Peningkatan ekonomi pada suatu organisasi dapat digunakan sebagai dasar memilih
informasi yang relevan terhadap pengambilan keputusan.kesempurnaan teknis tidak
pernah mampu mencegah orang untuk menyadari bahwa tujuan akhir jasa akuntansi
organisasi bukan sekedar teknik yang didasarkan pada efektivitas dari segala prosedur
akuntansi tetapi juga bergantung pada bagaimana perilaku orang-orang di dalam
perusahaan, naik sebagai pemakai maupun pelaksana, dipengaruhi oleh informasi yang
dihasilkannya.
Seorang akuntan keperilakuan pasti ingin mengetahui penyebab dari sikap dan perilaku yang
sepertinya akan diulang di masa mendatang. Jika yang terulang adalah perilaku yang tidak
diinginkan maka dapat disimpulkan terdapat proses penyusunan anggaran yang tidak efesien. Oleh
karena itu akuntan keperilakuan akan mendukung strategi untuk mengubah keadaan perilaku untuk
membuatnya sesuai dengan fungsi organisasi yang diinginkan.
Untuk itu dapat disimpulkan tujuan dari akuntan keperilakuan adalah mengukur dan mengevaluasi
faktor-faktor keperilakuan yang relevan dan mengomunikasikan hasilnya guna pengambilan
keputusan internal dan eksternal.
Bentuk lanjut dari gambaran ekonomi suatu perusahaan secara logis memerlukan
aplikasi dari prinsip pengungkapan penuh. Untuk itu diperlukan suatu masukan
informasi keperilakuan guna melengkapi data keuangan dan data lain yang dilaporkan.
Sejak meningkatnya pengakuan terhadap beberapa aspek perilaku dan sosial dari
akuntansi belakangan ini, terdapat suau kecenderungan untuk memandang bagian
akuntansi yang lebih substansial secara lebih luas. Menurut pandangan para akuntan
perusahaan dan masyarakat akademis mulai mengambangkan perspektif mereka sendiri
dalam mendekati beberapa pengertian yang mendalam mengenai pemahaman atas
perilaku manusia pada organisasi.