Anda di halaman 1dari 46

BUKU SISWA

1
BAB
1

DIODA PENYEARAH

A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar

KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR


Melalui pembelajaran materi :
Memahami Dioda sebagai penyearah a. Menjelaskan bahan Dioda penyearah.
b. Menggambarkan simbol Dioda.
c. Menggambarkan kontruksi Dioda.
d. Menjelaskan cara kerja Dioda penyearah.
e. Mendiskripsikan Dioda bias maju.
f. Mendiskripsikan Dioda bias mundur.
g. Membandingkan Dioda bias maju dan Dioda bias
mundur.
h. Menginterpretasi parameter Dioda pada data
sheet.
i. Menggambarkan kurva karakteristik Dioda.
j. Menuliskan langkah-langkah pengujian Dioda.
k. Menggambarkan penyearah tunggal.
l. Menggambarkan penyearah ganda.
m. Menggambarkan penyearah jembatan.
n. Membedakan penyerah tunggal dan ganda.
o. Membedakan penyearah ganda dan jembatan.
p. Menuliskan kelebihan dari penyearah ganda dan
jembatan.
q. Mendesain penyearah tunggal 1 ampere.
r. Mendesain penyearah ganda 1 ampere.
s. Mendesain penyearah jembatan 1 ampere.
t. Menjelaskan prosedur pengecekan penyearah
jembatan.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

B. Peta Konsep

Dioda
Penyearah

Bentuk fisik
Bentuk fisik

Simbol

Bentuk &
Konstruksi
sifat dan
Sifat dan
karakteristik
karakteristik
Kutub dioda

Bias mundur

Bias maju

kurva
karakteristik
Rangkaian
dioda
Rangkaian
Parameter
Penyearah
penyearah
Penyearah
tunggal

Penyearah
ganda

Penyearah
jembatan

Catu daya
sederhana

Gambar 1.1 Peta Konsep Dioda

2
BUKU SISWA
3

C. Kegiatan Pembelajaran

Bab dalam buku ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahan belajar pada
saat siswa melaksanakan kegiatan praktikum/percobaan pada Dioda penyearah. Langkah awal
untuk mempelajari Dioda adalah dengan melakukan pengamatan dengan membaca terhadap
proses kerja Dioda, yang bekerja secara normal untuk kemudian dilakukan pengambilan data
dan pembuatan kesimpulan, selanjutnya melakukan pengamatan terhadap proses kerja Dioda.
Setelah dilakukan pengambilan data maka siswa bisa memprediksi dari hasil perumusan
pengamatan untuk selanjutnya dikomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan.

Mengamati
Melibatkan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat yang sesuai. Pengamatan
dikalukan untuk mengumpulkan data dan informasi

Membuat inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menentukan
pola atau hubungan antar aspek yang diamati, serta membuat prediksi.

Mengkomunikasikan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan
termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.
Dengan keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-
hubungan yang dimilikinya, siswa dapat mengetahui bagaimana proses mengumpulkan fakta dan
menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Ketrampilan ini
merupakan ketrampilan yang tidak saja dapat digunakan untuk mempelajarai berbagai macam
ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran

Dioda penyearah termasuk dalam komponen elektronika yang sangat bermanfaat


dalam rangkaian power supply. Power supply adalah bagian terpenting dalam perangkat
elektronika, karena power supply sebagai sumber energi/tenaga hampir seluruh peralatan
elektronika. dan penerapannya baik pada sistem maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

1. Pengantar
Dioda penyearah terbuat dari semikonduktor tipe P dan tipe N, gabungan tipe P dan
tipe N ini menghasilkan sebuah sambungan/junction yang terkenal junction PN, pada
junction PN terdapat daerah kosong yang dinamakan defleksion layer. Dioda berasal dari
kata DI yang berarti dua dan ODA yang berarti elektroda, atau komponen elektronika yang
terdiri dari dua elektroda atau dua kaki, bagian yang terbuat dari semikonduktor tipe P
dinamakan kaki Anoda dan bagian yang terbuat dari semikonduktor tipe N dinamakan kaki
Katoda.

INGAT :

Dioda terbuat dua elektroda yaitu anoda yang terbuat dari semikonduktor tipe P dan
katoda terbuat dari tipe N. apa parameter Dioda? Arus bias maju dalam Ampere,
Tegangan bias mundur dalam Volt.

Semikonduktor tipe P adalah semikoduktor (Silikon atau Germanium) yang


didopping oleh atom bervalensi 3

Semikonduktor tipe N adalah semikoduktor (Silikon atau Germanium) yang


didopping oleh atom bervalensi 5

2. Semikonduktor
Semikonduktor adalah atom yang mempunyai sifat antara konduktor dan isolator,
karena elektronnya tidak mudah pindah seperti pada atom-atom logam, namun tidak
sesulit isolator yang membutuhkan tegangan tinggi untuk memindahkan elektronnya.
Semikonduktor mempunyai 4 elektron terluar/valensi. Contoh bahan semikonduktor
adalah silikon dan germanium.

Gambar 1.2 Struktur semikonduktor tipe N


Pada gambar 1.2 menunjukan strukutur semikonduktor tipe N yaitu atom silikon yang doping
atom antimoni (Sb), sehingga terdapat satu elektron bebas atau tidak berikatan, menyebabkan
muatan secara keseluruhan adalah negatif. Sedangkan pada gambar.1.3 menunjukan

4
BUKU SISWA
5
semikonduktor tipe P yaitu atom silikon yang didoping oleh atom Boron (B), sehingga terdapat 1
hole (tempat elektron yang kosong) yang menyebabkan muatan secara keseluruhan menjadi
positif.

Gambar 1.3 Semikonduktor jenis P

3. Simbol, konstruksi dan bentuk fisik Dioda


Penggabungan semikonduktor tipe P dan tipe N menjadi sebuah Dioda, diantara
sambungan semikonduktor tipe P dan Tipe N terdapat daerah kosong yang disebut
deflektion layer. Seperti yang terdapat pada gambar.1.4 adalah konstruksi Dioda. Pada
sisi kiri adalah semikonduktor tipe P yang terdapat hole yang sehingga bermuatan positif
dan pada sisi kanan adalah semikonduktor tipe N yang terdapat banyak elektron
sehingga bermuatan negatif.

Anoda Katoda
Gambar 1.4 Konstruksi Dioda.

Gambar 1.5 Simbol Dioda penyearah

Anoda Katoda
Gambar 1.6 Bentuk Dioda penyearah

Perhatikan gambar 1.4, 1.5, dan 1.6 posisi Anoda dan katoda, sangat penting untuk
memahami materi cara kerja Dioda. Gambar. 1.5 adalah simbol Dioda untuk mengenali
dalam skema rangkaian elektronika, sedangkan gambar.1.6 adalah bentuk Dioda
penyearah untuk mengenali komponen Dioda dalam rangkaian elektronika.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

4. Dioda bias maju

Bias maju adalah bagian dari cara kerja Dioda. Pada keadaan ini Dioda dapat
mengalirkan arus listrik. Perhatikan gambar 1.7 Anoda terhubung dengan kutub positif
baterai dan Katoda terhubung dengan kutub negatif baterai. Maka hole di anoda semakin
banyak dan menarik elektron semakin kuat dari katoda, dengan demikian arus dapat
mengalir dari anoda ke katoda, atau mengalirkan elektron dari katoda ke anoda.
Parameter bias maju adalah arus bias maju dalam ampere dan tegangan barier
(tegangan tembus minimum pada bias maju) dalam Volt.

Gambar 1.7 Dioda bias maju

5. Dioda bias Mundur


Saat bias mundur Dioda tidak dapat mengalir arus listrik, perhatikan gambar.1.8
Pada kondisi ini anoda terhubung kutub negatif baterai dan katoda terhubung dengan
kutub positif baterai. Hal ini menyebabkan hole pada anoda ditarik oleh kutub negatip
baterei dan elektron pada katoda ditarik oleh kutub positif baterai.sehingga defleksion
layer semakin lebar akibatnya tidak ada arus yang mengalir dari anoda ke katoda.
Namun jika tegangan terus dinaikan hingga arus menembus defleksion layer maka level
tegangan tersebut dinamakan tegangan breakdown, jika tegangan terus dinaikan hingga
arus semakin besar dan menyebabkan Dioda rusak, maka pada level ini dinamakan
tegangan breakover.

Gambar 1.8 Dioda bias mundur

6. Karakteristik Dioda penyearah


Dioda dengan diberi tegangan bias maju dan bias mundur maka dapat
digambarkan karakteristik Dioda. Perhatikan gambar 1.9 garis sumbu Y adalah ID(arus
Dioda dalam Amper) dan sumbu Y tegangan Dioda ( anoda-katoda). Pada Dioda
germanium (Ge) tegangan bariernya adalah 0,2 Volt dan pada Dioda silikon(Si) sebesar

6
BUKU SISWA
7
0,6 Volt. Pada sumbu negatif adalah batas tegangan breakdown dan arus breakdown
saat Dioda pada kondisi dibias mundur. Dengan demikian Dioda mempunya parameter
tegangan barier, arus bias maju, tegangan breakdown, arus breakdown, tegangan
breakover dan arus kritis breakover. untuk lebih jelas dapat dilihat pada data sheet
Dioda.

Gambar 1.9 Karakteritik Dioda

7. Parameter Dioda penyearah.


Parameter Dioda penyearah adalah: Forward voltage/tegangan bias maju (VF), forward
current/Arus bias maju (IF), tegangan breakdown (VBD), Arus Breakdown (IBD) Tegangan
Break over (VBO) dan arus Break over (IBO).

