Skenario 1
Tumbuh Kembang dan Imunisasi
STEP 1
1. Tumbuh kembang : Perubahan yang terjadi mulai dari konsepsi
sampai maturasi yang dipengaruhi oleh
faktor lingkungan dan faktor genetik.
2. Antropometri : Ilmu yang mempelajari pengukuran tubuh
dimensi tubuh manusia.
STEP 2
1. Bagaimana tahapan tumbuh kembang anak?
2. Mengapa pada bayi tersebut belum tumbuh gigi?
3. Apa saja ciri-ciri tumbuh kembang yang baik?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang anak?
5. Bagaimana cara pengukuran antropometri dan interpretasinya?
6. Bagaimana cara menilai perkembangan pada anak?
7. Apa saja imunisasi yang diberikan pada anak?
2
STEP 3
1. a. Masa prenatal terbagi menjadi masa zigot dan masa fetus
b. Masa Bayi terbagi menjadi neonatal dan lanjutan
c. Masa presekolah
d. Masa sekolah
e. Masa remaja terbagi menjadi remaja dini dan lanjutan.
2. Pertumbuhan dimulai pada usia 5-9 bulan dipengaruhi beberapa faktor
Seperti asupan kalsium saat ibu hamil, asupan nutrisi bayi, stimulasi.
3. a. Melibatkan perubahan
b. Terdapat periode perkembangan
c. Perubahan dari ukuran
d. Perbedaan individu dalam perkembangan
e. Perubahan pola pikir
4. Faktor lingkungan dan faktor genetik
5. Tinggi bedan, berat badan dan lingkar kepala
6. KPSP dan DDST
7. Imunisasi Hepatitis B, BCG, Polio, DPT, Hib
STEP 4
1. Perkembangan anak
a. Usia 0-3 bulan: mengangkat kepala 45 derajat, menggerakan kepala
kanan-kiri.
b. Usia 3-6 bulan: telungkup, berbaring, mengangkat kepala 90 derajat.
c. Usia 6-9 bulan: duduk, belajar berdiri, berbaring.
d. Usia 9-12 bulan: belajar berdiri 30 detik, jalan dituntun.
e. Usia 12-18 bulan: berdiri sendiri, memanggil mama/papa.
f. Usia 18-24 bulan: menyebutkan 3-6 kata, tepuk tangan.
g. Usia 24-36 bulan: jalan, naik tangga, mencoret-coret.
h. Usia 36-48 bulan: menyebut nama,umur, tempat tinggal.
i. Usia 48-60 bulan: gambar lingkaran, mengerti pembicaraan.
3
2. Perkembangan gigi
a. Usia 1 tahun: 6-8 gigi susu
b. Usia 2 tahun: 14-16 gigi susu
c. Usia 2,5 tahun: 20 gigi susu
d. Usia 6-7 tahun: molar kesatu
e. Usia 7-9 tahun: insisor
f. Usia 9-11 tahun: premolar
g. Usia 10-12 tahun: kaninus
h. Usia 12-16 tahun: molar kedua
i. Usia 17-25 tahun: molar ketiga
3. Sudah terbahas di step 3
4. a. Faktor genetik
b. Faktor lingkungan
1. Faktor biologis: ras,suku, jenis kelamin, perawatan, hormon, gizi.
2. Faktor fisik: cuaca, sanitasi, pemukiman, radiasi
3. Faktor sosial: agama, pergaulan, cinta dan kasih sayang.
4. Faktor adat istiadat dan keluarga: pola asuh, pendidikan, dll.
5. Berat badan
a. usia 5 bulan: 2x BBL
b. usia 1 tahun: 3x BBL
c. usia 2 tahun: 4x BBL
d. Prasekolah: 2Kg/tahun
Tinggi Badan
a. usia 0-3 bulan: 3,5 cm/bulan
b. usia 3-6 bulan: 2,0 cm/bulan
c. usia 6-9 bulan: 1,5 cm/bulan
d. usia 9-12 bulan: 1,2 cm/bulan
e. usia 1-3 tahun: 1,0 cm/tahun
f. usia 4-6 tahun: 3,0 cm/tahun
4
Lingkar Kepala
a. usia 6 bulan: 4 cm
b. usia 1 tahun: 47cm
c. usia 2 tahun: 49 cm
6. Sasaran Belajar
7. Imunisasi
Usia 0-7 hari: HB0
Usia 1 bulan: BCG dan Polio
Usia 2 bulan: DPT, HB1, Polio2, PCV, Rotravirus
Usia 3 bulan: DPT2, HB2, Polio3
Usia 4 bulan: DPT3, HB3, Polio4, PCV, Rotravirus
Usia 6 bulan: PCV, Rotravirus
Usia 9 bulan: Campak
Usia 15 bulan: MMR
MIND MAP
STEP 5
1. Perubahan fisiologi dari segi fisik, motorik, psikososial pada tumbuh
kembang anak.
