SKRIPSI
Disusun oleh :
Wildan Yusuf
3332060842
SKRIPSI
Disusun oleh :
Wildan Yusuf
3332060842
Romi Wiryadinata
NIP : 198307032009121006
1. Judul Penelitian
Judul penelitian yang diajukan adalah Perancangan perangkat lunak berbasis
3D Game Engine untuk merepresentasikan sistem navigasi 6 DOF.
2. Latar Belakang
Pada perkembangan teknologi avionik dan kendaraan tanpa awak, sebuah
sistem yang dinamakan AHRS (Attitude and Heading Reference System)
memegang peranan yang sangat penting. Peranan sistem AHRS sangat dibutuhkan
untuk memberikan informasi dan visualisasi yang akurat tentang perilaku pesawat
seperti kecepatan, ketinggian, arah, dan sudut inklinasi pesawat kepada pilot.
Visualisasi yang akurat tersebut sangatlah penting karena ada kondisi-kondisi
tertentu saat indera perasa manusia mengalami salah persepsi dalam penerbangan
sehingga sangat tidak mungkin untuk mengandalkan indera perasa manusia
sebagai alat bantu navigasi penerbangan.
Sedangkan pada konteks kendaraan tanpa awak, peranan AHRS dibutuhkan
untuk memberikan informasi dan visualisasi perilaku objek kepada pemantau
yang berada pada jarak yang tidak memungkinkan untuk melihat objek secara
langsung. Sistem ini juga dapat dikembangkan lebih jauh lagi untuk menyusun
kecerdasan buatan sehingga objek dapat bergerak secara auto-pilot (Adiprawita
dkk., 2007).
Perkembangan teknologi perangkat keras komputer pribadi dewasa ini
sangatlah pesat. Hukum Moore mengatakan bahwa setiap 18 bulan, unjuk kerja
sebuah mikroprosesor dapat meningkat menjadi dua kali lipatnya. Salah satu
penyebabnya adalah semakin banyaknya aplikasi-aplikasi yang menangani
pemrosesan data yang besar seperti pengolah gambar dan animasi 3D menuntut
spesifikasi perangkat keras yang kuat agar aplikasi tersebut dapat berjalan dengan
baik. Perkembangan industri game yang sangat cepat juga turut memengaruhi
perkembangan teknologi mikroprosesor, terutama untuk perangkat keras pengolah
grafis.
Hal-hal seperti gambar beresolusi tinggi baik yang bergerak maupun tidak
bergerak serta animasi 3D sudah bukan merupakan hal yang mewah lagi, bahkan
merupakan suatu keharusan dalam sebuah perangkat lunak komputer bagi
perangkat keras komputer yang berspesifikasi tinggi. Dewasa ini, banyak sekali
pengembang perangkat lunak yang menyediakan engine game 3D sebagai antar-
muka pemrograman grafis 3D mulai dari yang berlisensi bebas sampai yang
berharga ribuan dollar untuk penggunaan komersial. Engine game 3D tersebut
sangat mungkin untuk diimplementasikan pada pengembangan sebuah perangkat
lunak yang dapat merepresentasikan sistem navigasi 6 DOF (Six Degree of
Freedom) dan dengan menggunakan engine 3D tersebut, program dapat dengan
mudah memvisualisasikan keadaan objek yang sedang dipantau pada komputer
secara tiga dimensi dan realtime. Objek yang dipantau adalah sebuah kendaraan
yang dilengkapi dengan sensor-sensor navigasi.
4. Tujuan Penelitian
Tujuan utama dari penelitian ini adalah merancang sebuah aplikasi navigasi
6 DOF sebuah objek yang mengimplementasikan engine game 3D sebagai sistem
utama pemroses grafisnya, dan dalam penelitian ini akan dilakukan analisa
perancangan sistem dan analisis terhadap data yang diterima dari sensor melalui
serial port.
5. Tinjauan Pustaka
5.1 AHRS
AHRS (Attitude and Heading Reference System) digunakan pada aplikasi
penerbangan pada umumnya untuk sistem kendali perilaku dan arah pesawat.
Informasi yang diberikan oleh sistem AHRS pada kebanyakan sistem
penerbangan pada umumnya diperoleh dari sistem INS yang terpasang pada
pesawat. Sistem INS ini sendiri terdiri dari sensor-sensor inersia yang
memanfaatkan perubahan inersia untuk memberikan informasi tentang keadaan
dan perilaku pesawat.
Salah satu dari sensor inersia tersebut adalah sebuah giroskop mekanik.
Sebuah giroskop mekanik yang digunakan untuk mengindikasikan pitch dan roll
pesawat terdiri dari cakram yang sumbunya berputar antara dua penopang dan
tetap dalam posisinya apabila tidak ada pengaruh kekuatan dari luar. Sistem
vakum atau kelistrikan pesawat menyediakan tenaga yang dibutuhkan untuk
memutar rotor dalam giroskop tersebut.