8. Pengujian Dioda.
Pengujian Dioda secara sederhana dapat dilakukan dengan menggunakan AVO
meter, tepatnya dengan Ohm meter. untuk menguji Dioda dapat dilakukan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Siapkan Dioda dan AVO meter.
b. Identifikasi kaki Anoda dan Katoda.
c. Ambillah AVO meter, putar posisi selektor pada ohm X10.
d. Pasang colok merah pada tanda positif AVO meter.
e. Pasang colok hitam pada tanda negatif AVO meter.
f. Tempelkan colok merah pada Anoda, dan colok hitam pada Katoda, jarum AVO
meter tidak bergerak.
g. Tempelkan colok merah pada Katoda, dan colok hitam pada Anoda, jarum AVO
meter bergerak ke kakan.
h. Jika langkah f dan g ini sesuai maka Dioda dalam keadaan baik.
i. Jika pada langkah f dan g ini jarum diam maka Dioda dalam keadaan putus.
j. Jika pada langkah f dan g ini jarum bergerak maka Dioda dalam hubung singkat.

9. Penyearah tunggal
Pada Dioda penyearah tunggal terdiri dari sebuah trafo tunggal dan Dioda.
Perhatikan gambar 1.10, gambar (a) skema rangkaian penyearah tunggal, gambar (b)
tegangan AC keluaran trafo bagian skunder sebagai tegangan input penyearah tunggal.
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

Gambar (c) adalah hasil penyearahan tegangan AC. Prinsip kerja dari penyearah tunggal
ini pada setengah gelombang positif Dioda terbias maju sehingga Dioda mengalirkan
arus setengah gelombang dan pada setengah gelambang negatif, Dioda terbias mundur
sehingga tidak mengalirkan arus.

Gambar 1.10 Penyearah tunggal


Besar tegangan output penyearah tunggal sebesar Vdc = 0.318 Vm. Vm = tegangan
puncak.

10. Penyearah ganda


Penyearah ganda terdiri dari trafo center tap dan dua Dioda. Perhatikan gambar. 10
skema rangkaian penyearah ganda. Dinamakan penyearah ganda dikarenakan terdiri
dari 2 Dioda. Tegangan tap 1 dan tap 2 terhadap center tap adalah berkebalikan, jika
pada tap pertama setengah gelombang positip maka pada tap kedua adalah setengah
gelombang negatif. Maka cara kerjanya penyearah ini bergantian Dioda D1 terbias maju
maka Dioda D2 terbias mundur, dan jika Dioda D1 terbias mundur maka Dioda D2
terbias maju. dan terus seperti itu sehingga tegangan output penyearah ini dapat dilihat
pada gambar 1.11 (c). besar tegangan output penyearah ganda adalah Vdc = 0,636 Vm.

Gambar 1.12 (a) skema penyearah ganda. (b) tegangan input Dioda (c) Proses penyearahan

8
BUKU SISWA
9
11. Penyearah jembatan
Penyearah jembatan terdiri dari trafo tunggal dan 4 buah penyearah perhatikan
gambar 1.13. Pada gambar a menunjukan skema rangkaian penyearah jembatan,
gambar b menunjukan proses penyearahan setengah gelombang positif, Dioda D1 dan
D3 terbias maju, sehingga dapat mengalirkan setengah gelombang pertama, gambar c
menunjukan proses penyearahan setengah gelombang negatif, Dioda D2 dan D4 terbias
maju maka dapat mengalirkan arus setengah gelombang kedua. Gambar d menunjukan
hasil penyearahan jembatan. Tegangan DC hasil penyearahan adalah Vdc = 0,636 Vm

(d)

(c)

Gambar 1.13 (a) skema penyearah jembatan (b) setengah gelombang pertama (c)
setengah gelambang kedua (d) Hasil penyearahan satu gelombang penuh.

12. Catu daya sederhana


Pada rangkaian catu daya sederhana ini adalah rangkaian penyearah yang
diberi filter DC cukup dengan menambahkan kapasitor. Baik pada penyearah tunggal,
ganda dan jembatan. Berikut ini adalah contoh gambar rangkaian catu daya sederhana:

a. Catu daya sederhana dengan penyearah tunggal.

Gambar 1.14 Catu daya sederhana dengan penyearah tunggal.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

Keterangan
T1 : Trafo step down 220 volt – 12 volt, 1 ampere
D1 : Dioda IN4001 1 ampere.
C1 : Kapasitor elektrolit 1000 µF/25 volt.
RL : beban 12 volt, 1 ampere.

b. Catu daya sederhana dengan penyearah jembatan.

Gambar 1.15 Rangkaian catu daya sederhana dengan penyearah jembatan

Keterangan :
T1 : Trafo step down tunggal 220volt, 12 volt, 1 Ampere.
D1-D4 : Dioda 1 ampere, 1N4001.
C1 : Kapasitor elektrolit 1000 µF/25 volt.
RL : Beban 12 volt, 1 ampere

c. Catu daya sederhana dengan penyearah ganda.

Gambar 1.16 catu daya sederhana dengan penyearah ganda

T1 : Trafo step down center tap 220volt, 12 volt, 1 Ampere.


D1-D2 : Dioda 1 ampere, 1N4001.
C1 : Kapasitor elektrolit 1000 µF/25 volt.
RL : Beban 12 volt, 1 ampere

10
BUKU SISWA
11
13. Pengujian Dioda

a. Siapkan AVO meter, dan Dioda 1 buah


b. Ambillah AVO meter, pasang colok hitam pada tanda negatif, dan colok merah pada
tanda positif, putar selektor pada ohm meter X10.
c. Cek AVO meter dengan menghubung singkat dengan colok AVO meter, atur jarum
pada posisi nol.
d. Ambillah Dioda, hubungkan Anoda dengan colok merah dan colok hitam pada
katoda, jarum tetap diam.
e. Lalu balik posisi colok hitam pada Anoda dan colok merah pada katoda, jarum harus
bergerak.
f. Jika pada langkah d-e jarum bergerak maka Dioda hubung singkat.
g. Jika pada langkah d-e jarum diam maka Dioda terputus.

Tabel 1.1 Pengujian Dioda

Colok merah Colok hitam Jarum Hasil


Anoda Katoda Diam Baik
Katoda Anoda bergerak
Anoda Katoda Diam Putus
Katoda Anoda Diam
Anoda Katoda Bergerak Hubung
Katoda Anoda Bergerak singkat

14. Merangkai penyearah tunggal.


1. Bahan yang diperlukan trafo tunggal 1 ampere 0 -12 volt, Dioda 1N4001, kabel
jumper, kabel AC plus steker, Timah, dan bread board.
2. Alat yang dibutuhkan : AVO meter, Solder, dan CRO
3. Langkah kerja
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Perhatikan skema rangkaian penyearah tunggal.
3) Ambilah trafo, letakan trafo dibagian kiri Breadboard dengan posisi breadboard
horisoltal, dengan posisi trafo sebelah kiri primer dan kanan sekunder.
4) Ambilah kabel AC,kupas ujung kabel, pasang pada 0V dan 220V lalu solderlah.
5) Pada sekunder ambillah 2 kabel jumper, potong sesuai kebutuhan, pasang pada
pin skunder trafo lalu solderlah.
6) Lalu pasang Dioda secara horisontal ditengah bread board.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

Gambar 1.17 Penyearah tunggal

7) Hubungkan kabel jumper ke Dioda tunggal,


8) Berikan output Dioda dengan kabel Jumper.

15. Langkah-langkah Uji coba


a. Perhatikan skema rangkaian.
b. Periksalah rangkaian sesuai skema.
c. Hubungkan steker pada sumber tegangan AC 220V.
d. Ukurlah tegangan sekunder trafo.
e. Ukurlah tegangan beban dengan AVO meter.
f. Cek Tegangan Vdc = 0.318 Vm dan Vm = 1.414 x V eff
g. Cek dengan osciloskop bentuk tegangan pada RL adalah setangah gelombang tiap
perioda.

16. Langkah pengukuran.


a. Pengukuran tegangan input trafo AC 220 Volt
1) Perhatikan skema rangkaian.
2) Siapkan rangkaian.
3) Siapkan AVO meter.
4) Pasang colok hitam pada tanda negatif dan colok merah pada tanda positif.
5) Putar posisi selektor ke ACV 250.
6) Tempelkan ujung colok pada bagian primer tap 0 dan 220.
7) Perhatikan skala 0 – 250 Volt, perhatikan posisi jarum menunjuk pada skala
berapa? Normalnya posisi jarum diantara 200 dan 250 Volt.
8) Tarik kembali ujung colok dari tap trafo.
9) Putar selektor ada posisi OFF.

b. Pengukuran tegangan input trafo AC 12 Volt.


1) Perhatikan skema rangkaian.
2) Siapkan rangkaian.
3) Siapkan AVO meter.
4) Pasang colok hitam pada tanda negatif dan colok merah pada tanda positif.
5) Putar posisi selektor ke ACV 50.
6) Tempelkan ujung colok pada bagian primer tap 0 dan 12.
7) Perhatikan skala 0 – 50 Volt, perhatikan posisi jarum menunjuk pada skala
berapa? Normalnya posisi jarum diantara 10 dan 20 Volt.

12
BUKU SISWA
13
8) Tarik kembali ujung colok dari tap trafo.
9) Putar selektor ada posisi OFF.

c. Pengukuran tegangan DC
1) Perhatikan skema rangkaian.
2) Siapkan rangkaian.
3) Siapkan AVO meter.
4) Pasang colok hitam pada tanda negatif dan colok merah pada tanda positif.
5) Putar posisi selektor ke DCV 50.
6) Tempelkan ujung colok merah pada katoda bagian primer tap 0 dan 12.
7) Perhatikan skala 0 – 50 Volt, perhatikan posisi jarum menunjuk pada skala
berapa? Normalnya posisi jarum diantara 10 dan 20 Volt.
8) Tarik kembali ujung colok dari tap trafo.
9) Putar selektor ada posisi OFF.

