Disusun Oleh:
Nama : Dina Oktarina
Nim : 2017017011
Kelas : 6A 01
Luas wilayah Kabupaten Kebumen adalah 128.111,50 hektar yang terbagi dalam
26 kecamatan, terdiri dari 449 desa dan 11 kelurahan.
B. Demografi
1) Penduduk
2) Misi
Anggran publik tidak boleh diabaikan oleh kabinet, birokat, dan DPR/DPRD.
Masyarakat, LSM, Perguruan Tinggi, dan berbagai organisasi
kemasyarakatan harus terlibat dalam proses penganggaran publik.
a. Pendapatan Daerah
Tabel Anggaran dan Realisasi Rincian Pendapatan Daerah Tahun Anggaran 2018
Dipisahkan
yang Sah
Pusat
No Uraian Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Lebih/Kurang (Rp) (%)
Daya Alam
Perikanan
dan Kehutanan
Perdagangan
Prasarana Penunjang
Permukiman
Pendapatan transfer Pemerintah 350.691.179.000,00 350.023.637.000,00 (667.542.000,00) 99,81
Pusat – Lainnya
Daerah Lainnya
LAIN-LAIN PENDAPATAN
3. DAERAH 121.770.000.000,00 126.590.219.464,00 4.820.219.464,00 103,96
YANG SAH
Dari tabel di atas dapat diketahui Target Pendapatan Asli Daerah tahun
anggaran 2018 sebesar Rp364.092.341.000,00 dan terealisasi sebesar
Rp352.047.092.281,90 atau sebesar 96,69%. Realisasi ini diperoleh dari
Pendapatan Pajak Daerah sebesar Rp96.775.593.102,00 dari target sebesar
Rp90.126.000.000,00 atau sebesar 107,38%, realisasi Pendapatan Retribusi
Daerah yaitu sebesar Rp37.339.858.915,00 dari target sebesar
Rp48.378.072.000,00 atau sebesar 77,18%, realisasi Hasil Pengelolaan Kekayaan
Daerah yang Dipisahkan sebesar Rp9.734.494.832,00 atau sebesar 101,09% dari
target Rp9.629.329.000,00, dan realisasi Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang
Sah sebesar Rp208.197.145.432,90 dari target Rp215.958.940.000,00 atau
sebesar 96,41%.
Namun Penerimaan Transfer tidak melampaui target yang ditetapkan,
dengan realisasi sebesar Rp2.161.177.552.652,00 dari target sebesar
Rp2.166.098.688.000,00 atau mencapai 99,77%. Adapun realisasi Pendapatan
Transfer yang tidak mencapai target adalah Pendapatan Transfer Pemerintah
Pusat diantaranya Bagi Hasil Pajak yang realisasinya sebesar 84,26%, Bagi hasil
Bukan Pajak yang terealisasi sebesar 79,14%, Dana Alokasi Khusus (DAK)
terealisasi 98,72%. Adapun beberapa penyebab realisasi dana transfer tidak sesuai
target yang ditetapkan diantaranya karena realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dan
bukan Pajak sesuai dengan Perpres 107 Tahun 2017 yang didalamnya belum
termasuk kurang bayar, sedangkan penganggarannya dialokasikan menurut PMK
103/MK 07/2017 yang didalamnya sudah termasuk alokasi kurang bayar.
b. Belanja Daerah
Belanja Daerah tahun anggaran 2018 dianggarkan sebesar
Rp2.356.684.399.000,00 dengan realisasi 91,05% atau sebesar
Rp2.145.847.613.126,00. Apabila dibandingkan dengan realisasi tahun 2017 yang
sebesar Rp2.113.132.464.285,34 maka mengalami kenaikan sebesar
1,55%.Realisasi tersebut terdiri dari Belanja Operasi sebesar
Rp1.775.838.236.602,00; Belanja Modal sebesar Rp370.004.376.524,00; Belanja
Tak Terduga sebesar Rp5.000.000,00.
Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2018 sebesar
Rp2.145.847.613.126,00 dengan perincian sebagai berikut.
Berdasarkan data di atas, maka Belanja Daerah didominasi Belanja Operasi yaitu
sebesar 82,76% dari total Belanja Daerah tahun 2018, kemudian Belanja Modal
sebesar 17,24% dari total Belanja Daerah tahun 2018 dan Belanja Tak Terduga
sebesar 0,0002% dari total Belanja Daerah tahun 2018.
c. Transfer
Berdasarkan data dari tabel diatas realisasi Transfer tahun anggaran 2018
didominasi oleh Transfer Bantuan Keuangan yang terealisasi sebesar
Rp492.152.153.300,00 atau 97,22% dari realisasi Transfer dibandingkan dengan
Transfer Bagi Hasil Pendapatan yang terealisasi sebesar Rp14.048.213.950,00
atau 2,78% dari realisasi Transfer.
2.4 Menurut anda, apakah anggaran dan laporan keuangan di organisasi tersebut
sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat, berikan alasan tentang pendapat
tersebut.
• Menurut kelompok kami anggaran yang ada pada kabupaten Kebumen sudah
sesuai dengan laporan keuangan yang dilampirkan. Anggaran yang ada sudah
terealisasi dengan baik di kabupaten kebumen. Alasan kami dengan pernyataan
tersebut, karena salah satu anggota kelompok kami merupakan warga yang
tinggal di pemda tersebut, dan beliau sudah merasakan dan menikmati fasilitas
yang sudah dijelaskan pada anggaran tersebut. Misalnya, fasilitas umum ,
fasilitas pendidikan, dan fasilitas kesehatan. Bukan hanya di daerah kota saja
yang merasakan fasilitas tersebut, untuk di daerah pelosok juga merasakan akan
fasilitas yang ada tersebut. Untuk yang daerah pegunungan misalnya, jalan untuk
antar desa sudah aspal semua dan itu sangat memudahkan warga dalam
menjalankan aktivitas.
• Mayoritas warga di Kabupaten kebumen adalah petani. Untuk meningkatkan
produktivitas masyarakat dengan pengembangan sektor pertanian, UMKM maka
PEMDA Kebumen memberikan anggaran berupa Penambahan Modal untuk
kelompok tani berupa, subsidi Pupuk dan Bibit-bibit Pohon (pohon mangga,
pohon durian, pohon kertas, dll ). Dengan hal ini maka masyarakat sangat
terbantu dan semakin semangat dalam mengolah lahan taninya tersebut. Hal ini
juga bisa membantu pendapatan daerah dan pendapatan warga sendiri.
• Dari segi pariwisata juga sudah terlihat dari manfaat anggarannya. Hal ini bisa
dilihat dari wisata-wisata yang berada di daerah pelosok. Semakin adanya dana
untuk merenovasi dan mempromosikan wisata-wisata terpencil yang ada
dikebumen, dan itu bisa menambah daya tarik wisatawan untuk mengunjungi
obyek wisata tersebut. Misalnya, wisata Pantai Menganti, Pantai Suwuk, Bukit
Hud, Bukit Pranji, dll. Dan akses jalan untuk ke obyek wisata juga sudah bisa di
lewati dengan mudah karena adanya dana dari Pemda yang ada.
BAB III
PENUTUP