Anda di halaman 1dari 20

PERHATIAN!!!

TINGGAL NGUBAH ALASAN NYA LEBIH


DIPERKUAT LAGI, MISAL KENAPA DIPAKAINYA SORBITOL
BUKAN AMYLUM, STARCH 1500, DLL

SEKOLAH TINGGI FARMASI INDONESIA


LABORATORIUM TEKNOLOGI FARMASI
JURNAL PRAKTIKUM TEKNOLOGI FORMULASI SEDIAAN SOLID
SEMESTER IV – 2018

Nama : Shela Agnes Abraham


NPM : A 161 091

Zat Aktif : Entacapone


Jumlah Tablet : 200.000 tablet
Dosis : 200 mg.
Alasan pemilihan dosis :Dikarenakan pada umum nya entacapone
digunakan sebagai obat parkinson dengan dosis satu
kali minum satu tablet adalah 200 mg. Pada literatur
(Handbook of Clinical Drug Data 10th Edition .hal
491) dosis 200 mg entacapone adalah dosis optimal
dan paling efektif.
Metode yang digunakan :Granulasi Basah

I. PREFORMULASI
I.1 Entacapone

Gambar I.1.1 Struktur Kimia Entacapone


(The Merck Index 15th Edition No.3648)
Rumus Molekul : C14H15N3O5

1
Berat Molekul : 305.29
(Japanese Pharmacopeia 16th Edition)
Pemerian : Kristal padat bewarna kuning,
serbuk hablur; putih atau putih
kekuningan; tidak berbau; tidak
berasa atau sedikit pahit.
Kelarutan : Dalam air, 78 mg/L at 250C; larut
atau hemat larut dalam aseton dan
sedikit larut dalam etanol anhidrat
(US EPA; Estimation Program Interface (EPI). 2012)
pH : Asam lemah dengan pKa 4,5 dan
pH 5,5-7,4
Stabilitas Zat : Stabil meskipun sangat higroskopis
Titik leleh : 162-1630C
(British National Formulary 54th. Hal 269)
I.2 Zat Tambahan
I.2.1 Sorbitol

Gambar I.2.1.1 Struktur Kimia Sorbitol


(HOPE 6th Edition. Hal 679)
Rumus Kimia : C6H14O6
Pemerian :Kristalin, tidak berbau, putih atau
hampir semua bahan stabil di udara.
Kondisi dingin suasana asam dan
basa. Higroskopis, disimpan di
tempat sejuk dan kering
Kegunaan : Pengisi pada tablet dan kapsul 25-
90%
Tabel I.2.1.1 Kelarutan Sorbitol

2
pH : 4,5-7
Densitas : Density 1.49 g/cm3; Density (bulk)
0.448 g/cm3; Density (tapped)
0.400 g/cm3 ;Density (true) 1.507
g/cm3
Aliran : Tergantung pada ukuran partikel
dan kualitas dari sorbitol yang
digunakan.
Kelembapan : 60%
Stabilitas :Sorbitol akan membentuk chelates
larut dalam air dengan banyak
divalen dan ion logam trivalen
dalam kondisi asam dan basa kuat.
Penambahan polietilen glikol cair
ke larutan sorbitol, dengan agitasi
yang kuat, menghasilkan gel lilin
yang larut dalam air dengan titik
lebur 35–408C. Solusi Sorbitol
juga bereaksi dengan zat besi
oksida menjadi berubah warna.
Sorbitol meningkatkan laju
degradasi penicillin dalam netral
dan larutan berair.
(HOPE 6th Edition. Hal 679)
I.2.2 Carboxymethyl Starch/ Sodium Starch Glycolate

3
Gambar I.2.2.1 Struktur Kimia Carboxymethyl Starch
(HOPE 6th Edition. Hal 663)
Rumus Kimia : C18H35NaO2
Pemerian : Serbuk putih dan sangat
higroskopis, mudah mengalir.
Kegunaan : Sebagai desintegran 2-8% optimum
pada 4%
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam metilen
klorida. Membentuk translucent
suspensi dalam air.
pH : 5,0-7,5
Densitas : Density (bulk) 0.756 g/cm3;
Density (tapped) 0.945 g/cm3
Aliran : Mudah mengalir
Kelembapan : 44%
Stabilitas : Stabil meskioun higroskopis.
(HOPE 6th Edition. Hal 663)
I.2.3 PVP/Povidone