17. Membuat kesimpulan


Langkah–langkah membuat kesimpulan.
a. Temukan definisi-definisi istilah.
b. Temukan cara kerja.
c. Temukan prosedur.
d. Temukan hasil pengujian.

18. Laporan/penyajian hasil belajar.


a. Penyajian hasil belajar/percobaan dapat dibuat dalam bentuk power point atau
makalah hasil percobaan dan presentasikan di depan kelas.
b. Tambahkan gambar, tabel atau grafik
c. Sajikan dengan runut dan sistematis.

19. Teknik merancang power supply 1 ampere penyearah tunggal.


a. Perhatikan kebutuhan daya peralatan elektronik yang akan disupply! Misalkan 12
Watt
b. Berapa tegangan yang dibutuhkan! Misalkan kebutuhan tegangan 12 Volt,
c. Hitunglah kebutuhan arusnya!, Misalkan 12 watt :12 volt = 1 Ampere
d. Kumpulkan data diatas: Daya, tegangan, dan arus listrik sebagai dasar merancang.
e. Komponen yang diperlukan : Trafo tunggal 1 Ampere dengan tegangan 12 volt,
Dioda 1 Ampere dicari di data sheet maka ditemukan 1N4007. Kapasitor filter
2200µF/25Volt.
f. Rakitlah pada bread board

20. Tugas
Carilah informasi diinternet, pengertian dari tegangan barier, tegangan
braekdown, bias maju, bias mundur, penyearah tunggal, penyearah ganda,

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

penyearah jembatan! Bandingkan materi yang sudah anda pelajari dan


diskusikan dengan kelompok lain!

21. Tugas pengayaan


Carilah informasi di internet, pengertian tentang rangkaian pelipat tegangan,
Clipper dan clamper!

22. Review:
1. Apa beda bias maju dan bias mundur segi rangkaian?
2. Jelaskan, perbedaan bias maju dan bias mundur dari segi aliran arus listrik!

23. Analisis
Bandingkan penyearah tunggal, ganda dan jembatan! Apa kelebihan dan
kekurangannya?
a. Perhatikan skema rangkaian masing –masing, dimana letak perbedaaanya?
b. Perhatikan cara kerjanya masing-masing, dimana letak perbedaannya?
c. Perhatikan hasil penyearahannya, dimana perbedaannya?

24. Tugas merancang


Rancanglah power supply 9 volt, 9 watt!

E. KESIMPULAN

1. Dioda adalah komponen yang terbuat dari bahan semikondutor tipe P dan tipe N.
2. Semikonduktor adalah bahan yang atom-atomnya bervalensi 4 atau mempunyai 4
buah elektron bebas.
3. Semikonduktor tipe P adalah semikonduktor yang telah didopping oleh atom
bervalensi tiga sehingga semikonduktor ini terdapat hole.
4. Semikonduktor tipe N adalah semikonduktor yang telah didopping oleh atom
bervalensi lima sehingga semikonduktor ini terdapat 1 elektron bebas.
5. Bias Maju adalah Dioda yang anodanya diberi tegangan positif dan katoda diberi
tegangan negatif, maka arus mengalir dari anoda ke katoda.
6. Bias Mundur adalah Dioda yang anodanya diberi tegangan Negatif dan katoda diberi
tegangan positif, maka tidak ada arus yang mengalir dari anoda ke katoda.
7. Penyearah tunggal adalah jenis penyearah yang hanya menggunakan 1 Dioda,
dalam hal ini trafo yang digunakan adalah trafo tunggal, hasil penyearahannya
adalah setengah gelombang.

14
BUKU SISWA
15
8. Penyearah ganda adalah jenis penyearah yang menggunakan 2 Dioda, dalam hal ini
trafo yang digunakan adalah trafo center tap, cente tap sebagai tap nol. hasil
penyearahannya adalah gelombang penuh.
9. Penyearah jembatan adalah jenis penyearah yang menggunakan 4 Dioda yang
membentuk jembatan, dalam hal ini trafo yang digunakan adalah trafo tunggal, hasil
penyearahannya adalah gelombang penuh.
10. Catu daya sederhana adalah catu daya yang terdiri dari trafo, Dioda,dan kapasitor
sebagai filter. Untuk penyearah dapat berupa penyearah tunggal, ganda ataupun
jembatan.

F. Evaluasi

1. Jelaskan bahan Dioda penyearah!


2. Gambarkan simbol Dioda!
3. Gambarkan kontruksi Dioda!
4. Jelaskan cara kerja Dioda penyearah!
5. Diskripsikan Dioda bias maju!
6. Diskripsikan Dioda bias mundur!
7. Bandingkan Dioda bias maju dan Dioda bias mundur!
8. Interpretasikan! parameter Dioda pada data sheet berikut ini: IF = 1A VF = 0.6 Volt IR = 10nA VR =
60V
9. Gambarkan kurva karakteristik Dioda dari data berikut: IF = 1A VF = 0.6 Volt IR = 10nA VR = 60V
10. Tuliskan langkah-langkah pengujian Dioda dengan AVO meter!
11. Gambarkan penyearah tunggal!
12. Gambarkan penyearah ganda!
13. Gambarkan penyearah jembatan!
14. Bedakan penyerah tunggal dan ganda!
15. Bedakan penyearah ganda dan jembatan!
16. Tuliskan kelebihan dari penyearah ganda dan jembatan.!
17. Buatlah desain catu daya sederhana dengan penyearah tunggal 12 volt, 1 ampere!
18. Buatlah desain catu daya sederhana dengan penyearah ganda 12 volt, 1 ampere!
19. Buatlah desain catu daya sederhana dengan penyearah jembatan 12 volt, 1 ampere!
20. Jelaskan prosedur pengecekan penyearah jembatan!

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

16
BUKU SISWA
17
BAB
2

DIODA ZENER

A Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar

KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR


Melalui pembelajaran materi :
Memahami dioda sebagai penyearah a. Menggambarkan simbol Dioda Zener
b. Mengidentifikasi bentuk fisik dioda
Zener.
c. Menjelaskan cara kerja dioda Zener.
d. Menggambarkan kurva karakteristik
dioda Zener.
e. Menginterpretasikan kurva karakteristik
dioda Zener.
f. Menghitung arus R seri.
g. Menghitung tegangan R seri.
h. Mengklasifikasikan dioda zener
berdasarkan dayanya.
i. Membedakan bentuk fisik dioda zener
dengan penyearah.
j. Mengecek ukuran resistor dan dioda
zener dalam rangkaian stabiliser.
k. Membedakan cara kerja dioda Zener dan
Penyearah.
l. Mengecek rangkaian resistor seri dengan
dioda zener.
m. Menentukan ukuran resistor seri pada
rangkaian dioda Zener.
n. Merencanakan tegangan referensi
dengan dioda zener.
o. Menuliskan langkah-langkah pengujian
dioda zener.
p. Membedakan cara pengujian dioda zener
dan dioda penyearah.
q. Mengecek langkah-langkah pengujian
dioda zener.
r. Mengecek kerja rangkaian stabiliser
dengan dioda zener.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

B. Peta Konsep

Dioda Zener

Bentuk fisik
Bentuk fisik

Simbol

Bentuk &
Konstruksi
sifat dan
Sifat dan
karakteristik
karakteristik
Kutub dioda

Bias mundur

Bias maju

kurva
karakteristik

Parameter

Rangkaian
Rangkaian
dioda zener
Penyearah

rangkaian
stabiliser

tegangan
referensi

catu daya
sederhana

Gambar 2.1 Peta Konsep Dioda Zener

18
BUKU SISWA
19

C. Kegiatan Pembelajaran
Bab dalam buku ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahan belajar pada saat
siswa melaksanakan kegiatan praktikum/percobaan pada dioda penyearah. Langkah awal untuk
mempelajari dioda adalah dengan melakukan pengamatan dengan membaca terhadap proses
kerja dioda, yang bekerja secara normal untuk kemudian dilakukan pengambilan data dan
pembuatan kesimpulan, selanjutnya melakukan pengamatan terhadap proses kerja dioda.
Setelah dilakukan pengambilan data maka siswa bisa memprediksi dari hasil perumusan
pengamatan untuk selanjutnya dikomunikasikan baik secara lisan maupun tulisan.

Mengamati
Melibatkan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat yang sesuai. Pengamatan
dikalukan untuk mengumpulkan data dan informasi

Membuat inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menentukan
pola atau hubungan antar aspek yang diamati, serta membuat prediksi.

Mengkomunikasikan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan
termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Dengan keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-


hubungan yang dimilikinya, siswa dapat mengetahui bagaimana proses mengumpulkan fakta dan
menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Ketrampilan ini
merupakan ketrampilan yang tidak saja dapat digunakan untuk mempelajarai berbagai macam
ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran
Dioda Zener termasuk dalam komponen elektronika yang sangat bermanfaat dalam
rangkaian power supply. Power supply adalah bagian terpenting dalam perangkat
elektronika, karena power supply sebagai sumber energi/tenaga hampir seluruh peralatan
elektronika, dan penerapannya baik pada sistem maupun dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

1. Pengantar
Dioda Zener adalah komponen turunan dioda yang dibuat memiliki tegangan
breakdown sangat rendah, dan memang kegunaannya dengan memanfaatkan bias
mundur/breakdown. Sebenarnya dioda zener mempunyai sifat yang sama dengan dioda
yang lain, perbedaannya pada tegangan bias mundur yang cukup rendah, tegangan
breakdown bervareasi mulai dari 3,1 volt. Sedangkan Dioda penyearah mempunyai
tegangan break down sekitar 60 Volt. Tegangan break down ini dimanfaatkan sebagai
stabiliser tegangan DC. Dengan adanya dioda zener ini tegangan catu daya menjadi stabil,
dan kerja peralatan elektronik juga menjadi stabil.

