 28 negara
Uni Eropa. Penelitian tersebut dalam analisnya menggunakan dua indikator,
yaitu Logistics Performance Index (LPI) tahun 2007 - 2014 dengan data PDB per
kapita pada tahun yang bersangkutan. Hasil analisis dengan model ekonometri
menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang cukup kuat antara LPI dan PDB
per kapita di negara-negara Uni Eropa. Negara-negara dengan PDB per kapita
yang rendah cenderung mempunyai kinerja logistik yang rendah dan masih
memerlukan perbaikan pada aspek pembentuk kinerja logistik dalam LPI.

B erdasarkan survei Bank Dunia,


pada tahun 2014 biaya logistik
nasional cukup besar yaitu 24 persen
bisnis internasional. Sementara biaya
logistik meliputi biaya transportasi,
pergudangan, clearance perbatasan,
dari Produk Dometik Bruto sehingga sistem pembayaran dan terkait
direncanakan turun menjadi 19 fungsi-fungsi lainnya. Survei untuk
persen pada tahun 2015 dan 16 menghitung skor LPI sudah dilakukan
persen pada tahun 2019, menyamai 5 kali yaitu tahun 2007, 2010, 2012,
biaya logistik nasional di Thailand. 2014 dan 2016. Skor LPI memiliki
Jika biaya logistik nasional bisa skala dari terendah yaitu nol sampai
mencapai 16 persen dari PDB maka tertinggi yaitu lima.
akan menghemat lebih dari USD70- Perkembangan skor dan peringkat
80 milyar per tahun untuk rumah LPI Indonesia mengalami pasang
tangga, perusahaan, dan negara. surut sebagaimana terlihat pada
Cara untuk menemukan masalah gambar 1. Pada tahun 2010 skor dan
pada sistem logistik Indonesia adalah peringkat mengalami penurunan
dengan membandingkan kinerja cukup tajam, dari peringkat ke-43
logistik Indonesia dengan kinerja dengan skor 3,01 di tahun 2007
logistik negara lain, dimana salah satu menjadi peringkat ke-75 dengan skor
alat untuk mengukur kinerja logistik 2,76 di tahun 2010. Namun demikian,
adalah Logistics Performance Index penurunan skor di tahun 2010
(LPI) yang disusun oleh Bank Dunia. seakan-akan menjadi momentum
LPI mengukur efisiensi on-the-ground perbaikan kinerja logistik Indonesia.
rantai suplai perdagangan atau kinerja Hal ini diantaranya dibuktikan
logistik. Rantai suplai merupakan dengan keseriusan pemerintah untuk
tulang punggung perdagangan dan membangun sebuah kerangka kerja
*)
Analis APBN, Pusat Kajian Anggaran, Badan Keahlian Dewan DPR RI. e-mail: marihot.nasution@gmail.com

