Anda di halaman 1dari 4

PERPINDAHAN PANAS

TUGAS REVIEW SUB BAB 1.2.1.

NAMA : Rennyta Putri Widyanika


NIM : 18050524031
DOSEN PENGAMPU : Dr. I Made Arsana, S.Pd., M.T.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNESA
2020
Konduksi dapat dipandang sebagai transfer energi dari energi besar ke
energi yang rendah dari suatu zat karena interaksi antar partikel. Mekanisme fisik
konduksi paling mudah dijelaskan dengan mempertimbangkan gas dan prinsip-
prinsip termodinamika.
Pertimbangan gas adalah yang memiliki perbedaantemperatur, dan
asumsikan bahwa tidak ada gerakan jumlah besar, atau makroskopik. Gas dapat
menempati ruang antara dua permukaan pada temperatur yang berbeda.
Temperatur yang lebih tinggi dikaitkan dengan energi molekul yang lebih
tinggi. Saat berdekatan Molekul bertabrakan, seperti yang terus-menerus terjadi,
transfer energi dari energi besar ke energi yang rendahharus terjadi. Di hadapan
perbedaantemperatur, transfer energi dengan konduksi terjadi ke arah penurunan
temperatur. Ini akan terjadi bahkan tanpa adanya tabrakan, seperti yang terlihat
pada Gambar 1.2.
Situasinya hampir sama dalam cairan, meskipun molekul lebih dekat dan
interaksi molekul lebih kuat dan lebih sering. Demikian pula dalam solid,
konduksi dapat dikaitkan dengan aktivitas atom dalam bentuk getaran kisi.

GAMBAR 1.2 Asosiasi perpindahan panas konduksi dengan difusi energi karena aktivitas
molekul

Contoh perpindahan panas konduksi Sangat banyak . Ujung sendok logam


yang direndam dalam secangkir kopi panas yang akhirnya menghangat karena
konduksi energi melalui sendok. Pada musim dingin, ada kehilangan energi yang
signifikan dari pemanas ruangan ke udara luar. Kehilangan ini terutama karena
perpindahan panas konduksi melalui dinding yang memisahkan udara ruangan
dari udara luar.
Proses perpindahan panas dapat diukur dalam hal persamaan laju yang
sesuai. persamaan ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah energi yang
ditransfer per satuan waktu.
q } = -k {dT} over {dx x¿❑
dT T 2−T 1
=
dx L
dan kemudian panas fluks
q } = -k {{T} rsub {2} - {T} rsub {1}} over {L ¿x❑
Atau
∆T
q } = k {{T} rsub {2} - {T} rsub {1}} over {L ¿x❑ = k (1.2)
L

Perhatikan bahwa persamaan ini menunjukkan Panas fluks, yaitu laju


perpindahan panas per satuan luas. Laju panas dengan konduksi, q x (W), melalui
dinding bidang area A kemudian hasil dari fluks dan area,. q x = q x❑ ۰ A
¿
SOAL DAN PEMBAHASAN
Dinding tungku industri dibangun dari bata setebal 0,13 m yang memiliki
konduktivitas termal 1.9 W/m ۰ K. Pengukuran dilakukan selama kondisistabil,
menunjukkan temperatur 1700 dan 1500 K di masing masing permukaan bagian
dalam dan luar, . Tentukan laju kehilangan panas melalui dinding 0.5 m × 1.2 m
di satu sisi?
Solusi
Diketahui: Kondisi keadaan stabil dengan ketebalan dinding yang ditentukan,
luas, konduktivitas termal, dan temperatur permukaan.
Temukan: Kehilangan panas di dinding!
Skema:

Asumsi:
1. Kondisi stabil.
2. Konduksi satu dimensi melalui dinding.
3. Konduktivitas termal yang konstan.
Analisis: Karena perpindahan panas melalui dinding adalah dengan konduksi,
maka panas fluks ditentukan dari hukum Fourier. Menggunakan Persamaan 1.2,
yang kita miliki

∆T 200 K
q } = x¿❑k =1.9 W/m ۰ K × = 2923 W/m 2
L 0.13 m
Fluks panas mewakili laju perpindahan panas melalui bagian area unit, dan uni
form (tidak berubah) melintasi permukaan dinding. Kehilangan panas melalui
dinding area A = H x W kemudian

q x = (HW)q x¿❑ = (0.5 m × 1.2 m) 2923 W/m2 = 1754 W

Anda mungkin juga menyukai