INGAT :

Dioda zener mempunyai dua elektroda yaitu anoda yang terbuat dari semikonduktor
tipe P dan katoda terbuat dari tipe N. namun Dioda Zener dibuat dengan tegangan
breakdown yang rendah. Mengapa pemanfaatan dioda Zener dibias mundur?

Dioda Zener dimanfaatkan saat dibias mundur, dengan memanfaatkan tegangan


zener atau tegangan katoda – anoda.

2. Dioda Zener
Dioda zener berbeda dengan dioda penyearah, dioda penyearah digunakan untuk
menyearahkan tegangan AC menjadi DC, tetapi dioda Zener digunakan sebagai
stabiliser. Yaitu menyetabilkan tegangan DC yang sudah difilter. Contoh sederhana
adalah untuk stabiliser tegangan pada power supply.
Dioda zener adalah dioda komponen elektronika yang didesain bekerja pada bias
mundur. Pada saat bias maju dioda dapat bekerja seperti dioda penyarah, namun
perbedaannnya pada saat bias mundur, ketika dibias mundur dengan tegangan lebih
tinggi dari tegangan zener maka arus akan mengalir, jika tegangan lebih rendah dari
tegangan zener maka arus tidak mengalir. Tegangan breakdown ini cukup rendah karena
secara konstruksi dioda zener mempunyai depletion layer yang cukup tipis sehingga
dapat mengalirkan arus pada saat dibias mundur dengan tegangan yang rendah.

3. Simbol dan bentuk fisik Dioda Zener

Gambar 2.2. Simbol dan bentuk fisik Dioda Zener


Pada gambar 2.2. menunjukan simbol dan bentuk fisik dioda Zener. Umumnya dioda
zener warna dasar merah atau biru dan untuk mengidentifikasi Katoda ditandai dengan
tanda gelang hitam, maka kaki yang lain adalah anoda.

20
BUKU SISWA
21
4. Karakteristik dan parameter Dioda Zener.

Gambar 2.3. karakteristik Dioda Zener

Pada gambar 2.3 menunjukan kurva karakteristik dioda Zener, parameter Dioda
Zener adalah Tegangan Zener (Vz), Arus Zener (Iz), Daya Zener (Pz), arus biasmaju (I F),
Arus bias mundur (IR). Tegangan Zener adalah tegangan saat dioda dibias Mundur.
Arus Zener (IZ) adalah arus saat dioda dibias mundur. Daya zener (Pz) adalah daya
optimum pada dioda zener.

5. Rangkaian dasar dioda Zener

Gambar 2.4. Rangkaian dioda zener


Perhatikan gambar 2.4 dan perhatikan V1 sebagai tegangan sumber, ZD adalah
Dioda Zener, dan RL adalah beban. Perhatikan gambar diatas tegangan sumber
dipasang seri dengan Resistor, dan Resistor terpasang seri dengan Dioda Zener, serta
Dioda Zener paralel dengan beban. Berikut ini rumus matematis untuk menghitung
besaran besaran pada rangkaian Dioda Zener dan sekaligus dapat digunakan untuk
mendesain rangkaian Dioda Zener.

V1 = VRs+ Vzd
Is = Izd + IL
VL = VZ
VZ = IL x RL
V1 = (Is x Rs) + (IL x RL)
Keterangan
Vs : Tegangan sumber.
VRS : Tegangan pada resistor seri.
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

VZ : Tegangan dioda Zener.


IS : arus yang melalui RS ( sama dengan arus sumber)
IZ : Arus Zener
Rs : Resistor seri.
VZ : Tegangan zener

6. Cara kerja rangkaian dasar Dioda Zener.


Perhatikan gambar 2.4. Tegangan masuk di VS menuju hambatan seri (RS), jika
tegangan sumber lebih besar dari tegangan Zener maka Dioda Zener terbias mundur
sehingga tegangan beban sama dengan tegangan Zener. Namun arus beban sama
dengan arus yang melalui hambatan Rs dikurangi arus Zener, berdasar data sheet arus
zener kisaran 10 mA sampai 20 mA. Jika tegangan sumber kurang dari tegangan zener
maka tegangan beban sama dengan tegangan sumber.

7. Penentuan Resistor seri.


Penentuan resistor seri yang data yang diperlukan adalah VS (tegangan sumber),
(VZ) Tegangan Zener IZ (arus zener), dan IL (arus Beban) maka akan didapatkan IS
sama dengan IZ ditambah IL. maka tegangan Rs (VRS) dapat dihitung Vs dikurangi Vz.
Dengan demikian RS dapat dihitung dengan membagi VRS dengan arus IS. berikut ini
contoh penentuan resistor seri.
Langkah-langkah penentuan nilai resistor seri:
a. Menentukan tegangan dan daya beban, misalkan tegangan 12 Volt, daya 6 watt.
b. Menentukan tegangan trafo yang digunakan, misalkan 12 Volt ac
c. Menghitung nilai arus beban IL = PL / VL maka IL = 6 watt / 12 Volt, IL = 0,5 A = 500
mA.
d. Menentukan dioda zener, dengan kebutuhan beban 12 volt maka dapat kita tentukan
dioda zener 12 volt, 10mA.
e. Dengan demikian arus pada resistor dapat dihitung IS = IL + IZ, maka IS = 500mA +
10mA = 510mA.
f. Tegangan sumber adalah tegangan puncak hasil penyearahan sama dengan
tegangan trafo kali 1,414 maka tegangan puncak sama dengan Vac x 1.414 = 12 x
1.414 volt = 16.968 Volt.
g. Maka tegangan resistor seri (VRS) adalah tegangan sumber – tegangan zener =
16.968volt – 12 volt = 4,968 volt
h. Maka nilai resistor dapat dihitung RS = VRS / IS = 4.968Volt / 510 mA = 9741.176 ohm

8. Perencanaan Tegangan referensi dengan dioda zener.


Tegangan referensi adalah tegangan dasar untuk dijadikan patokan untuk
mengerjakan suatu komponen elektronika, misalkan sebagai masukan Op-Amp dll.
Tegangan referensi tidak memerlukan arus yang besar bahkan pada Op-Amp hanya
membutuhan sekitar 10µA, maka cukup dengan diberi resistor seri dengan ukuran mulai

22
BUKU SISWA
23
10K ohm sampai 100k ohm. Maka akan didapat tegangan stabil pada dioda zener dan
tegangan ini yang digunakan sebagai tegangan referensi.

V ref

Gambar 2.5. Rangkaian referensi

9. Langkah-langkah pengujian dioda zener.


a. Pengujian dengan Ohm meter.
1) Anoda terhubung dengan colok merah, katoda terhubung dengan colok hitam
AVO meter, maka jarum tidak bergerak.
2) Anoda terhubung dengan colok hitam, katoda terhubung dengan colok merah
AVO meter .maka jarum bergerak.
b. Pengujian dengan tegangan.
1) Rangkailah Catu daya, Dioda Zener dan Resistor seperti pada gambar 2.5.
2) Kemudian ukurlah tegangan pada Dioda Zener dengan volt meter, jika tegangan
sesuai dengan data tegangan dioda Zener maka dioda dalam keadaan baik. Jika
tegangan lebih tinggi atau sama dengan tegangan sumber maka keadaan dioda
zener putus, jika tegangan nol ( asumsi resistor seri normal) maka dioda hubung
singkat.

Gambar 2.6. Pengujian Dioda zener

10. Perbedaan cara pengujian dioda zener dan dioda penyearah.


a. Pengujian dioda penyearah cukup dengan pengujian dengan AVO meter dengan
membias maju dan membias mundur dengan baterai AVO meter.
b. Pengujian dioda Zener dengan bias maju dan bias mundur dengan baterai AVO meter
dan harus diuji tegangan, apakah tegangan dioda sesuai dengan data sheet.

11. Mengecek langkah-langkah pengujian dioda zener.


a. Pemeriksaan 1. Menyiapkan AVO meter dan memasang colok.
b. Pemeriksaan 2. Menyiapkan dioda Zener.
c. Pemeriksaan 3. Memutar selektor pada ohm meter x10.
d. Pemeriksaan 4. Menghubungkan colok merah ke Anoda dan colok hitam pada
katoda. Perhatikan jarum harus diam. Jika bergerak berarti dioda hubung singkat.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

e. Pemeriksaan 5. Menghubungkan colok merah ke katoda dan colok hitam pada


anoda. Perhatikan jarum harus bergerak. Jika diam maka dioda putus.
f. Pemeriksaan 6. Membuat rangkaian pengujian seperti pada gambar 2.6.
g. Pemeriksaan 7. Mengukur tegangan zener.
h. Pemeriksaan 8. Mencatat hasil pengukuran dan membandingkan dengan tegangan
pada data sheet.

12. Mengecek kerja rangkaian stabiliser dengan dioda zener.


a. Menyiapkan AVO meter.
b. Mengecek rangkaian seperti pada gambar 2.4.
c. Mengukur tegangan sumber.
d. Mengukur tegangan zener.
e. Membandingkan tegangan zener dengan data sheet Dioda Zener.
f. Menentukan hasil perbandingan, jika tegangan zener sama dengan data sheet berarti
dioda zener bekerja dengan normal, jika tegangan lebih tinggi dari data sheet berarti
dioda zener tidak bekerja.