8
Gambar 1. Perkembangan Skor dan Peringkat LPI Indonesia 2007 -2016

Sumber: World Bank, diolah


yang terperinci tentang sistem komponen skor LPI Indonesia 2016,
logistik Indonesia, yang pada akhirnya tiga komponen (kompetensi jasa
berhasil diselesaikan dan diterbitkan logistik, pencarian barang, dan
dengan Peraturan Presiden Republik ketepatan waktu) mempunyai skor
Indonesia Nomor 26 Tahun 2012 di atas 3 dan tiga dimensi lainnya
tentang Cetak Biru Sistem Logistik (kepabeanan, infrastruktur, dan
Nasional. Selanjutnya, pada survei pengiriman internasional) di bawah
LPI tahun 2012 dan 2014 skor dan 3 (supplychainindonesia.com,
peringkat LPI Indonesia menunjukkan 2016). Adapun nilai terendah terjadi
tren perbaikan. pada komponen infrastruktur yang
Berdasarkan hasil survei LPI 2016, menandakan bahwa kurangnya kualitas
skor dan peringkat LPI Indonesia dan kuantitas infrastruktur merupakan
kembali mengalami penurunan salah satu penghambat efisiensi logistik
dibandingkan dengan penilaian dan daya saing di Indonesia.
pada periode sebelumnya di tahun LPI Indonesia Vs Negara-Negara
2014. Meskipun penurunan skor dan ASEAN
peringkat LPI 2016 tidak setajam Berdasarkan data mengenai skor
penurunan di tahun 2010, turunnya LPI Indonesia dibandingkan dengan
peringkat Indonesia dalam survei negara-negara ASEAN, Indonesia
LPI 2016 tetap perlu mendapatkan berada di posisi ke-4 di tingkat ASEAN,
perhatian oleh para pemangku jauh lebih unggul dari Kamboja,
kebijakan. Dari 160 negara yang Myanmar dan Laos, bersaing
disurvei, Indonesia mendapatkan ketat tetapi masih lebih unggul
peringkat ke-63 dengan skor 2,98, dibanding dengan Vietnam, Brunei
mengalami penurunan dibandingkan Darussalam dan Filipina. Bahkan,
hasil survei periode sebelumnya jika dibandingkan dengan Vietnam,
di tahun 2014, di mana saat itu Indonesia mempunyai skor LPI yang
Indonesia mendapatkan peringkat sama yaitu sebesar 2,98, namun jika
ke-53 dengan skor 3,08. Penurunan dihitung berdasarkan persentase
skor LPI Indonesia terjadi pada terhadap skor LPI tertinggi 2016 yang
hampir semua komponen, kecuali dimiliki oleh Jerman sebesar 4,23,
pengiriman internasional dan Indonesia mendapatkan nilai 61,5
pencarian barang. Dari enam persen sedangkan Vietnam 61,3 persen

9
sehingga Indonesia menempati jalur kereta api Indonesia lebih baik
peringkat lebih tinggi dibandingkan dibandingkan Thailand.
dengan Vietnam. Data mengenai skor Dari aspek teknologi informasi dan
LPI Indonesia dibandingkan dengan komunikasi, di Indonesia saat ini masih
negara-negara ASEAN ditunjukkan terdapat kendala dalam penerapan
pada gambar 2. Indonesia National Single Window
Jika dibandingkan dengan Singapura, (INSW) yang belum terintegrasi
Malaysia dan Thailand, peringkat secara menyeluruh dan independen.
LPI Indonesia lebih rendah dengan Di antara kementerian/lembaga di
perbedaan skor yang cukup jauh. Indonesia belum terdapat sebuah
Dari keenam dimensi penyusun skor referensi tunggal (single references)
LPI mulai dari kepabeanan hingga terutama dalam pendefinisian risiko
pencarian barang, tidak ada satu nasional dan persyaratan/rekomendasi
pun dimensi skor LPI Indonesia ekspor impor yang masih terpisah-
yang lebih unggul dari dimensi pisah antar kementerian dan lembaga.
skor LPI di ketiga negara tersebut. Adapun di Singapura, Malaysia dan
Jika dilihat dari masalah paling Thailand sudah terdapat sistem NSW
mendasar yaitu infrastruktur, kondisi yang mampu memfasilitasi pertukaran
infrastruktur logistik Indonesia masih data antar institusi baik institusi
relatif tertinggal dengan ketiga pemerintah maupun swasta. Sistem
negara ASEAN tersebut. Secara tersebut adalah Tradenet, sistem NSW
lebih rinci berdasarkan The Global Singapura berbasis electronic data
Competitiveness Report 2015-2016, interchange (EDI) yang memungkinkan
kualitas infrastruktur transportasi/ berbagai pihak baik sektor pemerintah
logistik Indonesia terutama kualitas maupun swasta untuk bertukar
Gambar 2. Skor LPI Indonesia Dibanding informasi dan perdagangan yang
Negara-Negara ASEAN terstruktur secara elektronik. Tradenet
mampu mengintegrasikan prosedur
pemrosesan dokumen ekspor, impor
dan transhipment.
Di Malaysia terdapat portal NSW
yang diberi nama myTRADELINK
yang menyediakan rujukan tunggal
bagi semua pihak yang terkait
dalam komunitas perdagangan
untuk bertukar dokumen yang
dibutuhkan untuk memenuhi
regulasi perdagangan terkait dengan
ekspor, impor dan transit yang dapat
diakses dimana saja dan kapan saja.
Sementara di Thailand telah terdapat
Sumber: Kemendag sistem NSW yang memungkinkan
jalan, transportasi udara dan integrasi dan berbagi data serta
pelabuhan lebih rendah dibandingkan informasi secara G2G (antar lembaga
dengan Singapura, Malaysia dan pemerintah), G2B (antara pemerintah
Thailand, kecuali untuk kualitas dan pelaku usaha) dan B2B (antar

