Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR
SUB BAB : RANGKAIAN LISTRIK

DISUSUN OLEH :

NAMA : Exnacius Putra F (1910502105)


Hamam Sukma W (1910502106)
Ahmad Badawi (1910502107)
Abdul Azis (1910502108)

KELAS : S1 TEKNIK MESIN B


KELOMPOK :9

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURUSAN TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TIDAR

1
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN
1. Memahami rangkaian listrik disusun secara seri
2. Memahami rangkaian listrik disusun parallel
3. Memahami rangkaian listrik disusun secara seri-parallel
4. Memahami aliran arus listrik dalam rangkaian listrik
5. Memahami aliran listrik arus searah

1.2 LANDASAN TEORI


Arus merupakan perubahan kecepatan muatan terhadap waktu dengan
simbol I (dari kata Perancis : intensite). Arus adalah muatan yang bergerak.
Selama muatan tersebut bergerak, maka akan muncul arus tetapi ketika
muatan tersebut diam, maka arus pun akan hilang. Muatan akan bergerak jika
ada energi luar yang memepengaruhinya. Muatan adalah satuan terkecil dari
atom atau sub bagian dari atom. Dimana dalam teori atom modern
menyatakan atom terdiri dari partikel inti (proton bermuatan (+) dan neutron
bersifat netral) yang dikelilingi oleh muatan elektron (-), normalnya atom
bermuatan netral. Muatan terdiri dari dua jenis yaitu muatan positif dan
muatan negatif.
Arah arus listrik searah dengan arah muatan positif atau berlawanan
dengan arah aliran elektron. Suatu partikel menjadi muatan positif apabila
kehilangan elektron dan menjadi muatan negatif apabila menerima elektron
dari partikel lain. Coulomb adalah unit dasar dari International System of
Units (SI) yang digunakan untuk mengukur muatan listrik.
Rangkaian listrik tertutup merupakan rangkaian listrik yang saling
berhubungan yang di dalamnya terdapat hambatan (R) dan sumber arus
listrik,
sehingga pada rangkaian tersebut mengalir arus listrik. Pada

dasarnya ada dua jenis rangkaian listrik yaitu : rangkaian listrik seri dan
parallel.
Sebuah penghantar atau resistansi dilewati oleh sebuah arus, maka pada
kedua ujung penghantar tersebut akan muncul beda potensial. Hukum Ohm
menyatakan bahwa tegangan melintasi berbagai jenis bahan pengantar adalah
berbanding lurus dengan arus yang mengalir melalui bahan tersebut
2
Gambar 1.1.1 Simbol potensial listrik

Gambar 1.2.2 Simbol tahanan listrik

Tahanan listrik pada berbagai nilai hambatan. Tahanan digunakan pada


rangkaian listrik. Nilai tahanan bervariasi dan dapat dinatakan dalam kode-
kode warna yang melingkar pada komponen.

Gambar 1.2.3 Kode warna pada bahan

Nilai tahanan ditentukan oleh tiga kode warna pertama dan kode warna
keempat disebut toleransi yang menentukan ketelitian nilai tahanan. Angka
yang berkaitan dengan kode-kode warna ditunjukkan pada table 1.

Hambatan = (nilai gelang pertama)(nilai gelang kedua) x 10 (nilai gelang ketiga)

3
Tabel 1. Angka yang berkaitan dengan kode-kode warna tahanan.

Rangkaian listrik terdapat 3 macam yaitu:


1. Rangkaian Seri
Rangkaian seri merupakan salah satu rangkaian listrik yang disusun secara
berurutan (seri). Banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waku
adalah sama sepanjang rangkaian. Jumlah muatan mengalir tiap satuan
waktu adalah besaran kuat arus. Jika salah satu terminal dari dua elemen
tersambung, akibatnya arus yang lewat akan sama besar. Rangkaian
parallel mempunyai sifat “kuat arus sepanjang rangkaian adalah sama”.
Kuat arus pada hambatan R1, R2, dan R3 adalah I1 = I2 =I3 = I. Beda
potensial pada masing – masing hambatan dapat dihitung dengan
persamaan hukum Ohm.
2. Rangkaian Parallel
Rangkaian listrik parallel adalah rangkaian listrik dimana tersusun secara
sejajar (parallel), dimana semua input komponen berasal dari sumber yang
sama. Rangkaian parallel mempunyai sifat “beda potensial pada masing-
masing cabang adalah sama”. Jika semua terminal terhubung dengan
elemen lain dan akibatnya tegangan diantaranya akan sama. Tengangan V1
adalah tegangan pada resistor R1, V2 adalah tegangan pada resistor R2, V3
adalah tegangan pada resistor R3 maka berlaku V1 = V2 = V3 = V.
3. Rangkaian Seri-Parallel
Rangkaian seri berlaku sebagai pembagi tegangan dan rangkaian parallel
berlaku pembagi arus.
Gabungan antara rangkaian seri dan parallel disebut rangkaian seri-parallel
(rangkaian campuran).
Daya listrik dalam suatu rangkaian lstrik dapat dihitung dengan rumus:
P=V×I
Dimana P: daya listrik (Watt), V: tegangan listrik (Volt), I = Arus listrik
(Ampere), dan R: hambatan (Ohm)
BAB II
PERCOBAAN

2.1 ALAT DAN BAHAN

1. Batu baterai
2. Lampu
3. Breadboard
4. Kabel listrik
5. Sakelar tombol sederhana
6. Isolasi listrik
7. Gunting

2.2 PROSEDUR PERCOBAAN


1. Membuat rangkaian listrik seri menggunakan beberapa lampu
2. Tekan tombol sakelar dan amatilah nyala lampu
3. Lepas salah satu lampu dari tempatnya dan tekan kembali tombol
sakelar dan amati fenomena yang terjadi
4. Membuat rangkaian listrik parallel menggunakan beberapa lampu
5. Tekan tombol sakelar dan amatilah nyala lampu serta bandingkan
dengan nyala lampu rangkaian seri
6. Lepas salah satu lampu dari tempatnya dan tekan kembali tombol
sakelar dan amati fenomena yang terjadi
7. Membuat rangkaian listrik seri-parallel (campuran)
8. Tekan tombol sakelar dan amatilah nyala lampu serta bandingkan
dengan nyala lampu rangkaian seri dan parallel
9. Lepas salah satu lampu dari tempatnya dan tekan kembali tombol
sakelar dan amati fenomena yang terjadi.
10. Hitung nilai hasil pengujian praktik nilai arus, tegangan, dan tahanan
yang mengalir pada ketiga rangkaian listrik.
BAB III
HASIL PERCOBAAN

3.1 DATA PENGAMATAN PRAKTIKUM


Kelompok dan kelas : 9 dan TM B
Nama dan NPM : Exnacius Putra F (1910502105)
Hamam Sukma W (1910502106)
Ahmad Badawi (1910502107)
Abdul Azis (1910502108)

Tabel 1. Data Pengujian Praktikum Rangkaian Listrik


Praktik Teori
Daya
Jumlah Arus Tegangan Tahanan Arus Tegangan Tahanan Daya

No Lampu (A) (V) (Ω) (A) (V) (Ω) Teori


(Watt)

1 1 1A 20 V 15 Ω 2A 20 V 15 Ω 20 W 40 W Seri

2 2 3,67 A 20 V 0,35 Ω 57,15 A 20 V 0,35 Ω 73,4 W 1,143 W Paralel

3 3 1.33 A 20 V 4,3 Ω 4,65 A 20 V 4,3 Ω 26,6 W 93 W Seri -


Paralel

Kesimpulan : Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel dan rangkaiannya


sederhana sehingga membuatnya pun mudah. Begitu juga pada nyala
lampu yang dihasilkan tidak terang (redup) dan energinya juga boros.