13. Membuat kesimpulan


Langkah–langkah membuat kesimpulan.
e. Temukan definisi-definisi istilah.
f. Temukan cara kerja.
g. Temukan prosedur.
h. Temukan cara dan hasil pengujian.

14. Laporan/penyajian hasil belajar.


d. Penyajian hasil belajar/percobaan dapat dibuat dalam bentuk power point atau
makalah hasil percobaan dan presentasikan di depan kelas.
e. Tambahkan gambar, tabel atau grafik
f. Sajikan dengan runut dan sistematis.

15. Tugas
Carilah informasi diinternet, data sheet Dioda Zener, berapa tegangan
breakdown, berapa arus reverse, berapa arus forwardnya, berapa dayanya?

16. Tugas pengayaan


Carilah informasi di internet, dapatkah dioda zener sebagai Clipper ?

17. Review:
3. Apa beda bias maju dan bias mundur pada Dioda Zener dan Dioda Penyearah?
4. Jelaskan, perbedaan tegangan breakdown pada dioda zener dan dioda penyearah!

24
BUKU SISWA
25
18. Analisis
Bandingkan Dioda penyearah dan Dioda Zener! Dimana letak perbedaan ?
d. Perhatikan penyearah tunggal dan rangkaian dioda zener, dilihat dari fungsinya,
dimana letak perbedaaanya?
e. Pada bias maju dan bias mundur, dimana letak perbedaanya?
f. Perhatikan cara pengujian kerjanya masing-masing, dimana letak perbedaannya?

19. Tugas merancang


Rancanglah power supply dengan stabiliser sederhana 9 volt, 9 watt!

E. Rangkuman
1. Dioda zener adalah komponen yang terbuat dari bahan semikondutor tipe P dan tipe N
dengan konstruksi depletion layer yang tipis sehingga dapat mengalirkan arus listrik
dengan diberi tegangan breakdown yang relatif rendah.
2. Dioda Zener berfungsi sebagai stabiliser tegangan pada power supply.
3. Bias Maju dioda zener adalah anoda diberi tegangan positif dan katoda diberi
tegangan negatif, maka arus mengalir dari anoda ke katoda.
4. Bias Mundur dioda zener adalah dioda yang anodanya diberi tegangan negatif dan
katoda diberi tegangan positif yang kurang dari tegangan dioda zener, maka tidak ada
arus yang mengalir dari katoda ke anoda. Tetapi jika diberi tegangan lebih tinggi dari
tegangan zener maka tegangan ouput dioda zener adalah sama dengan tegangan
dioda zener.
5. Dioda zener dimanfaatkan dengan membias mundur hingga melewati tegangan
breakdown.
6. Catu daya dengan stabiliser sederhana adalah catu daya yang terdiri dari trafo, dioda
penyearah, kapasitor sebagai filter, resistor seri, dan dioda zener. Untuk penyearah
dapat berupa penyearah tunggal, ganda ataupun jembatan.
7. Tegangan referensi dengan dioda zener, dengan memberi resistor seri dengan dioda
zener yang terpasang bias mundur hingga pada tegangan breakdown, maka tegangan
antara katoda dan anoda ini yang menjadi tegangan refersi yang cukup stabil.

F. Evaluasi
21. Gambarkan simbol Dioda Zener!
22. Tulis identifikasi bentuk fisik dioda Zener!
23. Jelaskan cara kerja dioda Zener!
24. Gambarkan kurva karakteristik dioda Zener!
25. Interpretasikan kurva karakteristik dioda Zener!
26. Hitunglah arus pada Resistor seri! jika tegangan sumber 9V, Tegangan Zener 6 V,
arus zener 10mA, beban 12 ohm, resistor seri 5,85 Ohm
27. Hitunglah tegangan pada Resistor seri, jika tegangan sumber 12 Volt dan tegangan
zener 9 Volt!
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

28. Klasifikasikan dioda zener berdasarkan dayanya!


29. Bedakan bentuk fisik dioda zener dengan penyearah!
30. Periksalah ukuran resistor dan dioda zener (gambar 2.6) dalam rangkaian stabiliser
dengan perhitungan!

Gambar 2.6

31. Bedakan cara kerja dioda Zener dan Penyearah!


32. Periksalah atau cek rangkaian resistor seri dengan dioda zener.
33. Jika tegangan sumber 9V, Tegangan Zener 6 V, arus zener 10mA, beban 12 ohm,
Tentukan ukuran resistor seri pada rangkaian dioda Zener!
34. Rencanakan pembuatan tegangan referensi dengan dioda zener!
35. Tuliskan langkah-langkah pengujian dioda zener!
36. Bedakan cara pengujian dioda zener dan dioda penyearah!
37. Cek atau langkah-langkah pengujian dioda zener!
38. Cek atau periksa kerja rangkaian stabiliser dengan dioda zener!

26
BUKU SISWA
27
BAB
3

DIODA KHUSUS

A. Kompetensi Dasar dan Pengalaman Belajar

KOMPETENSI DASAR PENGALAMAN BELAJAR


Melalui pembelajaran materi :
Memahami Dioda Khusus a. Menjelaskan Dioda Khusus.
b. Menggambarkan simbol Dioda LED.
c. Menggambarkan simbol Dioda Photo.
d. Menggambarkan simbol Dioda Varaktor.
e. Menjelaskan cara kerja Dioda LED.
f. Menjelaskan cara kerja Dioda Photo.
g. Menjelaskan cara kerja Dioda Varaktor.
h. Membandingkan Dioda LED dangan Dioda Photo.
i. Menginterpretasi parameter Dioda LED.
j. Menginterpretasi parameter Dioda Photo.
k. Menginterpretasi parameter Dioda Varaktor.
l. Menuliskan langkah-langkah pengujian LED.
m. Menuliskan langkah-langkah pengujian Photo.
n. Menuliskan langkah-langkah pengujian Varaktor.
o. Menggambarkan rangkaian LED.
p. Menggambarkan rangkaian LED seri.
q. Menggambarkan rangkaian LED Paralel.
r. Membedakan rangkaian LED seri dan paralel.
s. Menuliskan kegunaan LED.
t. Menuliskan kegunaan Dioda Photo.
u. Menuliskan kegunaan Dioda Varaktor.
v. Menentukan resistor seri pada rangkaian LED.
w. Mendesain rangkaian LED seri.
x. Mendesain rangkaian LED Paralel.
y. Mendesain rangkaian LED seri-paralel.
z. Mendesain rangkaian Dioda photo.
aa. Melakukan pengujian LED.
bb. Melakukan pengujian Dioda photo.
cc. Melakukan pengujian Dioda Varaktor.
dd. Merangkai LED seri.
ee. Merangkai LED paralel.
ff. Merangkai LED seri-parelel
gg. Merangkai Dioda Photo.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

B. Peta Konsep
Dioda
Khusus

LED
Bentuk fisik

Simbol &
bentuk fisik

Cara kerja &


pengujian
Dioda
Sifat danPhoto
karakteristik
Desain rangkaian

simbol dan
bentuk fisik

cara kerja &


pengujian

penerapan &
desain
rangkaian

Dioda
Rangkaian
Varaktor
Penyearah

Simbol &
bentuk fisik

Cara kerja
dan
pengujian

Penerapan

uji coba

Gambar 3.1 Peta Konsep Dioda

28
BUKU SISWA
29

C. Kegiatan Pembelajaran
Bab dalam buku ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari bahan belajar pada
saat siswa melaksanakan kegiatan praktikum/percobaan pada Dioda penyearah. Langkah awal
untuk mempelajari Dioda khusus adalah dengan melakukan pengamatan dengan membaca
terhadap proses kerja Dioda khusus, yang bekerja secara normal untuk kemudian dilakukan
pengambilan data dan pembuatan kesimpulan, selanjutnya melakukan pengamatan terhadap
proses kerja Dioda khusus. Setelah dilakukan pengambilan data maka siswa bisa memprediksi
dari hasil perumusan pengamatan untuk selanjutnya dikomunikasikan baik secara lisan maupun
tulisan.

Mengamati
Melibatkan panca indra, termasuk melakukan pengukuran dengan alat yang sesuai. Pengamatan
dikalukan untuk mengumpulkan data dan informasi

Membuat inferensi
Merumuskan penjelasan berdasarkan pengamatan. Penjelasan ini digunakan untuk menentukan
pola atau hubungan antar aspek yang diamati, serta membuat prediksi.

Mengkomunikasikan
mengkomunikasikan hasil penyelidikan baik lisan maupun tulisan. Hal yang dikomunikasikan
termasuk data yang disajikan dalam bentuk tabel, grafik, bagan, dan gambar yang relevan.