Gambar I.2.3.1 Struktur Kimia PVP


(HOPE 6th Edition. Hal 581)
Rumus Kimia : (C6H9NO)n

4
Pemerian : Putih sampai krem, pahit, tidak
berbau, higroskopis (serbuk)
Kegunaan : Tablet binder, tablet diluent, atau
coating agent 0.5–5%
Kelarutan :Mudah larut dalam asam, kloroform,
etanol, methanol, keton, dan air.
Praktis tidak larut dalam eter,
hidrokarbon, dan minyak mineral.
pH : 4,0-7,0
Densitas : Density (true) 1.180 g/cm3
Aliran : Mudah mengalir
Kelembapan :Sangat higroskopis tetapi
kelembapan relatif rendah.
Stabilitas :Stabil pada suhu 1100 – 1300C,
mudah terurai dengan adanya udara
dari luar, dapat bercampur dengan
air, stabil bila disimpan di tempat
kering. Jika ditambahkan thimerosol
akan membentuk senyawa kompleks.
Kompatibel terhadap organik alami,
resin sintetik, dan senyawa lainnya.
Akan terbentuk senyawa
sulfathiazole, sodium salisilat, asam
salisilat, fenol barbital, dan
komponen lainnya.
(HOPE 6th Edition. Hal 581)
I.2.4 Asam Stearat

Gambar I.2.4.1 Struktur Kimia Asam Stearat


(HOPE 6th Edition. Hal 697)

5
Rumus Kimia : C18H36O2
Pemerian :Keras, berwarna putih atau agak
kuning, agak bubuk putih mengkilap,
kristal putih atau putih kekuningan.
Memiliki sedikit bau (dengan
ambang bau 20 ppm)
Kegunaan : Lubrikan 1-3%
Kelarutan : Bebas larut dalam benzena, karbon
tetraklorida, kloroform, dan eter;
larut dalam etanol (95%), heksana,
dan propilen glikol; praktis tidak
larut dalam air.
pH : 6,5
Densitas :Density (bulk) 0.537 g/cm3; Density
(tapped) 0.571 g/cm3; Density (true)
0.980 g/cm3
Aliran : Mudah mengalir
Kelembapan : 3%
Stabilitas : asam stearat merupakan bahan yang
stabil terutama dengan penambahan
antioksidan. Sebaiknya disimpan
dalam wadah tertutup baik ditempat
kering dan sejuk. Inkompatibel
dengan sebagian besar logam
hidroksida dan mungkin dengan
basa.
(HOPE 6th Edition. Hal 697)
I.2.5 Cab-O-Sil/Colloidal Silicon Dioxide

6
Gambar I.2.5.1 Struktur Kimia Cab-O-Sil
Rumus Kimia : SiO2

Pemerian : Silikon dioksida koloid adalah


silika berasap submikroskopik
dengan ukuran partikel sekitar 15
nm, berwarna kebiruan, tidak berbau,
tidak berasa, serbuk amorf nongritty.
Kegunaan : Glidan 0.1–0.5%
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam pelarut
organik, air, dan asam kecuali asam
hidroflorat, larut dalam larutan alkali
hidroksida panas. Membentuk
dispersi koloid dengan air.
pH : 3,5-4,5
Densitas : Density (bulk): 0.029–0.042 g/cm3
Aliran : 35.52% pada index Carr (Sangat
Buruk)
Kelembapan : 40%
Stabilitas : Silikon dioksida koloid bersifat
higroskopik tetapi mengadsorpsi
besar jumlah air tanpa mencairkan.
Ketika digunakan dalam air pada pH
0-7,5, silikon dioksida koloid efektif
dalam meningkatkan viskositas suatu
sistem. Namun, pada pH lebih besar
dari 7,5 sifat peningkatan viskositas
koloid silikon dioksida berkurang;
dan pada pH lebih besar dari 10.7
kemampuan ini hilang sepenuhnya
sejak silikon dioksida larut
membentuk silikat. Inkompatibel
dengan Dietilstilbestrol.

