Anda di halaman 1dari 8

Laporan Praktikum III DIHPT

Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan dan Pertumbuhan Crocidolomia pavonana

Fadhilla Oktavianingtyas Trisilvi

150510170051

Kelas C

Fakultas Pertanian

Program Studi Agroteknologi

Jatinangor

2018
Bab I
Pendahuluan
Judul Praktikum : Pengaruh Suhu Terhadap Perkembangan dan Pertumbuhan Crocidolomia
pavonana

Tujuan Praktikum :

1. Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan serangga C. pavonana


2. Mengetahui perbedaan instar pada larva serangga C. pavonana
3. Mengetahui umur setiap instar pada larva serangga C. pavonana
4. Memahami perubahan siklus hidup pada larva serangga C. pavonana

Latar Belakang :

Pertumbuhan dan perkembangan serangga dipengaruhi oleh faktor biotik dan abiotik. Faktor
biotik serangga meliputi parasit,predator, kompetisi dan resistensi tanaman. Sedangkan faktor
abiotik meliputi suhu, curah hujan, kelembaban, dan cahaya. Serangga merupakan organisme
bersifat poikilothermal yang berarti suhu tubuh serangga banyak dipengaruhi perubahan suhu
lingkungannya. Pengaruh suhu terhadap serangga terbagi menjadi 3 kisaran, yaitu :

1. Suhu maksimum dan mnimum, kisaran suhu tertinggi & terendah yang dapat
menyebabkan kematian serangga.
2. Suhu estivasi/ hibernasi, kisaran suhu atas & bawah suhu optimum yang dapat
menyebabkan serangga dorman.
3. Suhu optimum, kisaran suhu optimal serangga dapat tumbuh . sebagian besar serangga
memiliki kisaran suhu optimum 15-380o C.

Crocidolomia pavonana atau disebut juga ulat krop kubis berasal dari ordo lepidoptera
dan famili Crambidae . Kerusakan yang ditimbulkan C pavonana adalah memakan bagian luar
daun dan hanya menyisakan tulang daunnya saja. Larva C pavonana merusak tanaman inang
dengan membentuk lubang dengan feses dan frass. C. pavonana sering ditemukan dengan ulat
daun kubis, Plutella xylostella. Bahkan satu larva dewasa per tanaman mampu menyebabkan
kerugian ekonomi terhadap kubis pada tahap pra dan pasca penanaman (Peter et al., 1988). C.
pavonana memiliki siklus hidup sempurna atau holometabola yang diawali dari fase telur- larva-
pupa- imago.

a. Telur
Telur C. pavonana berukuran 5 mm dan berwarna kuning cerah dengan seiring berjalannya
waktu akan berwarna lebih tua. Telur dapat berkamuflase dengan daun dan terletak di bagian
bawah daun. Stadia telur pada 2-8 hari.
b. Larva
Terdapat 5 instar larva yaitu instar 1 (kisaran 2-4 hari), instar 2 berumur 2.4 hari (kisaran 1-3
days), instar 3 berumur 2 hari (kisaran 1-3 hari), instar 4 berumur 2.3 hari (kisaran 1-5 hari)
and instar 5 berumur 4.7 hari (kisaran 3-7 hari . Jadi total umur larva sekitar 14 hari (kisaran 11-
17 hari) pada temperatur 26.0-33.2°C dan kelembahan sekitar 54.1-87.8% RH (Othman
1982). Larva yang baru menetas berwarna hijau agak kuning keputihan, tubuhnya kecil dan
sangat rentan mengalami kematian. Lalu larva memasuki instar 2 , larva akan lebih aktif daripada
larva instar 1. Pada larva instar 3, larva memiliki warna yang sama dengan 2 instar sebelumnya
tetapi ukuran tubuh larva membesar. Instar 4, larva berubah warna menjadi warna hijau muda
dengan garis pada punggung dan pada kanan dan kirinya berwarna hiijau tua dan berukuran
sedang. Pada instar 5, larva berwarna hijau tua dengan garis-garis coklat, pada instar ini larva
lebih gemuk dan sukar beraktifitas. Hal ini dikarenakan larva sedang menyiapkan diri untuk fase
pupa.
c. Pupa
Setelah melewati 5 instar larva, C.pavonana memasuki stadia pupa. Stadia pupa berlangsung
selama 10-14 hari. Panjang pupa sekitar 8.5 – 10.5 mm dengan bentuk bulat lonjong. Pupa
berwarna hijau dan coklat dan ditutupi kokon yang terbuat dari butiran tanah.
d. Imago
Imago C. pavonana berbentuk ngengat dan akan hidup selama 22 – 30 hari. Pada imago jantan
dan betina terdapat beberapa perbedaan, yaitu : ukuran imago jantan akan lebih besar dari imago
betina dan imago jantan umumnya berwarna lebih cerah. Kedua jenis imago ini berwarna coklat
pada bagian sayap dan aktif pada malam hari.
Bab II
Metodologi
1. Alat & Bahan

 Kubis  Lemari pendingin


 Telur C. pavonana  Label
 Tisu  Cawan petri
 Semprotan berisi air  Pinset

2. Metode
Kegiatan 1
1. Metode penelitian yang digunakan yaitu membandingkan percobaan dua perlakuan.
2. Perlakuan yang digunakan adalah temperatur pada suhu ruang dan suhu dingin
(lemari es).
3. Tiap kelompok mengambil 1 kelompok telur dan di simpan di tempat berbeda (Suhu
ruang dan Suhu dingin) dan diamati tiap harinya.
4. Setelah menetas, hitunglah jumlah telur yang menetas disuhu dingin dan suhu ruang.