Dengan keterampilan melakukan pengamatan dan mencoba menemukan hubungan-


hubungan yang dimilikinya, siswa dapat mengetahui bagaimana proses mengumpulkan fakta dan
menghubungkan fakta-fakta untuk membuat suatu penafsiran atau kesimpulan. Ketrampilan ini
merupakan ketrampilan yang tidak saja dapat digunakan untuk mempelajarai berbagai macam
ilmu, tetapi juga dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

D. Materi Pembelajaran
Dioda khusus terdiri dari LED, Dioda Photo, Dioda Varaktor, Dioda Tunnel. Dioda ini
termasuk dalam komponen elektronika yang sangat bermanfaat dalam bidang aplikasi
elektronika dalam kehidupan kita. LED kepanjang dari Light Emitting Dioda, adalah Dioda
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

yang dapat memancarkan cahaya. LED ada beberapa macam yaitu LED cahaya tampak
(sering disebut LED), LED Inframerah, dan LED Laser. LED cahaya tampak berguna dalam
Lampu indikator, Display (seven segmen, dot matrik, lampu hias, lampu mainan, layar
monitor), Lampu penerangan. LED inframerah menghasilkan cahaya inframerah yang dapat
digunakan media remote kontrol, detektor benda, dan camera inframerah. LED Laser dalam
bidang elektonika telekomunikasi digunakan sebagai media transmisi data elektronik melalui
kabel serat optik. LED laser juga digunakan sebagai pembaca CD, VCD, DVD, Bluray, pada
pesawat DVD/Bluray player.
Dioda Photo adalah Dioda yang berfungsi sebagai sensor. Secara fisik Dioda ini dibuat
lubang yang dapat ditembus cahaya ke junction PN. Dinamakan Dioda photo karena Dioda
ini bekerja dengan cahaya. Memanfaatkan Dioda ini dengan dibias mundur. saat dibias
mundur tidak ada arus yang mengalir. Namun setelah ada cahaya yang mengenai junction
maka menyebabkan elektron melompat dari katode ke anoda.
Dioda Varaktor adalah Dioda yang berfungsi sebagai Variabel Kapasitor, cara kerjanya
dengan memberi bias mundur pada Dioda Varaktor maka nilai kapasitansi pada Dioda akan
berubah berbanding lurus dengan tegangan reverse Dioda.

1. Pengantar
Dioda Khusus (LED, Dioda Varaktor, Dioda Photo, Dioda Tunel) juga terbuat dari
semikonduktor tipe P dan tipe N, gabungan tipe P dan tipe N ini menghasilkan sebuah
sambungan/junction yang terkenal junction PN, pada junction PN terdapat daerah kosong
yang dinamakan depletion layer. Dioda berasal dari kata DI yang berarti dua dan ODA yang
berarti elektroda, atau komponen elektronika yang terdiri dari dua elektroda atau dua kaki,
bagian yang terbuat dari semikonduktor tipe P dinamakan kaki Anoda dan bagian yang
terbuat dari semikonduktor tipe N dinamakan kaki Katoda.

INGAT :

Dioda khusus juga terbuat dua elektroda yaitu anoda yang terbuat dari semikonduktor
tipe P dan katoda terbuat dari tipe N. parameter dioa khusus sama dengan Dioda
penyearah, Arus bias maju dalam Ampere, Tegangan bias mundur dalam Volt.

LED ( Light Emitting Dioda) adalah Dioda yang dirancang khusus yang dapat
memancarkan cahaya dari junction PN.

Dioda Varaktor adalah Dioda yang dirancang khusus yang berfungsi sebagai
Variabel Kapasitor.

30
BUKU SISWA
31
Dioda Photo adalah Dioda yang dirancang khusus yang berfungsi sebagai sensor
cahaya.

2. Dioda LED
a. Pengertian LED

LED kepanjangan dari Light Emitting Dioda adalah Dioda yang dapat
memancarkan cahaya. LED juga terbuat dari bahan semikonduktor. LED terdiri 3
macam, LED cahaya tampak (yang biasa disebut LED), LED Inframerah dan LED
laser. LED cahaya tampak menghasilkan warna Merah, Kuning, Putih, Hijau, dan
Biru. LED inframerah menghasilkan cahaya inframerah yang tidak tampak oleh
mata. LED laser dalam aplikasi dibidang elektronika audio video terdiri dari laser
merah dan laser biru. Laser merah digunakan pada CD dan VCD Player, sedangkan
Laser Biru digunakan dalam optik DVD Player.

b. Simbol dan bentuk fisik.

Anoda katoda
a. Simbol LED b. Bentuk LED
Gambar.3.2. Simbol dan Bentuk LED

c. Konstruksi, karakteristik dan cara kerja.

Gambar. 3.3 Kontruksi LED


Pada gambar 3.3 menunjukan gambar konstruksi LED, konstruksi LED sama
dengan Dioda namun pada junction PN dibuat tembus cahaya, ketika ada Dioda
dibias maju maka terjadi lompatan Elektron dari Katoda ke Anoda sehingga
menimbulkan cahaya yang terpancar dari junction PN. Karakteristik LED dapat
bekerja dengan diberi tegangan bias maju 3 volt, dan arus bias maju sekitar 10mA.
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

jika diberi tegangan lebih dari 3 volt maka akan rusak, dan jika diberi tegangan bias
mundur maka LED tidak menyala.

Gambar. 3.4 Parameter LED


Gambar 3.4 di atas adalah contoh parameter untuk LED, dari data diatas
dapat dilihat tegangan bias maju 2,2 Volt, arus bias maju 20mA, tegangan reverse 5
volt dan arus bias mundur 100µA.

d. Fungsi dan kegunaan.


Pada awalnya fungsi LED sebagai Lampu indikator, namun dalam
perkembangannya, LED selain sebagai Lampu indikator, juga sebagai Lampu
penerangan, Lampu hias, seven segment, monitor LED, penghasil inframerah untuk
sistem kontrol, sistem sensor, remote kontrol dan kamera inframerah, serta
penghasil sinar Laser digunakan pada Optical Pick Up pada CD, VCD, DVD player,
juga digunakan sebagai pointer saat presentasi, operasi laser dalam kedokteran, dan
transmisi data pada kabel serat optik.

e. Pengujian.
Pengujian LED dengan AVO meter atau dengan catu daya.
1. Pengujian LED dengan AVO meter.
- Siapkan LED dan AVO meter.
- Ambilah LED.
- Pasang colok AVO meter.
- Atur selektor pada ohm x10.
- Hubungkan colok merah pada anoda, colok hitam pada katoda,
- Perhatikan jarum, tulislah keadaan jarum, isilah tabel 3.1.
- Hubungkan colok merah pada anoda, colok hitam pada katoda,
- Perhatikan jarum, tulislah keadaan jarum, isilah tabel 3.1.
- Tulislah kesimpulan.

32
BUKU SISWA
33
Tabel.3.1 Pengujian LED dengan AVO meter

Colok merah Colok hitam Jarum Cahaya LED Kesimpulan


Anoda Katoda Diam Mati
Putus
Katoda Anoda Diam Mati
Anoda Katoda Diam Mati
Baik
Katoda Anoda Bergerak menyala

2. Pengujian LED dengan Catu daya.

- Siapkan LED dan catudaya.


- Untuk menguji LED, atur tegangan catudaya pada 3 volt.
- Hubungkan kutub positif catudaya ke anoda, dan hubungkan kutub negatif
catudaya ke katoda, perhatikan LED, isilah tabel 2.3.
- Hubungkan kutub Negatif catadaya ke anoda, dan hubungkan kutub positif
catudaya ke katoda, Perhatikan LED, isilah tabel 2.3

Tabel.3.2 Pengujian LED dengan catudaya

Positif Negatif Cahaya LED Kesimpulan


Anoda Katoda Mati Putus
Katoda Anoda Mati
Anoda Katoda Menyala Baik
Katoda Anoda Mati

f. Desain aplikasi.
LED dapat bekerja dengan tegangan 3 volt, dengan arus 10 mA. Dalam
rangkaian aplikasi, maka perlu jenis rangkaian yang akan dibuat, apa rangkaian
seri atau paralel. Rangkaian seri maka arus tetap namun tegangan berlipat dengan
jumlah LED yang terpasang seri. Misalkan 3 buah LED dipasang seri maka
tegangan yang digunakan adalah 3 x 3 volt maka tegangan yang dibutuhkan adalah
9 volt. Jika 3 buah LED dipasang paralel maka tegangan yang dibutuhkan tetap 3
volt namun arus lipat 3 kali yaitu 3 x 10 mA jadi dibutuhkan catu daya 3 volt, 30 mA.

Gambar. 3.5 Rangakaian LED paralel

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

Gambar 3.6 Rangkaian LED seri

Langkah-langkah desain rangkaian LED:


- Menentukan tegangan catudaya. (3, 6, 9 atau 12 Volt)
- Menentukan jumlah LED yang akan dirangkai. ( 1, 2, 3, dst)
- Menentukan bentuk rangkaian (seri atau paralel)
- Menentukan Resistor seri jika tegangan tidak sesuai dengan tegangan catu
LED. Resistor seri dapat dihitung dengan menghitung tegangan drop yang
diperlukan dan dibagi arus yang dilaluinya. Misalkan catu daya 6 volt LED
dipasang secara paralel maka tiap LED harus dipasang resistor seri, besar
resistor seri adalah tegangan catu daya dikurangi tegangan yang dibutuhkan
LED, maka drop tegangan yang dibutuhkan adalah 6 - 3 volt = 3 volt. Arus
yang dibutuhkan tiap LED 10mA, maka besar Resistor seri adalah tegangan
drop dibagi dengan arus LED, Rs = 3 volt / 10mA = 0,3 kΩ atau 300 Ω,
namun untuk resistor 300Ω sangat jarang ditemukan maka dapat diganti
330Ω.

Gambar.3.7 Rangkaian dasar LED

Gambar 3.8 Rangkaian LED paralel

34
BUKU SISWA
35

Gambar 3.9 Rangkaian LED seri


3. Dioda Photo
a. Pengertian

Dioda Photo dinamakan photo karena bekerja dengan cahaya, Dioda photo
dirancang khusus ada bagian yang tembus cahaya ke bagian depletion layer,
cahaya ini digunakan untuk memberikan konduksi elektron dari katoda ke anoda.
Dioda photo ada 3 macam, yaitu Dioda photo cahaya tampak, Dioda photo
inframerah, dan Dioda photo laser, semua Dioda photo digunakan sebagai sensor.

b. Simbol dan Bentuk Fisik.