7
(HOPE 5th Edition. Hal 188)

I.2.6 Cellulose Powdered

Gambar I.2.6.1 Struktur Kimia Cellulose Powdered


(HOPE 6th Edition. Hal 136)
Rumus Kimia : (C6H10O5)n ≈243 000 where n ≈
500.
Pemerian : Warna putih atau hampir putih,
tidak berbau dan serbuk berasa
hambar, terdapat berbagai ukuran
partikel, mulai dari yang mengalir
bebas, bubuk padat halus atau
granular, ke kasar, halus, bahan tak
mengalir.
Kegunaan : Pengisi kapsul 5–30%; Pengikat
tablet 5–40% (granulasi basah); 10–
30% (granulasi kering); Tablet
disintegrant 5-20%; Tablet glidant 1–
2%
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, asam
encer, dan sebagian besar pelarut

8
organik, meskipun tersebar di
sebagian besar cairan. Sedikit larut
dalam 5% b / v larutan natrium
hidroksida. Bubuk selulosa tidak
membengkak dalam air, tetapi dalam
natrium encer hipoklorit (pemutih).
pH : 5,0-7,5
Densitas : Density (bulk) 0.15–0.39 g/cm3;
Density (tapped) 0.21–0.48 g/cm3;
Density (true) 1.47–1.51 g/cm3
Aliran : Sukar mengalir
Kelembapan :

Gambar I.2.6.1 Grafik Kelembapan Cellulose Powdered

Stabilitas :Bahan yang stabil, sedikit


higroskopis. Harus disimpan dalam
wadah tertutup dengan baik di
tempat sejuk, tempat yang kering.
Tidak kompatibel dengan bromin
pentafluorida, dan fluorin.
(HOPE 6th Edition. Hal 136)

II. FORMULASI/ TEKNIK PEMBUATAN

9
a. Formula yang akan dibuat
R/ Entacapone 200 mg
Sorbitol q.s
Carboxylmethyl Starch 4%
PVP 2,5%
Asam Stearat 1%
Cab-O-Sil 2%
Cellulose Powdered 5%
Etanol q.s q.s
b. Metoda yang digunakan
Granulasi Basah
c. Alasan Pemilihan Metode
Entacapone merupakan zat aktif yang memiliki bentuk
kristal. Pada umumnya zat dengan bentuk kristal sukar
mengalir karena ukuran partikel yang kurang seragam, oleh
karena itu dibuat granul agar dapat memperbaiki daya
alirnya. Selain itu, entacapone memiliki titik leleh yang
tinggi yaitu 162-1630C sehingga dipilih metode granulasi
basah, dimana salah satu syaratnya yaitu zat aktif yang
tahan terhadap pemanasan.
d. Alasan pertimbangan konsentrasi yang di tambahkan
Sorbitol digunakan sebagai bahan pengisi. Konsentrasi
Carboxylmethyl Starch sebanyak 4% digunakan sebagai
disintegran dari massa granul menjadi serbuk saat berada di
dalam tubuh kita dan konsentrasi tersebut merupakan
konsentrasi optimum untuk menghasilkan tablet yang baik.
PVP sebanyal 2,5% dipakai sebagai pengikat pada saat
massa granul. Asam stearat sebanyak 1% digunakan
sebagai lubrikan. Cab-O-Sil sebanyak 2% digunakan
sebagai glidan. Cellulose Powdered digunakan sebagai
disintegran dari massa tablet menjadi granul saat masuk ke
dalam tubuh dan digunakan sebagai pengikat antara fasa

