1 SM
1 SM
ABSTRAK
Perancangan dan pembuatan alat ini bertujuan untuk membuat sistem kendali kipas angin yang dapat
mendeteksi keberadaan manusia, dan mengatur sirkulasi udara kipas angin secara otomatis ke arah
penggunanya. Metode yang diterapkan yaitu mikrokontroler atmega32 memproses input berupa sensor
PIR. Komponen output menggunakan relay untuk menghidupkan motor AC, motor servo untuk
mengarahkan aliran sirkulasi udara dan LCD 16x2 sebagai pemantau proses kerja kipas angin. Hasil
dari tugas akhir ini bertujuan untuk memudahkan manusia dalam mengoperasikan dan mengendalikan
arah sirkulasi aliran udara kipas angin secara otomatis. Menghemat penggunaan listrik dilihat dari segi
ekonomi karena kipas angin hanya beroperasi saat adanya pengguna.
ABSTRACT
The design and manufacture of this tool aims to create a fan control system that can detect human
presence, and regulate fan air circulation automatically towards the user. The method applied is
atmega32 microcontroller which processes input in the form of a PIR sensor. The output component
uses a relay to turn on the AC motor, the servo motor to direct the air circulation flow and the 16x2
LCD as a monitor of the fan process. The results of this final project aim to make it easier for humans to
operate and control the direction of circulation of fan air flow automatically. Save electricity usage in
economic terms because fans only operate when there are users.
2 E-ISSN: 2302-3295
Vol. 7, No. 2, Maret 2019 VOTEKNIKA
Liquid Crystal Display (LCD) adalah suatu dengan mengacu pada blok diagram tersebut. Secara
jenis media penampil yang menggunakan kristal cair umum, mikrokontroler Atmega 32 berfungsi sebagai
sebagai penampil utama. Pada pemuatan alat ini jenis pengontrol utama. Sensor PIR sebagai sensor
LCD yang digunakan ialah LCD Alphanumeric Navigasi, Motor Servo sebagai motor penggerak
dengan jumlah karakter 16x2. LCD sangat berguna pada bagian Mekanik.
sebagai penampil yang nantinya akan digunakan Perancangan Kipas Angin Otomatis ini
untuk menampilkan status kerja alat. LCD 16x2 terdiri dari beberapa bagian yang memiliki
dapat menampilkan berbagai macam karakter fungsinya masing-masing yaitu:
berdasarkan daftar kode ACII [4]. a. Mikrokontroler ATMega 32
Mikrokontroler ini berfungsi sebagai tempat
pusat pengolahan seluruh data dan instruksi.
Mikrokontroler yang digunakan yaitu
Mikrokontroler ATMega 32.
b. Sensor PIR
Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) akan
mendeteksi panas tubuh yang dikeluarkan
manusia berupa sinyal Infrared.
c. LCD 16X2
Liquid Crystal Display (LCD) 16X2
merupakan komponen yang berfungsi sebagai
informasi proses kerja alat yang menampilkan
tulisan berdasarkan program yang dibuat.
Gambar 4. LCD 16x2
d. Motor Servo
Tujuan pembuatan alat ini adalah untuk Berfungsi untuk menentukan kemana Kepala
memudahkan manusia dalam mengoperasikan kipas kipas angin menoleh
angin, dan menghemat penggunaan listrik dilihat dari e. Relay
segi ekonomi. Kipas angin hanya bekerja dan Berfungsi sebagai saklar untuk memutus dan
beroperasi saat ada pengguna dalam jangkauan menyambung aliran listrik ke Motor kipas
sensor. Kipas angin berhenti seketika saat pengguna angin
diluar jangkauan sensor. f. Buzzer
Berfungsi sebagai indikator dengan mengeluarkan
bunyi.
METODE
A. Konsep Penciptaan B. Proses Penciptaan
Perancangan dan Pembuatan Sistem
Pengoperasian dan Kendali Kipas Angin secara Tujuan dari perancangan dan pembuatan
Otomatis ini dapat dilihat pada blok diagram elemen sistem ini adalah untuk mempermudah
rangkaian berikut ini : dalam perakitan alat, analisa kebutuhan alat yaitu:
1. Kebutuhan Hardware
a. Mikrokontroler Atmega 32
b. USB ASP Downloader
c. Sensor PIR
d. LCD 16x2
f. Motor Servo
g. Relay
h. Buzzer
2. Kebutuhan Software
a. CodevisionAVR
b. Extreme Burner AVR
C. Wujud Penciptaan
Rancangan fisik alat bertujuan untuk
Gambar 5. Diagram Blok Kipas Angin Otomatis memberikan gambaran fisik yang akan dirancang.