2. Penilaian tumbuh kembang anak (SDIDTK dan DDST).
3. Manajemen tumbuh kembang anak dari segi biopsikososial.
STEP 6
BELAJAR MANDIRI
5
STEP 7
1. Perubahan fisiologi dari segi fisik, motorik, psikososial pada tumbuh
kembang anak
a. Perkembangan Fisik (Motorik).
Perkembangan fisik (motorik) merupakan proses tumbuh
kembang kemampuan gerak seorang anak. Setiap gerakan yang
dilakukan anak merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari
berbagai bagian dan sistem dalam tubuh yang dikontrol oleh otak.
Perkembangan fisik (motorik) meliputi perkembangan motorik kasar
dan motorik halus. Yang dimaksud dengan pengertian perkembangan
motorik kasar yaitu kemampuan anak untuk duduk, berlari, dan
melompat termasuk contoh perkembangan motorik kasar. Otot-otot
besar dan sebagian atau seluruh anggota tubuh digunakan oleh anak
untuk melakukan gerakan tubuh. Perkembangan motorik kasar
dipengaruhi oleh proses kematangan anak. Karena proses
kematangan setiap anak berbeda, maka laju perkembangan seorang
anak bisa saja berbeda dengan anak lainnya. Selanjutnya adalah
perkembangan motorik halus dan pengertiannya adalah adapun
perkembangan motorik halus merupakan perkembangan gerakan
anak yang menggunakan otot-otot kecil atau sebagian anggota tubuh
tertentu. Perkembangan pada aspek ini dipengaruhi oleh kesempatan
anak untuk belajar dan berlatih. Kemampuan menulis, menggunting,
dan menyusun balok termasuk contoh gerakan motorik halus.1
Perkembangan motorik berarti perkembangan pengendalian gerak
jasmaniah melalui kegiatan pusat saraf, urat saraf, dan otot yang
terkoordinasi. Pengendalian tersebut berasal dari perkembangan
refleksi dan kegiatan massa yang ada pada waktu lahir. Fungsi utama
dari perkembangan motorik adalah kemampuan anak untuk bergerak
dan mengendalikan bagian tubuhnya.1
Perkembangan motorik anak sudah dapat terkoordinasi dengan baik,
sesuai dengan perkembangan fisiknya yang beranjak matang.
Gerakan-gerakannya sudah selaras dengan kebutuhan dan minatnya,
6
4. Oleh karena itu, mereka lebih berani mencoba sesuatu yang baru.
Hal yang demikian menimbulkan motivasi yang diperlukan untuk
belajar.
1. Belajar Coba dan Galat (Trial and Error), Tidak adanya bimbingan
dan model untuk ditiru, menyebabkan anak melakukan tindakan
yang berbeda secara acak. Cara tersebut biasanya menghasilkan
keterampilan di bawah kemampuan anak.
da-da,
mam-
mam
bulan
Tabel. Jadwal Kegiatan dan Jenis Skrining/Deteksi.1
Keterangan :
BB/TB : Berat Badan terhadap Tinggi Badan
KPSP : Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
KMME : Kuesioner Masalah Mental Emosional
GPPH :Gangguan Pemusatan Perhatian dam Hiperaktivitas
TDL : Tes Daya Lihat
LK : Lingkaran Kepala
TDD : Tes Daya Dengar
CHAT : Checklist for Autism in Toddlers
Tanda * : Deteksi atas indikasi
Evaluasi SDIDTK
Evaluasi (Penilaian) adalah kegiatan untuk membandingkan
antara hasil yang telah dicapai dengan rencana yang telah
ditentukan. Evaluasi merupakan alat penting untuk membantu
pengambilan keputusan sejak tingkat perumusan kebijakan maupun
pada tingkat pelaksanaan program.
Evaluasi kegiatan SDIDTK di Puskesmas dan jaringannya
dilakukan dengan cara mengkaji data sekunder laporan tahunan
hasil kegiatan SDIDTK, diantaranya dengan membandingkan hasil
cakupan SDIDTK tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya.
at Kabupa kat at
Puske ten Prov Pusat
smas atau insi
Kota
1 Input
A Buku KIA √
B Pedoman SDIDTK √
C Formulir SDIDTK √
D Reg. Kohort Kesehatan bayi/balita √
Daftar Pustaka