10
dalam dan fasa luar saat pencampuran serta pencetakan
tablet.
III. PERHITUNGAN
a. Setiap Tablet mengandung : Entacapone 200 mg
b. Bobot Tablet : 500 mg
c. Jumlah Tablet : 200.000
III.1 Untuk Tiap Tablet
1. Fasa Dalam
100 % - 8 % = 92 %
0,92 x 500 = 460 mg
a. Entacapone : 200 mg
b. Carboxylmethyl Starch: 5/100 x 260 mg = 13 mg
c. PVP : 2,5/100 x 260 mg = 6,5 mg
d. Sorbitol :460–(200 + 13 + 6,5) mg
= 240,5 mg
2. Fasa Luar
100%-92% = 8%
0,08 x 500 = 40 mg
a. Asam Stearat : 1/92 x 460 mg = 5 mg
b. Cab-O-Sil : 2/92 x 460 mg = 10 ng
c. Cellulose Powdered : 5/92 x 460 mg = 25 mg
III.2 Bobot Granul Teoritis (Fasa Dalam dan Fasa Luar)
1. Fasa Dalam
a. Entacapone :200 mg x 200.000= 40.000gr
b. Carboxylmethyl Starch:13 mg x 200.000 = 2.600 gr
c. PVP : 6,5 mg x 200.000 = 1.300 gr
d. Sorbitol : 240,5 mg x 200.000 =

48.100 gr
Jumlah Fasa Dalam sebesar 92.000 gr
2. Fasa Luar
a. Asam Stearat : 1/92 x 92.000 gr = 1000 gr
b. Cab-O-Sil : 2/92 x 92.000 gr = 2.000 gr

11
c. Cellulose Powdered : 5/92 x 92.000 gr = 5.000 gr
III.3 Penimbangan
1. Entacapone : 40.000gr
2. Carboxylmethyl Starch : 2.600 gr
3. PVP : 1.300 gr
4. Sorbitol : 48.100 gr
5. Asam Stearat : 1000 gr
6. Cab-O-Sil : 2.000 gr
7. Cellulose Powdered : 5.000 gr

IV. Alur Prosedur Pembuatan


Penimbangan fasa dalam (Asetaminophenum, laktosa, amilum).
Kemudian dicampurkan ad homogen. Larutkan PVP (PVP dilarutkan dengan
ethanol secukupnya). Ditambahkan sedikit demi sedikit kedalam campuran
acetaminophenum, laktosa dan amilum hingga diperoleh campuran atau
massa yang baik. Campuran serbuk tersebut dibuat kepal hingga tidak
menempel ditangan. Kemudian diparut diatas ayakan dengan mesh no 14, 24,
32 dan 40 . Kemudian setelah didapat granul lalu dikeringkan di dalam oven
(50 - 60° c). Ditentukan nilai LOD. Kemudian dilakukan uji IPC massa siap
cetak (distribusi ukuran, laju alir dan sudut istirahat serta kompresibilitas).
Lalu ditambahkan fasa luarn dan granul dievaluasi kembali (laju alir dan
sudut istirahat serta kompresibilitas). Dilakukan pencetakan tablet sambil
dilakukan IPC pencetakan (keseragaman bobot, keseragaman ukuran,
kekerasan, friabilitas dan friksibilitas serta waktu hancur).

12
Gambar IV.1 Skema Alur Prosedur Pembuatan

V. Evaluasi yang dilakukan


V.1 Evaluasi granul
A. Distribusi Ukuran
Massa ditimbang dengan mengunakan timbangan analitik.
Dimasukkan kedalam mesh ukuran 14, 24, 32 dan 60 yang telah
disusun dari atas ke bawah, kemudian mesh digoyang-
goyangkan. Masing-masing serbuk yang tertinggal di ayakan
ditimbang kembali dan dihitung distribusi partikel setiap ayakan.
B. Kompresibilitas
Sampel berupa massa serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur,
kemudian diukur volumenya, dicatat sebagai volume curah.
Gelas ukur diletakkan di atas Lap atau kain, kemudian

13
dimampatkan dengan diketuk secara berulang hingga volume
konstan, dan dicatat sebagai voume mampat. Setelah itu
kompresibilitas dan Rasio Hausner dihitung.
C. Laju Alir dan Sudut Istirahat
Sampel serbuk ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam corong
getar yang dengan kondisi lubangnya tertutup. Setelah itu tutup
corong dibuka, dihitung waktu yang dibutuhkan oleh serbuk
untuk keluar sepenuhnya dari corong getar, kemudian serbuk
ditimbang. Nilai kecepatan alir dihitung dari serbuk yang keluar
dari corong getar, tinggi timbunan serbuk diukur dan diameter
dari 8 garis potong, lalu dihitung rata-rata diameter dalamnya.
Sudut istirahat serbuk dihitung.