10
pelaku usaha) dalam bidang ekspor, melayani angkutan khusus seperti,
impor dan logistik. Sistem tersebut kapal tanker dan bulker.
juga memfasilitasi proses berbagi 4. Menurunkan biaya angkutan barang
data dan informasi lintas batas antara melalui udara. Sebagai contoh, biaya
pemerintah dengan sektor bisnis baik Regulated Agent pada beberapa rute
di Thailand maupun di negara lain pendek domestik seperti Jakarta-
(asw.asean.org, 2017). Surabaya dan Jakarta-Semarang dapat
Kebijakan Logistik Pemerintah mencapai hingga 30 persen terhadap
Mengingat urgensinya sistem biaya angkut.
logistik yang mendukung daya 5. Meningkatkan peranan Pemda
saing bangsa, Pemerintah secara dalam pengembangan Sistem
resmi meluncurkan paket kebijakan Logistik Daerah (SISLOGDA) untuk
ekonomi XV guna mempercepat mengendalikan inflasi dan mengurangi
pengembangan usaha dan kerusakan produk pasca panen hingga
memperkuat daya saing penyedia 30 persen dengan membangun Pusat
jasa logistik nasional. Paket Distribusi Regional dan Standar
tersebut meliputi empat kebijakan. Pengangkutan Barang.
Pertama, pemberian kesempatan 6. Memperkuat wewenang dan
meningkatkan peran dan skala lembaga INSW untuk mendukung
usaha. Kedua, kemudahan berusaha efisiensi logistik dan kelancaran ekspor
dan pengurangan beban biaya bagi impor, termasuk kepastian dwelling
usaha penyedia jasa logistik nasional. time yang rendah.
Ketiga, penguatan kelembagaan Pokok-pokok paket kebijakan (18
dan kewenangan INSW. Keempat, Kebijakan) ini antara lain pertama,
penyederhanaan tata niaga ekspor menghilangkan dan menerbitkan
dan impor. Sasaran kebijakan berbagai peraturan menteri yang
tersebut adalah: dapat mendorong perluasan usaha
1. Membuka peluang pelayaran dan meningkatkan daya saing
nasional melayani angkutan ekspor penyedia jasa logistik nasional dalam
impor sekitar USD600 Juta/Tahun, membangun dan mengembangkan
investasi perkapalan sekitar 70- Sistem Logistik Nasional. Kedua,
100 unit kapal baru senilai USD700 merevisi 3 Perpres yang disatukan
Juta, asuransi angkutan sebesar menjadi 1 Perpres menyangkut INSW
1-2 persen, pinjaman perbankan untuk mempercepat pengembangan
DN sebesar USD560 Juta, dan dan penerapan pelayanan otomasi
kesempatan kerja baru sebanyak perizinan ekspor impor, kepabeanan,
2.000 pelaut. dan Kepelabuhanan melalui penguatan
2. Meningkatkan daya saing galangan kelembagaan dan kewenangan INSW.
kapal DN dengan memberikan Ketiga, menerbitkan 1 Inpres, untuk
insentif 0 (nol) persen Bea Masuk penguatan peran otoritas pelabuhan
impor 115 jenis suku cadang dan dalam mengelola kelancaran arus
komponen kapal laut, termasuk barang di pelabuhan. Keempat,
menjaga keberlangsungan hidup menerbitkan 1 Keputusan Menko
1.800 Perusahaan Pelayaran. Perekonomian tentang Tim Tata Niaga
3. Memberi peluang lebih besar Ekspor Impor.
kepada pelayaran nasional untuk Asosiasi Logistik Indonesia mengatakan
11
paket kebijakan ekonomi XV (Pantura) Jawa, pada jalur Cikampek-
diberlakukan sesuai permintaan Semarang serta Semarang-Surabaya.
pengusaha bidang logistik dalam Belum lagi muatan dari truk-truk
memperlancar alur dan menurunkan pengangkut barang yang seringkali
biaya logistik sebesar 1-3 persen. dan bukan menjadi rahasia umum
Penurunan biaya logistik yang paling selalu melebihi dari kapasitas yang
banyak disebabkan oleh revisi aturan telah ditentukan.
Regulated Agent di kargo bandara. Pemerintahan juga berupaya
Pengurangan biaya logistik 1 persen mengatasi tingginya biaya logistik
sudah sangat besar dari total melalui program tol laut yang
biaya logistik 24 persen dari GDP. menyediakan jaringan angkutan
Sebelumnya, pemerintah kembali laut yang secara tetap dan teratur
menerbitkan paket kebijakan ekonomi melayani angkutan barang ke daerah
yang berfokus pada usaha logistik. tertinggal, terpencil, terluar dan
Pemerintah berharap agar pengusaha perbatasan. Tol laut dimulai sejak
yang kerap menyimpan barangnya 2015, dengan menjalankan enam
di luar negeri bisa memindahkannya trayek atau rute. Di 2016 juga ada 6
ke Indonesia. Sebab, sejumlah trayek tol laut yang digunakan dengan
beban operasional dan peraturan penambahan pada pelabuhan singgah
yang selama ini menghambat telah menjadi 31 pelabuhan. Dan di 2017,
dipangkas. pemerintah menyiapkan 13 trayek dan
Saat ini, rata-rata biaya logistik menjangkau 41 pelabuhan singgah
nasional mencapai 17 persen dari guna menambah perluasan lokasi-
biaya produksi atau sekitar 27 persen lokasi lain dalam tol laut.
dari PDB. Angka itu tergolong paling PT Pelni diberi penugasan melalui
boros dibanding biaya logistik di Perpres untuk melayani enam trayek,
Malaysia yang hanya 8 persen, sedangkan tujuh trayek lainnya kini
Singapura (6 persen), dan Filipina (7 dilayani oleh perusahaan angkutan
persen) dari total biaya produksi.Oleh laut swasta, melalui mekanisme
karenaya, pembenahan infrastruktur pelelangan umum. Namun demikian,
harus menjadi hal yang wajib dibenahi meski program tol laut yang sudah
dengan mengeluarkan program mulai aktif di beberapa rute bisa
super cepat (crash program) untuk menurunkan harga kebutuhan pokok
segera memperbaiki jalan yang rusak. di Indonesia Timur, saat ini efektivitas
Berdasarkan data Kadin Indonesia, program tol laut masih cenderung satu
kerusakan jalur logistik membuat total arah karena baru membawa bahan
kerugian yang diderita pengusaha pokok dari wilayah Jawa ke kawasan
mencapai Rp300 miliar per hari. Indonesia Timur. Sedangkan rute
Bahkan Kadin mensinyalir 40 persen sebaliknya belum optimal mengangkut
dari jalur logistik nasional telah rusak. barang ke wilayah Jawa. Tak terjadinya
Peristiwa banjir besar berkepanjangan perimbangan arus barang dari
telah merusak jaringan infrastruktur, kedua arah, membuat tol laut secara
khususnya jalan, yang menjadi komersial, operasionalnya menjadi
jantung bagi transportasi logistik harus ditanggung atau didukung oleh
nasional. Kerusakan parah jalan anggaran dari pemerintah. Untuk itu,
terjadi di sepanjang Pantai Utara guna mengefektifkan tol laut, saat ini