Gambar 1. Giroskop mekanik dan Giroskop laser
5.1.1 INS
INS (Inertial Navigation System) atau ada juga yang menyebutnya dengan
INU (Inertial Navigation Unit) adalah sebuah sistem navigasi yang berbasis
komputer dan beberapa keluaran sensor dari IMU (Inertial Measurement Unit)
yang secara kontinyu mengetahui posisi, kecepatan dan attitude dari suatu benda.
Dari berbagai sudut pandang, terlihat bahwa INS merupakan sistem navigasi
yang sempurna. Akselerometer dan giroskop yang dipasang secara ortogonal
mengukur gaya spesifik dan laju perubahan sudut benda yang bisa
dikombinasikan dengan persamaan mekanis dan persamaan error state untuk
mendapatkan perubahan posisi, kecepatan, dan attitude benda pada kerangka
navigasi tertentu, dan ketika perubahan tersebut diintegralkan terhadap waktu
dapat mendeskripsikan gerak sebagai fungsi waktu (Wiryadinata dkk., 2008 dan
Godha, 2006).
Proses komputasi INS lebih rumit daripada kedengarannya karena error
pada giroskop atau akselerometer akan menyebabkan error pada penghitungan
posisi, kecepatan, dan attitude. Error pada giroskop akan menghasilkan kesalahan
pada transformasi matrix antara body dan navigation frame, sementara error pada
akselerometer menghasilkan kesalahan pada integral kecepatan dan posisi.
Integrasi tersebut akan menghasilkan besar error yang sebanding dengan integral
terhadap t untuk kecepatan dan integral terhadap t2 untuk posisi. Pada sensor
inersia dengan error yang besar, hal ini akan mengakibatkan error meningkat
tanpa batas dalam waktu singkat. Masalah utama penggunaan INS sebagai sistem
navigasi adalah akan ada error yang tak berhingga setiap saat jika tidak ada upaya
pencegahan yang diambil (El-Sheimy, 2006).
Menurut (Schulz, 2006 dan Adiprawita dkk., 2008), untuk meminimalisir
error-error tersebut, harus digunakan pengukuran eksternal pada interval waktu
tertentu. Beberapa tipe dari pengukuran tersebut bisa digunakan untuk
memperbaharui posisi, kecepatan, atau attitude. GPS adalah salah satu dari
metode untuk memperbaharui informasi posisi. Metode lainnya yang disarankan
adalah memperbaharui informasi kecepatan menggunakan sensor putaran roda
atau menggunakan kompas untuk memperbaharui informasi attitude.
Integrasi antara pengukuran INS dengan sistem eksternal biasanya
dilakukan dengan menggunakan teknik filtering yang berbeda. Kalman filter
adalah metode yang paling banyak digunakan untuk membatasi noise dari kedua
sistem tersebut (Schulz, 2006 dan Liu dkk., 2008).
5.1.2 Quaternion
Quaternion diperkenalkan oleh Hamilton pada tahun 1843 dan merupakan
susunan dari empat parameter yang berubah menurut persamaan diferensial
sederhana. Walaupun elemen-elemennya mempunyai bentuk kuadratik,
pendekatan dengan metode ini membutuhkan tingkat komputasi yang lebih
sedikit, memberikan akurasi yang lebih baik dan mencegah masalah singularitas
yang dialami oleh metode Euler. Metode ini menggunakan empat parameter dan
menggunakan pertambahan half angular (Kong, 2007). Berikut ini adalah bentuk
representasi Quaternion yang dijabarkan oleh (Adiprawita dkk., 2007).
= [ 0 1 2 3] (1)
0= ( ) (2)
1= ( ) (3)
2= ( ) (4)
3= ( ) (5)
A merupakan unit vektor sepanjang sumbu rotasi dan f adalah sudut rotasi total.
1
= 0 − (6)
0
Perlu diketahui bahwa pada penjabaran di atas, ketika sudut pitch mendekati
keadaan akan mengalami singularitas karena dan → ∞.
5.1.4 DCM
Matrix atau sering juga disebut DCM (Direction Cosine Matrix) adalah
matrix 3x3 yang merepresentasikan rotasi sekuensial dari roll, pitch dan yaw.
Representasi ini tidak mengalami masalah singularitas, tetapi tidak intuitif dan
menggunakan sembilan nilai untuk menggambarkan attitude (Adiprawita
dkk.,2007).
DCM ditulis dalam bentuk matrix rotasi yang mendeskripsikan orientasi
dari kerangka kordinat b (body) terhadap kerangka navigasi n. Orde rotasi adalah
zz, yy dan kemudian xx yang dalam sudut Euler adalah yaw(ψ), pitch(θ), roll (φ).
Matrix rotasi dapat dinyatakan sebagai (Adiprawita dkk., 2007, Liu dkk., 2008
dan Kang dkk., 2009).