V.2 Evaluasi Massa Siap Cetak Tablet


A. Kompresibilitas
Sampel berupa massa serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur,
kemudian diukur volumenya, dicatat sebagai volume curah.
Gelas ukur diletakkan di atas Lap atau kain, kemudian
dimampatkan dengan diketuk secara berulang hingga volume
konstan, dan dicatat sebagai voume mampat. Setelah itu
kompresibilitas dan Rasio Hausner dihitung.
B. Laju Alir dan Sudut Istirahat
Sampel serbuk ditimbang, lalu dimasukkan ke dalam corong
getar yang dengan kondisi lubangnya tertutup. Setelah itu tutup
corong dibuka, dihitung waktu yang dibutuhkan oleh serbuk
untuk keluar sepenuhnya dari corong getar, kemudian serbuk
ditimbang. Nilai kecepatan alir dihitung dari serbuk yang keluar
dari corong getar, tinggi timbunan serbuk diukur dan diameter
dari 8 garis potong, lalu dihitung rata-rata diameter dalamnya.
Sudut istirahat serbuk dihitung.

14
V.3 Evaluasi Tablet
A. Keseragaman Bobot
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian bobot rata-rata tiap
tablet dihitung. Satu per satu tablet ditimbang. Hasil dicatat.
B. Keseragaman Ukuran
Sebanyak 20 tablet disiapkan, kemudian tebal dan diameter
tablet diukur satu persatu. Hasil dicatat.
C. Kekerasan Tablet
Sebanyak 5 tablet disiapkan. Tablet diletakkan pada ujung alat
dengan posisi vertikal, kemudian spiral pada bagian bawah
skala diputar perlahan-lahan sampai tablet pecah. Skala yang
dicapai pada tablet saat tepat hancur dibaca dan dicatat.
D. Friabilitas
Sebanyak 10 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu.
Tablet dimasukan ke alat Friabilator, waktu diatur selama 4
menit pada kecepatan 25 rpm. Tablet-tablet ditimbang kembali.
E. Friksibilitas
Sebanyak 10 tablet disiapkan dan ditimbang terlebih dahulu.
Tablet dimasukan ke alat Friksibility tester, waktu diatur
selama 4 menit pada kecepatan 25 rpm. Tablet-tablet
ditimbang kembali.
F. Waktu Hancur
Sebanyak 6 tablet disiapkan dan dimasukkan ke setiap tube, lalu
ditutup dengan penutup. Keranjang dinaik turunkan dengan
suhu 37oC, kemudian tablet yang pertama dan terakhir hancur
diamati.

15
VI. Kemasan/Label
VI.1 Brosur

E-ONE
Entacapone Tablet
Komposisi :
Tiap tablet mengandung :
Entacapone............................................................................................200mg

Indikasi :
Entacapone digunakan sebagai suplemen terapi dengan obat levodopa / benserazida atau levodopa /
carbidopa. Untuk pengobatan pasien dengan penyakit Parkinson dan fluktuasi motorik dari akhir dosis dalam
kasus di mana aplikasi persiapan gabungan di atas tidak mengarah pada stabilisasi kondisi.