Magelang ,
Mengetahui,
Dosen/ Asisten

( Diwa Linggga )

3.2 ANALISA PERCOBAAN


1. Praktik :
 Seri :
 R1 = 5 Ω , R2 = 10 Ω →Lampu = 1
 Tegangan = 20 volt
 P = V × I = 20 × 1 = 20 W
 =1A

3.2.1 Gambar rangkaian seri

 Paralel :
 R1 = 5 Ω , R2 = 7 Ω →Lampu = 2
 Tegangan = 20 volt
 P = V × I = 20 × 3,67 = 73,4 W
 I = 3,67 A

3.2.2 Gambar rangkaian paralel


 Seri – Paralel :
 R1 = 4 Ω , R2 = 5 Ω , R3 = 10 →Lampu = 3
 Tegangan = 20 volt
 P = V × I = 20 × 1,33 = 26,6 W
 I = 1,33 A

3.2.3 Gambar rangkaian seri - paralel

2. Teori :
 Seri :
I₁ I₂ R1

V
3.2.4 Gambar rangkaian seri

 R = R1 + R2
= 5 + 10
= 10 Ω
 I = V = 20 = 20 A
R 10

 P = V × I = 20 × 10 = 100 W

 Paralel :
I₁
R1

I₂ R2

V
3.2.5 Gambar rangkaian parallel

 R=1+1
R1 R2
= 1 + 1 = 7 + 5 = 12 = 0,35 Ω
5 7 35 35 35

 I = V = 20 = 57,15 A
R 0,35

 P = V × I = 20 × 57,15 = 11,143 W

 Seri - Paralel :
V
I₁ R1

I₃
R3 I₂ R2

3.2.6 Gambar rangkaian seri - paralel

 R1 = 4 , R2 = 5 , R3 = 10
1+1
R2 R3
= 1 + 1 = 2 + 1 = 3 = 0,3 Ω
5 10 5 10 10
R1 + Rgb = 4 + 0,3 = 4,3 Ω
 I = V = 20 = 4,65 A
R 4,3

 P = V × I = 20 × 4,65 = 93 W
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
1. Ada dua jenis rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan pralel. Rangkaian seri
adalah resistor yang disusun sejajar (seri) antrara resistor yang satu dengan
resistor yang lain. Rangkaian parallel merupakan rangkaian yang disusun
secara berderet atau sejajar. Juamlah resistor gabungan nya akan menjadi
lebih kecil dibandingkan jumlah nilai resistor masing – masing.
2. Rangkaian campuran adalah penggabungan atau kombinasi antara rangkaian
seri dengan rangkaian paralel.
3. Keuntungan rangkaian seri adalah hemat kabel dan rangkaiannya sederhana
sehingga membuatnya pun mudah. Begitu juga pada nyala lampu yang
dihasilkan tidak terang (redup) dan energinya juga boros.
4. Keuntungan rangkaian parallel adalah saat lampu mati, yang lain tetap
emnyala dan nyala lampu terang. Kerugiannya adalah rangkaiannya yang
rumit, sehingga relative sulit menyusunnya, dan membutuhkan banyak kabel.
5. Hukum Kirchoff dapat diterapkan pada rangkaian dengan menggunakan
rumus pada hokum Kirchoff untuk menentukan arus, tegangan, dan
hambatan.

4.1 SARAN

1. Untuk mencapai praktikum yang lebih baik, waktu harus dipergunakan


dengan sebaik-baiknya. 
2. Jika masih ada yang kurang dalam laporan kami, mohon diberi petunjuk agar
pada praktikum selanjutnya bisa lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA
Mohamad Ramdhani, 2005. Rangkaian Listrik. Jurusan Teknik Elektronika,
STT Telkom Bandung.
Mikrajuddin Abdullah. 2006. Diktat Kuliah Fisika Dasar II. FMIPA Institut
Teknologi Bandung.

Anda mungkin juga menyukai