Kegiatan 2
1. Tiap perlakuan menggunakan 5 ekor larva C. pavonana dengan masing-masing
perlakuan dua ulangan.
2. Cup plastik yang telah diisi larva ditutup dan dilubangi tutupnya untuk sirkulasi
udara.
3. Pengamatan dilakukan 2 hari sekali yaitu (1) penggantian pakan, pakan ditimbang
dulu sebelum dan sesudah, dicatat (2) larva diukur panjangnya setiap pengamatan,
dan diamati perkembangannya .
Bab III
Hasil dan Pembahasan
Hasil Pengamatan :
Tabel 1. Berat makanan yang diberikan (gr)

Tanggal Suhu Ruangan Suhu Dingin


Cawan 1 Cawan 2
Stadi Sebelum Sesuda Stadi Sebelu Sesudah Stadia Sebelum Sesudah
a h a m
18 Mei Telur - - Telur - - Telur - -
2018
21 Mei Larva 4 3,5 Larva 4 3,5 Telur - -
2018
23 Mei Larva 6 4,3 Larva 6 4,3 Telur - -
2018
28 Mei Larva 9 8,1 Larva 9 8,1 Telur - -
2018
30 Mei Larva 5 3,7 Larva 5 3,7 Telur - -
2018

Tabel 2. Pertumbuhan panjang C. pavonana

Tangga Suhu Ruangan Suhu Dingin


l Cawan 1 Cawan 2
Stadi 1 2 3 4 5 Stadi 1 2 3 4 5 Stadi 1 2 3 4 5
a a a
18 Mei Telur - - - - - Telur - - - - - Telur - - - - -
2018
21 Mei Larva 1 1, 1,2 - - Larva 1 1, 1 1,1 1, Telur - - - - -
2018 1 2 2
23 Mei Larva 1,2 1, 1,4 - - Larva 1,2 1, 1,7 1,5 1, Telur - - - - -
2018 4 5 6
28 Mei Larva 1,4 1, 1,7 - - Larva - - - - - Telur - - - - -
2018 8
30 Mei Larva - - - - - Larva - - - - - Telur - - - - -
2018

Pembahasan :
Tanaman kubis (Brassica oleracea) memiliki tingkat permintaan dan konsumsi tinggi
sehingga petani sering kali menanam kubis, tetapi budidaya kubis terhambat dengan adanya
hama & penyakit yang menyerang. Hama pada tanaman kubis bermacam – macam yaitu : ulat
krop kubis (Crocidolomia pavonana), ulat grayak (Spodoptera litura), ulat tritip (Plutella
xylostella), ulat tanah (Agrotis ipsilon). Ulat krop dapat tumbuh dengan baik pada suhu dan
kelembaban komoditas inangnya (kubis) yang optimum. Tanaman kubis memiliki suhu optimum
15 – 20 ºC dengan kelembaban 60 – 90%. Pengaruh suhu berkaitan dengan intensitas cahaya
dimana hama ini merupakan mahkluk malam sehingga temperatur suhu harus rendah.
Hasil pengamatan yang kami lakukan pada C. pavonana di tempat dingin dan suhu ruang
menyatakan bahwa siklus hidup C. pavonana berhenti / ulat mengalami kematian pada tempat
bersuhu dingin. Hal ini disebabkan suhu yang terlalu rendah bukan merupakan suhu optimum
untuk pertumbuhan kubis dan C. pavonana. Sedangkan pada C. pavonana di suhu ruang,
mengalami pertumbuhan yang baik sampai instar kelima. Sebelumnya, pada tanggal 28 Mei
seluruh larva di cawan 2 mengalami kematian karena faktor kurangnya kelembaban dan
kurangnya sirkulasi udara pada cawan. Kematian pada seluruh larva di cawan 1 dapat disebabkan
faktor kurangnya kelembaban dan kondisi cawan petri yang kurang memadai untuk larva
menjadi pupa dan akhirnya menjadi imago.

Dokumentasi :
Pengamatan tanggal 21 Mei 2018 pada C. pavonana di suhu ruang

Pengamatan tanggal 23 Mei 2018 pada C. pavonana di suhu ruang.


Pengamatan tanggal 28 Mei 2018 pada C. pavonana di suhu ruang.

Pengamatan tanggal 28 Mei 2018 pada C. pavonana di suhu dingin.

Pengamatan tanggal 30 Mei 2018 pada C. pavonana di suhu ruang.


Daftar Pustaka

Karnain, Ramadhiantie. PENGENDALIAN HAMA ULAT KROP (Crocidolomia binotalis Zell.)


PADA TANAMAN KUBIS (Brassica Oleracea L.) DENGAN AGEN HAYATI :

https://www.academia.edu/34442714/PENGENDALIAN_HAMA_ULAT_KROP_Crocidolomia
_binotalis_Zell._PADA_TANAMAN_KUBIS_Brassica_oleracea_L._DENGAN_AGEN_HAY
ATI.docx

Plantwise Knowledge Bank. Plantwise Technical Factsheet : large cabbage-heart


caterpillar (Crocidolomia pavonana) :
https://www.plantwise.org/KnowledgeBank/Datasheet.aspx?dsid=16126

Simon, aprianto. Dkk. 2014. MAKALAH ENTOMOLOGI DAN FITOPATOLOGI :


PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN SERANGGA :

https://www.scribd.com/doc/293718571/Makalah-Pertumbuhan-Dan-Perkembangan-Serangga

Anda mungkin juga menyukai