Rancangan alat ini terdiri dari Sensor,
Blok diagram ini telah terlihat dengan jelas Mikrokontroler, dan Komponen pendukung lainnya.
bagian input, kontrol dan outputnya. Sehingga dalam Adapun rancangan fisik alat terdapat pada gambar 43
proses pembuatan, akan lebih mudah dikerjakan berikut :
E-ISSN: 2302-3295 3
VOTEKNIKA Vol. 7, No. 2, Juni 2019
sensor terhadap objek maka semakin rendah
sensitiftas dan radius tangkapannya. Saat sensor PIR
mendeteksi orang yang mendekat dalam batasan
yang ditentukan, tegangan output pada pin sensor
sebesar 3,6 V. Data hasil pengujian output tegangan
sensor PIR saat beroperasi tertera pada tabel 1.
E-ISSN: 2302-3295 5
VOTEKNIKA Vol. 7, No. 2, Juni 2019
Gambar 11 sampai 13 menunjukkan
tampilan pada posisi tertentu
6 E-ISSN: 2302-3295
Vol. 7, No. 2, Maret 2019 VOTEKNIKA
orang disekitarnya. Relay untuk mengaktifkan motor [2] JOKO SUNARDI, J. S., SUTANTO, S., &
AC kipas angin, adapun motor servo berfungsi untuk SINGGIH EKO PRIHANTONO, S. E. P.
mengatur arah kepala kipas angin yang telah (2009). Rancang Bangun Antarmuka
berhembus. LCD 16x2 sebagai indikator kemana Mikrokontroler Atmega32 dengan Multimedia
arah kepala kipas menghembuskan angin. Card. RANCANG BANGUN ANTARMUKA
MIKROKONTROLER ATMEGA32 DENGAN
SIMPULAN MULTIMEDIA CARD, 135-142.
[3] Puspawardhana, N., Suhartati, F., & Nurwati, T.
Setelah melakukan tahap perancangan, (2014). Pengaturan Posisi Motor Servo Pada
pembuatan dan proses pengujian serta analisa, ada Miniatur Rotary Parking. Jurnal Mahasiswa
beberapa hal yang dapat disimpulkan antara lain: TEUB, 2(5).
1. Listing program pendeteksi keberadaan orang [4] Tanjung, A. (2015). Aplikasi Liquid Crystal
dengan memanfaatkan sensor PIR.
Display (LCD) 16x2 Sebagai Tampilan Pada
2. Listing program yang sudah di-Compile berupa Coconut Milk Auto Machine (Doctoral
file Hex yang diproses oleh mikrokontroler dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Atmega 32 berupa input dan output. [5] Turang, D. A. O. (2015, December).
3. Listing program sistem saklar elektrik Pengembangan Sistem Relay Pengendalian Dan
menggunakan Relay 5V sebagai saklar ON/OFF Penghematan Pemakaian Lampu Berbasis
motor AC kipas angin yang terhubung ke kontak Mobile. In Seminar Nasional Informatika
NC atau NO.
(SEMNASIF) (Vol. 1, No. 1).
4. Membentik sistem terintegrasi antara sensor PIR,
Relay, motor Servo, mikrokontroler Atmega 32,
LCD 16x2 dan buzzer menjadi sebuah sistem
kendali dan pengoperasian kipas angin secara
otomatis.
5. Listing program tampilan LCD 16x2 untuk
mengamati proses kerja alat dengan indikatorr
bunyi buzzer.
6. Membentuk sistem terintegrasi antara sensor PIR,
Relay, motor Servo, mikrokontroler Atmega 32,
LCD 16x2 dan buzzer menjadi sebuah sistem
kendali dan pengoperasian kipas angin secara
otomatis.
SARAN
Untuk perbaikan dan pengembangan alat
dimasa yang akan datang, ada beberapa saran
sebagai berikut :
1. Diharapkan dapat mengembangkan inovasi
dengan memanfaatkan sensor jarak agar
kecepatan putaran baling-baling kipas angin
dapat menyesuaikan dengan jarak keberadaan
pengguna, artinya semakin jauh jarak pengguna
maka kecepatan putaran baling-baling kipas
angin semakin kencang juga.
2. Sensor yang digunakan sebaiknya tidak
memerlukan delay untuk menghidupkannya,
dalam hal ini Sensor PIR memerlukan
setidaknya 15 detik menghidupkan lensa
Photovoltaic.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Arifin, B, Aplikasi Sensor Passive Infrared (PIR)
Untuk Pendeteksian Makhluk Hidup dalam
Ruang, Prosiding SNST Fakultas Teknik, 1(1),
2013.
E-ISSN: 2302-3295 7