Gambar. 3.10 Simbol Dioda Photo

Gambar.3.11 Bentuk fisik Dioda Photo

c. Konstruksi, Parameter dan Cara kerja.


Konstruksi Dioda photo mirip dengan LED, namun cara kerjanya
berkebalikan dengan LED. Perhatikan gambar 3.11 ada bagian yang terbuka yang
tembus cahaya yang berfungsi untuk melewatkan cahaya masuk ke junction PN,
saat cahaya menembus ke junction PN dan saat Dioda Photo dibias mundur maka
ada konduksi Elektron dari Anoda ke Katoda atau arus dari Katoda menuju Anoda.
Parameter Dioda Photo adalah ID: arus bias mundur saat gelap, nilainya kisaran
10µF sampai 100µF, IR: bias mundur saat terang atau arus dadal kisaran 10mA, VR:
Tegangan bias mundur, tegangan ini kisaran 3 Volt sampai 9 Volt. Gambar 3.12
menunjukan rangkaian aplikasi Dioda photo.

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

Gambar 3.12 Cara kerja Dioda Photo


d. Fungsi dan Kegunaan.
Fungsi Dioda Photo sebagai sensor cahaya, Dioda Photo IR sebagai sensor
infra merah, Dioda Photo laser sebagai sensor sinar laser. Dioda Photo digunakan
sebagai sensor pada rangkaian kontrol di industri. Dioda Photo IR digunakan
sebagai sensor infra merah pada remote kontrol, pintu otomatis, bel pintu otomatis,
dan sensor jarak pada mobil. Sedangkan Dioda Photo Laser digunakan sensor
penerima sinar laser pada rangkaian optic pada VCD, DVD, Blu Ray serta pada
sensor sinar laser pada kabel serat optic.

e. Pengujian.
Pengujian sederhana dengan AVO meter.
Langkah-langkah pengujian
- Siapkan Dioda photo dan AVO meter.
- Pasang colok AVO meter, putar selektor pada ohm x10.
- Ambil Dioda Photo.
- Tutuplah bagian optis.
- Hubungkan anoda pada colok merah dan katoda pada colok hitam,
perhatikan jarum AVO meter.
- Hubungkan anoda pada colok hitam dan katoda pada colok merah,
perhatikan jarum AVO meter.
Tabel 3.3
Colok merah Colok hitam Jarum Optik keadaan
Anoda Katoda Diam Tertutup Baik
Katoda Anoda bergerak Tertutup
Anoda Katoda Bergerak Terbuka
Anoda Katoda Diam Tertutup Putus
Katoda Anoda Diam Tertutup
Anoda Katoda Diam Terbuka
Anoda Katoda Bergerak Tertutup Hubung
Katoda Anoda Bergerak Tertutup singkat
Anoda Katoda Bergerak Terbuka

36
BUKU SISWA
37
f. Desain aplikasi.
Dioda Photo bekerja pada bias mundur, pada saat terbias mundur tidak ada
arus yang mengalir, tetapi setelah ada cahaya mengenai Dioda Photo, maka ada
arus yang mengalir dari katoda ke anoda.

Gambar 3.13 Rangkaian aktif high Gambar.3.14 Rangkaian aktif Low

(a) Aktif saat tidak ada cahaya (b) Aktif saat ada cahaya
Gambar 3.15 Aplikasi sederhana
Pada gambar 3.13 sebelum ada cahaya arus tidak masuk pada Dioda photo
sehingga tegangan V out sama dengan Nol. Namun saat ada cahaya arus mengalir
melalui Dioda sehingga tegangan V out sama dengan tegangan sumber. Pada gambar
3.14 sebelum ada cahaya arus melalui rasistor dan tidak mengalir melalui Dioda Photo
sehingga V out sama dengan tegangan sumber. Sedangkan pada gambar 3.15a
menujukan aplikasi Dioda Photo untuk menyalakan lampu, sebelum ada cahaya arus
dari resistor Rs menunju Basis Transistor sehingga Transistor mengalirkan arus dari
kolektor menuju Emitor sehingga lampu menyala. Saat ada cahaya arus dari Rs
langsung menuju ke Dioda Photo sehingga transistor tidak terbias dan tidak aktif
sehingga lampu tidak menyala. Sedangkan pada gambar 3.15b saat ada cahaya lampu
menyala. Sedangkan saat tidak ada cahaya lampu tidak menyala.

4. Dioda Varaktor
a. Pengertian
Varactor berasal dari kata Variable dan Capasitor, sehingga Dioda Varaktor
diartikan Dioda yang berfungsi sebagai variabel Kapasitor. Diantara lapisan tipe P
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

dan tipe N terdapat lapisan deplesi, lapisan deplesi ini seperti diantara dua plat
sehingga dapat berisi muatan listrik, lebar lapisan ini dapat berubah-ubah. ketika
terbias mundur lapisan deplesi ini semakin lebar sebanding dengan kenaikan
tegangan bias mundur. Semakin lebar lapisan deplesi semakin kecil nilai kapasitasi.

b. Simbol dan bentuk fisik.

Gambar 3.16 Simbol Dioda Varaktor Gambar 3.17 Bentuk fisik Dioda Varaktor

c. Konstruksi, parameter, karakteristik dan cara kerja.


Konstruksi Dioda Varaktor sebenarnya sama dengan Dioda yang lain yang
membedakan luasan penampang junction PN, luas penampang junction PN untuk
mengatur nilai kapasitansi minimum dan maksimum. Sehingga konstruksi Dioda
Varaktor berbentuk pipih bukan seperti tabung, tetapi ada yang berbentuk setengah
tabung seperti transistor namun mempunyai 2 kaki.
Parameter Dioda Varaktor adalah arus bias maju, tegangan bias maju,
tegangan bias mundur minimum, tegangan bias mundur maksimum. Kapasitansi
minimum dan maksimum. Dari paremeter diatas yang perlu diperhatikan adalah
parameter tegangan bias mundur minimum, tegangan maksimum, kapasitansi
maksimum, kapasitansi minimum, arus bias mundur minimum dan arus
biasmundur maksimum. Tegangan dalam Volt, kapasitansi dalam Farad dan arus
dalam Ampere.
Karakteristik Dioda Varaktor adalah ketika dibias mundur maka terjadi
pelebaran lapisan deplesi sehingga terjadi muatan listrik di dalam lapisan deplesi,
semakin tinggi tegangan bias mundur semakin lebar lapisan deplesi maka semakin
kecil nilai kapasitansinya. Semakin rendah tegangan bias mundur semakin besar
nilai kapasitansinya.
Cara kerja Dioda Varaktor harus dipasang seri dengan kapasitor seperti
pada gambar 3.18, Variabel resistor (VR) digunakan untuk membuat pembagi
tegangan dari tegangan sumber dengan tegangan yang bervariasi, mulai dari Nol
sampai pada Vs. ketika digeser ke bawah maka tegangan mendekati nol dan saat
digeser keatas akan mendekati tegangan sumber. Saat VR digeser ke atas
tegangan semakin tinggi maka Varaktor semakin terbias mundur, maka nilai
kapasitansi semakin kecil, perubahan nilai kapasitansi di VC out.

38
BUKU SISWA
39

Gambar 3.18 Cara kerja Dioda Varaktor

d. Fungsi dan kegunaan.


Fungsi Dioda Varaktor sebagai variabel Kapasitor, kegunaannya adalah
sebagai resonator pada penala/tuner pada penerima Radio, resonator pada oscilator
pemancar Radio, resonator pada VCO pada rangkaian PLL, dan rangkaian filter
frekuensi.

e. Pengujian.
Pengujian sederhana dengan menggunakan AVO meter. Pengujian ini
sama dengan pengujian Dioda namun hasil dalam pengujian ini hanya untuk
menentukan apakah Dioda Varaktor putus atau hubung singkat, untuk pengujian
lebih lanjut menggunakan kapasitansi meter.
Langkah-langkah pengujian dengan AVO meter.
- Ambilah AVO meter.
- Pasang colok AVO meter.
- Putar selektor pada ohm x10
- Ambil Dioda Varaktor
- Hubungkan Anoda dengan colok merah dan kotoda dengan colok hitam,
perhatikan jarum dan tuliskan keadaan jarum.
- Hubungkan Katoda dengan colok merah dan Anoda dengan colok hitam,
perhatikan jarum dan tuliskan keadaan jarum.
- Bandingkan dengan tabel dibawah ini:

Tabel 3.4 pengujian Dioda Varaktor dengan AVO meter

Colok merah Colok hitam Jarum Kesimpulan


Anoda Katoda Diam
Putus
Katoda Anoda Diam
Anoda Katoda Diam
Baik
Katoda Anoda Bergerak

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

f. Desain aplikasi.

Gambar 3.19 Rangkaian desain aplikasi Dioda Varaktor

Langkah-langkah desain aplikasi Dioda Varaktor.


- Menentukan nilai variabel yang akan digunakan misalkan 15pF – 110pF.
- Menentukan ukuran Dioda Varaktor yang variabel dari 5 – 100pF atau
10pF-100pF.
- Menentukan kapasitor seri dengan mengurangi nilai kapasitansi yang akan
digunakan dikurangi nilai kapasitansi Varaktor yaitu 15pF – 5 pF = 10pF atau
110pF – 100pF = 10pF.
- Menentukan tegangan kerja Dioda Varaktor dari data sheet Dioda Varaktor,
yaitu tegangan bias mundur minimum dan maksimun, misalkan 3 – 30 volt
- Menentukan Resistor variabel, pilih Variabel resistor yang linear misalkan
50kΩ atau 100kΩ

Tugas :
Carilah informasi diinternet, pengertian dari LED, Dioda Photo, dan Dioda
Varaktor. Bandingkan dan diskusikan dengan kelompok lain!