12
Kemenhub tengah mengembangkan Daftar Pustaka
program gudang logistik bernama Badan Pengkajian dan Pengembangan
Rumah Kita, dengan menggandeng Perdagangan. 2016. Kinerja Logistik
BUMN yang bergerak lintas Indonesia 2016. Kementerian
sektor. Rumah Kita dibuat sebagai Perdagangan
pergudangan dan menampung hasil World Bank. 2007-2016. Connecting
komoditas wilayah tersebut. Sebab, to Compete 2016: Trade Logistics in
terkadang karena sistem distribusi the Global Economy The Logistics
logistik yang tidak efektif, hasil Performance Index and Its Indicators.
komoditas di suatu wilayah tidak World Bank
terdistribusikan ke wilayah lainnya.
Kementerian Koordinator Bidang
Indonesia National Single Window Perekonomian. 2017. Laporan Publik
(INSW) dikembangkan sejak tahun Paket Kebijakan Ekonomi (Tahap XV),
2015 demi terwujudnya lingkungan Pengembangan Usaha Dan Daya
“National Single Window” di Saing Penyedia Jasa Logistik Nasional.
Indonesia, yaitu layanan tunggal Jakarta, 15 Juni 2017
elektronik untuk memfasilitasi
pengajuan informasi standar guna Arkhelaus W., Aditya Budiman.
menyelesaikan semua pemenuhan 2017. Paket Kebijakan Ekonomi XV
persyaratan dan ketentuan, serta Pangkas Biaya Logistik 1-3 Persen.
semua kegiatan yang terkait dengan Diakses dari https://bisnis.tempo.
kelancaran arus barang ekspor, co/read/885170/paket-kebijakan-
impor, dan transit, dalam rangka ekonomi-xv-pangkas-biaya-logistik-
meningkatkan daya saing nasional. 1-3-persen#FrMc22ipfBAlWhGK.99,
Hingga kini adanya INSW masih diakses pada 2 November 2017
belum berperan dalam meningkatkan Simorangkir, Eduardo. 2017. Dimulai
kinerja logistik Indonesia terbukti Sejak 2015, Bagaimana Perkembangan
dari diberlakukannya paket kebijakan Tol Laut Jokowi. Diakses dari https://
ekonomi XV yang masih melakukan finance.detik.com/berita-ekonomi-
penguatan kelembagaan dan bisnis/3480031/dimulai-sejak-2015-
kewenangan INSW ini. diakses pada 1 November 2017.