Kontra Indikasi :
1. Hipersensitivitas.
2. Kehamilan.
3. Laktasi.
4. Disfungsi hati.
5. Pheochromocytoma (karena peningkatan risiko mengembangkan krisis hipertensi).
6. Aplikasi simultan dengan entacapone inhibitor MAO-A dan MAO-B non-selektif misalnya,
phenelzine, tranylcypromine.
7. Penggunaan simultan dari entacapone dan kombinasi inhibitor MAO-A selektif dengan inhibitor
MAO-B selektif.
8. Riwayat sindrom neuroleptik ganas dan / atau rhabdomyolysis, tidak terkait dengan trauma.
9. Usia ke 18 tahun (karena kurangnya data dari studi klinis untuk kelompok usia ini

Dosis dan cara Pemakaian:


200 mg diberikan bersamaan dengan dosis levodopa/ carbidopa maksimal 8 kali sehari (200mg x 8 = 1.600
mg perhari)

Peringatan dan Perhatian:


Ada peningkatan risiko mereka dengan Parkinson dalam mengembangkan caner kulit Baru, dorongan yang
tidak biasa atau meningkat, Gejala sindrom neuroleptik ganas, Hamil atau menyusui, Hindari cuaca panas,
Hindari mengemudi dan mengoperasikan mesin berat, Jangan berhenti minum obat tiba-tiba tanpa
memberitahu dokter, Jangan mengemudi atau mengoperasikan mesin, Jangan mengkonsumsi alkohol, Parah,
terus-menerus atau diare berair.

Efek Samping:
Berkeringat meningkat, Sakit punggung, Dyskinesia, Hiperkinesia, Hipokinesia, Pusing, taste penyimpangan,
Kegelisahan, Kantuk, Agitasi

Interaksi Obat:
Entacapone dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:
Acetaminophen, Aspirin, Cetirizine, Cholecalciferol, Citalopram, Cyanocobalamin, Darifenacin, Metoprolol,
Pramipexole, Rasagiline

Penyimpanan:
Disimpan dalam wadah kedap udara pada suhu dibawah 30º C.

Kemasan:
Blister 10 strip x 10 tablet No.Reg: DKL 1832100510A1

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Diproduksi oleh:

PT. Cinta Rakyat Farma


Bandung-Indonesia

16
VI.2 Kemasan Primer

VI.3 Kemasan Sekunder

17
VI.4 Penjelasan yang terdapat pada kemasan dan brosur Produk
VI.4.1 No Batch
A 80500505
Ket:
A = Tahun pengemasan pertama
8 = Angka terakhir tahun produksi
05 = Kode produk
005 = Kode urutan produksi
05 = Kode produk jadi
VI.4.2 Registrasi

18
DKL1832100510A1
Ket:
D = Dagang

K = Keras

L = Produk lokal

18 = 2 angka terkahir tahun produksi

321 = No urut pabrik

004 = No urut produk

10 = Sediaan tablet

A = Tahun pertama pengemasan

1 = Kemasan yang digunakan

VI.4.3 Logo yang digunakan

Logo untuk tablet carbamazepin ini bertanda khusus


Obat keras berupa lingkaran merah bergaris tepi hitam
dengan huruf K ditengah menyentuh garis tepi.

VII. Daftar Pustaka

US EPA; Estimation Program Interface (EPI) Suite. Ver. 4.11.


November 2012. 29 Mei 2018.
http://www.epa.gov/oppt/exposure/pubs/episuitedl.htm
Musni Talwar, Pachakula, dkk. Pharmaceutical Compositions of
Entacapone, Levodopa and Carbidopa with improved
bioavailability. Nomor Paten US,709,485 B2.

19
Nunez, Alvarest & Medina, C., 2009.“Handbook of Pharmaceutical
Excipients”.Sixth Edition. Rowe, R. C., Sheskey, P. J.,
Queen, M. E. (Editor). London: Pharmaceutical Press
dan American Pharmacists Assosiation.
Anderson, P.O., Knoben, James, E., and Troutman, William, G. 2001.
“Handbook of Clinical Drug Data 10th edition”. New
York: Mc Graw-Hill Medical Publishing Devision.
RSCP Publishing. 2013.” The Merck Index of Encyclopedia of
Chemicals, Drug and Biological Fifteenth edition”. The
Royal Society of Chemistry. No.3648.
Yakuji Nippo Ltd. 2011. “Japanese Pharmacopoeia 16th edition”.
Japan : Yakuji Nippo Ltd.
BNF. 2007. British National Formulary 54th Edition. London: BMJ
Publishing Group. Hal 269.

20

Anda mungkin juga menyukai