Tugas pengayaan
Carilah informasi diinternet, pengertian tentang Dioda Tunnel dan Schottky!

Review:
1. Apa beda LED dan Dioda Photo dari segi rangkaian?
2. Jelaskan perbedaan LED dan Dioda Photo dari segi cara kerja!
3. Jelaskan perbedaan cara kerja Dioda Varaktor dan Dioda Photo!

Analisis

Bandingkan! Apa kelebihan dan kekurangannya?


a. Perhatikan skema rangkaian LED dan Dioda Photo. Dimana letak perbedaanya?
b. Perhatikan cara kerjanya masing-masing, dimana letak perbedaannya?

40
BUKU SISWA
41
c. Perhatikan fungsinya, dimana perbedaannya?
E. Latihan
1. Latihan merangkai LED.
a. Bahan yang diperlukan LED, Resistor 330 ohm 3 buah, dan Dioda Photo, kabel
jumper, catu daya, dan bread board.
b. Alat yang dibutuhkan: AVO meter
c. Gambar rangkaian

(a) (b)
Gambar 3.20

Gambar 3.21 Gambar 3.22

Gambar 3.23 Gambar 3.24

(a) (b)
Gambar 3.25

d. Langkah kerja
1) Siapkan alat dan bahan.
2) Perhatikan skema rangkaian.
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

3) Ambilah catu daya, letakkan disebelah kiri Breadboard dengan posisi breadboard
horisontal.
4) Aturlah catu daya pada tegangan 3 volt.
5) Rangkailah LED seperti pada gambar 3.20 (a).
6) On-kan catu daya, perhatikan LED, isilah tabel 3.5.
7) Off-kan Catu daya, Rangkailah LED seperti pada gambar 3.20 (b).
8) On-kan catu daya, perhatikan LED, isilah tabel 3.5.
9) Off-kan Catu daya
Tabel 3.5
Keadaan LED
Kutub positif Kutub negatif
Menyala Mati
Anoda Katoda
Katoda Anoda

10) Rangkailah seperti pada gambar 3.21 sampai 3.24 setiap kali menyala tunjukan
pada gurumu.
11) Kemudian coba lagi rangkaian gambar 3.24 dan turunkan tegangan menjadi 6
Volt, maka keadaan LED adalah ……………….
Mengapa?..............................................
12) Rangkailah seperti gambar 3.25 (a) tutuplah bagian optik pada Dioda photo, on-
kan catu daya, perhatikan keadaan LED, isilah tabel 3.6
13) Lalu buka tutup optik pada Dioda photo, perhatikan keadaan LED, isilah tabel
3.6
14) Rangkailah seperti gambar 3.25 (b) tutuplah bagian optik pada Dioda photo, on-
kan catu daya, perhatikan keadaan LED, isilah tabel 3.6
15) Lalu buka tutup optik pada Dioda photo, perhatikan keadaan LED, isilah
tabel.3.6.
16) Rapikan alat dan bahan.
17) Buatlah kesimpulan dari percobaan diatas

Tabel 3.6
LED
Bias Dioda Photo Keadaan optik
Menyala Mati
Maju Buka
Mundur Buka
Maju Tutup
Mundur Tutup

e. Pengujian
1) Siapkan LED, Dioda Photo, dan Dioda Varaktor dan AVO meter.
2) Pasanglah colok AVO meter.

42
BUKU SISWA
43
3) Atur selektor pada ohm x 10.
4) Hubungkan anoda dengan colok merah, dan katoda dengan colok hitam.
5) Amati jarum AVO meter dan keadaan LED.isilah tabel dibawah ini.
6) Hubungkan anoda dengan colok merah, dan katoda dengan colok hitam.
7) Amati jarum AVO meter dan keadaan LED.isilah tabel 3.7.

Tabel 3.7
Positif Negatif Cahaya LED Kesimpulan
Anoda Katoda
Katoda Anoda
Anoda Katoda
Katoda Anoda

8) Simpanlah LED, Ambil Dioda Photo, tutuplah optik, Hubungkan anoda dengan
colok merah dan katoda pada colok hitam, amati jarum, isilah tabel 3.8.
9) Lalu Hubungkan anoda dengan colok hitam dan katoda pada colok merah, amati
jarum, isilah tabel 3.8.
10) bukalah tutup optik, Hubungkan anoda dengan colok merah dan katoda pada
colok hitam, amati jarum, isilah tabel 3.8.
11) Lalu Hubungkan anoda dengan colok hitam dan katoda pada colok merah, amati
jarum, isilah tabel 3.8.

Tabel 3.8
Colok merah Colok hitam Optik Jarum Kesimpulan
Anoda Katoda Tertutup
Katoda Anoda Tertutup
Anoda Katoda Terbuka
Katoda Anoda Terbuka

12) Simpan Dioda Photo, ambilah Dioda Varaktor.


13) Hubungkan anoda dengan colok merah dan katoda pada colok hitam, amati
jarum, isilah tabel 3.9.
14) Lalu Hubungkan anoda dengan colok hitam dan katoda pada colok merah, amati
jarum, isilah tabel 3.9.
Tabel 3.9
Colok merah Colok hitam Jarum Kesimpulan
Anoda Katoda
Katoda Anoda

15) Rapikan semua alat dan bahan!


16) Buatlah kesimpulan.
17) Buatlah laporan
Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

2. Latihan merancang merangkai LED seri dan paralel.


g. Ada 24 LED 3 Volt dan catu daya 6 volt.
h. Buatlah rangkaian LED seri dan paralel dan semua LED harus menyala dan tidak
rusak.
i. Gambarlah rangkaian LED.
j. Langkah kerja
- Jumlah LED seri = Bagilah tegangan sumber dengan tegangan LED.
- Jumlah paralel = Jumlah LED keseluruhan dibagi LED seri.

3. Rancanglah rangkaian seri dan paralel terdiri 36 LED 3 V, 10mA dengan tegangan 9
volt,!

F. Kesimpulan
1. LED (Light Emitting Dioda) adalah Dioda yang dapat memancarkan cahaya pada saat
dibias maju.
2. LED digunakan sebagai lampu indikator, lampu hias, display seven segmen, lampu
penerangan, pemancar inframerah pada remote kontrol, pemancar sinar laser, dan layar
monitor.
3. LED terdiri LED cahaya biasa, inframerah, dan laser.
4. Dioda Photo adalah Dioda yang dapat digunakan sebagai sensor.
5. Dioda photo terdiri dari 3 macam yaitu sensor cahaya biasa, Inframerah dan laser.
6. Dioda Photo bekerja saat tebias mundur.
7. Dioda Varaktor adalah Dioda yang berfungsi sebagai Variabel Kapasitor.
8. Dioda Varaktor juga bekerja saat dibias mundur.
9. Semakin tinggi tegangan bias mundur pada Varaktor maka semakin kecil nilai
kapasitansinya.

G. Evaluasi

1. Jelaskan Dioda Khusus!


2. Gambarkan simbol Dioda LED!
3. Gambarkan simbol Dioda Photo!
4. Gambarkan simbol Dioda Varaktor!
5. Jelaskan cara kerja Dioda LED!
6. Jelaskan cara kerja Dioda Photo!
7. Jelaskan cara kerja Dioda Varaktor!
8. Bandingkan Dioda LED dangan Dioda Photo!
9. Interpretasi parameter IF, VF, VR, IR Dioda LED pada data sheet!
10. Interpretasi parameter IF, VF, VR, IR Dioda Photo pada data sheet!
11. Interpretasi parameter IF, VF, VR, IR Dioda Varaktor pada data sheet!

44
BUKU SISWA
45
12. Tuliskan langkah-langkah pengujian LED!
13. Tuliskan langkah-langkah pengujian Photo!
14. Tuliskan langkah-langkah pengujian Varaktor!
15. Gambarkan rangkaian LED!
16. Gambarkan rangkaian LED seri!
17. Gambarkan rangkaian LED Paralel!
18. Bedakan rangkaian LED seri dan paralel!
19. Tuliskan kegunaan LED!
20. Tuliskan kegunaan Dioda Photo!
21. Tuliskan kegunaan Dioda Varaktor!
22. Tentukan resistor seri pada rangkaian LED 3 volt dan sumber tegangan 12 volt!
23. Desainlah rangkaian LED (3 volt) seri dengan catu daya 12 volt. Mendesain rangkaian LED
Paralel!
24. Desainlah rangkaian Dioda photo!
25. Tuliskan langkah-langkah pengujian LED!
26. Tulislah langkah-langkah pengujian Dioda photo!
27. Tulislah langkah-langkah pengujian Dioda Varaktor

Soal untuk pengayaan:

28. Gambarkan simbol Dioda tunnel!


29. Gambarkan simbol Dioda schotky!
30. Gambarkan cara kerja Dioda tunnel!
31. Gambarkan cara kerja Dioda schotky!

Teknik Elektronika
Kelas X (Sepuluh) SMK-Teknik Audio Video 2013

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pembina SMK, 2005. Menguasai Teori Dasar Elektronika. Jakarta: Ditpsmk
Malvino, 1995. Prinsip-Prinsip Elektronika, Jakarta: Erlangga
Chattopadhyay. D, 2010. Electronics (Fundamentals and Applications) Canada: New
Age International.

46

Anda mungkin juga menyukai