Rekomendasi
Pemberlakuan paket kebijakan XV yang dikhususkan pada sektor logistik,
memang baru diterbitkan tahun ini, 15 Juni 2017. Dampak yang riil dari
pemberlakuan kebijakan tersebut belum dapat dirasakan. Masih banyak
pekerjaan rumah yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, diantaranya
pembenahan infrastruktur yang menjadi investasi besar bagi pembangunan
ekonomi ke depan. Pemanfaatan infrastruktur yang sudah tersedia seperti tol
laut secara optimal untuk mengangkut barang juga dapat mengurangi beban
anggaran pemerintah dalam operasionalnya. Pembangunan infrastruktur
baru dan perbaikan infrastruktur yang sudah ada dan rusak memerlukan
perhatian lebih baik dari segi pelaksanaanya maupun pendanaannya.
Konsistensi pemerintah atas kebijakan logistik seperti keberadaan INSW juga
perlu dipertanyakan, sehingga dapat mengejar ketertinggalan dengan negara
tetangga.

13
“Siap Memberikan
Dukungan Fungsi Anggaran Secara Profesional”

Buletin APBN
Pusat Kajian Anggaran
Badan Keahlian DPR RI
www.puskajianggaran.dpr.go.id
Telp. 021-5715635, Fax. 021-5715635
e-mail puskajianggaran@dpr.go.id

14

Anda mungkin juga menyukai