− + +
= + − + (7)
−
6. Penelitian
6.1 Perancangan Sistem
Software yang akan dikembangkan dalam penelitian ini dibagi menjadi
beberapa bagian. Bagian utama software ini adalah 3D model renderer yang akan
menampilkan gambar objek dalam bentuk 3D dan menggerakannya berdasarkan
informasi data yang diperoleh dari sensor. Software yang akan dikembangkan juga
memiliki kemampuan untuk membaca file yang berisi data-data sensor yang telah
direkam sehingga software memiliki kemampuan reka ulang gerakan dan keadaan
objek. Secara garis besar, bagian-bagian utama dari tampilan software yang akan
dikembangkan adalah sebagai berikut.
1. Bagian Konfigurasi
Bagian ini berisi semua konfigurasi software seperti konfigurasi mode
pembacaan data untuk membaca data langsung dari serial port (online), yang
ditunjukkan pada (Gambar 5) poin 1 atau membaca data dari file (offline) yang
ditunjukkan pada (Gambar 5) poin 2, konfigurasi penanda field yang digunakan,
ditunjukkan oleh (Gambar 5) poin 3, konfigurasi channel-channel yang
digunakan oleh sensor (Gambar 5) poin 4, 5 dan 6 dan konfigurasi model 3D
yang akan ditampilkan pada jendela penampil model 3D (Gambar 5) poin 7.
Software ini juga dilengkapi dengan tombol-tombol untuk mengatur sistem kerja
software yang ditunjukkan oleh (Gambar 5) poin 8. Tombol tersebut terdiri dari
tombol start untuk memulai software membaca data dan menampilkan objek 3D
dan membuat plot grafik data sensor pada bagian penampil, tombol stop
berfungsi untuk menghentikan semua event yang telah dibangkitkan oleh tombol
start, tombol reset untuk menormalkan kembali kondisi dan lokasi model objek
pada tempat semula, tombol help untuk panduan penggunaan dan konfigurasi
software dan tombol exit untuk menutup program.
2. Bagian Penampil
Bagian penampil dibagi oleh beberapa tab yang terpisah (Gambar 5) poin
9. Penampil model 3D akan menempati tab 1, tab 2 akan diisi dengan bentuk
visual dan plot dan visualisasi data giroskop dan tab 3 berisi plot data dari
sensor-sensor yang lain.
$aaa,bbb,ccc,ddd,eee,fff,ggg,...
$IMU,505,512,520,601,490,390
Data tersebut terdiri dari tujuh field. Satu field merupakan field header dan
enam field lainnya merupakan field sensor dengan tiga digit bilangan bulat pada
setiap field sensor.
8. Jadwal Kegiatan
2010
Kegiatan
Jul. Aug. Sept. Okt. Nov. Des.
Pencarian bahan
Penyusunan proposal
Seminar proposal
Studi literatur
Wawancara
Perancangan dan
pengembangan perangkat
lunak
Adiprawita, W., Ahmad, A.S., Sembiring, J., 2007, Development of AHRS (Attitude and
Heading Reference System) for Autonomous UAV (Unmanned Aerial Vehicle),
Bandung Institute of Technology, Indonesia.
Demoz, G.E., 1999, A Low-Cost GPS/Inertial Attitude Heading Reference System (AHRS)
for General Aviation Applications, Stanford University, Stanford.
El-Sheimy, N., 2006, Inertial Techniques and INS/DGPS Integration, ENGO 623 Course
Notes, Department of Geomatics Engineering, The University of Calgary,
Canada.
Godha, S., 2006, Performance Evaluation of Low Cost MEMS-Based IMU Integrated
With GPS for Land Vehicle Navigation Application, MSc Thesis, Department of
Geomatics Engineering, The University of Calgary, Canada.
Kang, H.J., Nguyen, H.Q.P., Suh, Y.S., Ro, Y.S., 2009, A DCM Based Orientation
Estimation Algorithm with an Inertial Measurement Unit and a Magnetic
Compass, Journal of Universal Computer Science Vol. 15, no. 4, 859-876.
Kong, X., 2007, Inertial Navigation System Algorithms for Low Cost IMU, MSc Thessis,
Department of Mechanical and mechanical engineering, The university of
sydney, Australia.
Liu, C., Zhou, Z., Fu, X., 2008, Attitude Determination for MAVs Using a Kalman Filter,
State Key Laboratory of Precision Measurement Technology and Instruments,
Department of Precision Instrument and Mechanology, Thisnghua University,
Beijing 100084, China.
Schulz, C.E., 2006, INS & GPS integration, MSc Thesis, Department of Geomatics
Engineering, The University of Calgary, Canada.
Sharkawi, K.H., Ujang, M.U., Abdul-Rahman, A., 2008, 3D Navigation System For
Virtual Reality Based On 3D Game Engine, Universiti Teknologi Malaysia,
Malaysia.
Suh, J.S., Park, S.Y., Kang, H.J., 2006, Attitude Estimation Adaptively Compensating
External Acceleration, JSME International Journal, Series C 49, No 1.
Wiryadinata, R., Widada, W., 2008, Error Correction of Rate-Gyroscope Calibration for
Inertial Navigation System Algorithm, SITIA, Surabaya.
Wiryadinata, R., Widada, W., 2008, Simulasi Penggabungan Data pada Algoritma INS
untuk Uji Peluncuran Roket Kendali, SITIA, Surabaya.